Gambar 1 Kerangka pikir Persepsi dan
Preferensi Masyarakat Kawasan
Penyangga Kawasan RTBL sekitar
Kebun Raya Bogor
Lanskap Sejarah
Elemen Non Fisik: 1
Sejarah Perkembangan
Kota Bogor 2
Aktivitas Sosial Budaya
3 Aktivitas
Ekonomi Kondisi Umum:
1 Letak Geografis
2 Kondisi Lanskap
3 Demografi
4 RTRW
5 Penggunaan
Lahan 6
Pengelolaan Kawasan RTBL
Analisis Kondisi Elemen dan Nilai Siginifikansi Sejarah
Rekomendasi tindakan pelestarian Elemen Fisik:
1 Pola Lanskap
2 Pola Sirkulasi
3 Struktur
Bangunan 4
Jenis Pola Vegetasi
5 Elemen
Bersejarah
Kondisi elemen fisik dari lanskap
sejarah saat ini Informasi Sejarah
Sistem pengelolaan lanskap sejarah saat
ini
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Lanskap Sejarah
Lanskap Sejarah historical landscape, yang secara sederhana dapat dinyatakan sebagai bentukan lanskap tempo dulu landscape of the past
merupakan bagian dari bentukan lanskap budaya yang memiliki dimensi waktu di dalamnya Nursisyah dan Pramukanto, 2001. Sedangkan menurut Harris dan
Dines 1988, lanskap sejarah adalah lanskap masa lalu yang terdiri dari bukti- bukti fisik atas kehadiran manusia di bumi dimana peninggalan-peninggalannya
di masa sekarang memiliki kesinambungan antara masa lalu dengan masa kini.
Menurut Goodchild 1990 suatu lanskap dikatakan bernilai sejarah apabila di dalamnya memuat satu atau beberapa kondisi lanskap seperti berikut :
1. merupakan contoh yang menarik dari sebuah tipe lanskap sejarah;
2. memuat bukti yang menarik untuk dipelajari sejarah tentang tata guna
lahan, lanskap dan taman, atau sikap budaya terhadap lanskap dan taman; 3.
memiliki keterkaitan dengan seseorang, masyarakat, atau peristiwa penting dalam sejarah;
4. memiliki nilai-nilai sejarah dengan bangunan atau monument bersejarah.
Adapun menurut Nurisjah dan Pramukanto 2001 suatu lanskap dikatakan memiliki nilai sejarah apabila mengandung satu atau beberapa kriteria:
1. kriteria umum
a. etnografis, merupakan produk khas suatu sistem ekonomi dan sosial
suatu kelompoksuku masyarakat etnik. Contohnya adalah rural landscape dan urban landscape,
b. associative, lanskap yang berasosiasi atau yang dapat dihubungkan
dengan suatu peristiwa, personal, masyarakat, legenda, pelukis, estetika dan sebagainya,
c. adjoining, bentukan lanskap yang merupakan bagian dari suatu unit,
monument, atau struktur bangunan tertentu, 2.
kriteria khusus a.
lanskap merupakan suatu contoh penting yang harus dihargai, b.
mengandung bukti-bukti peristiwa penting, baik yang berada diatas maupun dibawah permukaan tanah dan menarik dikaji dan dipelajari
lebih lanjut, 3.
memiliki kaitan dengan masyarakat atau peristiwa sejarah dengan berbagai latar belakang :
a. peranan sejarah, suatu tempat merupakan lokasi peristiwa penting
sebagai bentuk ikatan simbolis peristiwa dulu dan sekarang, b.
kejamakan, lanskap merupakan wakil, contoh, tipe dari suatu lanskap tertentu,
c. kelangkaan, lanskap merupakan satu-satunya contoh yang masih
tersisa, d.
keistimewaan, lanskap merupakan istimewa karena terbesar, tertua, dan sebagainya,
e. estetik, pelestarian dilakukan karena memiliki prestasi khusus dari
suatu gaya tertentu, f.
memperkuat kedudukan kawasan di dekatnya
4. mengandung nilai-nilai yang terkait dengan bangunan bersejarah,
monumen, taman dan sebagainya. Lanskap sejarah memiliki karakter yang terdiri atas atau yang dapat
diamati dari karakter utama kawasan, situs atau tapak tersebut dan hubungan- hubungannya terhadap tapak. Kedua hal ini dibentuk oleh dua faktor Nurisjah
dan Pramukanto, 2001 yaitu:
1. Historicprehistoric feature, yaitu feature yang terletak diatas atau bawah
permukaan tanah seperti lanskap, dan 2.
Informasi-informasi sejarah yang berhubungan dengan tapak tersebut seperti cerita rakyat, legenda, atau catatan sejarah proses terjadinya suatu
tapak.
2.2. Pelestarian Lanskap Sejarah
Setiap lanskap yang ada baik alami maupun buatan, masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri yang membuatnya unik dan bernilai. Oleh
karena nya, suatu lanskap harus dilestarikan guna menjaga nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Jenis-jenis pelestarian lanskap terbagi menjadi
pelestarian lanskap sejarah dan pelestarian lanskap budaya. Kedua pelestarian tersebut harus terintegrasi satu sama lain.
Nurisyah dan Pramukanto 2001 menyatakan lebih spesifik bahwa pentingnya pelestarian lanskap yang terkait dengan aspek budaya dan
sejarah adalah untuk: 1.
mempertahankan warisan budaya atau sejarah yang memiliki karakter spesifik suatu kawasan,
2. menjamin terwujudnya ragam kontras yang menarik dari suatu areal atau
kawasan, misalnya keberadaan areal sejarah di suatu kawasan modern akan memiliki kesan visual dan sosial yang berbeda,
3. memenuhi kebutuhan psikis manusia, untuk melihat dan merasakan
eksistensi dalam alur kesinambungan masa lampau, masa kini dan masa depan yang tercermin dalam obyek atau lanskap untuk selanjutnya
dikaitkan dengan harga diri, percaya diri dan sebagai identitas diri suatu kelompok masyarakat tertentu,
4. memberikan motivasi ekonomi, suatu peninggalan sejarah atau budaya
akan memiliki nilaoi yang tinggi apabila dipelihara dengan baik, dan dapat mendukung perekonomian kota dan daerah jika dapat dikembangkan
sebagai kawasan tujuan wisata,
5. menciptakan simbolisme sebagai menifestasi fisik dari identitas suatu
kelompok masyarakat tertentu. Menurut Goodchild 1990, lanskap sejarah perlu dilestarikan karena
memiliki arti penting, yaitu: 1.
menjadi bagian penting dan bagian integral dari warisan budaya 2.
menjadi bukti fisik dan arkeologis dari sejarah warisan budaya tersebut 3.
memberi kontribusi bagi keberlanjutan pembangunan kehidupan berbudaya
4. memberi kontribusi bagi keanekaragaman pengalaman yang ada
5. memberikan kenyamanan publik public amenity
6. memberikan nilai ekonomi dan dapat mendukung pariwisata