4.1.5. Penggunaan Lahan
Pada dasarnya penggunaan lahan suatu wilayah merupakan perwujudan fisik dari semua kegiatan sosial ekonomi penduduk. Pengenalan pola penggunaan
lahan ini sangat diperlukan baik untuk memperoleh gambaran mengenai organisasi tata ruang maupun untuk mengetahui pola distribusi kegiatan sosial
ekonomi serta intensitas penggunaan lahan dan berbagai kegiatan yang ada. Sebagai daerah agraris, penggunaan lahan di Kabupaten Majalengka masih
didominasi oleh kegiatan pertanian baik pertanian lahan basah maupun kering. Penggunaan lahan di Kabupaten Majalengka disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Penggunaan Lahan di Kabupaten Majalengka Tahun 2009
No Penggunaan Lahan
Luas Ha
Proporsi 1
LAHAN PERTANIAN 1.1
Lahan Sawah
1. Irigasi teknis 17.982
14,93 2. Irigasi ½ teknis
7.970 6,62
3. Irigasi sederhana 5.534
4,60 4. Irigasi Desa Non PU
7.901 6,56
5. Tadah hujan 12.512
10,39
Jumlah Lahan Sawah 51.899
43,10
1.2 Lahan Bukan Sawah
- 1. Tegal kebun
27.275 22,65
2. Ladang huma - -
3. Perkebunan 370
0,31 4. Ditanami pohonhutan rakyat
4.739 3,94
5. Tambak - -
6. Kolamtebatempang 543
0,45 7. Padang penggembalaanrumput
693 0,58
8. Sementara tidak diusahakan 28
0,02 9. Lainnya pekarangan yang ditanami tanaman
pertanian, dll 2.584
2,15
Jumlah Lahan Bukan Sawah 36.232
30,09
2 LAHAN BUKAN PERTANIAN
- 1. Rumah, bangunan dan halaman sekitar
12.025 9,99
2. Hutan Negara 17.217
14,30 3. Rawa-rawa tidak ditanami
99 0,08
4. Lainnya Jalan, sungai, danau, lahan tandus 2.952
2,45
Jumlah Lahan Bukan Pertanian 32.293
26,82
Luas Lahan Keseluruhan 120.424
100,00
Sumber : Majalengka dalam Angka Tahun 2010
4.2. Sosial Kependudukan
Pada bagian sosial kependudukan ini dikemukakan gambaran mengenai penduduk dan ketenagakerjaan yang ada di Kabupaten Majalengka. Masing-
masing bahasan tersebut diuraikan tersendiri pada bagian di bawah ini.
4.2.1. Kependudukan
Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan. Sasaran ini tidak mungkin tercapai bila pemerintah tidak dapat memecahkan
permasalahannya. Permasalahan tersebut diantaranya besarnya jumlah penduduk dan tidak meratanya penyebaran penduduk.
Jumlah penduduk Kabupaten Majalengka pada tahun 2009 berdasarkan hasil Susenas 2009 adalah 1.206.702 jiwa terdiri dari 600.396 jiwa laki-laki dan
606.306 jiwa perempuan atau meningkat 0,83 bila dibandingkan jumlah penduduk tahun sebelumnya. Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk
perempuan masih lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk laki-laki dengan sex ratio 99.02. Jumlah penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk dan kepadatan
penduduk di Kabupaten Majalengka selama kurun 2005-2009 dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Jumlah, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Majalengka Tahun 2005 - 2009
PENDUDUK 2005
2006 2007
2008 2009
Jumlah Jiwa 1.169.337
1.179.136 1.188.189
1.196.811 1.206.702
Laki-laki Jiwa 577.633
582.474 588.321
594.981 600.396
Perempuan Jiwa 591.704
596.662 599.868
601.830 606.306
Laju Pertumbuhan Penduduk persen
0,82 0,84
0,76 0,73
0,83 Kepadatan Jiwa
Km
2
971 979
987 994
1002
Sumber : Majalengka dalam Angka Tahun 2010
Persebaran penduduk di Kabupaten Majalengka belum merata di tiap kecamatan. Kecamatan Jatiwangi, Majalengka dan Cikijing adalah tiga
kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak. Di lain pihak, Kecamatan Sindang merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk yang paling sedikit.
Adapun distribusi jumlah penduduk per kecamatan menurut jenis kelamin disajikan pada Gambar 11.
Gambar 11. Distribusi penduduk Kabupaten Majalengka per Kecamatan Tahun 2009
Kepadatan penduduk di Kabupaten Majalengka bervariasi antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya. Secara keseluruhan rata-rata kepadatan
penduduk Kabupaten Majalengka pada tahun 2009 adalah 1.002 JiwaKm
2
, kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Jatiwangi dengan kepadatan
2.096 JiwaKm
2
dan kepadatan terendah berada di Kecamatan Kertajati dengan kepadatan 333 JiwaKm
2
.
4.2.2. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan
berlangsungnya proses demografi. Peningkatan jumlah penduduk umumnya diikuti pula dengan penambahan jumlah angkatan kerja yang tentunya menuntut
peningkatan penyediaan lapangan kerja. Pencari kerja terdaftar selama tahun 2009 di Kabupaten Majalengka
sebanyak 13.417 orang, yang terdiri dari 6.897 orang perempuan dan 6.520 orang laki-laki. Rincian tentang pencari kerja terdaftar dan yang telah ditempatkan
selama tahun 2009 di Kabupaten Majalengka berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada Tabel 11.