dipakai adalah nilai tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang, et al, 2008:104.
c. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel independen yang jumlahnya
dua atau lebih. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas bukti fisik, kehandalan, daya tanggap,
jaminan, dan perhatian terhadap variabel terikat keputusan pembelian. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan
SPSS 17.00 for windows. Adapun model persamaan yang digunakan yaitu: Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e Dimana:
Y = Keputusan pembelian
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X
1
= Bukti Fisik X
2
= Kehandalan X
3
= Daya tanggap X
4
= Jaminan X
5
= Perhatian e
= Standar eror
Universitas Sumatera Utara
d. Uji Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana
H ditolak.
Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana
H diterima. Dalam analisi regresi ada 3 tiga jenis kriteria
ketepatan, yaitu: 1. Uji Signifikan Simultan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya sebagai berikut:
H :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas bukti fisik,
kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan perhatian terhadap variabel terikat keputusan pembelian.
H
a
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas bukti fisik,
kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan perhatian terhadap variabel terikat keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusannya adalah: a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas sig, maka H diterima dan H
a
ditolak, artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig, maka H
ditolak dan H
a
diterima, artinya signifikan. 2. Uji Signifikan Parsial Uji-t
Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat
Y. Bentuk pangujiannya yaitu : H
: b
1
= 0, artinya secara persial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas bukti fisik, kehandalan, daya tanggap,
jaminan, dan perhatian terhadap variabel terikat keputusan pembelian. H
a
: b
1
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas bukti fisik, kehandalan, daya tanggap,
jaminan, dan perhatian terhadap variabel terikat keputusan pembelian. Nilai
t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kritria pengambilan keputusan yaitu:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α= 5
H ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α= 5
Universitas Sumatera Utara
3. Pengujian Koefisien Determinansi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel bebas. Uji koefisien
determinasi R
2
adalah dengan persentasi pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. Koefiseien determinan
R
2
berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0
≤ R
2
≤ 1. Hal ini berarti jika Koefisien determinasi
R
2
semakin besar mendekati satu, maka semakin baik kemampuan variabel bebas X menerangkan variabel terikat Y, dimana
R
2
1. Sebaliknya jika koefisien determinasi R
2
semakin mengecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
X adalah kecil terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh pada variabel bebas
yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Warung Ucok Durian Iskandar Muda