Mengembangkan Matriks Hubungan antar Persyaratan Teknik How

70 Contoh hubungan yang lemah terjadi antara kecepatan penyajian dan penyimpanan bahan baku. Hal ini berkaitan dengan kondisi alat penyimpanan atau cara penyimpanan yang mengakibatkan cepat atau tidaknya bahan baku tersedia dan disajikan. Contoh hubungan yang lemah juga terjadi antara porsi makanan dan minuman dan pelayanan. Hal ini berkaitan dengan kecenderungan karakteristik pelanggan yang sebagian besar merupakan passing guest dengan porsi yang disajikan oleh Pringjajar, sebagian pelanggan menginginkan porsi yang besar apabila jumlah pelanggan tersebut bersama dengan rombongan, akan tetapi jika hanya satu sampai dua orang pelanggan, porsi yang diinginkan lebih kecil. Tetapi hal ini tidak selalu demikian. Persyaratan pelanggan yang tidak memiliki hubungan sama sekali adalah keramahan dan kesopanan pramusaji dengan pembersihan. Pramusaji yang ramah tidak dipengaruhi oleh kegiatan pembersihan ruangan melainkan hanya dipengaruhi oleh bagaimana proses pelayanan yang diberikan.

6.5. Mengembangkan Matriks Hubungan antar Persyaratan Teknik How

Matriks hubungan antar teknik atau correlations merupakan matriks yang berguna untuk mengidentifikasikan persyaratan teknik mana saja yang saling mendukung dan saling bertentangan satu sama lainnya. Persyaratan teknik yang saling bertentangan sangat penting karena persyaratan teknik tersebut secara teratur merupakan hasil dari persyaratan pelanggan dan konsekuensinya menunjukkan titik dimana trade off harus dibuat. Hubungan yang terjadi antar persyaratan teknik dapat berupa hubungan positif kuat, positif lemah, negatif lemah, negatif kuat, dan tidak memiliki hubungan sama sekali. Hubungan tersebut menggunakan symbol sebagai berikut : : Hubungan positif kuat, bernilai +9 : Hubungan positif lemah, bernilai +3 XX : Hubungan negatif lamah, bernilai -3 X : Hubungan negatif kuat, bernilai -9 : Menunjukkan tidak ada hubungan, bernilai 0 71 Berdasarkan wawancara dengan Manajer Restoran Pringjajar dapat diketahui hubungan antar persyaratan teknik atau matrik correlations. Matriks hubungan antar persyaratan teknis dapat dilihat pada Gambar 9. Persyaratan Teknik Persyaratan Teknik S u p la i b ah a n b a k u P en y im p a n a n b ah a n b a k u P re p ar as i P em as ak a n P el ay a n an P em b er si h an P en c u ci an Suplai Bahan Baku ● O O O O Penyimpanan Bahan Baku ● O ×× O Preparasi ● O O Pemasakan ● O O Pelayanan O O Pembersihan ● Pencucian Gambar 9. Matriks Hubungan Antar Persyaratan Teknik Restoran Pringjajar Hubungan positif kuat merupakan hubungan searah yang sangat kuat. Apabila satu karakteristik proses mengalami peningkatan, akan berdampak kuat terhadap karakteristik proses lainnya. Contoh hubungan antar persyaratan teknik yang memiliki hubungan positif kuat adalah penyimpanan bahan baku dengan suplai bahan baku. Hal ini karena suplai bahan baku yang terlalu berlebihan akan menyebabkan bahan baku lebih lama di penyimpanan, atau dengan kata lain suplai bahan baku juga berhubungan dengan ruang atau kapasitas penyimpanan. Hubungan positif kuat juga terjadi pada pemasakan dan pelayanan, pemasakan yang terlatih dan cepat, maka konsumen dapat terus dilayani tanpa harus menunggu terlalu lama. Hubungan positif lemah juga merupakan hubungan yang searah. Namun dampak yang dihasilkan tidak terlalu kuat. Contoh hubungan antar persyaratan teknik yang memiliki hubungan positif lemah adalah hubungan antara suplai bahan baku dan pelayanan. Karena di pringjajar layanan yang cepat salah satunya tergantung pada tersedianya bahan baku. Hubungan positif lemah juga terjadi pada pembersihan dan pemasakan, semakin banyak menu yang dimasak biasanya akan 72 semakin banyak ruang yang terpakai, sehingga akan semakin banyak proses pembersihan ruangan. Hubungan negatif merupakan hubungan yang berlawanan arah. Apabila suatu karakteristik mengalami peningkatan maka karakteristik proses lainnya akan mengalami penurunan. Contoh hubungan antar persyaratan teknik yang memiliki hubunan negatif lemah adalah penyimpanan bahan baku dengan pelayanan. Hal ini berkaitan dengan dan keadaan makanan yang disajikan, apabila kapasitas penyimpanan terlalu tinggi maka akan menyebabkan kualitas bahan baku yang yang disajikan turun, tetapi hal tersebut tidak berlaku seterusnya. Hubungan negatif kuat tidak terjadi antara persyaratan teknik Restoran Pringjajar. Selain memiliki hubungan positif dan negatif, juga terdapat ketidakadaan hubungan antara persyaratan teknik. Contoh persyaratan teknik yang tidak memiliki hubungan adalah penyimpanan bahan baku dengan pencucian peralatan.

6.6. Penilaian Kompetitif Pelanggan

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PENENTUAN PRIORITAS PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN RESTORAN PRINGJAJAR

5 34 22