Tempat dan Waktu Penelitian

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kamera digital, papan jalan, alat tulis, alat gambar. Sedangkan bahan yang akan digunakan adalah peta dasar Kota Bogor, data fisik, data biofisik dan data sosial budaya. Penelitian ini juga akan menggunakan beberapa software pendukung diantaranya Microsoft Word 2007, Microsoft office Excel 2007, AutoCAD 2011, dan Adobe Photoshop CS4.

3.3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan yaitu, inventarsisasi data, identifikasi, analisis dan sintesis.

3.3.1. Inventarisasi Data

Tahap inventarisasi berupa pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari survei lapang, wawancara dengan narasumber dan penyebaran kuisioner terkait pengelolaan dan pelestarian tapak Lampiran 1 dan Lampiran 2. Sedangkan data sekunder didapatkan dari studi pustaka, data-data yang bisa didapatkan dari RTRW yang bersumber dari Pemda Kota Bogor, dan sumber-sumber terkait yang berhubungan langsung dengan penelitian. Berikut ini adalah data yang nantinya akan dikumpulkan pada penelitian Tabel 2. Tabel 2 Jenis, bentuk dan sumber data Jenis data Bentuk data Sumber data Kondisi Umum a Letak Geografis - Batas administratif - Luas wilayah Deskriptif spasial Deskriptif spasial Bappeda  Bappeda b Kondisi Lanskap c Demografi - Bogor dalam angka d RTRW e Penggunaan Lahan f Program Kota Pusaka di Kawasan Penyangga Deskriptif Deskriptif spasial Deskriptif spasial Deskriptif spasial Deskriptif spasial Survey lapang Bappeda Bappeda Bappeda Bappeda Disbudpar Elemen Fisik a Pola lanskap b Pola sirkulasi c Struktur bangunan d Jenis dan pola vegetasi e Elemen Bersejarah Deskriptif Deskriptif Deskriptif Deskriptif Deskriptif spasial Survei lapang studi pustaka Survei lapang studi pustaka Survei lapang studi pustaka Survei lapang studi pustaka Survei lapang, Bappeda Disbudpar Elemen Non Fisik a Sejarah Perkembangan Kota Pusaka Bogor b Aktivitas Sosial Budaya c Aktivitas Ekonomi Deskriptif spasial Deskriptif Deskriptif Disbudpar studi pustaka  Wawancara  Wawancara Persepsi Masyakarat terhadap Pelestarian di Kawasan Penyangga Deskriptif  Wawancara kuisioner Pengelolaan di Kawasan Penyangga Deskriptif  Wawancara Bappeda

3.3.2. Identifikasi

Identifikasi dilakukan terhadap elemen lanskap yang berpotensi sebagai penanda dan penguat karakteristik Kota Pusaka. Elemen ini diidentifikasi dengan survei langsung kemudian dilihat secara spasial dari peta kawasan sekitar Kebun Raya Bogor lalu dianalisis secara deskriptif dari hasil studi literatur dan survei langsung ke lapang.

3.3.3. Analisis

Tahap ini dilakukan untuk menganalisis kondisi elemen lanskap sejarah pada tapak yang telah diidentifikasi serta nilai sejarah yang terkandung pada kawasan sekitar Kebun Raya Bogor. Analisis dilakukan melalui penilaian dengan menggunakan kuisioner terhadap responden yang berjumlah 20 orang Lampiran 3. Responden terdiri dari 2 orang aparat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Disbudpar, 3 orang aparat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda , 5 orang ahli dari komunitas Kampung Bogor dan Bogor 100, 1 orang pengelola Kebun Raya Bogor, dan 9 orang responden dari kedelapan sub zona kawasan penyangga Kebun Raya Bogor. Hasil penilaian dianalisis secara deskriptif maupun spasial serta dengan metode skoring. Analisis yang dilakukan meliputi analisis kondisi elemen dan nilai signifikansi sejarah kawasan. 1 Analisis Kondisi Elemen Sejarah Kawasan Sekitar Kebun Raya Bogor Kondisi elemen sejarah pada kawasan sekitar Kebun Raya Bogor dianalisis dengan pengamatan langsung dan penilaian berdasarkan kriteria yang terdapat pada Tabel 3. Tabel 3 Kriteria penilaian kondisi elemen lanskap sejarah Kriteria Skor 1 Skor 2 Skor 3 Kondisi Elemen Bangunan Kondisi elemen lanskap pada zona ini dalam keadaan yang rusak tidak terawat sama sekali Kondisi elemen lanskap pada zona ini dalam keadaan yang baik terawatt Kondisi elemen lanskap pada zona ini dalam keadaan yang sangat baik terawat Kondisi Lanskap Kondisi lanskap pada zona ini tidak mendukung atau mencerminkan satu kesatuan lanskap sejarah masa kolonial Kondisi lanskap pada zona ini mempunyai bagian- bagian tertentu yang masih mencerminkan satu kesatuan lanskap sejarah masa kolonial, tetapi pada bagian lainnya kondisi nya tidak mendukung Kondisi lanskap pada zona ini sebagian besar mencerminkan satu kesatuan lanskap sejarah masa kolonial yang kuat Sumber : Modifikasi dari Harris dan Dines, 1988 2 Analisis Nilai Signifikan Sejarah Analisis ini berupa penilaian terhadap elemen lanskap sejarah di kawasan sekitar Kebun Raya Bogor. Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian keaslian originality dan keunikan uniqueness menurut Harris dan Dines 1988 Tabel 4 dan Tabel 5.