Multiplier Effect Pajak Tak Langsung

komoditas ini sudah memiliki angka luas tanam, luas panen maupun produksi yang sudah cukup besar sehingga tingkat pertumbuhanpergeserannya kecil negatif sehingga dalam hal ini tetap dikategorikan sebagai komoditas basis. Hasil analisis LQ dan SSA differential shift untuk komoditas buah- buahan tersaji pada Tabel 40. Berdasarkan Tabel 40 terlihat banyak sekali komoditas buah-buahan yang memiliki nilai LQ 1 dan differential shift positif sehingga komoditas buah-buahan yang merupakan komoditas basis dan memiliki keunggulan secara komparatif dan kompetitif adalah alpukat, durian, jambu biji, jambu air, jeruk, mangga, nangka, papaya, pisang, sawo, sirsak, sukun, melinjo dan petai. Tabel 40. Hasil Analisis LQ dan Differential Shift Komoditas Buah-Buahan No. Komoditas Nilai LQ Differential Shift Jml Pohon Produksi Jml Pohon Produksi 1 Alpukat 3,10 1,59 0,55 0,45 2 Belimbing 2,38 0,97 -0,02 -0,28 3 Dukuhlangsat 0,17 0,11 0,04 -0,19 4 Durian 2,12 0,93 0,25 -0,23 5 Jambu Biji 2,02 1,17 0,38 1,21 6 Jambu Air 1,99 0,91 -0,04 0,82 7 Jeruk 1,31 1,09 -0,15 0,15 8 Jeruk Besar 0,57 0,31 -0,24 -1,88 9 Mangga 4,49 3,56 0,58 0,48 10 Manggis 0,18 0,05 -0,34 1,99 11 Nangka 3,26 1,19 0,05 -0,60 12 Nenas 0,02 0,00 0,21 -0,60 13 Pepaya 1,09 0,29 0,13 -1,20 14 Pisang 1,26 0,59 0,11 0,31 15 Rambutan 0,78 0,25 0,04 0,42 16 Salak 0,04 0,04 0,53 0,47 17 Sawo 1,04 0,89 0,41 -0,56 18 Markisa 0,08 0,00 -0,09 -0,97 19 Sirsak 1,01 0,18 0,03 -0,07 20 Sukun 2,30 0,62 0,91 0,23 21 Melinjo 8,06 9,73 0,05 1,75 22 Petai 2,70 2,45 0,36 0,93 Sumber : Hasil Analisis 2011 Komoditas sayur-sayuran yang merupakan komoditas basis dan unggul secara komparatif dan kompetitif adalah bawang merah dan kembang kol. Hasil analisis LQ dan SSA differential shift untuk komoditas sayur-sayuran secara lengkap tersaji pada Tabel 41. Tabel 41. Hasil Analisis LQ dan Differential Shift Komoditas Sayur-sayuran Sumber : Hasil Analisis 2011 Walaupun berdasarkan hasil analisis tersebut ada beberapa komoditas yang memiliki nilai LQ 1 dan differential shift positif selain bawang merah dan kembang kol namun tidak dikategorikan komoditas basis dan unggul secara komparatif dan kompetitif karena komoditas-komoditas tersebut hanya unggul secara komparatif saja LQ1 ataupun unggul secara kompetitif saja differential shift positif. No. Komoditas Nilai LQ Differential Shift Luas Tanam Luas Panen Produksi Luas Tanam Luas Panen P roduksi 1 Bawang Merah 3,95 4,06 6,44 -0,03 -0,12 0,09 2 Bawang Putih 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3 Bawang Daun 2,48 2,36 3,74 -0,16 -0,34 -0,22 4 Kentang 0,97 0,86 0,97 6,80 -0,01 0,10 5 Kubis 1,10 1,08 0,60 -0,21 -0,32 -0,49 6 Kembang Kol 1,15 0,90 0,95 0,20 0,005 0,02 7 Sawi 0,57 0,61 0,93 0,64 0,58 0,17 8 Wortel 0,23 0,25 0,09 -0,06 0,03 -0,36 9 Lobak 0,07 0,00 0,00 -0,56 -0,84 -0,77 10 Kacang Merah 0,31 0,37 0,39 -0,25 -0,28 -0,27 11 Kacang Panjang 0,15 0,17 0,14 -0,45 -0,51 0,25 12 Cabe Besar 1,05 1,18 0,72 -0,13 -0,14 -0,60 13 Cabe Rawit 1,13 1,42 1,10 -0,38 -0,27 -0,91 14 Tomat 0,43 0,43 0,38 0,50 0,43 -0,74 15 Terung 0,80 0,89 0,94 0,86 0,61 0,99 16 Buncis 0,35 0,39 0,38 -0,01 -0,07 0,26 17 Ketimun 0,39 0,50 0,35 -0,26 -0,16 -0,22 18 Labu Siam 0,16 0,48 0,08 -0,47 0,19 -1,14 19 Kangkung 0,03 0,03 0,01 -0,64 -0,39 -1,19 20 Bayam 0,01 0,01 0,04 0,00 0,00 0,00

5.3.2. Analisis Komoditas Unggulan Pada Level Meso

Pada level meso, kriteria yang digunakan adalah komoditas tersebut memiliki keterkaitan dan nilai multiplier effect yang besar. Penilaian pada level meso ini dilakukan berdasarkan hasil analisis tabel input-output Kabupaten Majalengka Tahun 2009. Dari hasil analisis keterkaitan ke depan Direct Forward LinkageDFL seperti tersaji pada Gambar 31, terlihat bahwa komoditas yang memiliki keterkaitan tinggi adalah padi, buah-buahan dan bahan makanan lainnya. Gambar 31. Keterkaitan ke depan komoditas subsektor tanaman bahan makanan Berdasarkan analisis keterkaitan ke belakang Direct Backward Linkage DBL seperti tersaji pada Gambar 32, terlihat bahwa komoditas yang memiliki keterkaitan tinggi adalah jagung, padi dan buah-buahan. Gambar 32. Keterkaitan ke belakang komoditas subsektor tanaman bahan makanan Apabila dilihat dari besarnya kontribusi masing-masing komoditas buah- buahan dan bahan makanan lainnya terhadap total PDRB komoditasnya masing- masing maka dapat diketahui bahwa yang dimaksud komoditas buah-buahan dalam hal ini adalah mangga, pisang, durian dan melinjo. Adapun yang dimaksud sektor tanaman bahan makanan lainnya adalah ubi jalar, kedelai dan kacang hijau Gambar 33 dan Gambar 34 Gambar 33. Proporsi Komoditas Buah-buahan dan Bahan Makanan LainTerhadap PDRB per komoditasnya Adapun hasil analisis multiplier effect dari komoditas subsektor tanaman bahan makanan dapat dilihat pada Tabel 42. Tabel 42. Nilai Multiplier effect Komoditas Subsektor Tanaman Bahan Makanan No Komoditas Multiplier Effect Pendapatan Pajak PDRB Output 1 Padi 1,14 1,21 1,12 1,13 2 Jagung 1,23 1,49 1,14 1,18 3 Ubi Kayu 1,15 1,29 1,06 1,08 4 Buah-buahan 1,22 1,58 1,10 1,12 5 Sayur-sayuran 1,13 1,19 1,07 1,09 6 Bahan makanan lainnya 1,11 1,15 1,10 1,11 Sumber : Hasil Analisis 2011 a. Proporsi Buah-buahan b. Proporsi Bahan Makanan Lainnya