13
2.2.3. Keuntungan dan Kelemahan Sistem Waralaba 1 Bagi
Franchisor
Dalam menjalankan bisnis waralaba, ada beberapa keuntungan dan kelemahan dari sistem waralaba. Franchisor merupakan pihak pertama dalam
sistem waralaba. Keuntungan dan kelemahan sistem waralaba bagi franchisor dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Keuntungan dan Kelemahan Sistem Waralaba bagi Franchisor
Keuntungan Kelemahan
1. Perluasan usaha cepat
2. Mudah melakukan penetrasi pasar
3. Modal
untuk melakukan
pengembangan usaha
menjadi lebih kecil, karena sebagian besar
dipikul oleh franchisee 4.
Franchisee juga
merupakan pemilik yang memiliki motivasi
yang tinggi 5.
Tidak banyak
membutuhkan manajemen madya
6. Meningkatkan daya beli karena
dilakukan secara kelompok 7.
Memiliki pemasaran yang besar, karena bisa melakukan promosi
dan periklanan secara besar- besaran sebagai suatu kelompok
usaha
8. Hasil
pengembalian investasi
ROI tinggi
dalam jangka
panjang 9.
Risiko kerugian
dapat diminimalisir
1. Franchisor tidak bisa mendikte
franchisee. Oleh karena itu bila ingin mengadakan perubahan, ia
harus memotivasi franchisee agar bersedia
menerima perubahan
tersebut 2.
Seringkali harapan
franchisee terlalu berlebihan, sehingga perlu
disadarkan dan dimotivasi 3.
Tidak cepat mengadakan perubahan 4.
Risiko memilih franchisee yang tidak tepat, sehingga dapat merusak
nama baik secara keseluruhan
5. Citra franchisor dan kelompok
bisnis tergantung pada prestasi setiap franchisee
6. Sistem waralaba “mengikat” dalam
jangka waktu yang cukup panjang 7.
Risiko adanya dissident franchisee franchisee yang berontak, dimana
setelah memperoleh alih teknologi dan manajemen, mereka berusaha
mengalihkan kontraknya kepada orang lain dan membentuk usaha
sendiri
yang menjadi
pesaing franchisor
Sumber: Tjiptono 2008
2 Bagi Franchisee
Dalam menjalankan bisnis waralaba, tidak hanya Franchisor saja yang memiliki keuntungan dan kelemahan dari sistem waralaba. Franchisee
merupakan pihak kedua dalam sistem waralaba yang juga memiliki keuntungan dan kelemahan dari sistem waralaba. .Keuntungan dan kelemahan
sistem waralaba bagi franchisee dapat dilihat pada Tabel 5.
14
Tabel 5. Keuntungan dan Kelemahan Sistem Waralaba bagi Franchisee
Keuntungan Kelemahan
1. Risiko usaha yang relatif kecil
2. Bebas menjalankan unit usaha
miliknya sendiri 3.
Mendapatkan kemudahan
membeli dalam partai besar 4.
Dapat memanfaatkan
hasil pengembangan
produk dan
penelitian franchisor 5.
Dapat memanfaatkan petunjuk dan bantuan dalam bidang keuangan
dan manajemen
6. Bisa memanfaatkan periklanan
melalui kelompok usaha, sehingga biayanya
relatif murah
dan kualitas periklanannya bisa tinggi
7. Turut
menikmati reputasi,
kestabilan, kepercayaan
konsumen, kekuatan
dan keharuman nama dagang yang
diwaralabakan 8.
Bisa memanfaatkan paket-paket keuangan
yang mungkin
disediakan perbankan 9.
Adanya fasilitas
pelatihan menyebabkan
usaha waralaba
bukanlah usaha ‘coba-coba’ 1.
Jenis produk
yang dapat
ditawarkan relatif terbatas dan sangat tergantung kepada prestasi
franchisor
2. Harus membayar uang imbalan
yang sangat besar 3.
Tidak sepenuhnya bebas lagi, karena harus mematuhi pedoman
dan prosedur yang ditetapkan franchisor
4. Kadangkala ditargetkan mencapai
tingkat prestasi tertentu misalnya jumlah penjualan yang terlalu
tinggi
5. Manajemen
usahanya dikendalikan franchisor
Sumber: Tjiptono 2008
2.3. Bakso
Istilah Bakso berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien berarti daging giling, hal ini menunjukkan bahwa bakso memiliki akar dari seni kuliner
Tionghoa Indonesia. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, bakso umumnya terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam
3
. Bakso adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan
Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau
udang. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur, ditaburi
3
Wikipedia. 2011. Definisi Bakso. Jakarta. http:id.wikipedia.orgwikiBakso [diakses 22 Februari 2011]