55
5.2 Pola Distribusi Lamun
Penyebaran tiap jenis lamun berdasarkan hasil analisis Indeks Distribusi ID pada tiap lokasi padang lamun Tabel 26. Proses analisis Indeks Distribusi
seperti pada Lampiran 1. Tabel 26 Indeks Distribusi ID Tiap Jenis Lamun di Lokasi Studi
No Jenis Lamun
Lokasi Gili Kere
Kampung Baru
Lungkak Poton
Bakau 1
Cymodocea rotundata
1,702 1,493
1,556 1,230
2 Cymodocea serrulata
0,011 1,005
1,031 1,002
3 Enhalus acoroides
1,234 1,069
1,039 1,003
4 Halodule pinifolia
2,456
-
1,404 1,179
5 Halophila minor
2,351
- -
- 6
Halophila ovalis
4,496 1,158
1,348
- 7
Halophila spinulosa -
1,249
- 8
Syringodium isotifollium
1,422 1,122
1,531 1,118
9 Thalassia hemprichii
1,236 0,990
1,037 1,080
Pola distribusi tiap jenis lamun Tabel 26 di Gili Kere jenis lamun dengan nilai indeks distribusi yang lebih kecil dari satu adalah jenis Cymodocea serrulata,
di Kampung Baru adalah jenis Thalassia hemprichii. Kedua jenis lamun tersebut memiliki pola distribusi merata, sedangkan jenis lamun yang lain pada semua
lokasi padang lamun memiliki nilai indeks distribusi lebih besar dari satu, sehingga jenis lamun tersebut memiliki pola distribusi mengelompok.
5.3 Luas Areal Lamun di Lokasi Studi
Lokasi padang lamun di perairan pesisir dapat ditemukan pada beberapa tipe perairan yaitu perairan pantai yang bersifat terbuka, semi terbuka dan
terlindung. Kondisi perairan di lokasi penelitian dapat dijelaskan bahwa di Kampung Baru bersifat terbuka, Gili Kere dari arah timur dan utara bersifat
terbuka, sedangkan dari arah selatan dan barat terlindung, Gili Maringkik dari arah timur bersifat terbuka, sedangkan dari arah utara dan barat bersifat
terlindung, Poton Bakau terlindung dan di Lungkak semi terbuka. Keberadaan areal padang lamun pada wilayah perairan di lokasi penelitian memiliki makna
yang cukup penting dari aspek fisik dan ekologi. Salah satu manfaat areal padang lamun dari aspek ekologi adalah sebagai habiat biota laut seperti ikan.
Hal et al. 2001 menyatakan fragmentasi habitat lamun tidak memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap jumlah ikan, tetapi jumlah jenis ikan yang
56
berkumpul di padang lamun lebih dipengaruhi luas padang lamun. Selanjutnya William et al. 2006 menyatakan lamun dapat berparan secara signifikan
terhadap pengurangan laju erosi pantai melalui pengurangan energi arus dan gelombang dan Bengen 2004 menyatakan lamun dapat berperan sebagai
perangkap sedimen melalui sistem perakaran yang padat dan saling menyilang Hasil analisis terhadap luas areal lamun pada tiap lokasi padang lamun di
lokasi studi seperti pada Gambar 8. Total luas dari enam lokasi padang lamun yaitu sebesar 154,21 ha. Lokasi padang lamun di Poton Bakau memiliki luas
yang paling besar dan di Kampung Baru yang paling kecil. Selanjutanya luas padang lamun yang berada di pulau-pulau kecil mencapai 57,60 , sedangkan
di intertidal pantai Tanjung Luar sebesar 42 . .
Gambar. 8 Luas tiap lokasi padang lamun di lokasi studi
5.4 Kerapatan Jenis Lamun