ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN BAKSO SEHAT BAKSO ATOM BOGOR
SKRIPSI
M. SYAFRIYANSYAH B. H34070051
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
2011
RINGKASAN
M. SYAFRIYANSYAH B. Analisis Strategi Pemasaran Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor Di bawah bimbingan JUNIAR
ATMAKUSUMA
Konsep pendirian Bakso Sehat Bakso Atom berawal dari pemikiran bahwa tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan dan makan tidak hanya
kenyang tetapi juga cukup gizi, maka diciptakan Bakso Sehat Bakso Atom BSBA dengan tag line “Sehat dimulai dari makanan sehat”. Salah satu outlet
yang dijadikan tempat penelitian adalah BSBA Bogor. Berdasarkan data jumlah pengunjung dan jumlah bakso yang terjual, BSBA Bogor sejak beberapa bulan
terakhir mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, yaitu persaingan dalam bisnis bakso, target jumlah pengunjung yang belum tercapai,
dan pemasaran yang kurang optimal. Selama ini Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dalam pemasarannya hanya melalui pemasangan spanduk dan penyebaran brosur
di sekitar lokasi Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji strategi bauran pemasaran yang telah dijalankan oleh BSBA
Bogor, menganalisis kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang dihadapi oleh BSBA Bogor, dan merumuskan alternatif strategi pemasaran terbaik
dengan memperhatikan kondisi lingkungan perusahaan BSBA Bogor.
Metode Pengolahan dan analisis data terdiri dari data deskriptif dan analisis tiga tahap formulasi strategi. Adapun alat bantu analisis yang digunakan
dalam merumuskan strategi perusahaan adalah matriks evaluasi faktor internal matriks IFE, matriks evaluasi faktor eksternal EFE, matriks IE Internal-
Eksternal, matriks SWOT dan QSPM. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE, menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah
bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet, sedangkan kelemahan utama adalah kurangnya promosi. Berdasarkan hasil analisis matriks EFE, menunjukkan bahwa
faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah hubungan baik dengan pewaralaba, sedangkan ancaman utama perusahaan adalah tingkat persaingan
restoran tinggi.
Berdasarkan matriks IE, BSBA Bogor menempati posisi sel I. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi growth and build tumbuh
dan berkembang. Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah strategi intensive penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk.
Berdasarkan analisis SWOT dihasilkan enam strategi, yaitu meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan pemasaran, meningkatkan kinerja
pelayanan, meningkatkan efektifitas promosi, mempertahankan mutu sesuai moto produk, meningkatkan loyalitas konsumen, dan mempertahankan harga jual
produk di pasaran. Berdasarkan QSPM, prioritas strategi adalah meningkatkan efektivitas promosi.
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bakso merupakan makanan olahan yang dapat dibuat dari daging sapi, daging ikan, daging ayam, maupun daging babi. Istilah Bakso berasal dari kata
Bak-So, dalam Bahasa Hokkien berarti daging giling yang terbuat dari daging babi, hal ini menunjukkan bahwa bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa
Indonesia. Di Indonesia daging babi tidak digunakan dalam pembuatan bakso, daging yang digunakan untuk membuat bakso pada umumnya adalah daging sapi,
daging ayam, dan daging ikan, hal itu dikarenakan kebanyakan penduduk Indonesia beragama muslim.
Bakso merupakan salah satu bagian industri makanan dari sekian banyak industri yang sangat menguntungkan. Industri makanan terutama bakso dapat
dijumpai hampir di berbagai daerah di Indonesia. Pengelolaan usaha perdagangan bakso sangatlah beragam, mulai dari pengelolaan secara tradisional dalam arti
melalui pedagang keliling dengan menggunakan gerobak hingga cara yang modern dengan sistem waralaba franchise. Pedagang bakso dapat dijumpai dari
pinggir jalan sampai di mall dan dinikmati oleh berbagai kalangan dengan tingkat ekonomi dan usia yang beragam.
Bisnis bakso dengan sistem waralaba sudah banyak dijumpai di Indonesia, terutama di kota-kota besar dan salah satunya adalah Kota Bogor. Bogor memiliki
lokasi yang sangat dekat dengan ibukota negara. Hal itu merupakan potensi yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan
nasional untuk industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan pariwisata. Oleh karena itu, banyak pengusaha bakso yang membuka cabang usahanya di
Kota Bogor. Daftar waralaba bakso di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 2. Persaingan dalam bisnis bakso sangatlah tinggi, karena banyaknya
waralaba bakso yang berada di wilayah Bogor dan tidak menutup kemungkinan persaingan oleh pebisnis bakso lokal seperti bakso Seseupan, bakso Setan, bakso
Favorit, bakso Boboho, dan pedagang-pedagang bakso keliling. Dalam menjalankan bisnis bakso, banyak berita yang beredar tentang bakso yang
menggunakan bahan pengawet seperti boraks, formalin, nitrit, dan lain-lain. Hal tersebut sangat meresahkan masyarakat karena bahan pengawet dapat
2 membahayakan kesehatan konsumen dan bahkan bila dikonsumsi secara berlebih
akan menyebabkan kematian. Oleh karena itu banyak masyarakat yang sudah mulai sadar akan kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat. Salah satu waralaba
bakso yang memperhatikan pola hidup sehat adalah Bakso Sehat Bakso Atom.
Tabel 1 . Daftar Waralaba Bakso di Kota Bogor
No. Nama
Alamat Pemilik
1 Bakso Sehat Bakso Atom Bogor
- Jl. Mayjen Ishak Juarsa No. 149 Gunung Batu-
Loji - Bantarjati
Sabar Basuki
2 My Bakso
-Cibinong -Cilebut Bojong
-Gunung Putri -Leuwiliang
Feri 3
Mr. Baso -Bogor Trade Mall
-Plasa Jambu Dua Marjani
4 Bakso Kota Cak Man
-Bogor Trade Mall -Cibinong
-Kota Wisata -Villa Nusa Indah
H. Abdul Rachman Tukiman
5 Bakso Malang Kota “Cak Eko”
-Bogor Henky Eko S
6 Bakso Kaget
-Jl. Raya Alternatif Cibubur, Bogor
Johan Halim 7
Bakso Iga Sapi -Bogor
Hendy Mustafa 8
Bakso Tips’ Top -Bantar Jati
Wahyu Fitriani Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bogor dan Data Primer, Hasil Observasi 2011
Lingkungan perusahaan baik internal maupun eksternal sangat mempengaruhi keberlangsungan usaha. Hal itu dikarenakan lingkungan internal
perusahaan sangat berhubungan dengan produksi dan operasi, sumber daya manusia, keuangan, sistem informasi manajemen, penelitian dan pengembangan
serta pemasaran. Sedangkan lingkungan eksternal berhubungan dengan politik, ekonomi, sosial, teknologi, dan persaingan dalam industri.
Konsep pendirian Bakso Sehat Bakso Atom berawal dari pemikiran bahwa tingkat kesadaran manusia terhadap kesehatan semakin tinggi dan makan tidak
sekedar kenyang tetapi juga cukup gizi, maka diciptakan Bakso Sehat Bakso Atom dengan tag line “Sehat dimulai dari makanan sehat”. Selama ini isu
kesehatan makanan sebagai keunggulan produk jarang diperhatikan pebisnis restoran tak terkecuali bakso, padahal makanan sehat dewasa ini sedang trend,
dengan tingkat kesadaran kesehatan masyarakat yang semakin tinggi.
3 Salah satu pebisnis yang menjadikan isu kesehatan sebagai fokus
utamanya adalah CV Atom Indonesia Key Person BR. Prabowo. Dengan memakai brand Bakso Atom, CV Atom Indonesia memiliki produk khas
diantaranya bakso keju, bakso sumsum, bakso tahu udang, bakso burger, bakso madu, bakso sutera, bakso telur ayam kampung, bakso buntel, baksomay, dan
batagor. Untuk menjamin kepastian dalam hal kesehatan, semua jenis bakso yang ada telah didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM dan telah
lulus uji laboratorium. Semakin banyaknya bisnis bakso dengan sistem waralaba menjadi pilihan
beberapa kalangan pebisnis. Namun demikian tetap perlu diingat bahwa pengembangan waralaba tak selamanya berujung sukses. Tidak sedikit yang gagal
dan berhenti atau berpindah ke bisnis lain. Oleh karena itu pebisnis terutama Bakso Sehat Bakso Atom harus dapat bersaing dan memanfaatkan peluang untuk
menarik konsumen dan mendapatkan kepercayaan konsumen. Hal tersebut dimaksudkan untuk menambah jumlah pengunjung, karena peningkatan jumlah
pengunjung akan berdampak positif bagi restoran tersebut. Semua hal itu tidak terlepas dari manajemen strategi, karena strategi
sangat penting untuk dilakukan, tetapi biasanya banyak kendala dalam merencanakan atau mengimplementasikan strategi-strategi tersebut. Terlebih lagi
dalam hal pemasaran. Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun
peminatnya. Oleh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya membutuhkan konsumen dalam mengkonsumsi produk atau jasa yang
dihasilkannya.
1.2. Perumusan Masalah
Bakso Sehat Bakso Atom dengan tag line “Sehat dimulai dari makanan sehat” merupakan salah satu waralaba yang sadar akan kesehatan dan makan tidak
hanya kenyang tetapi cukup gizi bagi pelanggannya. Bakso Sehat Bakso Atom menggunakan isu kesehatan sebagai strategi utamanya untuk menarik konsumen
yang mengikuti pola hidup sehat. Bakso Sehat Bakso Atom Bogor merupakan cabang yang belum lama ini baru didirikan yaitu pada tanggal 7 Mei 2010 dan
bertempat di Jl. Mayjen Ishak Juarsa No. 149 Gunung Batu, Loji-Bogor. Bakso
4 Sehat Bakso Atom Bogor dapat menjual 17.200 bakso dalam kondisi target
jumlah pengunjung tercapai, yaitu 10.000 pengunjung. Target ini adalah target yang ditentukan oleh terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Hal tersebut
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 . Jumlah Bakso dalam Kondisi Target Tercapai
Jumlah Bakso Rata-rata per Hari Reguler Senin-Jumat
Jumlah Bakso Rata-rata per Hari Weekend Sabtu-Minggu
500 Bakso 900 Bakso
Jumlah Bakso Rata-rata per Bulan 28 Hari 17.200 Bakso
Sumber : Data Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor Diolah
Berdasarkan Tabel 2, jumlah hari perbulan adalah 28 hari. Hal tersebut dikarenakan tidak semua bulan berjumlah 30 maupun 31 hari dan juga dikurangi
hari libur. Sejak mulai didirikan sampai sekarang, jumlah pengunjung di restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor mengalami fluktuasi. Hal tersebut dapat dilihat
pada Tabel 3.
Tabel 3 . Perbandingan Jumlah Pengunjung dan Jumlah Bakso Restoran Bakso
Sehat Bakso Atom Bogor
Bulan Jumlah
Pengunjung Orang
Target Orang
Pencapaian Target
Jumlah Bakso Buah
Mei 2010 5.000
10.000 50
8.600 Juni 2010
9.000 10.000
90 15.480
Juli 2010 9.500
10.000 95
16.340 Agustus 2010
6.000 10.000
60 10.320
September 2010 10.000
10.000 100
17.200 Oktober 2010
8.500 10.000
85 14.620
November 2010 7.500
10.000 75
12.900 Desember 2010
9.000 10.000
90 15.480
Januari 2011 8.000
10.000 80
13.760 Februari 2011
7.500 10.000
75 12.900
Sumber : Data Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor Diolah
Berdasarkan Tabel 3, jumlah pengunjung restoran berfluktuasi dikarenakan persaingan dalam bisnis bakso tinggi, target jumlah pengunjung yang
belum tercapai, dan pemasaran yang kurang optimal. Selama ini Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dalam pemasarannya hanya melalui pemasangan spanduk dan
penyebaran brosur di sekitar lokasi Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Pewaralaba hanya memberikan fasilitas brosur dan pengadaan tenaga kerja serta perlengkapan
makan untuk pelaksanaan acara bazar di luar outlet. Selain itu, persaingan yang
5 tinggi menyebabkan semakin mengecilnya pangsa pasar. Persaingan ini
menyebabkan terbentuknya faktor-faktor kompetisi dalam industri, dimana sebagian besar restoran berusaha untuk menyesuaikan kemudian memenangkan
trend yang ada, sehingga restoran-restoran dalam industri tersebut harus bersaing untuk memperebutkan atau mempertahankan pelanggan.
Menghadapi permasalahan tersebut, dibutuhkan upaya pemasaran untuk meningkatkan penjualan melalui orientasi pada kebutuhan dan keinginan
konsumen sebagai sasaran utama bagi keberhasilan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang terbaik untuk meningkatkan
penjualan pada restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Keberhasilan strategi pemasaran merupakan kunci bagi pengembangan usahanya.
Strategi bauran pemasaran terdiri dari strategi produk, strategi harga, strategi promosi, strategi tempat atau distribusi, strategi proses, strategi orang dan
strategi fisik yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam menentukan keberhasilan suatu usaha. Strategi pemasaran yang baik dari suatu restoran dapat
membuka peluang untuk terus berkembang sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, perumusan masalah dari penilitian ini
adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi bauran pemasaran yang telah dijalankan oleh Restoran
Bakso Sehat Bakso Atom Bogor? 2. Bagaimana kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang
dihadapi oleh Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor? 3. Bagaimana alternatif strategi pemasaran terbaik dengan memperhatikan
kondisi lingkungan perusahaan Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor?
1.3. Tujuan Penelitian
Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengkaji strategi bauran pemasaran yang telah dijalankan oleh Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
2. Menganalisis kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang dihadapi oleh Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
6 3. Merumuskan alternatif strategi pemasaran terbaik dengan memperhatikan
kondisi lingkungan perusahaan Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, manfaat yang akan didapat sebagai berikut :
1. Bagi pihak manajemen Restoran Bakso Sehat Bakso Atom, hasil penelitian ini
diharapkan memberikan masukan dan sebagai bahan pertimbangan alternatif terbaik dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
2. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat berguna untuk mangaplikasikan
konsep-konsep yang telah diterima dan dipelajari selama perkuliahan dan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan literatur untuk penelitian
selanjutnya. 3.
Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan informasi mengenai strategi pemasaran restoran.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya mengkaji strategi bauran pemasaran yang sudah dijalankan oleh Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor
yang berlokasi di Jl. Mayjen Ishak Juarsa No.149 Gunung Batu, Loji - Bogor, menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman serta merumuskan alternatif strategi pemasaran terbaik yang dapat diterapkan di Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Untuk
implementasinya diserahkan sepenuhnya kepada manajemen Restoran Bakso Sehat Bakso Atom sebagai pengambil keputusan.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Restoran 2.1.1. Definisi Restoran
Restoran berasal dari kata dalam bahasa Perancis yaitu restaurer yang memiliki arti tempat yang menyediakan makanan. Makna aslinya restoran berarti
menyajikan ragam makanan lengkap mulai pembuka, makanan utama, sampai pencuci mulut. Restoran adalah suatu tempat atau bagian yang diorganisasikan
secara komersial untuk menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya dan produknya berupa makanan dan minuman. Restoran ada yang berada
dalam suatu hotel, kantor, pabrik dan banyak juga yang berdiri sendiri di luar bangunan itu Soekresno, 2001 dalam Syavriani, 2009.
Selain itu menurut Torsina dalam Syavriani 2009, usaha restoran meliputi usaha yang terus menerus melibatkan semua bidang pengadaan peralatan
dan bahan mentah, quality control untuk bahan dan produksi, standarisasi resep dan proses, berurusan dengan segi-segi hukum, reklame, promosi dan publisitas,
mengenai tenaga kerja, keluhan pelanggan, dekorasi, identitas dan ciri restoran, merendahkan kebocoran uang dan barang, menetapkan uang yang seimbang,
kalkulasi harga-harga dan tingkat waste kerusakan makanan, strategi harga, sampai pada penanganan sampah, air, listrik dan lain-lain.
2.1.2. Klasifikasi Restoran
Menurut Marsum 2000, ada tujuh tipe klasifikasi restoran
1
: 1 A La Carte Restaurant
Adalah restoran dimana konsumen bebas memilih sendiri makanannya yang memiliki harga tersendiri.
2 Table D’hote Restaurant Adalah restoran yang menjual hidangan pembuka sampai hidangan
penutup. 3 Cafetaria atau Café
Adalah restoran yang mengutamakan penjualan kue, roti isi, kopi dan teh.
1
Jiunkpe. 2009. Klasifikasi Restoran. Surabaya. http:digilib.petra.ac.idviewer.php [diakses 3 Februari 2011]
8 4 Inn Tavern
Adalah restoran dengan harga yang relatif cukup terjangkau, yang dikelola oleh perorangan di tepi kota.
5 Snack Bar atau Milk Bar Adalah restoran cepat saji fast food dan makanan yang tersedia
umumnya hamburger, roti isi, kentang goreng, ayam goreng, nasi, dan mie. 6 Specialty Restaurant
Adalah restoran yang menyediakan masakan Eropa, China, Jepang, India dan pelayanan berdasarkan tata cara negara asal makanan spesial tersebut.
7 Family Type Restaurant Adalah restoran yang disediakan untuk tamu-tamu keluarga maupun
rombongan dan harganya terjangkau. Berdasarkan klasifikasi restoran di atas, restoran Bakso Sehat Bakso Atom
Bogor termasuk dalam klasifikasi Family Type Restaurant. Hal tersebut dikarenakan targeting dari restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah
keluarga.
2.2. Waralaba 2.2.1. Definisi Waralaba
Waralaba, jika ditinjau dari sudut tata bahasa merupakan terjemahan Bahasa Indonesia untuk istilah asing franchise. Waralaba terbentuk dari dua kata
yaitu, wara yang berarti usaha, dan laba yang berarti keuntungan lebih atau istimewa. Sehingga secara umum waralaba dapat diartikan usaha yang
menghasilkan keuntungan lebih atau istimewa. Banyak istilah asing yang mendefinisikan pengertian waralaba, namun
tentu yang paling umum digunakan di seluruh dunia adalah definisi dari International Franchise Association, yang mendefinisikan waralaba franchise
sebagai sebuah hubungan kontrak antara franchisor pemberi waralaba dan franchisee penerima waralaba dimana pemberi waralaba menawarkan atau
menjamin untuk memelihara keistimewaan yang berkesinambungan pada bisnis penerima waralabanya di area tertentu, dimana penerima waralaba beroperasi
dengan memakai nama dagang yang telah ditentukan, format dan atau prosedur yang dimiliki dan dikendalikan oleh pemberi waralaba, yang mana penerima
9 waralaba harus dan akan menempatkan sejumlah tertentu modal investasi dalam
bisnisnya yang bersumber dari kekayaan miliknya
2
. Di Indonesia sendiri, definisi waralaba secara yuridis formal tertuang
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1997 tentang waralaba, yang berbunyi :
“Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau
penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka
penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa.” Perkembangan bisnis waralaba di Indonesia, dinilai sangat pesat. Format
bisnis waralaba yang mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1980-an, merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan keuntungan yang besar. Sebagian besar
waralaba lokal yang saat ini banyak menarik minat investor menengah dan kecil adalah jenis minimarket dan booth jajanan kuliner. Selain besaran fee yang
dipungut pemberi waralaba cukup kompetitif dan investasi yang harus dikeluarkan tidak terlalu besar, para investor juga tertarik dengan daya penetrasi pangsa pasar
yang sanggup mencapai wilayah pedesaan. Regulasi yang cukup longgar, memberikan keleluasaan bagi para investor untuk mendirikan usaha waralabanya
hingga ke tingkat kelurahandesa. Bahkan untuk jenis jajanan kuliner sampai menembus perkampungan.
2.2.2. Mekanisme Waralaba
Mekanisme waralaba dibuat dengan tujuan agar usaha waralaba yang berlangsung dengan lancar dan tertib. Untuk itulah pihak-pihak yang terlibat
dalam perjanjian waralaba harus mengetahui beberapa hal berikut:
2.2.2.1. Perjanjian Waralaba
Perjanjian waralaba adalah suatu dokumen yang secara hukum menentukan hak dan kewajiban dari pihak pemberi dan penerima waralaba. Masa
berlaku perjanjian waralaba adalah lama waktu selama penerimaan waralaba
2
Susanto. 2010. Bisnis Waralaba. Jakarta. http:www.jawabanpasti.combisnis-waralaba [diakses 3 Februari 2011]
10 boleh menggunakan lisensi atau sistem yang diwaralabakan Mendelson, 1993
dalam Firbani, 2006.
