Lanskap Sejarah TINJAUAN PUSTAKA

4. mengandung nilai-nilai yang terkait dengan bangunan bersejarah, monumen, taman dan sebagainya. Lanskap sejarah memiliki karakter yang terdiri atas atau yang dapat diamati dari karakter utama kawasan, situs atau tapak tersebut dan hubungan- hubungannya terhadap tapak. Kedua hal ini dibentuk oleh dua faktor Nurisjah dan Pramukanto, 2001 yaitu: 1. Historicprehistoric feature, yaitu feature yang terletak diatas atau bawah permukaan tanah seperti lanskap, dan 2. Informasi-informasi sejarah yang berhubungan dengan tapak tersebut seperti cerita rakyat, legenda, atau catatan sejarah proses terjadinya suatu tapak.

2.2. Pelestarian Lanskap Sejarah

Setiap lanskap yang ada baik alami maupun buatan, masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri yang membuatnya unik dan bernilai. Oleh karena nya, suatu lanskap harus dilestarikan guna menjaga nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Jenis-jenis pelestarian lanskap terbagi menjadi pelestarian lanskap sejarah dan pelestarian lanskap budaya. Kedua pelestarian tersebut harus terintegrasi satu sama lain. Nurisyah dan Pramukanto 2001 menyatakan lebih spesifik bahwa pentingnya pelestarian lanskap yang terkait dengan aspek budaya dan sejarah adalah untuk: 1. mempertahankan warisan budaya atau sejarah yang memiliki karakter spesifik suatu kawasan, 2. menjamin terwujudnya ragam kontras yang menarik dari suatu areal atau kawasan, misalnya keberadaan areal sejarah di suatu kawasan modern akan memiliki kesan visual dan sosial yang berbeda, 3. memenuhi kebutuhan psikis manusia, untuk melihat dan merasakan eksistensi dalam alur kesinambungan masa lampau, masa kini dan masa depan yang tercermin dalam obyek atau lanskap untuk selanjutnya dikaitkan dengan harga diri, percaya diri dan sebagai identitas diri suatu kelompok masyarakat tertentu, 4. memberikan motivasi ekonomi, suatu peninggalan sejarah atau budaya akan memiliki nilaoi yang tinggi apabila dipelihara dengan baik, dan dapat mendukung perekonomian kota dan daerah jika dapat dikembangkan sebagai kawasan tujuan wisata, 5. menciptakan simbolisme sebagai menifestasi fisik dari identitas suatu kelompok masyarakat tertentu. Menurut Goodchild 1990, lanskap sejarah perlu dilestarikan karena memiliki arti penting, yaitu: 1. menjadi bagian penting dan bagian integral dari warisan budaya 2. menjadi bukti fisik dan arkeologis dari sejarah warisan budaya tersebut 3. memberi kontribusi bagi keberlanjutan pembangunan kehidupan berbudaya 4. memberi kontribusi bagi keanekaragaman pengalaman yang ada 5. memberikan kenyamanan publik public amenity 6. memberikan nilai ekonomi dan dapat mendukung pariwisata Adapun menurut Goodchild 1990 langkah-langkah dalam proses konservasi pelestarian, yaitu: 1. identifikasi tapak, memuat tentang identifikasi lokasi dan batas-batasnya, 2. deskripsi awal, memuat informasi yang tersedia serta karakter yang menonjol, 3. assessment awal, berisi tentang kondisi, karakter dan general significance dari tapak serta masalah-masalah yang paling mempengaruhinya, 4. penetapan tindakan yang diperlukan dan pelakunya, 5. formulasi proposal atau kebijakan, yang memerlukan survei dan assessment lebih rinci, 6. pelaksanaan proposal atau kebijakan, 7. pengawasan tapak dan konservasinya, 8. review, yang meliputi manajemen, pemeliharaan, konservasi dan waktu. Harris dan Dines 1988 mengemukakan beberapa bentuk tindakan pelestarian lanskap sejarah yang umum, dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Tindakan pelestarian kawasan bersejarah Harris dan Dinnes 1988 No Pendekatan Definisi Impliksasi 1 Preservasi Mempertahankan tapak seperti kondisi awal tanpa melakukan penambahan maupun merusaknya  Intervensi campur tangan rendah, melindungi lanskap sejarah tanpa perusakan  Tanpa membedakan perkembangan tapak 2 Konservasi Mencegah bertambahnya kerusakan pada tapak atau elemen tapak  Melindungi lanskap bersejarah, terkadang melibatkan sedikit penambahan atau pergantian  Pemakaian teknologi dan adanya pengujian keilmuan 3 Rehabilitasi Meningkatkan standar modern dengan tetap memperkenalkan dan mempertahankan karakter sejarah  Terbatasnya penelitian mengenai sejarah untuk mengetahui elemen yang sesuai  Adanya kesatuan antara elemen sejarah modern  Melibatkan tingginya tingkat intervensi, sehingga semakin menghilangkan lanskap sejarah 4 Restorasi Mengembalikan seperti kondisi awal tempo dulu sebisa mungkin  Mengembangkan penelitian kesejarahan secara luas dan tepat 5 Rekonstruksi Menciptakan kembali kondisi awal, dimana tapak eksisting sudah tidak lagi bertahan  Melakukan penelitian mengenai sejarah dan arkeologi untuk memperoleh ketepatan  Mengembangkan desain, elemen, dan artefak apabila diperlukan  Mempertimbangkan tapak museum yang sesuai 6 Rekonstitusi Menempatkan atau mengembalikan periode waktu, skala, penggunaan, dan lainnya yang sesuai  Memperluas penelitian kesejarahan untuk mempertahankan karakter dan pola yang akan dikembangkan