Adapun distribusi jumlah penduduk per kecamatan menurut jenis kelamin disajikan pada Gambar 11.
Gambar 11. Distribusi penduduk Kabupaten Majalengka per Kecamatan Tahun 2009
Kepadatan penduduk di Kabupaten Majalengka bervariasi antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya. Secara keseluruhan rata-rata kepadatan
penduduk Kabupaten Majalengka pada tahun 2009 adalah 1.002 JiwaKm
2
, kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Jatiwangi dengan kepadatan
2.096 JiwaKm
2
dan kepadatan terendah berada di Kecamatan Kertajati dengan kepadatan 333 JiwaKm
2
.
4.2.2. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan
berlangsungnya proses demografi. Peningkatan jumlah penduduk umumnya diikuti pula dengan penambahan jumlah angkatan kerja yang tentunya menuntut
peningkatan penyediaan lapangan kerja. Pencari kerja terdaftar selama tahun 2009 di Kabupaten Majalengka
sebanyak 13.417 orang, yang terdiri dari 6.897 orang perempuan dan 6.520 orang laki-laki. Rincian tentang pencari kerja terdaftar dan yang telah ditempatkan
selama tahun 2009 di Kabupaten Majalengka berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Kabupaten Majalengka Tahun 2009
Tingkat Pendidikan Pencari Kerja
Orang Persentase
Belum Ditempatkan
Orang Telah
Ditempatkan Orang
SD 1.158
8,63 847
311 SLTP
1.550 11,53
1.361 189
SLTA 6.305
46,99 6.252
53 D1, D2, D3
1.523 11,35
1.523 -
Sarjana 2.881
21,47 2.881
- Pasca Sarjana
- -
- -
J u m l a h 13.417
12.864 553
Sumber : Majalengka dalam Angka Tahun 2010
Perkembangan angka statistik ketenagakerjaan yang meliputi tingkat partisipasi angkatan kerja, persentase penduduk usia kerja, tingkat pengangguran,
upah minimum regional dan persentase penduduk yang bekerja berdasarkan kelompok sektor di Kabupaten Majalengka dari Tahun 2007 sampai Tahun 2009
dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Perkembangan Angka Statistik Ketenagakerjaan
Uraian 2007
2008 2009
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja
69,06 62,23
66,48 Tingkat Pengangguran
7,46 7,98
6,74 Bekerja
92,54 92,02
93,26 UMR Rp
555.000 605.000
680.000 Bekerja di Sektor Primer
37,96 31,05
30,94 Bekerja di Sektor Sekunder
19,53 23,38
18,96 Bekerja di Sektor Tersier
42,51 45,57
50,10
Sumber : Statistik Daerah Kab. Majalengka Tahun 2010
Berdasarkan kelompok sektornya, angkatan kerja yang bekerja di sektor primer selama periode Tahun 2007
– 2009 cenderung menurun yaitu dari 37,96 persen pada Tahun 2007 menjadi 30,94 pada Tahun 2009. Sebaliknya untuk
kelompok sektor tersier cenderung meningkat yaitu dari 42,51 pada Tahun 2007 menjadi 50,10 pada Tahun 2009.
4.2.3. Sosial Budaya
Pembangunan kualitas hidup penduduk Kabupaten Majalengka menjadi prioritas pembangunan daerah. Perkembangan kualitas sumber daya manusia
SDM Kabupaten Majalengka menunjukkan perkembangan yang semakin
membaik, hal tersebut antara lain ditunjukkan dengan pencapaian Indeks Pembangunan Manusia IPM. IPM dihitung berdasarkan tiga indikator yaitu
Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan, dan Indeks Daya Beli. IPM Kabupaten Majalengka pada tahun 2007 mencapai 69,25 kemudian
meningkat kemudian meningkat sebesar 0,15 poin menjadi 69,40 di Tahun 2008. Peningkatan cukup besar terjadi pada Tahun 2009 yaitu meningkat sebesar 0,5
poin menjadi sebesar 69,94. Tetapi di lain pihak dari sisi peringkatnya, diantara 26 KabupatenKota di Jawa Barat, Kabupaten Majalengka menduduki peringkat
ke-22 pada Tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa IPM Kabupaten Majalengka masih berada pada kelompok bawah. Untuk mendongkrak IPM tersebut
diperlukan upaya-upaya nyata sehingga pembangunan yang dilaksanakan dapat benar-benar mengangkat kualitas hidup masyarakat Kabupaten Majalengka.
Dalam bidang seni dan budaya, pembangunan ditujukan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah serta mempertahankan jati
diri dan nilai-nilai budaya daerah di tengah-tengah semakin derasnya arus informasi dan pengaruh negatif budaya global. Selain itu kesenian dan
kebudayaan merupakan cerminan dari seberapa tinggi peradaban manusia yang dimiliki. Adapun budaya yang masih dapat dijumpai dalam kehidupan masyarakat
di Kabupaten Majalengka yaitu diantaranya upacara sambut pengantin, upacara guar bumi, upacara mapag sri, dan beberapa tradisi budaya yang masih
dilestarikan oleh perorangan yang merupakan tradisi budaya dalam kehidupannya.
4.3. Perekonomian Daerah
Gambaran mengenai perekonomian daerah yang menjadi fokus dalam bahasan ini adalah meliputi produk domestik regional bruto PDRB dan potensi
sektor-sektor ekonomi.
4.3.1. Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan karena adanya berbagai aktivitas
ekonomi dalam suatu wilayah. Selain itu, data PDRB merupakan gambaran atas kemampuan suatu wilayah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya