Pengambilan data tujuan penelitian 1 dan 2.

37

3.3 Pengambilan Data Penelitian

Data penelitian ini terdiri dari data primer yaitu data yang bersumber dari hasil survei dan observasi terhadap objek penelitian dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen yang berkaitan dengan gambaran umum wilayah penelitian dan kelembagaan pengelolaan sumberdaya ikan. Tahapan pengambilan data penelitian dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun tahapan pengambilan data penelitian adalah sebagai berikut:

3.3.1 Pengambilan data tujuan penelitian 1 dan 2.

Tahapan pengambilan data pada tujuan penelitian 1 dan 2 adalah sebagai berikut: 1. Luas areal lamun, pengukuran luas tiap lokasi padang lamun dari 6 lokasi sebagai lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan alat GPS Global Positioning System. Proses pengambilan data dilakukan dengan menggunkan perahu nelayan untuk mengambil titik-titik batas terluar tempat ditumbuhi lamun pada tiap lokasi padang lamun. Titik-titik koordinat dalam GPS dicatat dalam Lintang Selatan LS dan Bujur Timur BT Juwana dan Romimohtarto 1999. 2. Lamun, pengambilan data lamun dari enam lokasi padang lamun dipilih empat lokasi padang lamun yaitu padang lamun Gili Kere, Kampung Baru, Lungkak dan Poton Bakau. Jumlah stasiun pada tiap lokasi padang lamun adalah di Gili Kere 3 stasiun yaitu stasiun I kearah timur, Stasiun II kearah utara dan stasiun III kearah barat. Kampung Baru, Lungkak dan Poton Bakau 1 stasiun. Pengambilan data lamun dilakukan dengan menggunakan metode transek garis transect line method. Jumlah transek pada setiap stasiun penelitian tidak sama dan transek dibuat tegak lurus garis pantai. Pengamatan lamun dilakukan pada tiap garis transek di dalam petak kuadran dengan ukuran 25 cm x 25 cm dengan jarak 25 m Yulianda et al 2009. Parameter lamun yang diamati adalah jenis lamun dan jumlah individu tiap jenis lamun, persen penutupan lamun, kedalaman substrat lamun. Identifikasi jenis lamun dilakukan menurut Fortes 1990, dan Tomascik et al, 1997. Pengambilan data biomassa lamun di ambil pada petak contoh dan lamun yang diperoleh dari tiap petak contoh tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik berlabel. Di laboratorium contoh lamun dicuci, dibersihkan dan dipisahkan menurut jenisnya, lalu ditimbang untuk menghitung berat basah tiap jenis lamun. 38 3. Ancaman kerusakan lamun, penilaian ancaman kerusakan lamun dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: a. Survei, Kelompok masyarakat yang memanfaatkan areal padang lamun sebagai sasaran survei adalah nelayan dan masyarakat non nelayan. b. Observasi, observasi dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap jumlah orang atau masyarakat yang datang memanfaatkan areal lamun untuk mencari ikan, moluska, see-urchin, tripang dan buah lamun. Rancangan observasi terhadap jumlah orang yang datang kelokasi padang lamun seperti pada Tabel 13 di bawah ini. Tabel 13 Rancangan pengamatan jumlah orang yang datang ke tiap lokasi padang lamun No Lokasi Padang Lamun Bulan I II III 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Gili Kere 2 Poton Bakau 3 Lubngkak Kampung Baru Keterangan: 1, 2, 3, 4 dan 5 = hari 4. Ikan, pengambilan ikan dilakukan pada 5 lokasi padang lamun yaitu di padang lamun Gili Kere, padang lamun Gili Maringkik, padang Kampung Baru, padang Lungkak dan padang lamun Poton Bakau. Pengambilan ikan dilakukan pada malam hari pada periode pasut purnama spring tide dari bulan April sampai Agustus 2010 dengan menggunakan mini trawl milik nelayan dengan spesifikasi panjang jaring 70 m dengan ukuran mata jaring sayap dari 1,25 inci, 1 inci, 0,75 inci dan 0, 625 inci serta mata jaring kantong dengan ukuran sebesar 0,5 inci. Teknik operasionalnya adalah jaring ditarik dengan menggunakan perahu pada kecepatan perahu rata-rata 5 mmenit. Ikan yang tertangkap dikumpulkan pada wadah yang sudah disediakan. Selanjutnya Ikan-ikan tersebut dipilah menurut jenisnya yaitu dalam famili dan spesies, lalu dihitung jumlah individu tiap spesies dan diukur panjang standar cm. Jenis ikan sebagai contoh untuk mengetahui jenis makanannya diawetkan dan di laboratorium ikan tersebut dibedah untuk mengambil isi lambungnya dan dilakukan pengamatan di bawah mikroskop, selanjutnya dilakukan identifikasi jenis makanan ikan yang ada dalam isi lambung. 39 5. Penilaian parameter lingkungan, parameter lingkungan yang menjadi objek pengamatan adalah parameter lingkungan fisika-kimia yang diduga memiliki kontribusi terhadap keberadaan lamun di lokasi studi. Adapun parameter lingkungan yang diamati adalah seperti pada Tabel 14. Tabel 14 Parameter lingkungan perairan fisika dan kimia yang diamati pada tiap stasiun pengamatan. No Parameter Metode dan Alat Satuan Tempat Pengukuran Fisika 1 Suhu Termometer o Insitu C 2 Salinitas Salinometer ‰ Insitu 3 Kedalaman substrat Kayu ukur cm Insitu 4 Jarak dari pantai Meteran m Insitu Kimia 1 pH pH-meter Digital Insitu 2 Kandungan nitrat Spektrofotometer mgl Laboratorium 3 Kandungan fosfat Spektrofotometer mgl Laboratorium 4 BOD Biological Oxygen Demand Metode Winkler mgl Laboratorium

3.3.2 Pengambilan data tujuan penelitian 3.