2.2.2.2. Hak dan Kewajiban Pemberi Waralaba Franchisor
Pemberi waralaba franchisor mempunyai hak untuk mendapatkan uang franchise franchise fee karena telah mewaralabakan bisnisnya. Menurut
Mendhelson 1993 dalam Firbani 2006, ada tiga macam cara dalam menentukan franchise fee yaitu:
1 Uang Franchise Awal Initial Franchise Fee
Biaya ini terdiri dari biaya recruitmen sebesar biaya pendirian yang dikeluarkan oleh pemberi waralaba franchisor untuk kepentingan penerima
waralaba franchisee. Biaya ini ditanggung sepenuhnya oleh penerima waralaba franchisee.
2 Uang Franchise Terus Menerus Continuing Franchise Fee
Uang franchise tersebut merupakan pembayaran atau jasa menerus yang diberikan oleh penerima waralaba franchisee atas kegiatan operasional yang
dilakukan oleh usaha waralaba tersebut. Uang tersebut dihitung berdasarkan presentase dari pendapatan kotor usaha waralaba tersebut.
3 Kenaikan Harga Produk
Franchisor yang dalam aktivitas usahanya merupakan pemasok produk bagi franchisee, perlu dibuat mekanisme untuk melindungi penerima
franchisee terhadap kenaikan harga yang tidak wajar dan tidak adil. Jika perlindungan tidak dibuat, franchisor bisa menaikan keuntungannya
melampaui pengeluaran franchisee yang tentunya akan sangat merugikan pihak franchisee.
Menurut Mendhelson 1993 dalam Firbani 2006, kewajiban franchisor adalah:
1 Franchisor harus mengetahui dimana suatu outlet didirikan dengan kriteria
yang menentukan suatu tempat dan daerah. 2
Franchisor mempersiapkan
paket peralatan
dan perabotan
yang distandarisasikan.
3 Franchisor memberikan saran mengenai dekorasi toko untuk merefleksikan
citra nama yang telah terbentuk.
11 4
Franchisor mempersiapkan petunjuk operasional yang memberikan semua informasi yang diperlukan franchisee agar mampu mengoperasikan bisnis
waralabanya secara tepat. Operasional berisi panduan rinci mengenai tugas- tugas yang harus dijalankan oleh staf anggota atau penerima waralaba
franchisee. 5
Franchisor harus menyusun pengaturan bersama dengan pemasok bahan- bahan dasar atau barang-barang yang dibutuhkan oleh bisnis yang
diwaralabakan agar franchisee mampu menjual dengan harga yang kompetitif. 6
Franchisor harus menyusun jadwal pelatihan dan mempersiapkan fasilitas pelatihan untuk para franchisee serta staf mereka.
7 Franchisor perlu mempersiapkan prosedur akunting dan sistem bisnis yang
sederhana yang harus dioperasikan franchisee. Franchisor juga harus melatih franchisee dalam prosedur akunting dan sistem bisnis ini.
Selain kewajiban tersebut, franchisor juga mempunyai beberapa kewajiban yang lain, seperti bantuan teknis yang diberikan pada saat pra
pembukaan, pembukaan, dan operasi perusahaan franchisee. Franchisor menyelenggarakan program pelatihan yang terdiri dari pelatihan awal, pedoman
tentang pembukuan dan akuntansi, metode dan sistem pemasaran, promosi dan periklanan, serta suplai bahan dan pemasoknya.
Franchisor juga menyediakan video pelatihan, buku panduan manual book atau buku-buku paket petunjuk pelaksanaan setiap kegiatan strategis. Selain
itu dilengkapi data atau informasi pasar, hasil riset yang dikerjakan oleh franchisor secara berkala, inovasi sistem peragaan termasuk perubahan metode
promosi dan pemasaran. Data atau informasi hasil riset sangat penting bagi franchisee agar dapat mengikuti selera pasar dan lebih menarik minat konsumen.
2.2.2.3. Hak dan Kewajiban Penerima Waralaba Franchisee
Franchisee menurut Karamoy 1997 dalam Utomo 2010 mempunyai hak untuk mendapatkan bantuan teknis dari franchisor berupa: 1 seleksi lokasi
dan survey demografi; 2 program pelatihan awal; 3 bantuan untuk pra pembukaan; 4 bantuan pelaksanaan atau kegiatan operasi on going operational
assistance; 5 program pelatihan lanjutan; 6 akses data atau informasi pasar dan pemasaran; dan 7 bantuan konsultasi dalam situasi kritis.
12 Queen 1993 dalam Utomo 2010 menjelaskan bahwa kewajiban
finansial yang harus dibayarkan oleh franchisee kepada franchisor yang terdiri dari:
1 Biaya Waralaba Franchise Fee
Kewajiban membayar biaya franchise pada masa awal franchise. Franchisor umumnya akan meminta suatu deposito pada saat tahapan
pembicaraan awal dan sisanya harus dilunasi pada saat penandatangan perjanjian franchise.
2 Pengeluaran Langsung Direct Expenses
Pengeluaran langsung untuk biaya hidup dan pemondokan pemilik franchise tahapan awal. Franchisee wajib menanyakan siapa yang
bertanggungjawab atas biaya selama pemilihan lokasi, pelatihan penerimaan franchise, dan bantuan franchise saat pembukaan.
3 Royalti
Pembayaran Berlanjut Continuing Franchise Fee kepada franchisor sebagai imbalan atas hak waralaba. Pembayaran dapat dilakukan setiap
minggu, bulan atau triwulan dan ditetapkan sebagai presentase atas pendapatan kotor.
4 Biaya Pemasaran dan Periklanan Marketing and Advertising Fee
Biaya ini dapat didasarkan kepada volume penjualan atau ditentukan oleh biaya aktual dari suatu program tertentu atau suatu kombinasi dari kedua
metode tersebut. 5
Sewa Beberapa franchisor memiliki lokasi danatau peralatan dan menyewakan
kepada franchisee. 6
Biaya Penyerahan Pengalihan Assignment Fee Biaya ini terjadi apabila franchisee menjual bisnisnya, franchisor
memerlukan suatu pembayaran untuk mempersiapkan perjanjian penyerahan, pelatihan penerima franchise yang baru dan biaya lain yang berhubungan
dengan pengalihan tersebut.
13
2.2.3. Keuntungan dan Kelemahan Sistem Waralaba 1 Bagi
Franchisor
Dalam menjalankan bisnis waralaba, ada beberapa keuntungan dan kelemahan dari sistem waralaba. Franchisor merupakan pihak pertama dalam
sistem waralaba. Keuntungan dan kelemahan sistem waralaba bagi franchisor dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Keuntungan dan Kelemahan Sistem Waralaba bagi Franchisor
Keuntungan Kelemahan
1. Perluasan usaha cepat
2. Mudah melakukan penetrasi pasar
3. Modal
untuk melakukan
pengembangan usaha
menjadi lebih kecil, karena sebagian besar
dipikul oleh franchisee 4.
Franchisee juga
merupakan pemilik yang memiliki motivasi
yang tinggi 5.
Tidak banyak
membutuhkan manajemen madya
6. Meningkatkan daya beli karena
dilakukan secara kelompok 7.
Memiliki pemasaran yang besar, karena bisa melakukan promosi
dan periklanan secara besar- besaran sebagai suatu kelompok
usaha
8. Hasil
pengembalian investasi
ROI tinggi
dalam jangka
panjang 9.
Risiko kerugian
dapat diminimalisir
1. Franchisor tidak bisa mendikte
franchisee. Oleh karena itu bila ingin mengadakan perubahan, ia
harus memotivasi franchisee agar bersedia
menerima perubahan
tersebut 2.
Seringkali harapan
franchisee terlalu berlebihan, sehingga perlu
disadarkan dan dimotivasi 3.
Tidak cepat mengadakan perubahan 4.
Risiko memilih franchisee yang tidak tepat, sehingga dapat merusak
nama baik secara keseluruhan
5. Citra franchisor dan kelompok
bisnis tergantung pada prestasi setiap franchisee
6. Sistem waralaba “mengikat” dalam
jangka waktu yang cukup panjang 7.
Risiko adanya dissident franchisee franchisee yang berontak, dimana
setelah memperoleh alih teknologi dan manajemen, mereka berusaha
mengalihkan kontraknya kepada orang lain dan membentuk usaha
sendiri
yang menjadi
pesaing franchisor
Sumber: Tjiptono 2008
2 Bagi Franchisee
Dalam menjalankan bisnis waralaba, tidak hanya Franchisor saja yang memiliki keuntungan dan kelemahan dari sistem waralaba. Franchisee
merupakan pihak kedua dalam sistem waralaba yang juga memiliki keuntungan dan kelemahan dari sistem waralaba. .Keuntungan dan kelemahan
sistem waralaba bagi franchisee dapat dilihat pada Tabel 5.
14
Tabel 5. Keuntungan dan Kelemahan Sistem Waralaba bagi Franchisee
Keuntungan Kelemahan
1. Risiko usaha yang relatif kecil
2. Bebas menjalankan unit usaha
miliknya sendiri 3.
Mendapatkan kemudahan
membeli dalam partai besar 4.
Dapat memanfaatkan
hasil pengembangan
produk dan
penelitian franchisor 5.
Dapat memanfaatkan petunjuk dan bantuan dalam bidang keuangan
dan manajemen
6. Bisa memanfaatkan periklanan
melalui kelompok usaha, sehingga biayanya
relatif murah
dan kualitas periklanannya bisa tinggi
7. Turut
menikmati reputasi,
kestabilan, kepercayaan
konsumen, kekuatan
dan keharuman nama dagang yang
diwaralabakan 8.
Bisa memanfaatkan paket-paket keuangan
yang mungkin
disediakan perbankan 9.
Adanya fasilitas
pelatihan menyebabkan
usaha waralaba
bukanlah usaha ‘coba-coba’ 1.
Jenis produk
yang dapat
ditawarkan relatif terbatas dan sangat tergantung kepada prestasi
franchisor
2. Harus membayar uang imbalan
yang sangat besar 3.
Tidak sepenuhnya bebas lagi, karena harus mematuhi pedoman
dan prosedur yang ditetapkan franchisor
4. Kadangkala ditargetkan mencapai
tingkat prestasi tertentu misalnya jumlah penjualan yang terlalu
tinggi
5. Manajemen
usahanya dikendalikan franchisor
Sumber: Tjiptono 2008
2.3. Bakso
Istilah Bakso berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien berarti daging giling, hal ini menunjukkan bahwa bakso memiliki akar dari seni kuliner
Tionghoa Indonesia. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, bakso umumnya terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam
3
. Bakso adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan
Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau
udang. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur, ditaburi
3
Wikipedia. 2011. Definisi Bakso. Jakarta. http:id.wikipedia.orgwikiBakso [diakses 22 Februari 2011]
15 bawang goreng dan seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh
Indonesia, dari pedagang kaki lima hingga restoran. Berbagai jenis bakso sekarang banyak di tawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar
swalayan dan mall. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng, atau cap cai.
Dalam proses pembuatanya, ada bakso yang dicampur dengan boraks atau bleng untuk membuat tepung menjadi lebih kenyal mirip daging serta lebih awet.
Hal ini membuat bakso pernah dianggap makanan yang kurang aman oleh BPOM. BPOM mengingatkan bahwa mengkonsumsi makanan berkadar boraks tinggi
selama kurun 5–10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker hati. Maka bakso yang dijual di berbagai pasar tradisional dan pasar swalayan diwajibkan bebas
boraks.
2.4. Penelitian Terdahulu
2.4.1. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
Analisis Strategi Pemasaran Restoran Waralaba Lokal Studi Kasus Restoran Ayam Bakar Wong Solo Cabang Bogor oleh Rizki Firbani 2006
dengan metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis bauran pemasaran marketing mix, analisis lingkungan internal
dan eksternal, serta analisis SWOT dan QSPM pada tahap pengambilan keputusan dari alternatif strategi yang terbentuk. Berdasarkan identifikasi alternatif strategi
terbentuk 3 alternatif strategi yaitu: 1 strategi pengembangan promosi, 2 strategi diversifikasi dan pengembangan produk, 3 strategi jangka panjang.
Berdasarkan Matriks QSPM, strategi 1 merupakan strategi yang paling menarik untuk dijalankan oleh perusahaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
terdahulu oleh Firbani, 2006 adalah kedua melakukan kajian tentang waralaba, sedangkan objek yang dilakukan berbeda.
Meilawati 2007 dalam penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Restoran Cepat Saji Studi Kasus Restoran Papa Ron’s Pizza Bogor”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan bauran pemasaran restoran, menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, merumuskan
alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk perusahaan. Metode maupun alat analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE dan SWOT serta QSPM.
16 Alternatif strategi terbaik yaitu strategi SO melalui membuka cabang baru dengan
merekrut tenaga yang berkualitas, pemanfaatan teknologi secara optimal, meningkatkan promosi penjualan.
Ratnasari 2009 dalam penelitian berjudul Analisis Strategi Pemasaran Studi Kasus Ali Baba Restaurant, Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji strategi bauran pemasaran, menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal, dan merumuskan alternatif strategi pemasaran terbaik. Metode maupun
alat analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE dan SWOT serta QSPM. Alternatif strategi terbaik yaitu meningkatkan efektivitas promosi melalui iklan,
media, dan website, meningkatkan sponsorship kegiatan kemahasiswaan, mengadakan program pemberian diskon pada moment tertentu seperti liburan
nasional dan konsumen yang ulang tahun. Imelda 2010 dalam penelitian berjudul Analisis Kelayakan Usaha dan
Kepuasan Konsumen Bakso Atom. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan investasi usaha, menganalisis tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen,
dan menyusun strategi yang tepat untuk pengembangan usaha. Metode maupun alat analisis menggunakan analisis kelayakan investasi NPV, IRR, Gross BC,
dan Payback Periode, Analisis Prilaku Konsumen Diagonal Analisis, Thurstone Analysis, dan Correspondence Analysis, dan Strategi Pengembangan IFAS,
EFAS, dan SWOT. Alternatif strategi yang dihasilkan adalah mempertahankan kinerja pelayanan dan pelanggan, mempertahankan komitmen pihak manajemen,
meningkatkan kinerja pemasaran melalui promosi, mempertahankan mutu sesuai moto produk, mempertahankan dan menjaga mutu produk yang dihasilkan untuk
meningkatkan loyalitas
pelanggan, kegiatan
pengembangan produk,
mempertahankan harga jual produk di pasaran, dan memperbaiki saluran distribusi.
2.4.2. Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor” memiliki persamaan
dengan penelitian-penelitian terdahulu, yaitu mengenai bauran pemasaran. Pada penelitian Firbani 2006, Meilawati 2007, dan Ratnasari 2009 memiliki
kesamaan pada jenis usaha yang dikaji, yaitu usaha dalam bidang restoran. Selain
17 itu, restoran-restoran yang dikaji strategi pemasarannya pun semuanya berada di
wilayah Bogor. Tujuan masing-masing dari penelitian terdahulu memiliki kesamaan yaitu
mengkaji strategi bauran pemasaran, menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, dan memformulasikan alternatif strategi pemasaran yang
tepat bagi perusahaan. Metode-metode atau alat analisis yang digunakan juga memiliki kesamaan dengan penulis yaitu matriks IFE, EFE, IE, SWOT, dan
QSPM. Alternatif-alternatif strategi yang dihasilkan dari metode QSPM adalah sama-sama berfokus pada peningkatan promosi, karena QSPM digunakan untuk
mencari prioritas dari beberapa alternatif strategi yang ada. Perbedaan dari masing-masing penelitian-penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan
oleh penulis adalah ruang lingkup penelitiannya, peneliti mengkaji strategi pemasaran yang telah dijalankan oleh Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
Penelitian yang dilakukan oleh Imelda 2010 tentang “Analisis Kelayakan Usaha dan Kepuasan Konsumen Bakso Atom” berbeda sendiri dengan penelitian-
penelitian terdahulu yang lain. Imelda 2010 tidak menggunakan strategi pemasaran sebagai topiknya, tetapi menggunakan analisis kelayakan usaha,
kepuasan konsumen, dan juga strategi pengembangan. Tujuan penelitiannya pun juga berbeda. Penelitian Imelda 2010 bertujuan untuk mengkaji kelayakan
investasi usaha, menganalisis tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen, dan menyusun strategi yang tepat untuk pengembangan usaha. Akan tetapi, penelitian
Imelda 2010 memiliki kesamaan dengan penulis dalam hal lokasi atau tempat penelitian, yaitu di restoran Bakso Sehat Bakso Atom. Penulis melakukan
penelitian di restoran BSBA Bogor sedangkan Imelda 2010 di empat cabang BSBA yang terletak di Pakubuwono, Beji, Cendana, dan Bintaro.
Alternatif-alternatif strategi yang dihasilkan dari metode-metode yang digunakan Imelda 2010 adalah mempertahankan kinerja pelayanan dan
pelanggan, mempertahankan komitmen pihak manajemen, meningkatkan kinerja pemasaran melalui promosi, mempertahankan mutu sesuai moto produk,
mempertahankan dan menjaga mutu produk yang dihasilkan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, kegiatan pengembangan produk, mempertahankan harga jual
produk di pasaran, dan memperbaiki saluran distribusi.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “ strategos” yang berasal dari kata “stratus” yang berarti militer dan “ag” yang berarti memimpin. Strategi
didefinisikan sebagai semua keputusan pada sasaran bisnis dan cara untuk mencapai sasaran tersebut Drucker dalam Ratnasari, 2009.
Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta rumusan pada pendayagunaan dan semua alokasi sumberdaya yang penting untuk mencapai
tujuan tersebut Rangkuti, 2005 dalam Ratnasari, 2009. Sedangkan menurut David 2009 bahwa strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan
keputusan manajemen tingkat atas dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah yang besar. Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai “sekumpulan pilihan
kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumberdaya yang penting dalam mencapai tujuan dan sasaran, dengan
memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis ideal berkelanjutan kearah, cakupan dan perpektif jangka panjang keseluruhan yang
ideal dari individu atau organisasi” Triton dalam Ratnasari, 2009. Pada umumnya, suatu organisasi bisnis membutuhkan strategi apabila
berada dalam beberapa situasi berikut Jain, 2000: 1 sumber daya manusia, modal, bahan baku, teknologi, waktu, dan lain-lain yang dimiliki terbatas; 2 ada
ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi; 3 komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi; 4 keputusan-kepurtusan harus
dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu; dan 5 ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif.
3.1.2. Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk pembuatan formulating, penerapan implementing, dan evaluasi evaluation keputusan-keputusan
strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah perusahaan mencapai tujuan di masa yang akan datang Umar, 2001. Namun untuk saat ini konsep strategi
mengalami perkembangan, menurut Andrew dan Chaffe dalam Umar, 2001, strategi merupakan kekuatan motivasi untuk stakeholder baik secara langsung
19 maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh
semua tindakan yang dilakukan. Proses manajemen strategi berusaha mengorganisasikan informasi kuantitatif dengan cara yang memungkinkan
keputusan efektif diambil dalam kondisi tidak menentu. Pada penerapan strategi membutuhkan pengalaman, penilaian, perasaan, dan intuisi.
Pengambilan keputusan strategi tidak dapat dilakukan dengan hanya mengandalkan intuisi saja, melainkan dibutuhkan analisis mendalam dan terarah,
sehingga keputusan yang akan dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Menurut Hickson, et.al dalam Meilawati, 2007, keputusan strategi
memiliki tiga karakteristik, yaitu: 1
Rare, yaitu keputusan-keputusan strategi yang tidak biasa, khusus dan tidak dapat ditiru.
2 Consequential, yaitu keputusan-keputusan strategi yang memasukkan sumber
daya penting dan menyangkut banyak komitmen. 3
Directive, yaitu keputusan-keputusan strategi yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan yang
diperlukan di masa yang akan datang untuk keseluruhan organisasi. Menurut David 2009, manajemen strategi merupakan seni dan
pengetahuan untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai
tujuannya. Manajemen strategi akan membantu perusahaan dalam melihat ancaman dan peluang di masa yang akan datang, sehingga memungkinkan
organisasi untuk dapat mengantisipasi kondisi yang selalu berubah. Selain itu, manajemen strategi juga menyediakan sasaran serta arah yang jelas bagi masa
depan perusahaan, sehingga perusahaan yang mengembangkan sistem manajemen strategi mempunyai kemungkinan tingkat keberhasilan lebih besar daripada yang
tidak menggunakan sistem ini. Manajemen strategi membantu suatu perusahaan atau organisasi untuk
memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sitematik, logis, dan rasional untuk pilihan strategis. Berikut model
manajemen strategi komprehensif menurut David 2009 pada Gambar 1.
