Bahan dan Alat METODE PENELITIAN

3.5. Teknik Analisis Data

Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dikaitkan dengan tujuan penelitian adalah : analisis LQ dan SSA untuk mengetahui kondisi dan potensi daya saing subsektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Majalengka saat ini; analisis Input-Output untuk mengetahui peran subsektor tanaman bahan makanan yang meliputi keterkaitan komoditas-komoditas subsektor tanaman bahan makanan dengan sektor-sektor lain serta multiplier effectnya; Analytical Hierarcy Process AHP digunakan untuk mengetahui prioritas pembangunan subsektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Majalengka dan hasil ketiganya digunakan untuk menyusun arahan pembangunan subsektor tanaman bahan makanan dalam pengembangan wilayah di Kabupaten Majalengka.

3.5.1. Analisis Kondisi dan Potensi Daya Saing Subsektor Tanaman Bahan

Makanan Analisis kondisi dan potensi daya saing subsektor tanaman bahan makanan dilakukan dengan metode LQ dan SSA. Metode ini dilakukan untuk mengetahui sektor basis, keunggulan komparatif dan kompetitif subsektor tanaman bahan makanan dan komoditas-komoditasnya di Kabupaten Majalengka dibandingkan dengan cakupan wilayah yang lebih luas, dalam hal ini kabupatenkota yang ada di Jawa Barat. Hasil analisis ini menunjukkan indikasi daya saing subsektor tanaman bahan makanan dan komoditas-komoditasnya yang dimiliki Kabupaten Majalengka dibandingkan dengan wilayah lain di Propinsi Jawa Barat.

3.5.1.1. Analisis Location Quotient LQ

Analisis dengan model LQ ini digunakan untuk melihat sektor basis atau non basis pada suatu wilayah perencanaan sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi sektor dan komoditas unggulan atau mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu sektorkomoditas di suatu wilayah. Metode analisis LQ pada penelitian ini. menggunakan data PDRB per sektor dan data luas tanam, luas panen serta produksi untuk komoditas tanaman pangan dan sayur-sayuran, sedangkan untuk tanaman buah-buahan menggunakan data jumlah pohon dan produksi. Analisis dilakukan terhadap seluruh komoditas subsektor tanaman bahan makanan di KabupatenKota di Jawa Barat. Metode LQ dirumuskan sebagai berikut : Dimana : LQ ij : Indeks kuosien lokasi kabupaten i untuk sektorkomoditas j. X ij : PDRBLuas TanamLuas PanenProduksi masing-masing sektorkomoditas j di kabupaten i. X i. : PDRBLuas TanamLuas PanenProduksi total di kabupaten i. X .j : PDRBLuas TanamLuas PanenProduksi total sektorkomoditas j di Jawa Barat. X.. : PDRBLuas TanamLuas PanenProduksi total seluruh sektor komoditas di Jawa Barat. Kriteria penilaian dalam penentuan ukuran derajat basiskeunggulan komparatif adalah jika nilai indeks LQ lebih besar atau sama dengan satu LQ≥1, maka sektor tersebut merupakan sektor basisunggulan, sedangkan apabila nilainya kurang dari satu LQ1, berarti sektor yang dimaksud termasuk ke dalam sektor non basis pada kegiatan perekonomian wilayah Kabupaten Majalengka.

3.5.1.2. Shift Share Analysis SSA

Shift Share Analysis merupakan salah satu analisis untuk memahami pergeseran struktur aktivitas di suatu lokasi tertentu yang dibandingkan dengan suatu referensi cakupan wilayah yang lebih luas dalam dua titik waktu, juga menjelaskan kemampuan berkompetisi competitiveness aktivitas tertentu di suatu wilayah tertentu serta menjelaskan kinerja aktivitas tertentu di wilayah tertentu. Gambaran kinerja ini dapat dijelaskan dari 3 komponen hasil analisis, yaitu : 1. Komponen Laju Pertumbuhan Total komponen regional share. Komponen ini menyatakan pertumbuhan total wilayah pada dua titik waktu yang menunjukkan dinamika total wilayah. X X X X LQ J I IJ IJ .. . . 2. Komponen Pergeseran Proporsional komponen proportional shift. Komponen ini menyatakan pertumbuhan total aktivitas tertentu secara relatif, dibandingkan dengan pertumbuhan secara umum dalam total wilayah yang menunjukkan dinamika sektoraktivitas total dalam wilayah. 3. Komponen Pergeseran Diferensial komponen differential shift. Ukuran ini menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi competitiveness suatu aktivitas tertentu dibandingkan dengan pertumbuhan total sektoraktivitas tersebut dalam wilayah. Komponen ini menggambarkan dinamika keunggulanketakunggulan suatu sektoraktivitas tertentu di sub wilayah tertentu terhadap aktivitas tersebut di sub wilayah lain. Persamaan SSA adalah sebagai berikut : dimana : a : Komponen share b : Komponen proportional shift c : Komponen differential shift, dan X.. : Nilai total aktivitas dalam total wilayah X.j : Nilai total aktivitas tertentu dalam total wilayah Xij : Nilai aktivitas tertentu dalam unit wilayah tertentu t 1 : Titik tahun akhir t : Titik tahun awal Metode SSA yang dilakukan dalam penelitian ini hanya mengambil komponen differential shift. Hal ini dilakukan karena ingin benar-benar melihat tingkat kompetisi competitiveness suatu aktivitas tertentu dibandingkan dengan pertumbuhan total sektoraktivitas tersebut dalam wilayah tanpa ada pengaruh dari pertumbuhan total wilayah regional share maupun pertumbuhan sektoral proportional shift.

3.5.2. Analisis Peran Subsektor Tanaman Bahan Makanan

Analisis peran subsektor tanaman bahan makanan dilakukan dengan menggunakan analisis Input-Output I-O. Analisis input-output secara teknis X X X X X X X X X X SSA t j t j t ij t ij t t t j t j t t . 1 . 1 1 . 1 . 1 .. .. .. .. 1 a b c