Peran Ekologi Padang Lamun

17 anorganik setelah masuk ke tumbuhan seperti fitoplankton mengalami perubahan menjadi organofosfat yaitu fosfat yang berikatan dengan ferri Fe 2 PO 4 tidak larut dan mengendap di dasar perairan. Pada saat terjadi anaerob, ion besi valensi tiga ferri mengalami reduksi menjadi ion besi bervalensi dua ferro yang bersifat larut dan melepaskan fosfat ke perairan, sehingga meningkatkan keberadaan fosfat di perairan Broun, 1987 in Effendi 2000. 6 Substrat Lamun dapat tumbuh dan berkembang pada beberapa macam tipe substrat yaitu mulai dari yang berlumpur sampai sedimen dasar yang terdiri dari endapan lumpur halus sebesar 40 . Substrat memiliki peran yang cukup penting terutama sebagai: 1 pelindung dari pengaruh arus air laut dan 2 tempat pengolahan dan pemasok nutrient Dahuru 2003. Selanjutnya dijelaskan kedalaman sedimen yang cukup merupakan kebutuhan utama untuk pertumbuhan dan perkembangan habitat lamun.

2.3 Peran Ekologi Padang Lamun

Lamun sampai saat ini terus menjadi perhatian yang menarik untuk kegiatan penelitian, terutama dari aspek reproduksi, fisiologi, anatomi serta proses evolusinya. Aspek ekologi seperti asosiasi lamun dengan fauna dan keterkaitan fungsi lamun dengan ekosistem lain masih menjadi objek penelitian yang sangat penting untuk pengelolaan keberlanjutan lamun dan biota asosiasinya. Beberapa jenis biota yang berasosiasi dengan lamun adalah miofauna nematoda dan polychaeta, makro fauna bivalvia dan amphipoda, kelompok motil epifauna dari mikrofauna seperti protozoa dan makrofauna seperti gastropoda dan echinodermata Tomascik et.al 1997. Lamun memiliki peran sebagai tempat pemeliharaan nursery ikan yang masih muda juvenil dan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kepadatan ikan di terumbu karang Nienhuis et al. 2002. Oleh karena itu kehilangan habitat yang bervegetasi lamun di suatu wilayah pesisir dapat berdampak pada penurunan kepadatan abundance dan kekayaan richnes organisme Gillanders and Bloomfield 2005. Parameter lamun yang memiliki peran cukup penting terhadap keanekaragaman jenis ikan adalah penutupan lamun Nemeth dan Jered 2007. Adapun jenis ikan yang sering ditemukan di padang lamun adalah famili Apogonidae, Blenniidae, Centriscidae, Gerreidae, Gobiidae, Labridae, Lethrinidae, Lutjanidae, Monacanthidae, Scaridae, 18 Scorpaenidae, Siganidae, Syngnathidae dan Teraponidae Ohman et al. 2002. Selanjutnya dijalaskan bahwa jenis ikan yang memilih lamun sebagai habitat dapat dikelompokkan berdasarkan: 1 kelompok ikan yang tinggal secara permanen, 2 kelompok ikan yang tinggal secara temporal, 3 kelompok ikan yang datang secara reguler seperti ikan karang yang migrasi secara harian diurnally dan 4 kelompok ikan yang datang secara sekali-kali. Tomascik et al 2007 menggambarkan keragaman jenis fauna yang tinggal di padang lamun Tabel 4. Tabel 4 Kelompok fauna yang tinggal di ekosistem padang lamun. No. Fauna Kelompok taksa 1 Infauna Mikrofauna Protozoa dan bakteri Miofauna Herpacticoid copepods, ostracods, nematodes dan polychaetes Makrofauna Polichaets, bivalvia, amphipods, holothutoid dan phoronoids 2 Motil epifauna Mikrofauna Protozoa Miofauna Hepacticoids copepods, ostracods, rotifera dan nematodes Makrofauna Amphipods, isopods, decapods, polichaetes, gastropods, echinoderms dan nemerteans 3 Sesil efifauna Hydroids, bivalvia, bryozoans, sponges, ascidians dan polychaetes 4 Epibentik fauna Ikan, decapods dan cephalopods Sumber : Tomascik et al. 1997 Jenis ikan yang berasosiasi dengan lamun dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu: 1 penghuni penuh yaitu yang memijah dan menghabiskan masa hidupnya di padang Iamun seperti Apogon margaritophorus, 2 penghuni yang menghabiskan hidupnya di padang lamun selama masa juvenil hingga siklus dewasa tetapi memijah di luar padang lamun seperti Halichoeres leparensis, Paramia quinquelineata, Monacanthus tomentosus, M. hajam, Hemiglyphidodon plagiumetopon dan Sygnathoides biaculeatus, 3 penghuni yang hanya pada tahap juvenil seperti Siganus canaliculatus, S. Virgatus, S.chrysospilos, Lethrinus spp. Scarus spp. Abudefduf spp. Monacanthus mylli dan Muloides samoensis dan 4 penghuni berkala atau transit yaitu untuk berlindung dan mencari makan Tomascik at al. 1997. Keanekaragaman dan kelimpahan jenis ikan di padang lamun didukung oleh heterogenitas habitat, ketersediaan makanan, peningkatan ruang hidup dan perlindungan dari predator Dolar 1991. Pilditch et al. 2004 menyatakan habitat yang memiliki vegetasi lamun memiliki hubungan yang signifikan dengan kepadatan dan komposisi makroinvertebrata seperti di esturia New Zealand dan fauna herbivor yang memiliki ketergantungan cukup besar terhadap lamun 19 adalah sea urchin Tripneustes gratilla, ikan, penyu hijau Chelonia midas dan dugong Dugong dugong Richmond, 2002, Eklof et. al, 2008 in Lyimo et al. 2009. Zieman et al. 1984 dan Mattila dan Cristoffer 1999 menjelaskan secara lebih spesifik peran lamun terhadap ikan yaitu sebagai tempat berlindung dari predator, sedangkan Asmus et al. 2005 menjelaskan peran lamun sebagai habitat juvenil pada zona pasang surut. Selanjutnya Jones et al. 2006 menyatakan selain faktor kerapatan, ukuran penutupan dan besarnya fragmentasi habitat berperan dalam mendukung kelimpahan juvenil ikan. Namun demikian ketersediaan makan di padang lamun merupakan indikator utama perpindahan ikan dari ekosistem lain ke padang lamun Horinouchi 2007. Asosiasi lamun dengan epifit dapat menambah ketersediaan makanan di padang lamun dan memiliki korelasi yang positif untuk peningkatan populasi herbivora Heck Jr dan Paul 1999. Jenis makanan ikan di padang lamun adalah krustasea, amphipoda, brachyura, stomatopoda, copepoda, polychaeta dan gastropoda Peristiwady, 1994 in Kiswara, 1999. Belt et al. 2007 menemukan jenis ikan omnivora yang memiliki kelimpahan paling tinggi dan termasuk ikan pemakan invertebrata di Wakatobi. Selain karena faktor makanan ikan bermigrasi ke padang lamun dapat disebabkan oleh struktur habitat Jones et al 2006. Perpindahan ikan dari mangrove dan rawa saltmarsh ke padang lamun karena faktor struktur habitat lamun yang sangat mendukung sebagai tempat ikan mencari makanan dan berlindung dari predator Mattila dan Bostrom 1999. Selain struktur habitat faktor waktu memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap ikan yang bermigrasi ke padang lamun. Griffiths 2001 menjelaskan ikan yang tertangkap pada malam hari lebih baik untuk digunakan dalam penilaian keanekaragaman ikan, karena dapat merepresentasikan struktur komunitas ikan yang lebih mendekati kebenaran. Selanjutnya Bell et. al 2007 menjelaskan jenis ikan omnivora lebih dominan pada siang hari dan diganti dengan ikan pemakan invertebrata pada malam hari. Peran lamun terhadap ikan dijelaskan oleh Weinstein et al. 2001 yaitu lamun memiliki kontribusi sebagai tempat pemeliharaan ikan lebih dari 30 , mangrove antara 5 – 10 , dataran pasang surut tidal flat 5 , rawa 25 – 30 , terumbu karang 25 dan dasar perairan yang berlumpur lebih kecil dari 5 . Uraian fungsi lamun terhadap ikan seperti yang disebutkan di atas dapat merupakan indikator ekologi dari peran lamun terhadap ikan. Padang lamun 20 selain berperan sebagai habitat ikan dan biota lain, lamun memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan sistem ekologi di wilayah pesisir. Dalam hal ini Bengen 2004 menjelaskan fungsi lamun di wilayah perairan pesisir adalah: 1 produsen detritus dan zat hara, 2 mengikat sedimen dan menstabilkan substrat yang lunak dengan sistem perakaran yang padat dan saling menyilang, 3 sebagai tempat ikan mencari makan dan berlindung dari sengatan matahari. Lamun dapat memproduksi bahan bahan organik dalam bentuk detritus. Biomassa lamun dalam bentuk detritus yang disumbangkan ke perairan sekitar sebesar 10 - 20 Tomascik et al. 1997. Proses pemanfaatan lamun oleh organisme laut melalui rantai makanan yaitu rantai makanan detritus dan rantai makanan herbivora Engeman et al 2008. Contoh model rantai makanan di padang lamun seperti pada Gambar 3. Gambar 3 Rantai makanan pada lamun dari jenis Enhalus acoroides Tomascik et al.1997 Lamun memiliki peran tidak saja terhadap ikan dan biota laut tetapi memiliki peran yang cukup penting terhadap lingkungan. Mekanisme peran lamun tersebut seperti pada Tabel 5 di bawah ini. Tabel 5 Nilai ekologi dan mekanisme peran lamun. No Nilai Ekologi Diskripsi 1 Stabilitas sedimen dan pesisir Canopy lamun sebagai penyangga perpindahan air dan rihizoma-akar dapat mengikat sediment 2 Menjaga kualitas air Canopy lamun, epifit dan alga berperan seperti semak belukar scrub sebagai atau menahan nutrient yang masuk melalui sungai atau run-off 3 Produktivitas primer untuk ekosistem pesisir Produksi karbon organik dan oksigen 4 Pemeliharaan nursery ikan Berlindung, makanan, dan mendukung jaring makanan Sumber : Thom dan Long 2001 21

2. 4 Ancaman Kerusakan Lamun