20
Gambar 1 . Model Manajemen Strategi Komprehensif
Sumber: David 2009
Proses manajemen strategi merupakan alur dimana penyusun strategi menentukan sasaran dan menyusun strategi. Proses manajemen strategi menurut
David 2009, terdiri dari tiga tahap, yaitu: 1
Formulasi Strategi Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, menentukan
kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, mengidentifikasikan peluang dan ancaman eksternal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan
alternatif strategi, dan memilih strategis tertentu yang akan dilaksanakan. 2
Implementasi Strategi Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan
tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan.
3 Evaluasi Strategi
Tiga aktivitas dasar dalam evaluasi strategi adalah meninjau ulang faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar strategi saat ini, mengukur kinerja
atau prestasi, dan mengambil tindakan korektif. Evaluasi strategi merupakan tahap final dalam manajemen strategis.
Mengembangkan pernyataan visi
dan misi Menetapkan
tujuan jangka
panjang Menjalankan
audit eksternal
Menjalankan audit internal
Merumuskan, evaluasi, dan
memilih strategi
Implementasi strategi isu-isu
manajemen Implementasi
strategi isu-isu pemasaran,
keuangan, akuntansi, RD,
sistem informasi Mengukur dan
mengevaluasi kinerja
21
3.1.3. Definisi Pemasaran
Pemasaran memegang peranan penting dalam daur produksi produsen ke tangan konsumen. Menurut Kotler 2005, definisi pemasaran dibedakan menurut
sosial dan manajerial. Definisi sosial menunjukkan peran yang dimainkan oleh pemasaran di dalam masyarakat, yaitu “menghasilkan standar hidup yang lebih
tinggi”. Sedangkan menurut manajerial, yaitu pemasaran digambarkan sebagai “seni menjual produk”. Jadi pemasaran adalah suatu proses sosial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas menukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses pemasaran itu terjadi dimulai jauh sebelum barang-
barang diproduksi. Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi berbagai faktor sosial, politik, ekonomi, dan manajerial Rangkuti, 2005 dalam
Ratnasari, 2009. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi, penyaluran gagasan, serta barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi
Kotler, 2005. Tujuan pemasaran yang lebih penting adalah mengetahui dan memahami pelanggan customer dengan baik sehingga produk dan jasa tersebut
sesuai dan dapat dijual. Pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.
Dewasa ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasi
kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi, mengidentifikasikan dan mengukur besarnya, menetukan pasar sasaran yang paling baik yang dapat
dilayani, menentukan produk, jasa, dan program yang sesuai untuk melayani pasar-pasar ini dan meminta setiap orang dalam organisasi untuk berfikir dan
melayani pelanggan.
3.1.4. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dalam bisnis merupakan suatu cara untuk memperoleh hasil yang diinginkan berdasarkan kondisi dan struktur yang berlaku. Strategi ini
berguna untuk mengantisipasi masalah-masalah dan kesempatan masa depan
22 dalam kondisi yang tepat secara sistematis, rasional, kritis, komprehensif, dan
integrative Pearce and Robinson, 1997 dalam Ratnasari, 2009. Strategi pemasaran mengartikulasikan sebuah rencana dalam penggunaan sumber daya
terbaik dan keunggulan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut
David 2009,
perumusan strategi
pemasaran adalah
pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari peluang dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Sedangkan
menurut Kotler, 2005, strategi pemasaran terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang mendasari manajemen pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis dan
pemasarannya dalam sebuah pasar sasaran. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain sangat berkaitan dalam menentukan
kesuksesan strategi yang disusun. Konsep-konsep strategi tersebut meliputi: 1 Distinctive Strategy
Distinctive strategy yaitu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan dengan baik dibandingkan dengan pesaingnya.
Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang distinctive strategy.
Terdapat dua faktor yang dapat menyebabkan sebuah perusahaan dapat unggul dibandingkan pesaingnya yaitu keahlian tenaga kerja serta kemampuan
sumber daya yang dimiliki. 2 Competitive Advantage Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Perusahaan dapat memperoleh
keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya jika dapat memberikan harga jual lebih murah daripada harga pesaingnya dengan nilai
atau kualitas yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan dengan memanfaatkan skala ekonomis, efesiensi produk,
penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku dan sebagainya. Strategi perusahaan terdiri dari segmentation strategi pemetaan, targeting
strategi ketepatan, dan positioning penentuan posisi ini adalah cara untuk memenangkan pangsa ingatan. Taktik pemasaran terdiri dari diferensiasi inti
taktik yang berupa upaya diferensiasi isi, konteks, dan infrastruktur dari tawaran
23 organisasi kepada pasar sasaran. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk,
harga, tempat, promosi, orang, fisik, dan proses digunakan oleh perusahaan untuk membangun sebuah strategi fungsional pemasaran yang efektif.
3.1.5. Analisis Lingkungan Perusahaan
Keunggulan yang dicapai suatu perusahaan tergantung bagaimana perusahaan tersebut menganalisis bisnis mereka. Perusahaan menyadari bahwa
lingkungan selalu mengalami perubahan. Untuk itu, perusahaan harus mampu beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Lingkungan bisnis dapat dibagi menjadi
dua lingkungan, yaitu lingkungan internal yang merupakan aspek-aspek yang ada di dalam perusahaan, serta lingkungan eksternal yang dibagi dalam dua kategori
yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro.
1 Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan Strength adalah
semua potensi yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman. Kelemahan Weakness
adalah segala keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki perusahaan dan harus terus diperbaiki agar dapat bersaing di pasar. Secara pendekatan
fungsional, lingkungan internal perusahaan terdiri dari: Kegiatan Produksi dan Operasi, Sumber Daya Manusia, Keuangan, Sistem Informasi Manajemen,
Penelitian dan Pengembangan, serta Pemasaran.
a Kegiatan Produksi dan Operasi
Kegiatan produksi dan operasi perusahaan dapat dilihat dari penerapan prinsip efisiensi dan produktifitas. Fungsi produksi perusahaan
dilihat dari segala aktivitas perusahaan dalam mengubah input menjadi output. Aktivitas produksi dan operasi merupakan bagian terbesar dalam
asset dan modal David, 2009. Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah hubungan baik dengan pemasok, sistem logistik yang baik, lokasi
fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi, dan pengendalian mutu.
b Sumber Daya Manusia
Manusia merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajer harus berupaya agar terwujud prilaku positif
24 dikalangan karyawan perusahaan. Kualitas sumber daya manusia SDM
yang baik dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan dipandang sebagai asset yang berharga bagi perusahaan. Faktor-faktor yang diperhatikan
adalah keterampilan dan motivasi kerja, produktifitas, dan insentif.
c Keuangan
Kondisi keuangan sering dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik dan posisi bersaing perusahaan dan daya tarik keseluruhan dari investor
David, 2009. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah: kemampuan perusahaan dalam memperoleh modal jangka pendek dan jangka panjang,
menjalin hubungan yang baik dengan investor, struktur modal kerja, dan sistem akunting yang baik.
d Sistem Informasi Manajemen
Informasi mengikat semua fungsi bisnis menjadi satu kesatuan sehingga menjadi dasar dari semua keputusan manajerial. Tujuan dari
informasi komputer adalah memperbaiki prestasi perusahaan dengan memperbaiki mutu keputusan manajerial. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam sistem informasi manajemen adalah aspek software, hardware, prosedur, manusia, dan data.
e Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan atau litbang merupakan kegiatan pengembangan
produk baru
sebelum pesaing
melakukannya, meningkatkan kualitas produk, memperdalam atau memperluas kapabilitas
teknologi perusahaan, memperbaiki proses produksi sehingga dapat menekan biaya. Manajemen fungsi litbang yang efektif membutuhkan
kemitraan yang strategis dan operasional antara fungsi litbang dengan fungsi-fungsi bisnis penting lainnya.
f Pemasaran
Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen akan produk dan jasa. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar posisi produk dipasar sesuai dengan yang diharapkan,
yaitu:
25 •
Segmentasi, Target, dan Posisi Pasar
a Segmentasi Pasar
Pasar terdiri dari banyak pembeli yang berbeda dalam melakukan beberapa hal, misalnya keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap
pembelian, dan praktek-praktek pembeliannya. Berdasarkan perbedaan ini dapat dilakukan segmentasi pasar. Menurut Rangkuti 2005 dalam
Ratnasari 2009, segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar yaitu aspek geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
b Target Pasar
Menetapkan target
pasar atau
sasaran adalah
tindakan mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang diidentifikasi,
kemudian memilih salah satu atau beberapa diantaranya sebagai calon target dengan potensi paling besar.
c Posisi Pasar
Penetapan posisi adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas diantara para
pesaing di dalam benak pelanggan sasarannya. Setelah perusahaan memutuskan segmen mana yang akan dimasuki, selanjutnya
diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.
•
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah strategi yang disatukan, terintegrasi, dan komprehensif yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan
dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Strategi pemasaran pada jasa terkenal dengan Manajemen Jasa Terpadu yaitu
perencanaan dan pelaksanaan terkoordinasi kegiatan-kegiatan operasi, sumber daya manusia, pemasaran, dan yang penting bagi keberhasilan
perusahaan jasa, lebih dikenal dengan komponen 7P Kotler, 2005. Komponen manajemen mutu terdiri dari:
26 a
Product Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan Tjiptono, 1997. Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mandasar. Tanpa ada produk yang dipasarkan
maka tidak akan ada harga, promosi, dan tempat. Produk merupakan semua komponen jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Produk
tersebut harus memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan produk jasa lainnya.
b Price
Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat atau sesuai kondisi. Harga diartikan
sebagai pengeluaran uang, waktu, dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa. Penentuan harga dapat dilakukan
dengan melihat daya beli konsumen dan jumlah yang cukup dalam menutupi ongkos produksi. Oleh karena itu, dalam menetapkan strategi
bauran harga, suatu perusahaan harus memperhatikan strategi penetapan harga, tingkat harga, keseragaman harga, potongan harga,
dan syarat-syarat pembayaran. c
Promotion Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang
digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemasaran. Kotler 2005, mengidentifikasikan bahwa promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan produsen untuk
mengkomunikasikan manfaat
dari produknya,
membujuk, mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli produk tersebut.
Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan bauran promosi Promotion-Mix yang terdiri
atas lima komponen utama, yaitu:
27 i
Periklanan: Tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan atau barang oleh sponsor yang
teridentifikasi. ii
Promosi Penjualan: Insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk dimana pembelian
diharapkan dilakukan sekarang. Kegiatan promosi yang termasuk dalam promosi penjualan misalnya pemberian kupon, obral,
kontes, pameran, dan lain-lain. iii
Hubungan Masyarakat: Bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik perusahaan dengan menghasilkan publisitas
yang menyenangkan, menumbuhkan suatu citra perusahaan yang baik, menangani atau menghilangkan desas-desus, cerita dan
peristiwa yang tidak menyenangkan. Humas atau Public Relation merupakan suatu konsep yang menggunakan banyak sarana seperti
siaran pers, publikasi produk, komunikasi perusahaan, penyuluhan, dan lain-lain.
iv Penjualan Perorangan: Interaksi langsung dengan calon pembeli
atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan atau menerima pesanan. Penjualan perorangan merupakan alat yang
paling efektif dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tndakan pembeli.
v Pemasaran Langsung: Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail,
dan alat-alat
penghubung non
personal lainnya
untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan
tanggapan langsung dari pelanggan tertentu atau calon pelanggan. d
Place and Time Keputusan manajemen tentang kapan, dimana, dan bagaimana
menyampaikan jasa kepada pelanggan. Pengiriman elemen produk ke pelanggan melibatkan tempat dan waktu pengiriman dan juga
melibatkan saluran distribusi fisik atau elektonik, tergantung pada sifat jasa yang diberikan. Perusahaan dapat mengirimkan jasa kepada
pelanggan baik secara langsung atau melalui perantara. Menurut Kotler
28 2005, tempat adalah alat bauran pemasaran yang didalamnya terdapat
berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan serta membawa sebagian produk ke pasar agar produsen bekerjasama dengan perantara. Tiga
jenis pemasaran, antara lain: i
Saluran Komunikasi communication channels digunakan untuk menyerahkan dan menerima pesan dari pembeli sasaran. Saluran
komunikasi dapat melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, iklan, poster, telepon, internet, dan lain-lain.
ii Saluran Distribusi digunkan untuk menyerahkan produk fisik atau
jasa kepada pembeli atau pengguna yaitu pergudangan, sarana transportasi, dan berbagai saluran dagang seperti distributor, grosir,
dan pengecer. iii
Saluran Penjualan digunakan untuk mempengaruhi transaksi dengan pembeli potensial. Saluran ini tidak hanya mencakup
distributor dan pengecer melainkan bank-bank dan perusahaan asuransi yang memudahkan transaksi.
e Process
Metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan
yang telah ditetapkan. Proses yang desainnya buruk akan mengganggu pelanggan karena keterlambatan, birokrasi, dan penyampaian jasa yang
tidak efektif. f
People Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan
lain yang terlibat dalam proses produksi. Banyak jasa bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan
perusahaan. Pelanggan sering menilai kualitas jasa yang mereka terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang yang menyediakan jasa
tersebut. g
Physic Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang
memberi bukti atas kualitas jasa. Beberapa contoh dari bukti fisik
29 antara lain gedung, tanah, kendaraan, perabotan interior, perlengkapan,
anggota staf, tanda-tanda, barang cetakan, dan petunjuk yang terlihat lainnya.
2 Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal adalah suatu proses yang digunakan perencana strategi untuk memantau faktor-faktor lingkungan eksternal dalam
menentukan peluang dan ancaman terhadap perusahaan. Lingkungan eksternal meliputi berbagai faktor diluar perusahaan yang dapat berupa peluang dan
ancaman bagi
perusahaan. Peluang
adalah situasi
penting yang
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Masuknya
pendatang baru, persaingan perusahaan sejenis dalam industri, ancaman produk pengganti, meningkatnya tawar-menawar pembeli dan pemasok,
perubahaan politik, ekonomi, sosial, teknologi atau peraturan baru dapat mengancam perusahaan. Lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi dua,
yaitu lingkungan mikro dan makro.
a Lingkungan Makro
Lingkungan makro perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya diluar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang
biasa diperhatikan adalah faktor politik, pemerintahan, dan hukum; ekonomi; sosial, budaya, demografi, dan lingkungan; serta teknologi.
Lingkungan makro ini memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat menjadi hambatan dan ancaman untuk maju.
i Faktor Politik, Pemerintahan, dan Hukum
Pemerintah baik pusat maupun daerah merupakan pembuat regulasi, deregulasi, penyubsidi, pemberi kerja, dan konsumen utama
organisasi. Arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah menjadi
faktor penting bagi para pengusaha. Sistem politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi dunia usaha, begitu pula sebaliknya.
Faktor politik yang perlu diperhatikan agar bisnis dapat berkembang yaitu Undang-Undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan
30 tentang perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintah, peraturan
tentang keamanan dan kesehatan kerja, serta sistem pajak.
ii Faktor Ekonomi
Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi
semakin buruk pula iklim bisnis. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menganalisis ekonomi adalah siklus bisnis, inflasi,
suku bunga, investasi, harga, produktivitas, dan tenaga kerja.
iii Faktor Sosial, Budaya, Demografis, dan Lingkungan
Perubahan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan memiliki dampak yang besar atas hampir semua produk, jasa, pasar, dan
konsumen. Trend-trend sosial, budaya, demografis, dan lingkungan membentuk
cara orang
hidup, bekerja,
memproduksi, dan
mengonsumsi. Trend-trend baru itu menciptakan jenis konsumen yang berbeda, konsekuensinya, menciptakan kebutuhan akan produk, jasa,
dan strategi yang berbeda pula. Perubahan sosial yang mempengaruhi perusahaan dapat hendaknya diantisipasi oleh perusahaan. Kondisi
sosial ini terdiri dari berbagai aspek, diantaranya sikap, gaya hidup, adat istiadat, budaya, demografi, religious, dan etnis.
iv Faktor Teknologi
Kemajuan teknologi baik secara dramatis mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, konsumen, proses produksi,
praktik pemasaran, dan posisi kompetitif organisasi atau perusahaan. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan
pengembangbiakkan produk yang baru dan lebih baik, mengubah posisi biaya kompetitif relatif dalam suatu industri, serta
mengakibatkan produk dan jasa yang ada saat ini usang. Perubahan teknologi bisa mengurangi atau meniadakan hambatan biaya antar
bisnis, menciptakan masa hidup produk yang lebih pendek, menciptakan
kelangkaan dalam
keterampilan teknis,
serta mengakibatkan perubahan dalam nilai dan harapan karyawan, manajer,
dan konsumen. Kemajuan teknologi bisa menciptakan keunggulan
31 kompetitif baru yang lebih baik daripada keunggulan kompetitif yang
ada.
b Lingkungan Mikro
Aspek lingkungan bisnis akan mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Lingkungan mikro perlu dianalisis
dalam rangka menentukan struktur industri tertentu. Hal ini dilakukan agar dapat menganalisis persaingan yang akan terjadi antara perusahaan dan
pesaingnya. Dengan demikian perusahaan dapat menentukan strategi bersaing. Porter 1980 mengemukakan konsep Competitive Strategy yang
menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima Kekuatan Bersaing, yaitu:
i Ancaman Pendatang Baru
Pada akhir-akhir ini banyak industri pendatang baru memasuki persaingan internasional. Pesaing baru menambah kapasitas pada
industri, membawa serta kebutuhan untuk mendapatkan pangsa pasar, dan membuat persaingan menjadi lebih intens. Masuk ke pasar
menjadi lebih sulit di bawah kondisi-kondisi berikut: •
Apabila ada efek skala ekonomis dan efek pembelajaran yang kuat, masuk ke pasar menjadi jauh lebih sulit, karena membutuhkan
banyak waktu untuk mencapai volume dan pembelajaran yang dibutuhkan untuk menghasilkan biaya relatif per unit yang rendah.
Ini berarti bahwa pendatang baru harus menerima kerugian biaya yang besar sejak awal.
• Apabila industri itu memiliki persyaratan modal yang kuat pada
awalnya. •
Apabila ada diferensiasi produk yang kuat, pendatang baru harus membawa masuk setidaknya produk dengan mutu yang sama dan
diharapkan lebih baik dengan harga yang sama atau lebih murah dan mengeluarkan dana besar-besaran untuk membangun
kepercayaan konsumen terhadapnya. •
Jika mendapatkan distribusi sangat sulit. Para pengecer enggan mengiklankan merek-merek baru, karena keterbatasan ruang dan
32 modal yang dibutuhkan untuk persediaan. Ini terutama terjadi di
dalam pasar yang sudah jenuh. •
Jika pembeli mengalihkan biaya pembelian dari satu pemasok ke pemasok lain. Jika hal ini melibatkan biaya yang cukup besar,
pelatihan ulang personil, atau resiko, maka pendatang baru harus menawarkan produk-produk yang telah diperbaiki atau biaya yang
lebih rendah agar para pengguna bersedia mengganti produk.
ii Persaingan Perusahaan Sejenis dalam Industri
Persaingan terjadi di antara perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan produk yang saling menggantungkan satu sama lain, terutama bila satu pesaing meningkatkan kedudukannya atau
mempertahankan posisinya. Biasanya, kemampulabaan menurun ketika persaingan meningkat. Persaingan akan lebih besar apabila:
• Ada intensitas investasi yang tinggi; yaitu, jumlah modal tetap dan
modal kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi dolar dari penjualan adalah besar. Intensitas tinggi menuntut perusahaan
untuk beroperasi pada atau mendekati kapasitas sejauh mungkin, dengan demikian menempatkan tekanan yang kuat pada harga
ketika permintaan berkurang Porter, 1980. •
Ada banyak perusahaan kecil dalam sebuah industri atau tidak ada perusahaan yang mendominasi.
• Adanya biaya yang tinggi untuk mengganti pemasok biaya
peralihan dan adanya sedikit diferensiasi produk.
iii Ancaman Produk Pengganti
Produk-produk bukan merek pengganti adalah tipe produk altenatif yang pada dasarnya menunjukkan fungsi yang sama. Produk-
produk pengganti terletak di puncak kemampulabaan suatu industri dengan membatasi harga yang dapat dibebankan, terutama ketika
penawaran melebihi permintaan. Besarnya tekanan kompetitif yang berasal dari pengembangan produk pengganti biasanya ditunjukkan
oleh rencana pesaing untuk memperluas kapasitas produksi, selain angka penjualan dan pertumbuhan laba mereka. Tekanan kompetitif
33 yang meningkat dari produk pengganti bertambah ketika harga relatif
produk pengganti tersebut turun dan manakala biaya peralihan konsumen juga turun. Kekuatan kompetitif produk pesaing bisa diukur
dengan penelitian terhadap pangsa pasar yang berhasil diraih produk itu, dan juga rencana perusahaan tersebut untuk meningkatkan
kapasitas produksi dan penetrasi pasar.
iv Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Pelanggan suatu industri secara konstan mencari produk dengan harga yang lebih murah, mutu yang lebih baik, dan pelayanan
tambahan dan oleh karena itu dapat mempengaruhi persaingan di dalam industri. Pembeli beralih dari satu pemasok ke pemasok lain
dalam upaya mencari yang mereka harapkan dan alasan-alasan lain. Ini terutama terjadi dengan beberapa pengecer besar dalam perjanjian
mereka dengan banyak pemasok. Besarnya keberhasilan pembeli dengan kekuatan tawar-menawarnya bergantung pada 1 luasnya
konsentrasi pembeli, seperti ketika ada sedikit pembeli besar yang menguasai sebagian besar penjualan industri mendukung konsesi yang
sedang dicapai; 2 biaya peralihan yang mengurangi kekuatan tawar- menawar pembeli; 3 tantangan dari integrasi ke belakang, disamping
mengurangi kebutuhan terhadap pemasok; 4 kepentingan produk terhadap kinerja produk pembeli, semakin besar kepentingannya,
semakin rendah kekuatan tawar-menawar mereka; dan 5 kemampulabaan pembeli : jika pembeli menerima laba yang lebih
sedikit dan produk adalah bagian penting dari biaya mereka, maka tawar-menawar akan menjadi lebih agresif.
v Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Kekuatan tawar menawar ini dikaji secara luas melalui peningkatan harga. Dampaknya bisa signifikan, terutama bila jumlah pemasok yang
terbatas melayani sejumlah industri yang berbeda. Kekuatan mereka meningkat jika biaya peralihan dan harga produk substitusi tinggi.
Pemasok terutama penting apabila produk mereka merupakan bagian besar dari nilai tambah pembeli. Keberhasilan dalam formulasi strategi
34 dipengaruhi
oleh keberhasilan
dalam mengumpulkan
dan mengevaluasi informasi tentang pesaing. Porter 1980, menyatakan
bahwa hakikat persaingan dalam industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 2
. Model Lima Kekuatan Porter
Sumber: Porter 1980
3.1.6. Matriks IFE dan Matriks EFE
Matriks IFE dan EFE terdiri dari kolom bobot, rating, dan total nilai yang merupakan hasil kali dari bobot dan rating. Untuk kolom bobot dan rating diisi
sesuai dengan nilainya yang merupakan hasil dari pengelompokan faktor-faktor internal dan eksternal berdasarkan tingkat kepentingannya. Menurut Umar 2001,
menyatakan bahwa matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dihadapi perusahaan terdiri dari aspek sumberdaya manusia, pemasaran, produksi dan operasi, keuangan dan akuntansi, dan sistem informasi. Matriks EFE
digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal menyangkut
persoalan politik, pemerintahan, dan hukum; ekonomi; sosial, budaya, demografis, dan lingkungan; teknologi; persaingan di pasar industri dimana perusahaan
berada; serta data eksternal relevan lainnya. Hal ini penting karena faktor eksternal perusahaan berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap
perusahaan. Ancaman Produk
Substitusi Kekuatan Tawar-
Menawar Pemasok Persaingan Antar
Perusahaan Ancaman Pendatang
Baru
Kekuatan Tawar- Menawar Pembeli
35
3.1.7. Matriks IE
Matriks IE menggambarkan posisi perusahaan sehingga alternatif strategi yang diusulkan sesuai dengan kondisi perusahaan. Matriks IE merupakan
gabungan matriks IFE dan EFE yang meringkas hasil evaluasi faktor eksternal dan internal dan menempatkan perusahaan pada salah satu kondisi di dalam sembilan
sel, dimana setiap sel merupakan langkah yang harus ditempuh perusahaan.
3.1.8. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan Rangkuti, 2005 dalam Ratnasari, 2009. Matriks
SWOT merupakan matching tool yang penting untuk membantu mengembangkan empat tipe strategi yaitu sebagai berikut:
1 Strategi SO Strength-Opportunity, strategi menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.
2 Strategi WO Weakness-Opportunity, strategi ini bertujuan untuk memperkecil
kelemahan-kelemahan internal
perusahaan dengan
memanfaatkan peluang-peluang perusahaan. 3 Strategi ST Strength-Threat, melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk
menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. 4 Strategi WT Weakness-Threat, strategi ini merupakan teknik untuk bertahan
dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.
3.1.9. Matriks QSPM
QSPM Quantitative Strategic Planning Matriks adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan
strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya Umar, 2001. Tujuan QSPM
adalah untuk menentukan alternatif strategi pemasaran yang paling baik atau yang menjadi prioritas untuk dijalankan perusahaan. Seperti alat analisis lainnya,
QSPM juga membutuhkan intuitif judgment yang baik. Dalam beberapa hal, QSPM memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan,
yaitu :
36
Kelebihan
1 Strategi dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan. 2 Tidak ada batasan jumlah strategi yang dapat dievaluasi atau jumlah rangkaian
strategi yang dapat dicermati sekaligus. 3 Mendorong para penyusun strategi untuk memasukkan faktor-faktor internal
dan eksternal yang relevan ke dalam proses keputusan. 4 Memperkecil kemungkinan bahwa faktor-faktor utama akan terlewat atau
diberi bobot secara berlebihan. 5 Menggarisbawahi berbagai hubungan penting yang mempengaruhi keputusan
strategi. 6 Dapat diaplikasikan di hampir setiap jenis organisasi.
Kekurangan
1 Selalu membutuhkan penilitian intuitif dan asumsi yang berdasar. 2 Pemeringkatan dan skor daya tarik membutuhkan keputusan penilaian,
meskipun hal itu harus didasarkan pada informasi yang objektif. 3 Membutuhkan ketelitian dalam memadukan faktor-faktor eksternal dan
internal yang terkait dalam proses keputusan. 4 Hanya akan baik dan bermanfaat sepanjang informasi prasyarat dan analisis
pencocokan yang menjadi dasarnya.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Perkembangan yang pesat pada bisnis restoran menimbulkan tingkat persaingan yang tinggi terutama yang dihadapi oleh Restoran Bakso Sehat Bakso
Atom Bogor saat ini. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dihadapkan pada berbagai masalah baik internal
maupun eksternal. Saat ini kondisi yang sedang terjadi pada Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki permasalahan berupa tingkat persaingan yang tinggi,
jumlah pengunjung yang belum dapat mencapai target dan promosi yang kurang optimal. Oleh karena itu, perusahaan perlu menerapkan strategi pemasaran yang
tepat untuk lebih memperkenalkan keberadaan produk dan meningkatkan target pasar.
37 Dalam merumuskan strategi pemasaran harus terlebih dahulu mengetahui
keadaan umum perusahaan yang mencakup visi, misi, dan lingkungan pemasaran. Lingkungan pemasaran yang dimaksud meliputi lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Dengan melakukan identifikasi terhadap lingkungan internal maka akan diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan sedangkan
dengan melakukan identifikasi lingkungan eksternal maka akan diketahui peluang dan ancaman perusahaan. Kemudian hasil identifikasi lingkungan internal akan
dianalisis dengan menggunakan matriks IFE dan hasil identifikasi lingkungan eksternal akan dianalisis dengan menggunakan matriks EFE.
Analisis dengan matriks SWOT dilakukan untuk memperoleh berbagai alternatif strategi dengan menyesuaikan peluang dan ancaman yang dihadapi
perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Tahap terakhir merupakan pengambilan keputusan alternatif strategi terbaik
dengan menggunakan matriks QSPM sehingga menghasilkan strategi yang menjadi prioritas perusahaan. Penelitian ini hanya sampai tahap formulasi strategi,
untuk implementasinya dikembalikan lagi kepada manajemen Restoran Bakso Sehat Bakso Atom sebagai pengambil keputusan akhir. Secara singkat kerangka
pemikiran operasional penelitian dapat disajikan dalam Gambar 3.
38
Gambar 3
. Kerangka Pemikiran Operasional Restoran Bakso Sehat BaksoAtom
Visi dan Misi
Permasalahan yang dihadapi : 1.
Persaingan dalam industri restoran tinggi 2.
Jumlah Pengunjung belum mencapai target 3.
Promosi yang kurang optimal Analisis Strategi Pemasaran
Bauran Pemasaran
Produk Distribusi
Orang Fisik
Harga Promosi
Proses
Analisis Lingkungan Perusahaan Faktor Internal
Matriks IFE Matriks EFE
Alternatif Strategi yang Tepat Matriks IE dan SWOT
Matriks QSPM
Prioritas Alternatif Strategi Pemasaran Faktor Eksternal
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor yang berlokasi di Jl. Mayjen Ishak Juarsa No.149 Gunung Batu, Loji - Bogor.
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor merupakan salah
satu restoran waralaba bakso yang relatif baru didirikan di Bogor dan mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam memasarkan bakso sehatnya. Kegiatan
pengumpulan data dilakukan mulai bulan Maret-April 2011.
4.2. Data dan Instrumentasi
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan melakukan studi kasus di Restoran Bakso Sehat Bakso Atom
Bogor. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan langsung
di lapangan dan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner responden pilihan yaitu Terwaralaba dan Supervisor Bakso Sehat Bakso Atom
Bogor. Responden
tersebut adalah
pihak-pihak yang
mengerti dalam
permasalahan dan kegiatan operasional maupun pemasaran yang dihadapi oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Pengumpulan data primer untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Data sekunder merupakan data pendukung dari data primer yang diperoleh yaitu data yang dimiliki oleh
restoran Bakso Sehat Bakso Atom dan studi literatur yang berhubungan dengan penelitian seperti perpustakaan IPB, serta internet dan buku-buku yang terkait
dengan topik pemasaran. Jenis-jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.
40
Tabel 6 . Jenis dan Sumber Data
No Jenis Data Sumber Data
Teknik 1
Primer Terwaralaba Owner
dan Supervisor Bakso Sehat Bakso Atom
Bogor. Supervisor
Bakso TipsTop
• Wawancara mengenai gambaran
umum restoran dan strategi pemasaran restoran
• Pengisian
kuesioner oleh
Terwaralaba Owner
dan Supervisor Bakso Sehat Bakso
Atom Bogor •
Pengisian kuesioner
oleh Supervisor Bakso Tips’Top
2 Sekunder
• Penelitian
Kepustakaan •
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kota Bogor •
Kepustakaan dengan mencari literatur di perpustakaan IPB
maupun internet •
Kepustakaan mengenai jumlah restoran di Kota Bogor
4.3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu dari bulan Maret hingga April 2011. Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data
yang dilakukan adalah: 1
Teknik Observasi Melakukan
pengamatan langsung
terhadap kegiatan
pemasaran perusahaan.
2 Teknik Wawancara
Melakukan wawancara dengan pihak internal yaitu dengan Terwaralaba dan Supervisor Bakso Sehat Bakso Atom Bogor serta pegawai restoran
lainnya untuk mendapatkan informasi yang lengkap. Sedangkan untuk pihak eksternal adalah Supervisor Bakso Tips’Top dan Terwaralaba Bakso Sehat
Bakso Atom Bogor. 3
Teknik Kepustakaan Membaca buku-buku yang terkait dengan judul penelitian dan literatur-
literatur lainnya yang menunjang pelaksanaan penelitian. 4
Studi Pendahuluan Mendatangi restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk melakukan
pengamatan dan wawancara langsung dengan pihak Bakso Sehat Bakso Atom Bogor sebelum memulai penelitian dan menyusun skripsi.
41 5
Teknik Pengisian Kuesioner Pengisian kuesioner dilakukan oleh responden pilihan, yaitu Terwaralaba
dan Supervisor Bakso Sehat Bakso Atom Bogor sebagai pihak eksternal. Sedangkan untuk pihak eksternal adalah Supervisor Bakso Tips’Top dan
Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Pemilihan responden berdasarkan pertimbangan bahwa pihak-pihak yang mengerti dalam
permasalahan dan kegiatan operasional maupun pemasaran yang dihadapi oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Kuesioner berisi pertanyaan-
pertanyaan yang bersumber dari pengamatan langsung, studi pustaka, dan browsing internet terkait faktor-faktor yang diduga mempengaruhi lingkungan
internal dan eksternal dari Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Selanjutnya, peneliti melakukan pembahasan lebih lanjut dengan responden
pilihan tentang faktor-faktor kunci tersebut agar dapat ditentukan faktor apa saja yang termasuk ke dalam kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
bagi pemasaran Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Faktor kekuatan terdiri dari 12 faktor yaitu cita rasa produk, kandungan
gizi, mutu bahan olahan, self service, pelayanan yang baik terhadap konsumen, tempat parkir yang luas, bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet,
lokasi yang strategis, variasi produk, program lingkaran rezeki, kecepatan layanan, dan kenyamanan outlet. Faktor kelemahan terdiri dari 5 faktor yaitu
harga di atas rata-rata, kurang promosi, kapasitas tempat yang kecil, kemudahan memperoleh produk, dan tidak ada iklan. Faktor peluang terdiri
dari 6 faktor yaitu hubungan yang baik dengan pewaralaba, kemajuan teknologi, keadaan perekonomian yang semakin membaik, peningkatan
pendapatan dan daya beli masyarakat, perubahan gaya hidup masyarakat, dan dukungan pemerintah. Sedangkan faktor ancaman terdiri dari 7 faktor yaitu
fluktuasi harga bahan baku, isu kualitas bahan baku formalin, boraks, dan daging tikus, adanya pendatang baru, tingkat persaingan restoran tinggi,
adanya produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi, dan kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi. Setelah itu peneliti melakukan cross
check melalui wawancara langsung dengan responden pilihan terhadap temuan faktor-faktor kunci strategis internal dan eksternal tersebut. Setelah proses
42 tersebut dihasilkan 10 faktor kekuatan cita rasa produk, kandungan gizi, mutu
bahan olahan, self service, pelayanan yang baik terhadap konsumen, tempat parkir yang luas, bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet, lokasi yang
strategis, variasi produk, program lingkaran rezeki, 3 faktor kelemahan harga di atas rata-rata, kurang promosi, dan kapasitas tempat yang kecil, 5 faktor
peluang hubungan yang baik dengan pewaralaba, kemajuan teknologi, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat, perubahan gaya hidup
masyarakat, dan dukungan pemerintah, dan 6 faktor ancaman fluktuasi harga bahan baku, isu kualitas bahan baku formalin, boraks, dan daging tikus,
adanya pendatang baru, tingkat persaingan restoran tinggi, adanya produk pengganti, dan kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi. Hal tersebut
dikarenakan ada beberapa faktor yang sudah diwakili oleh faktor lainnya dan tidak sesuai dengan kondisi internal maupun eksternal perusahaan.
4.4. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pemilihan responden tersebut dipilih berdasarkan
pertimbangan bahwa informasi dapat terkumpul dari sumber yang tepat diantara responden yang dipandang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Selain
itu, responden dalam penelitian ini adalah para pakar yang merupakan orang- orang yang berkompetensi dan benar-benar menguasai, serta paham permasalahan
strategi pemasaran. Untuk evaluasi internal dibutuhkan minimal dua responden dari restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor, yaitu Terwaralaba dan Supervisor.
Sedangkan evaluasi eksternal diambil dua responden, yaitu Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dan Supervisor Bakso Tips’ Top yang berlokasi di
Bantarjati sebagai perwakilan dari pihak pesaing. Hal ini dilakukan penulis secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Bakso Tips’ Top merupakan
waralaba bakso yang didirikan oleh karyawan Bakso Sehat Bakso Atom yang sudah berhenti kerja dari Basko Sehat Bakso Atom Pusat dan mendirikan restoran
bakso dengan menu yang hampir sama dan harga yang lebih murah dari Bakso Sehat Bakso Atom.
43
4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode Pengolahan dan analisis data terdiri dari data deskriptif dan analisis tiga tahap formulasi strategi. Adapun alat bantu analisis yang digunakan
dalam merumuskan strategi perusahaan adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan QSPM.
4.5.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengidentifikasi visi, misi, dan tujuan perusahaan, karakteristik produk yang dihasilkan, tingkat pencapaian target
penjualan yang diharapkan, kegiatan pemasaran, sumber daya manusia, produksioperasi, keuangan dan
akuntansi, serta teknologi yang digunakan perusahaan. Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi riil perusahaan.
4.5.2. Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi
Proses perumusan strategi pada kerangka tiga tahap formulasi strategi yang terdiri dari tahap masukan input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan.
Analisis tiga tahap formulasi strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis lingkungan internal dan eksternal IFE dan EFE, analisis IE, Analisis
SWOT, dan analisis QSPM.
4.5.2.1 Tahap Masukan Input
Tahap input meliputi proses analisis faktor-faktor injternal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Analisis internal dilakukan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Analisis ini akan disajikan dalam matriks Internal Factor Evaluation IFE. Analisis eksternal dilakukan
untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Secara ringkas disajikan dalam matriks Eksternal Factor Evaluation EFE.
Adapun tahap-tahap dalam penyusunan matriks IFE dan EFE adalah: 1 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
Dalam tahap pengidentifikasian faktor internal dan eksternal dilakukan dengan mendaftarkan seluruh kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Dalam penyajian matriks, faktor yang bersifat positif kekuatan dan peluang ditulis
sebelum faktor yang bersifat negatif kelemahan dan ancaman.
44 2. Pemberian Bobot Faktor
Pada analisis internal dan eksternal, penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan kuesioner kepada pihak manajemen atau ahli strategi dengan
menggunakan metode “paired comparison” Kinnear dan Taylor, 1991. Bobot menunjukkan tingkat kepentingan relatif suatu faktor terhadap
keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Penentuan bobot pada setiap variabel digunakan skala 1,2,3. Penilaian skala dijelaskan sebagai berikut:
1 = Jika indikator horozontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horozontal sama penting dengan indikator vertikal
3 = Jika indikator horozontal lebih penting daripada indikator vertikal
Tabel 7 . Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan
Faktor Internal
A B
C ...
Total A
B C
... Total
Sumber : Kinnear dan Taylor 1991
Penilaian bobot faktor eksternal perusahaan hampir sama dengan Tabel 7. Akan tetapi yang membedakannya adalah kolom sebelah kiri yang berisikan
faktor-faktor kunci eksternal perusahaan. Penilaian bobot faktor eksternal perusahaan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 . Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan
Faktor Eksternal
A B
C ...
Total A
B C
... Total
Sumber : Kinnear dan Taylor 1991
Bobot tiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai tiap faktor terhadap total nilai faktor. Bobot yang diberikan berada pada kisaran 0,0 tidak penting
hingga 1,0 paling penting. Faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar pada
45 perusahaan diberikan bobot yang tinggi. Jumlah seluruh bobot yang diberikan
pada tiap faktor harus sama dengan 1,0. Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai
keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus: ai = Xi
Keterangan: ai = Bobot variabel ke-i
Σxi Xi
= Nilai variabel ke-i i
= 1,2,3,.... n
= Jumlah variabel 3 Pemberian Rating Peringkat
Menurut David, 2009 rating peringkat menggambarkan seberapa besar efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor strategis yang ada.
Penilaian rating untuk lingkungan internal diberikan dalam skala dengan pembagian sebagai berikut: rating 1 = sangat lemah, rating 2 = lemah, rating 3
= kuat, dan rating 4 = sangat kuat. Penilaian rating untuk lingkungan eksternal diberikan dalam skala dengan pembagian sebagai berikut: rating 4 = respon
sangat superior, rating 3 = respon di atas rata-rata, rating 2 = respon rata-rata, rating 1 = respon di bawah rata-rata.
4 Perkalian Bobot dan Peringkat Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai tertimbang tiap faktor yang
diperoleh dari perkalian bobot dengan rating peringkat setiap faktor. Nilai tertimbang setiap faktor kemudian dijumlahkan untuk memperoleh total nilai
tertimbang bagi organisasi David, 2009.
Tabel 9 . Matriks IFE
Faktor Internal Bobot
Peringkat Nilai Tertimbang
Kekuatan -
- -
Kelemahan -
- -
Total Sumber : David 2009
46 Tabel 9 merupakan matriks IFE yang digunakan untuk menghitung total
nilai tertimbang dari faktor internal perusahaan, sedangkan Tabel 10 merupakan matriks EFE yang digunakan untuk menghitung total nilai
tertimbang dari faktor eksternal perusahaan.
Tabel 10 . Matriks EFE
Faktor Eksternal Bobot
Peringkat Nilai Tertimbang
Peluang -
- -
Ancaman -
- -
Total Sumber : David 2009
Total nilai tertimbang pada matriks IFE dan EFE akan berada pada kisaran 1,0 terendah hingga 4,0 tertinggi, dengan nilai rata-rata 2,5. Semakin tinggi
nilai total tertimbang perusahaan pada matriks IFE dan EFE mengindikasikan perusahaan merespon kekuatan dan kelemahan faktor internal atau peluang
dan ancaman faktor eksternal dengan sangat baik dan begitu pula sebaliknya.
4.5.2.2. Tahap Pencocokan
Tahap pencocokkan merupakan tahap untuk mencocokkan kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal berdasarkan informasi
yang didapatkan pada tahap input. Alat analisis yang digunakan dalam tahap pencocokkan penelitian ini adalah matriks IE Internal-Eksternal dan matriks
Strength-Weakness-Opportunity-Threat SWOT. 1 Analisis Matriks IE Internal-Eksternal
Tahap ini merupakan tahap pencocokkan dengan memasukkan hasil pembobotan matriks IFE dan EFE kedalam matriks IE. Matriks IE mempunyai
sembilan sel strategi yang dapat dikelompokkan menjadi tiga sel strategi utama, yaitu:
a Growth and Build berada dalam sel I, II, dan IV. Strategi yang cocok adalah intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan
produk atau integrasi integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal.
47 b Hold and Maintain dilakukan untuk sel III, V, dan VII. Strategi yang
dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. c Harvest and Divest digunakan untuk sel VI, VIII, dan IX. Strategi umum
yang dipakai adalah strategi divestasi, strategi difersivikasi konglomerat, dan strategi likuidasi.
Kuat Rata-rata Lemah 4,0
3,0 2,0
1,0 Tinggi
3,0 Menengah
2,0 Rendah
1,0
Gambar 4 . Matriks IE
Sumber : David 2009
2 Analisis Matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat SWOT Matriks lain yang digunakan pada tahap pencocokkan adalah matriks
SWOT, yang ditujukan untuk merumuskan sejumlah alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Terdapat empat tahapan untuk membentuk
matriks SWOT, yaitu: a
Sesuaikan kekuatan internal perusahaan dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi SO.
b Sesuaikan kekuatan internal perusahaan dengan ancaman eksternal untuk
mendapatkan strategi ST. c
Sesuaikan kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi WO.
d Sesuaikan kelemahan internal perusahaan dengan ancaman eksternal untuk
mendapatkan strategi WT. I
II III
IV V
VI
VII VIII
IX
48
Tabel 11 . Matriks SWOT
Faktor Internal Faktor Eksternal
Kekuatan Strengths
Daftar faktor-faktor kekuatan eksternal
Kelemahan Weakness
Daftar faktor-faktor kelemahan eksternal
Kuadran I Strategi S-O Kuadran III Strategi W-O
Peluang Opportunities
Daftar faktor-faktor peluang eksternal
Strategi yang menggunkan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang yang ada
Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
Kuadran II Strategi S-T Kuadran IV Strategi W-T
Ancaman Threats
Daftar faktor-faktor ancaman eksternal
Strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghadapi
dan mengatasi ancaman Strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk menghindari ancaman
Sumber : David 2009
4.5.2.3. Tahap Keputusan
Tahap keputusan merupakan tahap terkahir yang menggunakan proses analisis penetapan keputusan melalui QSPM. Adapun unsur-unsur yang terdapat
di dalam QSPM adalah: strategi-strategi alternatif, faktor-faktor kunci, bobot, AS = nilai daya tarik, TAS = total nilai daya tarik, dan jumlah total nilai daya tarik.
Langkah-langkah penggunaan QSPM di dalam proses penetepan keputusan adalah sebagai berikut:
1 Membuat daftar kekuatankelemahan kunci dan peluangancaman kunci dari
kolom kiri QSPM. Informasi tersebut harus diambil langsung dari matriks IFE dan EFE.
2 Memberikan bobot pada setiap faktor internal dan eksternal kunci. Bobot
tersebut sama dengan bobot yang ada di matriks IFE dan EFE. Bobot tersebut disajikan dalam kolom sebelah kanan kolom faktor-faktor keberhasilan kritis
internal dan eksternal perusahaan.
3 Memeriksa matriks-matriks pencocokkan yang terdapat pada tahap dua, dan
mengenali strategi-strategi alternatif yang harus dipertimbangkan perusahaan
untuk ditetapkan. Strategi-strategi tersebut ditulis pada baris atas QSPM.
4 Menentukan nilai daya tarik AS yang didefinisikan sebagai angka yang
menunjukkan daya tarik relatif masing-masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu. Nilai daya tarik AS ditentukan dengan memeriksa masing-
49 masing faktor internal dan eksternal satu per satu. Nilai daya tarik harus
diberikan pada masing-masing strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif suatu strategi terhadap yang lain, dengan mempertimbangkan faktor tertentu.
Cakupan nilai daya tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = wajar menarik, dan 4 = sangat menarik. Jika jawaban atas pertanyaan adalah
tidak, hal tersebut menunjukkan bahwa masing-masing faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan khusus yang dibuat. Garis - digunakan
untuk menunjukkan bahwa faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas
pilihan-pilihan khusus yang dibuat.
5 Menghitung TAS = total nilai daya tarik didefinisikan sebagai hasil
mengalikan bobot langkah dua dengan nilai daya tarik di masing-masing baris langkah empat. Total nilai daya tarik menunjukkan daya tarik relatif
dari masing-masing strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak dari faktor keberhasilan krisis internal atau eksternal yang berdekatan.
Semakin tinggi nilai daya tarik semakin menarik sebagai alternatif tersebut.
6 Menghitung jumlah total nilai daya tarik didefinisikan sebagai total nilai daya
tarik yang dijumlahkan di masing-masing kolom strategi QSPM. Jumlah total nilai daya tarik STAS mengungkapkan strategi yang paling menarik dalam
masing-masing rangkaian alternatif. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin menarik strategi tersebut, dengan mempertimbangkan semua faktor
krisis internal dan eksternal yang berkaitan yang dapat mempengaruhi
keputusan strategis. Tabel 12
. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif QSPM
Strategi Alternatif Strategi 1
Strategi 2 Faktor-faktor kunci
Bobot AS
TAS AS
TAS Faktor-faktor kunci internal
- -
- Faktor-faktor kunci eksternal
- -
-
Jumlah total nilai daya tarik Sumber : David 2009
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Visi, Misi, Sejarah dan Budaya Perusahaan Visi
Menjadikan produk Bakso Sehat Bakso Atom sebagai makanan utama masyarakat Indonesia.
Misi
Bakso Sehat Bakso Atom selalu siap memproduksi makanan sehat penuh inovasi dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.
Sejarah dan Budaya Perusahaan 1
Bakso Sehat Bakso Atom Pusat
Bakso Sehat Bakso Atom mulai beroperasi dan melayani para pelanggan sejak tahun 2003. Berawal dari satu gerobak dan satu karyawan dengan modal
yang sangat minim. Warung Bakso Sehat Bakso Atom yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No.1 Ciputat-Tangerang ini adalah cikal bakal gerai atau outlet
Bakso Atom yang saat ini berjumlah lebih dari 23 buah di Jabodetabek dan Bandung, yaitu di Thamrin City, Gintung, Jatimakmur, Plaza Pondok Gede,
Bogor, Blok M, Pakubuwono, Cempaka Putih, Depok Beji, Tebet, Bintaro, Pesanggrahan, Festival Citylink Bandung, Kalisari, Bantarjati, Blu Plaza,
Cipete, Depok Sentosa, Kalibata City, MT Haryono, Pekayon, Serpong, Springhill
Namun jauh sebelum Bakso Atom berkembang saat ini, BR Prabowo, pemilik dan pendiri Bakso Sehat Bakso Atom telah membuat konsep sehat
pada bakso sebagai makanan yang populer di Indonesia. Bakso harus benar- benar menjadi makanan sehat sehingga bahan-bahan pembuatan bakso
konvensional seperti borax, nitrit, dan bahkan formalin harus ditiadakan. Pengujian dari laboratorium yang berwenang telah membuktikan bahwa
Bakso Sehat Bakso Atom selain halal, bebas dari bahan pengawet dan pengenyal.
Sebagai makanan dengan unsur daging, Bakso Sehat Bakso Atom juga harus benar-benar berdaging. Komposisi daging harus sangat dominan
dibandingkan dengan komposisi tepungnya. Kandungan daging dalam Bakso
51 Sehat Bakso Atom diuji di laboraturium Kesmavet. Hasilnya kandungan
daging dalam Bakso Sehat Bakso Atom negatif terhadap bakteri. Dari konsep bakso sehat inilah, BR Prabowo mengembangkan bisnis
baksonya. Sehat dimulai dari makanan sehat, demikian moto Bakso Sehat Bakso Atom. Konsep makanan sehat rupanya menjadi kebutuhan masyarakat
yang semakin sadar bahwa makanan yang sehat akan memberikan gizi dan protein penting bagi kesehatan tubuh.
Bakso Sehat Bakso Atom telah menjawab kebutuhan masyarakat akan makanan sehat. Bakso Sehat Bakso Atom semakin digemari, selain karena
konsep sehatnya, rasanya yang lezat menjadi pertimbangan orang untuk menikmati Bakso Sehat Bakso Atom. Apalagi konsep gerai yang semi
prasmanan dan pelanggan yang meramu sendiri bumbu sesuai selera, menjadi daya tarik orang untuk berkunjung di gerai-gerai Bakso Sehat Bakso Atom.
2 Bakso Sehat Bakso Atom Bogor
Salah satu gerai yang dijadikan tempat penelitian adalah gerai Bakso Sehat Bakso Atom yang berada di Bogor tepatnya di Jl. Mayjen Ishak Juarsa No.149
Gunung Batu, Loji - Bogor. Pemilik gerai Bakso Sehat Bakso Atom Bogor ini bernama Bapak Sabar Basuki atau lebih dikenal dengan Bapak Ibas. Pak Ibas
merupakan wartawan yang memiliki hobi fotografer. Dari semua foto yang berada di seluruh gerai Bakso Sehat Bakso Atom merupakan hasil karya pak
Ibas. Untuk menjadi franchisee dalam usaha waralaba Bakso Sehat Bakso
Atom tidak mudah, karena harus mendapatkan kepercayaan dari franchisor, yaitu Bapak BR Prabowo. Dengan latar belakang Bapak Ibas yang telah
menjadi fotografer Bakso Sehat Bakso Atom, maka beliau ditawarkan oleh franchisor untuk bermitra dan membuka cabang di Bogor.
Lokasi gerai bersebelahan dengan Propolis dan Donat Madu. Gerai ini menempati luas areal + 120 m
2
dengan status kepemilikan sewa. Gerai Bakso Sehat Bakso Atom Bogor beroperasi setiap hari dari pukul 10.00 sampai
dengan pukul 22.00 WIB. Gerai ini memiliki lapangan parkir yang luas dan beberapa fasilitas seperti mushala dan toilet. Fasilitas lain yang ditawarkan
adalah sistem take away dan sistem pesan antar delivery order. Untuk proses produksinya tidak dilakukan di gerai melainkan dilakukan di Pusat. Gerai
52 hanya melakukan pemasakan dan penjualan bakso. Distribusi bakso dilakukan
setiap dua hari sekali dengan cara mengirim fax ke pusat yang berisi jumlah bakso yang terjual, setelah itu pusat memutuskan berapa banyak bakso yang
harus dikirim dari pusat dengan menggunakan mobil Bakso Sehat Bakso Atom ke Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Sistem pemasaran dilakukan
melalui penyebaran brosur disekitar gerai. Pewaralaba hanya memfasilitasi brosur dan pengadaan tenaga kerja serta perlengkapan makan untuk
pelaksanaan event bazar di luar gerai. Selain penjualan di gerai, franchisee
juga bisa melayani penjualan langsung ke lokasi yang disediakan konsumen, untuk minimal order 100 porsi.
5.2. Lokasi Perusahaan
Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor yang menjadi tempat penelitian berlokasi di Jl. Mayjen Ishak Juarsa No.149 Gunung Batu, Loji - Bogor. Lokasi
restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor sangat strategis, dikarenakan lokasi tersebut berada di dekat pertigaan, searah dengan jalur pulang kerja atau aktivitas
lainnya, tidak ada pemisah atau pembatas jalan, dilewati jalur angkutan umum, dan mudah dicapai. Strategi ini merupakan syarat utama yang diterapkan oleh
manajemen Bakso Sehat Bakso Atom berdasarkan pengalaman dan pengamatan. Selain itu, lapangan parkir yang luas yang berada di depan maupun belakang
membuat lokasi ini semakin nyaman bagi konsumen yang membawa kendaraan. Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga memiliki cabang baru yang berada
di Bantar Jati.
5.3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Bakso Sehat Bakso Atom menganut sistem organisasi garis dan staf. Struktur organisasi garis yaitu struktur organisasi yang di dalamnya
terdapat garis bersama kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang pada setiap tingkatan pimpinaan dari yang paling tinggi sampai yang paling
bawah. Tiap-tiap atasan mempunyai bawahan, yang masing-masing memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan tersebut.
Hubungan staf tercermin dari tugas untuk memberikan keterangan dan pendapat serta pengawasan di bidangnya. Gambar setruktur organisasi Bakso Sehat Bakso
Atom dapat dilihat dalam Gambar 5.
53 Keterangan :
Garis Putus-putus - - - - : Garis komando untuk pihak kedua
Garis : Garis komando manajemen perusahaan
Gambar 5. Struktur Organisasi Bakso Sehat Bakso Atom
Sumber : Bakso Sehat Bakso Atom
Tugas dan tanggung jawab masing-masing fungsi:
Direktur Utama:
1 Sebagai pimpinan perusahaan yang mewakili tugas dan tanggung jawab
yang paling besar terhadap maju tidaknya perusahaan yang dikelola dan yang dipimpinnya serta membawahi direktur pada masing- masing
bagian 2
Tugas utamanya adalah mengkoordinasi semua kegiatan yang ada, baik mengawasi maupun merencanakan serta mengambil keputusan yang tepat
dan bertanggung jawab sepenuhnya atas perusahaan yang dipimpinya
Direktur:
1 Melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, mengkoordinir,
dan mengawasi bagian masing-masing dalam perusahaan 2
Menentukan tujuan kebijaksanaan dari perusahaan penanggung jawab perusahaan secara keseluruhan
Direktur Utama
Direktur
Manajer Umum
Manajer Teknis
Manajer Administrasi
Manajer Mutu
Pembelian Stock
Produksi Marketing
Keuangan HRD
Staff Pelaksana
Staff Pelaksana
Staff Pelaksana
Staff Pelaksana
Staff Pelaksana
Staff Pelaksana
Staff Pelaksana
Terwaralaba
54
Terwaralaba:
1 Pihak Kedua secara bersama-sama melakukan supervisi pengoperasian Bakso
Sehat Bakso Atom sesuai dengan standar yang ada 2
Menunjuk dan menyediakan tenaga kasir yang dapat dipertanggungjawabkan kompetensinya
Manajer Umum:
1 Bertanggung jawab atas pembelian bahan baku
2 Bertanggung jawab atas stock atau persediaan bahan baku
Pembelian:
1 Melakukan pembelian bahan baku daging sapi Bali
2 Melakukan pembelian bahan baku pelengkap
3 Melakukan pembelian perlengkapan produksi
Stock:
1 Mengatur jumlah stock bahan baku yang tersedia
2 Mengontrol jumlah stock bahan baku
Manajer Teknis:
1 Memberi pengarahan pada bagian yang kurang jelas
2 Merencanakan, mengendalikan, dan membina karyawan dalam
menjalankan proses produksi
Produksi:
1 Bertanggung jawab atas jalanya proses produksi mulai dari perencanaan
sampai pengepakan 2
Merencanakan produk dan jumlah produk yang akan diproduksi serta menentukan jumlah bahan baku yang diperlukan
3 Mengawasi semua teknik produksi, menjalankan, dan memelihara semua
peralatan produksi 4
Menjaga kualitas produk yang dihasilkan
Marketing:
1 Merencanakan informasi pemasaran dan mencari informasi persaingan pasar
2 Mencari atau menentukan calon konsumen
3 Mengadakan dan melakukan promosi
4 Bertanggung jawab atas semua pemasaran hasil produksi yang dihasilkan
55
Manajer Administrasi:
1 Bertanggung jawab atas keuangan
2 Bertanggung jawab atas pengembangan sumberdaya manusia
Keuangan:
1 Mengendalikan keuangan perusahaan
2 Membuat laporan keuangan setiap periode akuntansi
3 Mengadakan rekapitulasi atas hasil produksi secara berkala setiap bulan
agar dapat mengetahui omzet dari kegiatan usaha dalam satu tahun berjalan
Human Resource Development:
1 Berkoordinasi dengan manajer divisi lain
2 Merumuskan syarat dan ketentuan dalam perekrutan karyawan baru bagi
perusahaan restoran 3
Turun langsung dalam kegiatan wawancara untuk merekrut karyawan baru 4
Memberikan pelatihan terhadap karyawan
Manajer Mutu:
1 Mengontrol mutu dan kualitas produk
2 Menguji mutu dan kualitas produk
Staff Pelaksana:
1 Menjalankan tugas sesuai dengan divisi
2 Membantu manajer dalam menjalankan tujuan divisi
5.4. Perjanjian Waralaba
Dokumen perjanjian kerjasama Bakso Sehat Bakso Atom dengan mitra kerjasamanya tidak bisa dipublikasikan untuk umum. Tetapi manajemen Bakso
Sehat Bakso Atom bersedia memberikan garis besar isi dari draft perjanjian yang berisi:
1 Sistem yang dijalankan di Bakso Sehat Bakso Atom adalah sistem kerjasama
yaitu untuk profit share adalah dari pendapatan bersih setelah dikurangi operasional outlet 50 persen untuk Pihak Pertama dan 50 persen Pihak Kedua.
2 Pihak Pertama adalah CV ATOM INDONESIA dan Pihak Kedua adalah
Mitra Kerjasama.
56 3
Tempat restoran Bakso Sehat Bakso Atom disediakan oleh Pihak Kedua. Untuk desain interior dan tampak muka restoran Bakso Sehat Bakso Atom
disesuaikan dengan persyaratan yang dibuat oleh Pihak Pertama. 4
Pasal-pasal yang tercantum dalam draft perjanjian antara lain: 4a Kewajiban Pihak Pertama antara lain:
Membantu Pihak Kedua dalam periode pra operasi hingga pengoperasian outlet.
Menyediakan bakso, bumbu pelengkap, dan menu penunjang lain yang sesuai dijual di outlet.
Secara transparan untuk memberikan informasi harga pokok produksi bakso dan bumbu pelengkapnya.
Memberikan bantuan konsultasi kepada Pihak Kedua untuk secara bersama-sama meningkatkan penjualan Bakso Sehat Bakso Atom.
Menyediakan pinjaman Electric Cooler dari supplier PT. Sinar Sosro. 4b Kewajiban Pihak Kedua
Pihak Kedua secara bersama-sama melakukan supervisi pengoperasian Bakso Sehat Bakso Atom sesuai dengan standar yang ada.
Menunjuk dan
menyediakan tenaga
kasir yang
dapat dipertanggungjawabkan kompetensinya.
4c PASAL Pengelolaan Outlet 4d PASAL Pengelolaan Uang
4e PASAL Pembagian Keuntungan 4f PASAL Jangka Waktu dan Batasan Perjanjian
4g PASAL Penutup
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal merupakan tahap mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan yang dapat diamati dengan
menggunakan pendekatan fungsional yang terdiri dari kegiatan produksi dan operasi, sumberdaya manusia, keuangan, sistem informasi manajemen, penelitian
dan pengembangan, serta pemasaran.
1 Produksi dan Operasi
Produksi Bakso Sehat Bakso Atom dilakukan di rumah produksi yang berlokasi di Legoso-Ciputat. Semua bakso yang berada di outlet-outlet Bakso
Sehat Bakso Atom dibuat di rumah produksi. Outlet hanya memasak dan menjual produk saja. Kebutuhan akan bahan baku yang digunakan benar-
benar dipilih secara selektif. Untuk daging digunakan daging sapi Bali yang kondisinya masih fresh yaitu daging sapi yang baru dipotong. Hal tersebut
dikarenakan, sapi Bali mempunyai daging yang kadar airnya paling rendah dibanding daging sapi lain, bahkan daging sapi impor sekalipun. Hal itu dapat
dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 . Perbandingan Komposisi Kimia Daging Sapi
Jenis Sapi Kadar Air
Kadar Protein Kadar Lemak
Kadar Abu Sapi Bali
72,07 19,65
2,01 1,17
Friesian Holstein 73,21
23,69 2,30
1,15 Sapi Brahman
73,09 22,99
2,95 1,11
Sumber: Sukanata 2010
4
Dengan kadar air yang rendah dihasilkan bakso daging yang rasanya benar-benar berdaging. Daging sapi Bali juga mempunyai serat daging yang
lebih rapat sehingga ketika diolah akan menghasilkan bakso yang mempunyai kekenyalan dan kepadatan yang sesuai. Bakso Sehat Bakso Atom mempunyai
standarisasi penyiapan bakso dengan proses yang higienis dan detail, dimulai dari memeriksa tanggal produksi bakso dan memegang bakso dengan
menggunakan sarung tangan, lalu mengambil bakso dari freezer dengan sistem
4
Sukanata. 2010. Sapi Bali. Bali. http:staff.unud.ac.id~sukanata?p=4 [diakses 9 Juni 2011]
58 FIFO First in-First Out yaitu sistem dengan tanggal awal simpan keluar
dahulu. Dan memanaskan bakso selama 20 menit sampai titik didih 100 C
setelah dimasukkan ke dandang kuah. Bakso Sehat Bakso Atom juga mempunyai standarisasi penyiapan kuah,
yaitu menggunakan air mineral dimana proses mempersiapkannya menggunakan ketentuan seperti perbandingan antara bumbu kuah dan air
mineral adalah 1:1 dan kuah harus disaring terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke dandang saji. Untuk bagian isinya seperti telur ayam
kampung, sumsum, keju, udang, dan sebagainya menggunakan bahan-bahan pilihan yang sudah memenuhi standar Bakso Sehat Bakso Atom. Demikian
pula dengan bahan-bahan lain seperti tepung dan bumbu. Tim rumah produksi pun menggunakan perlengkapan dan peralatan yang
sesuai dengan standar kebersihan dan hieginitas. Setiap tim produksi menggunakan penutup kepala, sarung tangan dan penutup muka untuk
menjamin kebersihan dan kesehatan produk bakso yang dikonsumsi oleh pelanggan. Bakso Atom mempunyai campuran daging yang sangat dominan
dibandingkan dengan tepung kanji sebagai unsur pengikat daging yang memang lazim digunakan dalam membuat bakso.
Bakso Sehat Bakso Atom sangat memperhatikan prosedur penyimpanan baksonya. Bakso didistribusikan dari pusat ke Bakso Sehat Bakso Atom Bogor
setiap dua hari sekali dengan menggunakan mobil Bakso Sehat Bakso Atom. Tidak hanya bakso saja yang dikirim, tetapi semua keperluan dan bahan baku
seperti saos, kecap, bawang goreng, seledri, tung cay, sambal, dan lain-lain juga dikirim dari pusat. Bakso Sehat Bakso Atom tidak menggunakan bahan
pengawet, jadi setelah sampai di outlet, bakso tersebut langsung dimasukan kembali ke freezer yang ada di outlet. Ketika akan dihidangkan, bakso terlebih
dahulu diangin-anginkan setelah itu baru dimasukkan ke dalam panci pemanas. Bakso Sehat Bakso Atom yang lebih dari tiga hari akan
dikembalikan lagi ke pusat. Proses produksi Bakso Sehat Bakso Atom memiliki Standar Operasional
Prosedur SOP yang jelas dan tegas. SOP membantu pihak manajemen dan karyawan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. SOP tersebut meliputi apa
59 saja yang harus dilakukan karyawan, kualitas produk dan bahan baku, sikap
kepemimpinan, pelayanan terhadap konsumen, standar kebersihan lingkungan dan pakaian atau seragam karyawan.
2 Sumberdaya Manusia
Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki 6 orang karyawan di bawah pimpinan Bapak Sabar Basuki sebagai Terwaralaba Bakso Sehat Bakso
Atom Bogor. Karyawan Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki hubungan kerja yang baik dengan para karyawan lainnya maupun dengan Terwaralaba.
Hal ini bisa dilihat pada saat briefing yang dilakukan dua minggu sekali untuk evaluasi rencana kerja, pencapaian yang sudah didapat, saran-saran dan
keluhan yang berasal dari konsumen maupun karyawan sendiri, serta hambatan-hambatan yang ditemui sehari-harinya.
Bakso Sehat Bakso Atom secara rutin mengadakan berbagai pelatihan demi meningkatkan efesiensi dan mutu kerja karyawannya, antara lain traning
peningkatan motivasi, prosedur pelayanan yang berkualitas dengan perbankan, kerjasama tim dan lain-lain. Bakso Sehat Bakso Atom juga mengikutsertakan
seluruh karyawannya menjadi anggota JAMSOSTEK sebagai salah satu kebijakan untuk memberi ketenangan dan kesejahteraan bagi karyawan dan
anggota keluargannya. Seluruh karyawan memiliki tingkat pendidikan SMA atau sederajat dan
berumur sekitar 19-25 tahun. Selain itu diutamakan yang belum berkeluarga, berpenampilan menarik, mampu bekerjasama dalam tim, bersedia ditempatkan
di semua outlet, dan berpengalaman minimal satu tahun. Perekrutan karyawan dilakukan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Pusat. Perekrutan tenaga kerja
dilakukan hanya jika ada posisi yang kosong atau pada saat outlet baru didirikan.
Karyawan yang direkrut akan mengikuti training selama tiga bulan atau bahkan bisa lebih cepat tergantung dari penilaian dan kinerjanya. Pada saat
training, Hal pertama yang dilakukan adalah mendapatkan pelatihan tentang sistem, pelayanan, dan lain-lainya yang berhubungan dengan manajemen.
Setelah itu ditempatkan di rumah produksi yang berada di Legoso-Ciputat untuk melihat dan mengetahui cara pembuatan Bakso Sehat Bakso Atom dan
60 diberikan informasi mengenai mutu produk, kualitas produk, dan kualitas
bahan baku. Setelah dari rumah produksi, calon karyawan ditempatkan di outlet-outlet Bakso Sehat Bakso Atom untuk training dan setiap sebulan ada
penilaian baik atau tidaknya kinerja calon karyawan tersebut. Upah karyawan berasal dari Bakso Sehat Bakso Atom pusat dengan
terwaralaba Sistem kerjasama meliputi gaji pokok, insentif harian, insentif bulanan, uang kebersihan, dan fasilitas jamsostek. Selain itu karyawan juga
mendapatkan bonus-bonus tambahan dari Terwaralaba meliputi uang pulsa yang diberikan setiap tanggal 1 dan 15 setiap bulan, uang malam mingguan
yang diberikan setiap malam minggu, uang “nasi uduk” sebesar Rp 15.000,- yang diberikan jika pendapatan hari ini lebih besar dari hari kemarin, dan uang
perawatan tanaman sebesar Rp 50.000,- yang diberikan jika tanaman terawat dengan baik.
Keunggulan dari sumber daya manusia di Bakso Sehat Bakso Atom adalah semua karyawan dapat melakukan semua kegiatan mulai dari kegiatan di
dapur sampai kegiatan yang berhubungan dengan pembayaran Cashier. Untuk sistem delivery order diutamakan bagi karyawan yang asli Bogor,
karena untuk delivery order dibutuhkan karyawan yang mengetahui area Bogor secara pasti.
3 Keuangan
Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki kondisi keuangan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari Payback Periode dalam jangka waktu
yang relatif cepat yaitu delapan bulan. Pencatatan laporan keuangan dilakukan oleh pusat sendiri, karena di outlet hanya membuat laporan jumlah bakso dan
bahan-bahan lainnya yang terjual perharinya. Kemudian dicatat dan dikirim melalui fax ke kantor pusat. Setelah itu, pihak manajemen pusat membuat
laporan keuangan secara rinci yang dikirimkan melalui email ke Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor yang dilakukan setiap satu minggu sekali.
Setiap akhir bulan ada laporan sharing yang diberikan kantor pusat ke Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk mengetahui jumlah
pendapatan yang nantinya dibagi dua 50:50 antara Pusat dengan Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
61
4 Sistem Informasi Manajemen
Bakso Sehat Bakso Atom dalam kegiatan manajerialnya sudah didukung dengan sistem informasi yang berbasis komputer. Hal itu dapat dilihat dari
sistem pembayaran yang menggunakan cash register, penyampaian informasi dari pusat ke Bakso Sehat Bakso Atom Bogor maupun sebaliknya yang
menggunakan email, fax, maupun telepon. Pengorderan pesanan oleh konsumen delivery order dapat dilakukan melalui telepon 0251 831 1873.
Selain itu Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga baru-baru ini telah membuat account Facebook dan Twitter untuk memberikan informasi kepada konsumen
dan mengatasi keluhan-keluhan konsumen.
5 Penelitian dan Pengembangan
Penelitian yang telah dilakukan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah mengamati lingkungan bisnis di Kota Bogor. Riset mengenai pesaing
dan pasar seperti waralaba-waralaba lain yang menerapkan promosi khusus di bulan-bulan tertentu untuk mempertahankan pangsa pasar. Terwaralaba Bakso
Sehat Bakso Atom Bogor juga telah membuka cabang baru sebagai bentuk pengembangan jangkauan pasar yang berlokasi di Jalan Bangbarung Achmad
Sobana 62, Bantarjati-Bogor.
6 Pemasaran
Pemasaran dapat
dideskripsikan sebagai
proses pendefinisian,
pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Konsep strategi pemasaran yang digunakan
oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah Distinctive strategy yaitu melakukan kegiatan dengan baik dibandingkan dengan pesaingnya. Bakso
Sehat Bakso Atom Bogor memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing, yaitu keahlian tenaga kerja serta kemampuan sumber
daya yang dimiliki. •
Segmentation, Targetting, Positioning a
Segmentation
Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah berdasarkan aspek demografis dan aspek psikografis.
Segmentasi pasar berdasarkan aspek demografis yaitu keluarga, sedangkan
62 segmentasi pasar berdasarkan aspek psikografis terdiri dari kelas sosial
dan gaya hidup. Dari kelas sosial, segmen yang dipilih Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah kalangan masyarakat menengah kebawah. Sedangkan
dari gaya hidup, segmen yang dipilih Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah masyarakat yang peduli akan gaya hidup sehat.
b Targetting
Target pasar Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah keluarga dan kalangan masyarakat menengah ke bawah. Akan tetapi Bakso Sehat Bakso
Atom Bogor berencana untuk mengarah ke kalangan menengah dan menengah ke atas.
c Positioning
Positioning merupakan tahap dimana perusahaan menentukan posisi yang diinginkan dalam pasar. Bakso Sehat Bakso Atom Bogor ingin
menempati posisi sebagai makanan sehat. •
Bauran Pemasaran a Produk
Strategi produk merupakan strategi yang paling penting untuk dikembangkan, karena produk inilah yang dinikmati atau dimanfaatkan
secara langsung oleh konsumen. Strategi produk yang dilakukan oleh Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah menguji kandungan gizi
serta mutu bahan olahan di laboratorium Kesmavet, sehingga konsumen dapat mengetahui kandungan-kandungan apa saja yang terdapat dalam
Bakso Sehat Bakso Atom dan nyaman dalam mengkonsumsi makanannya. Mutu bahan olahan Bakso Sehat Bakso Atom Bogor berasal dari daging
sapi Bali berkualitas yang rendah kadar air dan rendah kolesterol, sehingga aman untuk dikonsumsi.
Selain itu Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga mempertahankan cita rasa produknya dengan cara menetapkan standar mutu sehingga rasa
tidak berubah. Produk-produk Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki beberapa variasi. Mulai dari delapan macam produk bertambah menjadi
dua belas macam produk yang beraneka rasa. Semua jenis produk Bakso Sehat Bakso Atom Bogor, yaitu bakso atom, keju, telur ayam kampung,
63 buntel, baksomay, tahu, burger, sumsum, tahu udang, sutera, madu, dan
batagor telah didaftarkan di Majelis Ulama Indonesia untuk memperoleh sertifikat halal dan juga didaftarkan di BPOM serta Kesmavet agar sesuai
dengan tagline Bakso Sehat Bakso Atom, yaitu “sehat dimulai dari makanan sehat”. BPOM mengawasi pengusaha dalam penetapan standar
mutu produk yang akan dijual ke konsumen. Dengan adanya SK dari BPOM maka acuan standar tersebut memproteksi persaingan yang tidak
sehat dalam industri obat dan makanan termasuk restoran.
b Harga
Harga yang ditetapkan restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor bervariasi mulai dari Rp 3.500,- hingga Rp 8.000,- bakso. Daftar harga
tidak ditampilkan pada daftar menu melainkan dilampirkan pada struk pada saat pembayaran. Konsumen akan dikenakan pajak sebesar 10 persen
dari total harga pesanan. Bakso Sehat Bakso Atom Bogor menerapkan harga jual produk berdasarkan biaya produksi ditambah profit yang
disesuaikan dengan harga jual produk sejenis dari restoran lain. Harga Bakso Sehat Bakso Atom Bogor termasuk di atas rata-rata atau mahal
dibandingkan bakso-bakso yang lain. Sehingga hal tersebut menjadi kelemahan restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
c Distribusi Tempat
Strategi tempat yang dilakukan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor yaitu memilih lokasi yang strategis dimana lokasi tersebut berada di
dekat pertigaan, searah dengan jalur pulang kerja atau aktivitas lainnya, tidak ada pemisah atau pembatas jalan, dilewati jalur angkutan umum, dan
mudah dicapai. Strategi ini merupakan syarat utama yang diterapkan oleh manajemen Bakso Sehat Bakso Atom berdasarkan pengalaman dan
pengamatan. Strategi ini juga dapat melibatkan saluran distribusi fisik maupun
elektronik dalam proses penyampaiannya. Untuk dapat menikmati Bakso Sehat Bakso Atom, konsumen dapat langsung berkunjung atau mendatangi
outlet Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Selain itu konsumen juga dapat menggunakan saluran elektronik melalui telepon untuk mendapatkan
64 pelayanan delivery service. Untuk pelayanan delivery service, jangkauan
pelayanan hanya sekitar + 5 km dari outlet dan tidak dikenakan charge pengiriman serta tidak ada minimal pemesanan. Berapapun pesanan yang
diminta, Bakso Sehat Bakso Atom Bogor selalu siap dalam mengantarkan pesanan. Namun kelemahanya adalah restoran Bakso Sehat Bakso Atom
memiliki kapasitas tempat yang kecil. Sehingga jika konsumen yang datang melebihi kapasitas tempat, maka pihak Bakso Sehat Bakso Atom
Bogor menambah beberapa meja dan kursi di area tempat parkir.
d Promosi
Kegiatan promosi yang sudah diterapkan atau dijalankan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah promosi melalui pemasangan
spanduk dan penyebaran brosur disekitar restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dengan jangkauan + 2 km yang meliputi perumahan, kantor,
dan sekolahan. Selain itu Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga melakukan pemberian kupon atau voucher serta mengadakan program Lingkaran
Rezeki. Program lingkaran rezeki adalah program khusus yang dilakukan di akhir atau awal tahun, dimana konsumen-konsumen di photo oleh
karyawan secara diam-diam selama beberapa minggu, kemudian photo- photo tersebut dipilih berdasarkan tingkat keseringan kedatangan
pengunjung dan ditentukan sekitar 5 orang konsumen yang beruntung mendapatkan bonus minuman di setiap pembelian Rp 25,000 dan undian
berhadiah disetiap pembelian Rp 50,000. Konsumen yang beruntung tersebut photonya dipajang di outlet dan diminta nomor contact sehingga
dapat menjalin hubungan yang baik dengan konsumen kedepannya. Bakso Sehat Bakso Atom memiliki website yang berfungsi untuk
memberikan infformasi secara cepat kepada konsumen. Website ini dapat diakses melalui situs www.baksosehat-baksoatom.com. Bakso Sehat
Bakso Atom Bogor sendiri juga telah membuat account Facebook dan Twitter dengan nama BaksoAtomBogor. Hal tersebut dikelola langsung
oleh Owner Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dan ditujukan untuk menanggapi keluhan-keluhan konsumen, pemberian informasi, dan
65 sebagainya. Sedangkan untuk promosi melalui radio dan media cetak baru
direncanakan dalam waktu dekat ini.
e Orang
Orang atau karyawan merupakan bagian terpenting dalam perusahaan. Karyawan merupakan orang yang terlibat dalam pemberian
jasa kepada konsumen dan memiliki peran yang cukup besar dalam mewujudkan jasa yang dikehendaki oleh konsumen. Bakso Sehat Bakso
Atom Bogor memiliki karyawan yang ramah, cekatan, sabar, dan mengetahui produk dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pelayanan yang
diberikan dan kesigapan karyawan dalam melayani konsumen. Karyawan- karyawan Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki keterampilan yang
baik dikarenakan mendapatkan pelatihan dari pusat yang mendidik karyawan mulai dari tugas di dapur sampai cashier.
f Proses
Proses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan baik untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan
kepada konsumen. Pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap restoran. Hal ini dikarenakan dalam
penjualan produk harus diimbangi dengan pelayanan yang tinggi terhadap konsumen.
Strategi proses yang telah diterapkan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah kecepatan pelayanan yang didukung oleh sistem self
service yaitu konsumen dapat memilih dan mengambil sendiri sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, peningkatan kinerja karyawan juga
dilakukan dan dikontrol oleh pusat untuk membuat karyawan lebih cekatan atau gesit dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Karyawan juga
harus mampu mengatasi keluhan konsumen atau masalah dengan konsumen baik secara langsung maupun dilaporkan ke pemilik restoran.
g Bukti Fisik
Bukti fisik berhubungan dengan fasilitas apa saja yang diberikan oleh Bakso Sehat Bakso Atom Bogor kepada konsumen seperti adanya
sarana pendukung yang meliputi tempat parkir yang luas, mushala,
66 wastafel, dan toilet. Selain itu, desain bangunan juga dibuat sesederhana
mungkin dengan dekorasi ruangan yang semenarik mungkin dengan nuansa mewah dimana penerangan yang cukup dan terdapat photo-photo
pemandangan yang merupakan hasil karya pemilik Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Selain itu Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga memberikan
fasilitas pembayaran baik debit maupun nondebit yang bekerjasama dengan Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, dan Prima. Berdasarkan analisis
lingkungan internal dalam matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 . Identifikasi Faktor Internal Restoran BSBA Bogor
No Faktor Internal Kekuatan
Kelemahan
1. Produk - Citarasa produk
- Kandungan gizi - Mutu bahan olahan
-
Bersertifikat halal,
BPOM, dan Kesmavet - Variasi produk
2. Harga - Harga diatas rata-rata
3. Tempat - Lokasi yang strategis
- Kapasitas tempat yang kecil
4. Promosi -
Program lingkaran
rezeki sebagai
bentuk customer relationship
- Kurang promosi
5. Orang - Pelayanan yang baik
terhadap konsumen 6. Proses
- Self service 7. Bukti fisik
- Tempat parkir yang luas
6.2. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal merupakan tahap untuk mengetahui faktor- faktor peluang dan ancaman yang berasal dari luar perusahaan dimana faktor-
faktor tersebut harus dihadapi oleh perusahaan dengan sebaik-baiknya. Aspek eksternal yang dianalisis yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro.
1 Lingkungan Makro
Lingkungan makro merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan. Lingkungan makro terdiri dari faktor politik, pemerintahan, dan hukum; ekonomi; sosial, budaya, demografi, dan
lingkungan; serta teknologi.
67
a Faktor Politik, Pemerintahan, dan Hukum
Faktor politik berhubungan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah dan aturan hukum yang berlaku. Dalam menjalankan suatu bisnis, tidak
akan pernah lepas dari intervensi pemerintah dalam membuat peraturan, undang-undang, dan kebijakan-kebijakan lainnya yang mempengaruhi
usaha tersebut. Salah satu intervensi pemerintah yang harus diperhatikan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah mengenai peraturan
daerah kota Bogor nomor 9 Tahun 2004 tentang retribusi izin usaha serta peraturan daerah kota Bogor nomor 16 tahun 2002 tentang pajak restoran.
Besarnya pajak restoran yang dikenakan kepada konsumen adalah sebesar 10 persen dari total transaksi pembayaran.
b Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor yang sangat memberikan pengaruh terhadap kecenderungan iklim usaha yang tidak menentu. Perekonomian
yang dialami oleh Indonesia tidak selalu stabil, salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga bahan baku yang disebabkan oleh inflasi yang
tinggi di suatu negara. Tingkat inflasi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 . Data Inflasi di Indonesia Tahun 2005-2010
Tahun Inflasi
2005 17,11
2006 6,60
2007 6,59
2008 11,06
2009 2,78
2010 6,96
Sumber : BPS 2010
Kenaikan harga bahan baku akan berkorelasi dengan biaya produksi, sehingga membuat harga jual semakin tinggi dan mengakibatkan
menurunnya daya beli masyarakat. Tingkat pendapatan masyarakat yang semakin besar menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin besar
pula. Hal ini merupakan peluang bagi industri terutama restoran sehingga memiliki prospek yang bagus. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 16.
68
Tabel 16 . Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita
Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007- 2009
Tahun PDRB
Jutaan Rupiah PDRB Per Kapita
Jutaan Rupiah Laju Pertumbuhan
PDRB Per Kapita 2007
51.280.219,68 11,36
9,01 2008
58.389.411,43 12,48
9,80 2009
66.083.788,55 13,66
9,48 Rata-rata
9,43
Sumber : BPS Kabupaten Bogor 2009
Pada periode tahun 2007-2009, laju pertumbuhan PDRB per kapita kabupaten Bogor rata-rata mengalami peningkatan sebesar 9,43 setiap
tahunnya. Peningkatan pendapatan masyarakat kabupaten Bogor menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin meningkat pula dan
akan mendorong pertumbuhan usaha restoran di Bogor.
c Faktor Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan
Perubahan gaya hidup masyarakat dimana produktivitas kerja yang tinggi, menyebabkan semakin sedikitnya waktu untuk menyediakan atau
membuat makanan sendiri sehingga masyarakat semakin menginginkan kepraktisan dan kecenderungan untuk menikmati makanan atau jajanan di
luar rumah. Perubahan gaya hidup ini menyebabkan bertumbuhnya restoran-restoran karena besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha
tersebut. Selain itu dari faktor sosial, restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor
juga memiliki hubungan yang baik dengan pewaralabanya, sehingga hal tersebut dapat mempermudah Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dalam
membuka cabang baru di wilayah Bogor selain itu dapat memperpanjang kontrak kerjasama waralaba. Laporan sharing tentang pendapatan pun juga
selalu dikirimkan tepat waktu oleh pewaralaba sebagai pihak pertama dan terwaralaba sebagai pihak kedua. Sedangkan dari faktor lingkungan yang
mempengaruhi usaha makanan terutama bakso adalah isu-isu tentang bahan pengawet seperti boraks dan formalin. Hal itulah yang menjadi
perhatian restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk selalu berusaha mengatasi isu-isu tersebut.
69
d Teknologi
Perkembangan teknologi dan informasi dapat dimanfaatkan di semua bagian operasional restoran seperti pada bagian pelayanan atau transaksi
dan keuangan. Adanya sistem komputerisasi di bagian keuangan akan lebih memudahkan dalam memanajemen pengalokasian dana. Selain itu,
cara bertransaksi dengan pemasok maupun konsumen akan lebih efektif dan efisien jika dapat memanfaatkan semua teknologi.
Perekembangan teknologi seperti mesin cash register sangat mempengaruhi kinerja pelayanan terhadap konsumen. Dengan adanya
mesin tersebut, pelayanan transaksi pembayaran dapat lebih cepat dan konsumen juga dapat melihat bukti pembayaran melalui struk pembayaran.
Hal tersebut berbeda dengan pesaing Bakso Sehat Bakso Atom yaitu Bakso Tips’Top. Bakso Tips’Top masih menggunakan kalkulator untuk
menghitung transaksi pembayaran. Adanya situs-situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter dapat
mempermudah perusahaan dalam melakukan promosi maupun melayani keluhan konsumen. Hal itu dimanfaatkan oleh Restoran Bakso Sehat
Bakso Atom Bogor untuk menjaring kosumen lebih luas dan menanggapi keluhan-keluhan konsumen maupun masukan-masukan yang ditujukan
untuk perkembangan usaha yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi seperti pembayaran melalui kartu kredit juga dimanfaatkan oleh
restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk mempermudah konsumen yang tidak membawa uang tunai.
2 Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro merupakan lingkungan yang langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan. Lingkungan mikro terdiri
dari ancaman pendatang baru, persaingan perusahaan sejenis dalam industri, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, dan kekuatan
tawar-menawar pemasok.
a Ancaman Pendatang Baru
Masuknya pendatang baru dalam industri restoran akan memberikan implikasi pada penurunan pangsa pasar. Ancaman pendatang baru
70 tergantung seberapa besar hambatan untuk masuk ke dalam industri.
Hambatan masuk bagi pendatang baru dalam industri restoran bila dilihat dari skala ekonomi dan kebutuhan modal relatif tinggi. Hal ini disebabkan
karena untuk membuka sebuah usaha waralaba restoran diperlukan skala ekonomi yang besar dan kebutuhan modal awal yang besar, serta
tergantung pada pangsa pasar sasaran yang akan diraih. Selain itu, hambatan diferensiasi produk cukup rendah karena produk bakso sangat
banyak dipasaran.
b Persaingan Perusahaan Sejenis dalam Industri
Persaingan antar pengusaha restoran di Kota Bogor cenderung kompetitif. Hal ini bisa dilihat dari jumlah restoran yang semakin
bertambah dari tahun ke tahunnya. Perkembangan jumlah restoran di kota Bogor tahun 2000-2009 dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17 . Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun 2000-
2009
Tahun Jumlah
Pertumbuhan 2000
105 -
2001 107
1,90 2002
161 50,46
2003 178
10,56 2004
192 7,87
2005 222
15,63 2006
248 11,71
2007 268
8,06 2008
211 -21,27
2009 225
6,64
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor 2010
Selain pesaing sejenis, restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor juga dihadapi oleh pesaing non sejenis. Salah satu pesaing utama sejenis adalah
Bakso Tips’ Top yang memiliki produk dan pelayanan yang hampir sama dengan Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dan pesaing non sejenis seperti
restoran tradisional, rumah makan atau restoran ayam bakar, bebek bakar, dan mie ayam yang brada di sekitar Gunung Batu.
c Ancaman Produk Pengganti
Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor merupakan restoran penyedia makanan jenis bakso yang sehat dan bebas dari bahan pengawet.
Ancaman produk pengganti atau substitusi yang diperhitungkan oleh
71 restoran ini adalah restoran mie ayam. Karena biasanya mie ayam juga
menggunakan bakso sebagai pelengkap.
d Kekuatan tawar-menawar pembeli
Kekuatan tawar-menawar pembeli atau konsumen sangat tinggi, karena jumlah restoran bakso yang tersedia di kota Bogor sangat banyak
sehingga penawaran tinggi dan konsumen bebas memilih restoran yang sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, Restoran Bakso Sehat
Bakso Atom Bogor berusaha untuk mengikuti keinginan dan kebutuhan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan produk melalui
variasi produk sehingga membuat konsumen merasa nyaman dan tidak bosan dengan menu makanan yang ada.
e Kekuatan tawar-menawar pemasok
Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memperoleh pasokan bahan bakunya dari manajemen Bakso Sehat Bakso Atom pusat. Kekuatan tawar-
menawar pemasok tinggi, hal itu dapat dilihat dari penentuan harga yang hanya bisa dilakukan oleh Pihak Pertama, dikarenakan manajemen Bakso
Sehat Bakso Atom pusat berhubungan langsung dengan pedagang sapi Bali dalam pembuatan produk. Tetapi kekuatan tawar-menawar pemasok
bukanlah merupakan ancaman, hal itu dikarenakan adanya sistem kerjasama antara pewaralaba dengan terwaralaba dan adanya keterbukaan
harga dasar produk. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dalam matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18 . Identifikasi Faktor Eksternal Restoran BSBA Bogor
No Faktor Eksternal
Peluang Ancaman
1. Lingkungan Makro
- Hubungan baik dengan pewaralaba
- Kemajuan teknologi - Peningkatan pendapatan dan
daya beli masyarakat -
Perubahan gaya
hidup masyarakat
- Dukungan pemerintah - Fluktuasi harga bahan baku
- Isu kualitas bahan baku
2. Lingkungan Mikro
- Adanya pendatang baru - Tingkat persaingan restoran
tinggi - Adanya produk pengganti
-
Kekuatan tawar-menawar
pembeli tinggi
72
6.3. Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran
Perumusan strategi meliputi tiga tahapan, yaitu tahap masukan Input, tahap pencocokkan, dan tahap pengambilan keputusan. Tahap masukan
menggunakan matriks IFE dan EFE. Tahap pencocokkan menggunakan matriks IE dan SWOT, sedamgkan untuk tahap pengambilan keputusan menggunakan
QSPM.
6.3.1. Tahap Masukan Input
Tahap masukan merupakan tahap untuk memasukkan hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil
analisis dan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan akan disusun kedalam matriks Internal Factor Evaluation IFE. Sedangkan hasil
analisis dan identifikasi kondisi eksternal berupa peluang dan ancaman akan disusun kedalam matriks External Factor Evaluation EFE.
1 Analisis Matriks IFE
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari faktor-faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks IFE
menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung berdasarkan bobot dan rating yang diambil
kuesioner dari dua orang yang terdiri dari Terwaralaba dan Supervisor restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Perhitungan kuesioner ini diambil
rata-ratanya dari kedua responden. Tabel 19 menunjukkan matriks IFE yang menganalisis 13 faktor sukses kritis yang terdiri dari sepuluh kekuatan dan
tiga kelemahan. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada Tabel 19, menunjukkan
bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,356.
Sedangkan kelemahan utama adalah kurangnya promosi dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,124 dan diperoleh total nilai tertimbang sebesar
3,433. Hal ini menunjukkan bahwa Restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki posisi internal yang kuat karena telah mampu menggunakan
kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan cukup baik.
73
Tabel 19. Hasil Analsis Matriks IFE
Faktor Internal Bobot
Rating Nilai
Tertimbang
A Cita rasa produk
0,088 3,5
0,308 B
Kandungan gizi 0,103
3,5 0,361
C Mutu bahan olahan
0,105 3
0,315 D
Self Service 0,071
3,5 0,249
E Pelayanan yang baik terhadap konsumen
0,089 3
0,267 F
Tempat parkir yang luas 0,054
4 0,216
G Bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet
0,089 4
0,356 H
Lokasi yang strategis 0,083
3,5 0,291
I Variasi produk
0,074 4
0,296 J
Program lingkaran
rezeki sebagai
bentuk customer relationship
0,073 4
0,292 K
Harga di atas rata-rata 0,048
3 0,144
L Kurang promosi
0,062 2
0,124 M
Kapasitas tempat yang kecil 0,061
3,5 0,214
Total 1,000
48,0 3,433
2 Analisis Matriks EFE
Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal perusahaan. Matriks EFE menggambarkan kondisi
eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihitung berdasarkan bobot dan rating yang diambil kuesioner dari dua orang yaitu
Terwaralaba Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dan Supervisor Bakso Tips’ Top. Perhitungan kuesioner ini diambil rata-ratanya dari kedua responden.
Tabel 20 menunjukkan matriks EFE yang menganalisis 11 faktor sukses kritis yang terdiri dari lima peluang dan enam ancaman.
Tabel 20. Hasil Analsis Matriks EFE
Faktor Eksternal Bobot
Rating Nilai
Tertimbang
A Hubungan baik dengan pewaralaba 0,103
4 0,412
B Kemajuan teknologi 0,095
3 0,285
C Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 0,114
3 0,342
D Perubahan gaya hidup masyarakat 0,088
3,5 0,308
E Dukungan pemerintah 0,062
3,5 0,217
F Fluktuasi harga bahan baku
0,109 3,5
0,382 G Isu kualitas bahan baku bahan pengawet dan daging
tikus 0,084
3,5 0,294
H Adanya pendatang baru 0,089
3,5 0,312
I Tingkat persaingan restoran tinggi
0,089 3
0,267 J
Adanya produk pengganti 0,081
3,5 0,284
K Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi 0,086
3,5 0,301
Total
1,000 41,0
3,404
74 Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel 20, menunjukkan
bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah hubungan baik dengan pewaralaba, dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0,412.
Sedangkan ancaman utama perusahaan adalah tingkat persaingan restoran tinggi dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0,267 dan diperoleh total nilai
tertimbang sebesar 3,404. Hal ini menunjukkan bahwa restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor telah mampu merespon faktor eksternal dengan
memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman dengan baik.
6.3.2. Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan merupakan tahap untuk merumuskan strategi berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan
lingkungan eksternal perusahaan yang telah dikaji. Pada tahap pencocokan model yang akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks IE Internal-
Eksternal dan matriks SWOT Strength-Weakness-Opportunities-Threat.
1 Matriks IE
Matriks IE merupakan perpaduan dari skor terbobot matriks IFE dan skor terbobot matriks EFE yang dipetakan sehingga diketahui posisi perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE, diperoleh bobot skor sebesar 3,433 dan hasil analisis faktor eksternal menggunakan
matriks EFE diperoleh bobot skor sebesar 3,404. Hasil pemetaan pada matriks IE dapat dilihat pada Gambar 6.
Kuat Rata-rata Lemah 4,0
3,0 2,0
1,0 Tinggi
3,0 Menengah
2,0 Rendah
1,0
Gambar 6
. Hasil Analisis Matriks IE I
II III
IV V
VI
VII VIII
IX
75 Restoran Bakso Sehat Basko Atom Bogor dalam pemasarannya
menempati posisi sel I. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi Growth and Build Tumbuh dan Berkembang. Strategi yang tepat
digunakan dalam kuadran ini adalah strategi intensive penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau integrative integrasi
ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal. Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan
lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan berupa strategi intensif. Strategi penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk
produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi ini dapat dilakukan dengan melakukan promosi yang lebih
gencar. Promosi tersebut dapat berupa promosi melalui koran atau majalah, radio, ikut serta dalam setiap pameran atau festival makanan dan ikut
berpartisipasi menjadi sponsorship dalam kegiatan kemahasiswaan. Strategi pengembangan pasar adalah pengenalan produk atau jasa yang sudah ada saat
ini ke wilayah-wilayah geografis yang baru. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuka cabang baru di luar daerah Bogor.
Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk
atau jasa yang ada sekarang. Strategi ini dapat dilakukan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dengan cara meningkatkan jasa atau kinerja
karyawan dan mengadakan program visit table to table. Sedangkan untuk peningkatan produk tidak dilakukan, hal itu dikarenakan dalam melakukan
pengembangan produk perlu adanya kesetaraan antara satu outlet dengan outlet lainnya.
Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal, strategi ke belakang tidak dilakukan karena pemasok dari restoran Bakso Sehat Bakso
Atom Bogor adalah manajemen Bakso Sehat Bakso Atom Pusat, sehingga tidak memiliki kontrol atas pemasok. Karena semuanya sudah di atur dalam
perjanjian waralaba. Integrasi ke depan tidak dilakukan karena restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor merupakan outlet yang langsung berhubungan
dengan konsumen akhir. Sedangkan untuk integrasi horizontal tidak dilakukan
76 karena Bakso Sehat Bakso Atom Bogor merupakan waralaba yang baru
berdiri dan masih dalam proses pengembangan untuk memasarkan produk Bakso Sehat Bakso Atom kepada konsumen.
2 Matriks SWOT
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperoleh melalui audit internal dan eksternal, dapat diformulasikan alternatif strategi
yang diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 21. Alternatif strategi yang diperoleh
adalah sebagai berikut: Strategi S-O Strength-Opportunity
Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif-
alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi S-O yaitu: a Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan
pemasaran, seperti membuka outlet atau stand-stand di pusat perbelanjaan. Hal ini dilakukan agar jangkauan untuk menyampaikan
produk ke masyarakat luas dapat tersampaikan. Cita rasa produk, kandungan gizi, mutu bahan olahan, pelayanan yang baik terhadap
konsumen, bersertifikat halal, BPOM, dan kesmavet, variasi produk, serta program lingkaran rezeki sebagai bentuk customer relationship
menjadi kekuatan bagi restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor untuk memperluas pangsa pasarnya. Strategi ini didukung oleh hubungan
baik dengan pemberi waralaba, kemajuan teknologi, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat, serta perubahan gaya hidup
masyarakat. b Meningkatkan kinerja pelayanan. Untuk meningkatkan kinerja
pelayanan guna meningkatkan jumlah pelanggan, dapat dilakukan dengan cara memberikan layanan serta menjaga kenyamanan dan
kebersihan outlet dan isinya. Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan layanan dapat dilakukan dengan memberikan kartu saran
dan kritik. Selain itu juga perlu adanya program visit table to table, dimana karyawan mendatangi konsumen ke mejanya untuk
77 menanyakan apakah masih ada yang bisa dibantu dan mengambil
nampan konsumen agar konsumen dapat merasa nyaman dalam mengkonsumsi makanannya.
Strategi W-O Weakness-Opportunity Strategi W-O adalah strategi yang menggunakan peluang eksternal
yang ada untuk mengatasi kelemahan-kelemahan internal yang dimiliki perusahaan. Alternatif-alternatif strategi yang dapat dilakukan pada
strategi W-O yaitu: a
Meningkatkan efektivitas promosi melalui iklan, media, dan website serta
meningkatkan sponsorship
event-event atau
kegiatan kemahasiswaan serta mengadakan program pemberian diskon pada
moment tertentu seperti hari liburan nasional dan konsumen yang berulang tahun. Strategi ini berupa mengoptimalkan promosi melalui
media iklan baik cetak maupun elektronik untuk meraih pangsa pasar lebih besar. Meningkatkan sponsorship event-event dan kegiatan
kemahasiswaan merupakan suatu strategi untuk menarik banyak konsumen dan untuk membidik konsumen mahasiswa. Selain itu,
pemberian diskon merupakan bentuk promosi penjualan untuk menarik konsumen dan memberi penghargaan. Perusahaan harus lebih
berupaya dalam mempromosikan produknya untuk menarik perhatian konsumen dan tetap menjadi pelanggan dari restoran Bakso Sehat
Bakso Atom Bogor agar dapat meningkatkan penjualannya. b
Mempertahankan mutu sesuai moto produk. Dalam memasarkan produk, perusahaan perlu mengedepankan image sebagai bakso sehat
sehingga mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakso pada umumnya. Sehingga pemberlakuan harga produk bukan
menjadi fokus utama konsumen, karena konsumen akan memilih Bakso Sehat Bakso Atom lebih disebabkan oleh mutu bahan baku yang
digunakan dan image sebagai bakso sehat. Mempertahankan mutu sebagai cerminan kesehatan dapat dilakukan dengan menciptakan
kebersihan dari tampilan outlet, kebersihan karyawan, serta kebersihan atas perlengkapan dan fasilitas yang ada. Sehingga dari cerminan
78 tersebut, image sehat yang menjadi moto produk benar-benar dapat
dirasakan oleh konsumen.
Strategi S-T Strength-Threat Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak
dari ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan-kekuatan internal yang ada. Alternatif-alternatif strategi yang dapat dilakukan pada
strategi S-T yaitu: a
Meningkatkan loyalitas konsumen. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu perusahaan sangat penting sehingga perusahaan harus
memberikan yang terbaik untuk konsumen baik dari segi kualitas produk maupun pelayanannya. Dari segi kualitas produk perlu
diperhatikan cita rasa produk, kandungan gizi, mutu bahan olahan, variasi produk, sertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet. Dalam segi
pelayanan dapat dilakukan dengan cara self service, pelayanan yang baik terhadap konsumen, membuat tempat parkir yang luas dan lokasi
yang strategis, serta mengadakan program lingkaran rezeki. Dengan begitu konsumen akan merasa nyaman dalam berkunjung ke restoran
Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Hal itu perlu dilakukan untuk menjaga pangsa pasar terhadap ancaman pendatang baru, tingkat
persaingan restoran tinggi, ancaman produk pengganti dan kekuatan tawar-menawar pembeli.
Strategi W-T Weakness-Threat Strategi W-T adalah strategi dimana perusahaan dapat
meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Alternatif-alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-T yaitu:
a Mempertahankan harga jual produk di pasaran. Harga jual produk dan
kebijakan penetapan harga dikendalikan langsung oleh pewaralaba, sehingga terwaralaba tidak dapat leluasa melakukan efesiensi biaya.
Dengan tidak mengurangi mutu produk perusahaan tetap harus mempertahankan harga jual guna mengantisipasi adanya pendatang
baru dan persaingan yang tinggi antar restoran dengan penetapan harga
79 yang rendah. Untuk itu pembentukan image dalam penjualan perlu
ditekankan, sehingga memiliki nilai lebih dan terbebas dari isu kualitas bahan baku.
Berdasarkan hasil analisis strategi pemasaran yang telah dilakukan dengan menggunakan matriks IE dan SWOT, posisi pengembangan pemasaran Bakso
Sehat Bakso Atom berada pada sel 1 yang digambarkan sebagai daerah growth and build, yaitu memiliki kekuatan dan peluang yang lebih besar dibandingkan
dengan kelemahan dan ancamannya, serta strategi pemasaran terwaralaba masih relevan dengan perubahan lingkungan saat ini. Strategi yang diterapkan di masa
mendatang adalah strategi intensif dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluangnya, melalui pemberdayaan pemasaran dan distribusi,
pengembangan produk, dan membuka outlet baru.
Tabel 21 . Hasil Analisis Matriks SWOT
Faktor Internal Faktor Eksternal
Kekuatan Strengths
1. Cita rasa produk 2. Kandungan gizi
3. Mutu Bahan Olahan 4. Self Service
5. Pelayanan yang baik
terhadap konsumen 6. Tempat parkir yang luas
7. Bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet
8. Lokasi yang strategis 9. Variasi produk
10.Program lingkaran rezeki sebagai bentuk customer
relationship
Kelemahan Weakness
1. Harga di atas rata-rata 2. Kurang promosi
3. Kapasitas tempat yang kecil
Strategi S-O Strategi W-O
Peluang Opportunities
1. Hubungan baik dengan pewaralaba 2. Kemajuan teknologi
3. Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat
4. Perubahan gaya hidup masyarakat 5. Dukungan pemerintah
1. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran
distribusi dan pemasaran S1,S2,S3,S5,S7,S9,S10,O1
,O2,O3,O4
2. Meningkatkan kinerja pelayanan
S1,S2,S3,S4,S5,S10,O3,O4 ,O5
1. Meningkatkan efektifitas promosi
W1,W2,O2,O3, O4 2. Mempertahankan mutu
sesuai moto produk W1,W3,O1,O2,O3,O4,O
5
Strategi S-T Strategi W-T
Ancaman Threats
1. Fluktuasi harga bahan baku 2. Isu kualitas bahan baku formalin,
boraks, dan daging tikus 3. Adanya pendatang baru
4. Tingkat persaingan restoran tinggi 5. Adanya produk pengganti
6. Kekuatan tawar-menawar pembeli
tinggi 1. Meningkatkan loyalitas
konsumen S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,
S8,S9,S10,T3,T4,T5,T6 1. Mempertahankan harga
jual produk di pasaran W1,W2,T1,T2,T3,T4,
T6
80 Ada beberapa perbedaan strategi yang telah diterapkan oleh restoran
Bakso Sehat Bakso Atom Bogor dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti. Perbandingan strategi yang telah diterapkan oleh Bakso Sehat Bakso
Atom Bogor dengan strategi yang disarankan setelah penelitian dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Perbandingan Strategi Sebelum dan Sesudah Penelitian
Alternatif Strategi
Pemasaran Keterangan
Strategi yang Telah Diterapkan Restoran
Bakso Sehat Bakso Atom Bogor
Strategi yang Disarankan
Setelah Penelitian
Strategi Produk
Variasi Menu
Uji kandungan gizi serta mutu bahan olahan,
mempertahankan cita rasa, dan variasi produk
Tetap pertahankan
Strategi Harga
Harga Harga ditampilkan di struk
pembayaran Mempertahankan
harga jual produk di pasaran
Strategi Tempat
Lokasi dan saluran
distribusi Lokasi strategis dan mudah
dijangkau dan delivery service tanpa charge
Meningkatkan pangsa pasar
dengan menambah saluran distribusi
Strategi Promosi
Periklanan dan promosi
penjualan Pemasangan spanduk,
penyebaran brosur, pemberian kupon, program
lingkaran rezeki, membuat account facebook dan
twitter. Meningkatkan
efektifitas promosi melalui media cetak
maupun elektronik, sponsorship
kegiatan kemahasiswaan
Strategi Orang
Pelayanan Keterampilan dan
kesigapan yang baik Program visit table
to table
Strategi Proses
Kinerja dan kecepatan
pelayanan Self service dan
peningkatan kinerja karyawan yang dikontrol
oleh pusat Pemberian kartu
saran
Strategi Bukti Fisik
Sarana pendukung
Tempat parkir yang luas, toilet, mushala, wastafel,
dan alat pembayaran debit dan non debit
Tetap pertahankan dan jaga kebersihan
dan kenyamanan
81
6.3.3. Tahap Keputusan
Tahap keputusan merupakan tahap untuk menentukan strategi terbaik yang dapat dijalankan perusahaan dari alternatif-alternatif strategi yang diperoleh dari
hasil analisis SWOT. Untuk menentukan prioritas strategi tersebut, digunakan alat analisis Quantitative Strategy Planning Matriks QSPM.
Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 6 strategi. Strategi tersebut akan dimasukkan ke dalam matriks QSPM yang akan diestimasi dengan bobot dan
Attractive Score AS. Penjabaran dari strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil analisis QSPM adalah meningkatkan efektifitas promosi TAS=6,554,
meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi dan pemasaran TAS=5,505, mempertahankan kinerja pelayanan TAS=4,599, meningkatkan
loyalitas konsumen TAS=4,524, mempertahankan mutu sesuai moto produk TAS=4,472, mempertahankan harga jual produk di pasaran TAS=2,011.
Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah salah
satu strategi W-O yaitu meningkatkan efesiensi promosi melalui iklan, media, dan website serta meningkatkan sponsorship event-event atau kegiatan kemahasiswaan
serta mengadakan program pemberian diskon pada moment tertentu seperti hari liburan nasional dan konsumen yang berulang tahun. Strategi ini berupa
mengoptimalkan promosi melalui media iklan baik cetak maupun elektronik untuk meraih pangsa pasar lebih besar. Meningkatkan sponsorship event-event dan
kegiatan kemahasiswaan merupakan suatu strategi untuk menarik banyak konsumen dan untuk membidik konsumen mahasiswa. Selain itu, pemberian
diskon merupakan bentuk promosi penjualan untuk menarik konsumen dan memberi penghargaan.
VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1 Strategi bauran pemasaran yang tengah dilakukan oleh restoran Bakso
Sehat Bakso Atom Bogor adalah uji kandungan gizi serta mutu bahan olahan, mempertahankan cita rasa produk, dan variasi produk. Hal tersebut merupakan
strategi produk. Sedangkan untuk strategi harga adalah harga ditampilkan pada struk pembayaran. Strategi distribusi atau tempat meliputi lokasi yang
strategis dan delivery service. Strategi promosi yang dilakukan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah pemasangan spanduk, penyebaran
brosur, pemberian kupon, program lingkaran rezeki, dan membuat account facebook dan twitter.
Untuk strategi orang, strategi yang dijalankan adalah keterampilan dan kesigapan yang baik untuk melayani konsumen. Strategi proses diantaranya
adalah self service dan peningkatan kinerja karyawan. Sedangkan untuk strategi physic, strategi yang dilakukan oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom
Bogor adalah menyediakan fasilitas tempat parkir yang luas, mushala, toilet, wastafel, dan alat pembayaran debit dan non debit.
2 Berdasarkan analisis lingkungan internal dengan matriks IFE dapat dilihat
bahwa restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki posisi internal yang kuat. Hal ini berarti restoran telah mampu menggunakan kekuatan untuk
mengatasi kelemahan dengan cukup baik. Kekuatan yang dimiliki oleh restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor adalah cita rasa produk, kandungan
gizi, mutu bahan olahan, self service, pelayanan yang baik terhadap konsumen, tempat parkir yang luas, bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet,
lokasi yang strategis, variasi produk, dan program lingkaran rezeki sebagai bentuk customer relationship. Sedangkan kelemahan yang dimiliki adalah
harga di atas rata-rata, kurang promosi, dan kapasitas tempat yang kecil. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dengan menggunakan matriks EFE
dapat dilihat bahwa restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor memiliki posisi
83 eksternal yang kuat. Hal ini berarti restoran telah mampu memanfaatkan
peluang untuk mengatasi ancaman dengan cukup baik. Peluang yang dimiliki adalah hubungan yang baik dengan pewaralaba, kemajuan teknologi,
peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat, perubahan gaya hidup masyarakat, dan dukungan pemerintah. Sedangkan ancaman yang dihadapi
adalah fluktuasi harga bahan baku, isu kualitas bahan baku formalin, boraks, dan daging tikus, adanya pendatang baru, tingkat persaingan restoran tinggi,
adanya produk pengganti, dan kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi. Berdasarkan total nilai tertimbang pada matriks IFE sebesar 3,433 dan
matriks EFE sebesar 3,404 diperoleh gambaran posisi perusahaan saat ini dalam pemetaan matriks IE menempati posisi dalam sel 1. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi Growth and Build tumbuh dan berkembang. Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini
adalah strategi intensive. Berdasarkan analisis SWOT, alternatif strategi yang dihasilkan adalah meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran
distribusi dan pemasaran, meningkatkan kinerja pelayanan, meningkatkan efektifitas promosi, mempertahankan mutu sesuai moto produk, meningkatkan
loyalitas konsumen, dan mempertahankan harga jual produk di pasaran. 3
Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa prioritas strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi W-O yaitu
meningkatkan efesiensi promosi melalui iklan, media, dan website serta meningkatkan sponsorship event-event atau kegiatan kemahasiswaan serta
mengadakan program pemberian diskon pada moment tertentu seperti hari liburan nasional dan konsumen yang berulang tahun.
84
7.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemasaran industri restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Maka peneliti
memberi saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di masa depan. Saran tersebut adalah meningkatkan efektifitas promosi melalui
iklan, media, dan website serta meningkatkan sponsorship event-event atau kegiatan kemahasiswaan serta mengadakan program pemberian diskon pada
moment tertentu seperti hari liburan nasional dan konsumen yang berulang tahun; menyesuaikan targeting dengan harga produk yang dijual; menyesuaikan visi
dengan kondisi masyarakat Indonesia dimana nasi sulit untuk digantikan sebagai makanan utama masyarakat Indonesia; melakukan program visit table to table
untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen; serta membagikan kartu saran kepada konsumen yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan maupun
pengembangan dan pemasaran restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statisik. 2010. Permintaan Daging Sapi Tahun 2005-2009. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Data Inflasi di Indonesia Tahun 2005-2010. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2009. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2007-2009. Bogor: Badan Pusat Statistik. David, F.R. 2009. Manajemen Strategis Konsep. Edisi 12. Jakarta: Salemba
Empat. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor. 2010. Jumlah Restoran di Kota
Bogor. Bogor: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor. 2010. Perkembangan Jumlah
Restoran di Kota Bogor Tahun 2000-2009. Bogor. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor.
Firbani, Rizki. 2006. Analisis Strategi Pemasaran Restoran Waralaba Lokal Studi Kasus Restoran Ayam Bakar Wong Solo Cabang Bogor. [skripsi].
Program Studi Manajemen Agribisnis. Institut Pertanian Bogor. Imelda. 2010. Analisis Kelayakan Usaha dan Kepuasan Konsumen “Bakso
Atom”. [tesis]. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Jain, S.C. 2000. Marketing Planning and Strategy. 6
th
ed. Cincinnati. Ohio: South- Western Publishing Company.
Jiunkpe. 2009. Klasifikasi Restoran. Surabaya. http:digilib.petra.ac.idviewer. php?page=1submit.x=0submit.y=0qal=highfname=jiunkpes1hotl
2009jiunkpe-ns-s1-2009-3340302312081 -atria-chapter2.pdf [diakses 3 Februari 2011]
Kinnear, T.C. dan J.R. Taylor. 1991. Marketing Research an Applied Approach. McGraw – Hill International Edition.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran Terjemahan. Jilid II. Jakarta: Salemba Empat.
Meilawati, E.Y. 2007. Analisis Strategi Pemasaran Restoran Cepat Saji pada Papa Ron Pizza Bogor. [skripsi]. Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan.
Institut Pertanian Bogor. Porter, M.E. 1980. Strategi Bersaing. Jakarta: Erlangga.
Pramono, Gita T. 2011. Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Itik Kelompok Tani Sumber Mukti Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi Jawa Barat.
[skripsi]. Departemen Agribisnis. Institut Pertanian Bogor. Ratnasari, R.D. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Studi Kasus Ali Baba
Restaurant, Bogor. [skripsi]. Departemen Agribisnis. Institut Pertanian Bogor.
86 Sukanata. 2010. Sapi Bali. Bali. http:staff.unud.ac.id~sukanata?p=4 [diakses 9
Juni 2011] Susanto. 2010. Bisnis Waralaba. Jakarta. http:www.jawabanpasti.combisnis-
waralaba [diakses 3 Februari 2011] Syavriani. 2009. Analisis Strategi Promosi Restoran Gurih 7, Bogor. [skripsi].
Departemen Agribisnis. Institut Pertanian Bogor. Tjiptono, F. 1997. Strategi Pemasaran. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Umar, Husein. 2001. Strategic Management In Action. Cetakan Kelima. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama. Utomo, Nugroho Bagus. 2010. Formulasi Strategi Waralaba Minuman Teh Siap
Saji Your Tea Dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy. [skripsi]. Departemen Agribisnis. Institut Pertanian Bogor.
Wikipedia. 2011. Definisi Bakso. Jakarta. http:id.wikipedia.orgwikiBakso [diakses 22 Februari 2011]
87
LAMPIRAN
88
Lampiran 1. Kuesioner Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso
Sehat Bakso Atom Bogor
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN BAKSO SEHAT BAKSO ATOM BOGOR
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Pekerjaan Jabatan :
Diharapkan BapakIbu dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif, dan benar adanya, karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan
tujuan ilmiah sehingga sangat dibutuhkan data yang valid dan akurat.
Peneliti
M. Syafriyansyah B. H34070051
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
89
1 Penentuan Faktor-Faktor Strategi Internal
Faktor internal merupakan faktor yang terkait dengan kuantitas maupun kualitas semua aspek yang terdapat pada restoran Bakso Sehat Bakso Atom
Bogor. Aspek tersebut mencakup semua aspek sumber daya, kemampuan manajerial organisasi dan kompetensi inti yang dimiliki organisasi. Faktor internal
tersebut dapat menajdi kekuatan atau kelemahan restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. Masing-masing faktor strategi kekuatan dan kelemahan akan
menghasilkan variabel yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Responden dapat mengurangi atau menambahkan aspek-aspek penilaian terhadap
lingkungan internal dan eksternal apabila hal tersebut dianggap relevan. Petunjuk Pengisian:
1 Tentukan kelompok faktor-faktor berikut ini apakah termasuk dalam golongan
kekuatan, kelemahan, bukan kekuatan ataupun kelemahan, atau merupakan kekuatan sekaligus kelemahan restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
2 Jika faktor tersebut termasuk dalam kekuatan sekaligus kelemahan restoran
Bakso Sehat Bakso Atom Bogor maka wajib mengisi di kolom kekuatan dan kelemahan.
3 Tentukan dengan memberikan tanda √ pada pilihan BapakIbu.
4 Penentuan pilihan didasarkan pada keterangan berikut ini:
• Besar
Jika faktor tersebut merupakan kekuatankelemahan besar yang terkait dalam upaya pemasaran restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
• Kecil
Jika faktor tersebut merupakan kekuatankelemahan kecil yang terkait dalam upaya pemasaran restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
90
Kekuatan Kelemahan
Faktor-faktor Strategi Internal Besar
Kecil Besar
Kecil Bukan
Kekuatan Kelemahan
Cita rasa produk Kandungan gizi
Mutu bahan olahan Self service
Pelayanan yang baik terhadap konsumen Tempat parkir yang luas
Bersertifikat halal, BPOM, dan Kesmavet Lokasi yang strategis
Variasi produk Program lingkaran rezeki
Kecepatan layanan Kenyamanan outlet
Harga diatas rata-rata Kurang promosi
Kapasitas tempat yang kecil Kemudahan memperoleh produk
Tidak ada iklan
2 Penentuan Faktor-Faktor Strategi Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang terkait dengan lingkungan luar
organisasi yang turut memberikan dampak terhadap pemilihan strategi dan menentukan situasi bisnis organisasi usaha. Faktor eksternal terdiri atas politik,
ekonomi, sosial, teknologi, dan persaingan pada industri yang dihadapi organisasi. Faktor-faktor yang terdapat di lingkungan eksternal dapat menjadi peluang dan
ancaman bagi organisasi usaha. Masing-masing faktor strategi peluang dan ancaman akan menghasilkan variabel yang paling berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan. Responden dapat mengurangi atau menambahkan aspek- aspek penilaian terhadap lingkungan eksternal apabila hal tersebut dianggap
relevan. Petunjuk Pengisian:
1 Tentukan kelompok faktor-faktor berikut ini apakah termasuk dalam golongan
peluang, ancaman, bukan peluang ataupun ancaman, atau merupakan peluang sekaligus ancaman restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
2 Jika faktor tersebut termasuk dalam peluang sekaligus ancaman restoran
Bakso Sehat Bakso Atom Bogor maka wajib mengisi di kolom peluang dan ancaman.
3 Tentukan dengan memberikan tanda √ pada pilihan BapakIbu.
4 Penentuan pilihan didasarkan pada keterangan berikut ini:
91 •
Nilai 4 , jika faktor tersebut memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap pemasaran restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
• Nilai 3 , jika faktor tersebut memiliki pengaruh yang kuat terhadap
pemasaran restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor. •
Nilai 2 , jika faktor tersebut memiliki pengaruh yang kurang kuat terhadap pemasaran restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
• Nilai 1 , jika faktor tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap pemasaran
restoran Bakso Sehat Bakso Atom Bogor.
Faktor-faktor Strategi Eksternal Peluang
Ancaman 4
3 2
1 Bukan
Peluang Ancaman
Hubungan baik dengan pewaralaba Kemajuan Teknologi
Keadaan perekonomian yang semakin membaik
Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat
Perubahan gaya hidup masyarakat Dukungan pemerintah
Fluktuasi harga bahan baku Isu kualitas bahan baku formalin,
boraks, dan daging tikus Adanya pendatang baru
Tingkat persaingan restoran tinggi Adanya produk pengganti
Kekuatan tawar-menawar pembeli tinggi Kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi
92
Lampiran 2. Kuesioner Analisis Faktor Internal dan Eksternal Restoran Bakso
Sehat Bakso Atom Bogor
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN BAKSO SEHAT BAKSO ATOM BOGOR
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Pekerjaan Jabatan :
Diharapkan BapakIbu dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif, dan benar adanya, karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan
tujuan ilmiah sehingga sangat dibutuhkan data yang valid dan akurat.
Peneliti
M. Syafriyansyah B. H34070051