Keluarga G. Parhusip L.Br. Pandiangan Keluarga B. Pandiangan Santi

2.4.3. Keluarga G. Parhusip L.Br. Pandiangan

G. Parhusip bertemu dengan L.Br. Pandiangan menikah dengan L.Br. Pandiangan pada tahun 1982. Mereka menikah di Sidikalang yaitu daerah asal G. Parhusip sesuai dengan prosesi pernikahan Adat Batak Toba. Setelah menikah mereka tinggal di Lubuk Pakam. G. Parhusip bekerja sebagai pedagang daging babi di pasar tradisional Lubuk Pakam, sedangkan isterinya bekerja sebagai petani padi yang letaknya juga tidak jauh dari rumah tempat mereka tinggal. Keluarga ini termasuk keluarga yang sulit memiliki keturunan. Berbagai usaha mereka lakukan untuk memperoleh keturunan, termasuk berobat secara medis dan juga tradisional. Hingga pada akhirnya pada tahun 1998 mereka berhasil dan memilki seorang anak perempuan bernama Risnauli Br. Parhusip yang sudah berusia 14 tahun dan sekarang sudah duduk di bangku kelas-2 SMP.

2.4.4. Keluarga B. Pandiangan Santi

B. Pandiangan bertemu dengan Santi di tempat mereka sama-sama merantau yaitu di Jakarta. Ketika mereka memutuskan untuk menikah, B. Pandiangan membawa Santi untuk pertama kalinya ke Lubuk Pakam untuk dikenalkan dengan seluruh anggota keluarga B. Pandiangan dan kerabat lainnya. Pada awalnya pernikahan mereka tidak disetujui oleh seluruh pihak keluarga. Namun pada akhirnya juga diberi restu dengan syarat pernikahan berlangsung di Lubuk Pakam dan keduanya harus menganut agama Kristen Protestan. Universitas Sumatera Utara Santi masih tetap keras kepala dan tetap bertahan untuk tetap sebagai penganut agama Islam. Hal inilah yang menimbulkan perdebatan antara Santi dengan anggota keluarga B. Pandiangan. Pada saat itu B. Pandiangan tetap saja berpihak kepada calaon isterinya, bukan kepada keluarganya. Ia rela meninggalkan agamanya dan berpindah agama mengikuti agama isterinya. Maka dengan sangat terpaksa keluarga B. Pandiangan memberikan restu dan mengikhlaskan mereka menikah di Solo, yaitu daerah asal santi. Pesta pernikahan berlangsung pada tahun 1989 sesuai dengan prosesi pernikahan Adat Jawa dan agama Islam. Pada saat itu tidak ada satu orang punanggota Keluarga B. Pandiangan yang hadir. Setelah menikah mereka kembali ke Jakarta dan bekerja di sana. B. Pandiangan sebagai pegawai di salah satu bank, sedangkan Santi sebagai ibu rumah tangga. Saat ini mereka sudah memilki empat orang anak, yaitu yang pertama bernama Roi Pandiangan berusia 22 tahun yang memiliki kesibukan kuliah di salah satu universitas di Jakarta. Adiknya yang pertama bernama Mia Pandiangan berusia 21 tahun juga seorang mahasiswi di universitas yang sama dengannya. Adiknya yang ke-2 bernama Susi Pandiangan berusia 16 tahun yang masih duduk di bangku SMA kelas-1. Sedangkan adiknya yang terakhir bernama Kevin Pandiangan yang sekarang sudah berusia 15 tahun dan duduk di bangku kelas-3 SMP.

2.4.5. Keluarga J. Situmorang B.Br. Pandiangan