Analisis Lingkungan Eksternal SYAFRIYANSYAH B. H34070051

66 wastafel, dan toilet. Selain itu, desain bangunan juga dibuat sesederhana mungkin dengan dekorasi ruangan yang semenarik mungkin dengan nuansa mewah dimana penerangan yang cukup dan terdapat photo-photo pemandangan yang merupakan hasil karya pemilik Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Selain itu Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga memberikan fasilitas pembayaran baik debit maupun nondebit yang bekerjasama dengan Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, dan Prima. Berdasarkan analisis lingkungan internal dalam matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 . Identifikasi Faktor Internal Restoran BSBA Bogor No Faktor Internal Kekuatan Kelemahan 1. Produk - Citarasa produk - Kandungan gizi - Mutu bahan olahan - Bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet - Variasi produk 2. Harga - Harga diatas rata-rata 3. Tempat - Lokasi yang strategis - Kapasitas tempat yang kecil 4. Promosi - Program lingkaran rezeki sebagai bentuk customer relationship - Kurang promosi 5. Orang - Pelayanan yang baik terhadap konsumen 6. Proses - Self service 7. Bukti fisik - Tempat parkir yang luas

6.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal merupakan tahap untuk mengetahui faktor- faktor peluang dan ancaman yang berasal dari luar perusahaan dimana faktor- faktor tersebut harus dihadapi oleh perusahaan dengan sebaik-baiknya. Aspek eksternal yang dianalisis yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro. 1 Lingkungan Makro Lingkungan makro merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan makro terdiri dari faktor politik, pemerintahan, dan hukum; ekonomi; sosial, budaya, demografi, dan lingkungan; serta teknologi. 67 a Faktor Politik, Pemerintahan, dan Hukum Faktor politik berhubungan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah dan aturan hukum yang berlaku. Dalam menjalankan suatu bisnis, tidak akan pernah lepas dari intervensi pemerintah dalam membuat peraturan, undang-undang, dan kebijakan-kebijakan lainnya yang mempengaruhi usaha tersebut. Salah satu intervensi pemerintah yang harus diperhatikan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah mengenai peraturan daerah kota Bogor nomor 9 Tahun 2004 tentang retribusi izin usaha serta peraturan daerah kota Bogor nomor 16 tahun 2002 tentang pajak restoran. Besarnya pajak restoran yang dikenakan kepada konsumen adalah sebesar 10 persen dari total transaksi pembayaran. b Faktor Ekonomi Faktor ekonomi merupakan faktor yang sangat memberikan pengaruh terhadap kecenderungan iklim usaha yang tidak menentu. Perekonomian yang dialami oleh Indonesia tidak selalu stabil, salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga bahan baku yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi di suatu negara. Tingkat inflasi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 . Data Inflasi di Indonesia Tahun 2005-2010 Tahun Inflasi 2005 17,11 2006 6,60 2007 6,59 2008 11,06 2009 2,78 2010 6,96 Sumber : BPS 2010 Kenaikan harga bahan baku akan berkorelasi dengan biaya produksi, sehingga membuat harga jual semakin tinggi dan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat. Tingkat pendapatan masyarakat yang semakin besar menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin besar pula. Hal ini merupakan peluang bagi industri terutama restoran sehingga memiliki prospek yang bagus. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 16. 68 Tabel 16 . Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007- 2009 Tahun PDRB Jutaan Rupiah PDRB Per Kapita Jutaan Rupiah Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita 2007 51.280.219,68 11,36 9,01 2008 58.389.411,43 12,48 9,80 2009 66.083.788,55 13,66 9,48 Rata-rata 9,43 Sumber : BPS Kabupaten Bogor 2009 Pada periode tahun 2007-2009, laju pertumbuhan PDRB per kapita kabupaten Bogor rata-rata mengalami peningkatan sebesar 9,43 setiap tahunnya. Peningkatan pendapatan masyarakat kabupaten Bogor menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin meningkat pula dan akan mendorong pertumbuhan usaha restoran di Bogor. c Faktor Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan Perubahan gaya hidup masyarakat dimana produktivitas kerja yang tinggi, menyebabkan semakin sedikitnya waktu untuk menyediakan atau membuat makanan sendiri sehingga masyarakat semakin menginginkan kepraktisan dan kecenderungan untuk menikmati makanan atau jajanan di luar rumah. Perubahan gaya hidup ini menyebabkan bertumbuhnya restoran-restoran karena besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut. Selain itu dari faktor sosial, restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga memiliki hubungan yang baik dengan pewaralabanya, sehingga hal tersebut dapat mempermudah Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dalam membuka cabang baru di wilayah Bogor selain itu dapat memperpanjang kontrak kerjasama waralaba. Laporan sharing tentang pendapatan pun juga selalu dikirimkan tepat waktu oleh pewaralaba sebagai pihak pertama dan terwaralaba sebagai pihak kedua. Sedangkan dari faktor lingkungan yang mempengaruhi usaha makanan terutama bakso adalah isu-isu tentang bahan pengawet seperti boraks dan formalin. Hal itulah yang menjadi perhatian restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk selalu berusaha mengatasi isu-isu tersebut. 69 d Teknologi Perkembangan teknologi dan informasi dapat dimanfaatkan di semua bagian operasional restoran seperti pada bagian pelayanan atau transaksi dan keuangan. Adanya sistem komputerisasi di bagian keuangan akan lebih memudahkan dalam memanajemen pengalokasian dana. Selain itu, cara bertransaksi dengan pemasok maupun konsumen akan lebih efektif dan efisien jika dapat memanfaatkan semua teknologi. Perekembangan teknologi seperti mesin cash register sangat mempengaruhi kinerja pelayanan terhadap konsumen. Dengan adanya mesin tersebut, pelayanan transaksi pembayaran dapat lebih cepat dan konsumen juga dapat melihat bukti pembayaran melalui struk pembayaran. Hal tersebut berbeda dengan pesaing Bakso Sehat Bakso Atom yaitu Bakso Tips’Top. Bakso Tips’Top masih menggunakan kalkulator untuk menghitung transaksi pembayaran. Adanya situs-situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter dapat mempermudah perusahaan dalam melakukan promosi maupun melayani keluhan konsumen. Hal itu dimanfaatkan oleh Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk menjaring kosumen lebih luas dan menanggapi keluhan-keluhan konsumen maupun masukan-masukan yang ditujukan untuk perkembangan usaha yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi seperti pembayaran melalui kartu kredit juga dimanfaatkan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk mempermudah konsumen yang tidak membawa uang tunai. 2 Lingkungan Mikro Lingkungan mikro merupakan lingkungan yang langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan. Lingkungan mikro terdiri dari ancaman pendatang baru, persaingan perusahaan sejenis dalam industri, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, dan kekuatan tawar-menawar pemasok. a Ancaman Pendatang Baru Masuknya pendatang baru dalam industri restoran akan memberikan implikasi pada penurunan pangsa pasar. Ancaman pendatang baru 70 tergantung seberapa besar hambatan untuk masuk ke dalam industri. Hambatan masuk bagi pendatang baru dalam industri restoran bila dilihat dari skala ekonomi dan kebutuhan modal relatif tinggi. Hal ini disebabkan karena untuk membuka sebuah usaha waralaba restoran diperlukan skala ekonomi yang besar dan kebutuhan modal awal yang besar, serta tergantung pada pangsa pasar sasaran yang akan diraih. Selain itu, hambatan diferensiasi produk cukup rendah karena produk bakso sangat banyak dipasaran. b Persaingan Perusahaan Sejenis dalam Industri Persaingan antar pengusaha restoran di Kota Bogor cenderung kompetitif. Hal ini bisa dilihat dari jumlah restoran yang semakin bertambah dari tahun ke tahunnya. Perkembangan jumlah restoran di kota Bogor tahun 2000-2009 dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 . Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun 2000- 2009 Tahun Jumlah Pertumbuhan 2000 105 - 2001 107 1,90 2002 161 50,46 2003 178 10,56 2004 192 7,87 2005 222 15,63 2006 248 11,71 2007 268 8,06 2008 211 -21,27 2009 225 6,64 Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor 2010 Selain pesaing sejenis, restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga dihadapi oleh pesaing non sejenis. Salah satu pesaing utama sejenis adalah Bakso Tips’ Top yang memiliki produk dan pelayanan yang hampir sama dengan Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dan pesaing non sejenis seperti restoran tradisional, rumah makan atau restoran ayam bakar, bebek bakar, dan mie ayam yang brada di sekitar Gunung Batu. c Ancaman Produk Pengganti Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor merupakan restoran penyedia makanan jenis bakso yang sehat dan bebas dari bahan pengawet. Ancaman produk pengganti atau substitusi yang diperhitungkan oleh 71 restoran ini adalah restoran mie ayam. Karena biasanya mie ayam juga menggunakan bakso sebagai pelengkap. d Kekuatan tawar-menawar pembeli Kekuatan tawar-menawar pembeli atau konsumen sangat tinggi, karena jumlah restoran bakso yang tersedia di kota Bogor sangat banyak sehingga penawaran tinggi dan konsumen bebas memilih restoran yang sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor berusaha untuk mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan produk melalui variasi produk sehingga membuat konsumen merasa nyaman dan tidak bosan dengan menu makanan yang ada. e Kekuatan tawar-menawar pemasok Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memperoleh pasokan bahan bakunya dari manajemen Bakso Sehat Bakso Atom pusat. Kekuatan tawar- menawar pemasok tinggi, hal itu dapat dilihat dari penentuan harga yang hanya bisa dilakukan oleh Pihak Pertama, dikarenakan manajemen Bakso Sehat Bakso Atom pusat berhubungan langsung dengan pedagang sapi Bali dalam pembuatan produk. Tetapi kekuatan tawar-menawar pemasok bukanlah merupakan ancaman, hal itu dikarenakan adanya sistem kerjasama antara pewaralaba dengan terwaralaba dan adanya keterbukaan harga dasar produk. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dalam matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 . Identifikasi Faktor Eksternal Restoran BSBA Bogor No Faktor Eksternal Peluang Ancaman 1. Lingkungan Makro - Hubungan baik dengan pewaralaba - Kemajuan teknologi - Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat - Perubahan gaya hidup masyarakat - Dukungan pemerintah - Fluktuasi harga bahan baku - Isu kualitas bahan baku 2. Lingkungan Mikro - Adanya pendatang baru - Tingkat persaingan restoran tinggi - Adanya produk pengganti - Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi 72

6.3. Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran