Pengertian dan Hakikat Yoga

Kelas XI SMASMK 2 Mengamati Lingkungan: Sikap yang paling sederhana dalam kehidupan beragama adalah cinta kasih dan pengabdian bhakti yoga. Para pengikut yoga mewujudkan Tuhan sebagai penguasa dengan rasa mendalam sebagai bapa, ibu, kakak, kawan, tamu dan sebagainya. Tuhan adalah penyelamat, maha pengampun, dan maha pelindung. Era globalisasi sekarang ini menuntut kita untuk dapat beraktiitas sekuat tenaga dan pikiran, yang terkadang melebihi kemampuannya. Hal ini terjadi tidak saja di kalangan masyarakat perkotaan, tetapi juga sampai ke pelosok desa. Beban isik dan rohani yang berlebihan menyebabkan kita sakit. Sedapat mungkin hindarkanlah diri dari beban yang berlebihan. Adakah yoga dapat mengatasi semuanya itu? Memahami Teks Secara etimologi, kata yoga berasal dari yud, yang artinya menggabungkan atau hubungan, yakni hubungan yang harmonis dengan objek yoga. Dalam patanjali Yogasutra, yang dikutip oleh Tim Fia 2006:6, menguraikan bahwa; “yogas citta vrtti nirodhah”, artinya, mengendalikan gerak- gerik pikiran, atau cara untuk mengendalikan tingkah polah pikiran yang cenderung liar, bias, dan lekat terpesona oleh aneka ragam objek yang dikhayalkan memberi nikmat. Objek keinginan yang dipikirkan memberi rasa nikmat itu lebih sering kita pandang ada di luar diri. Maka kita selalu mencari. Bagi sang yogi inilah pangkal kemalangan manusia. Selanjutnya Peter Rendel 1979: 14, menguraikan bahwa: “kata yoga dalam kenyataan berarti kesatuan yang kemudian dalam, bahasa inggris disebut “Yoke”. Kata “Yogum” dalam bahasa latinnya berasal dari kata yoga yang disebut dengan ”Chongual”. Chongual berarti mengendalikan pangkal penyebab kemalangan manusia yang dapat mempengaruhi” pikiran dan badan, atau rohani dan jasmani”. Gambar 1.1 Yoga Sumber : Dok Pribadi I N Mudana Sumber: Dok Pribadi I N Mudana Gambar 1.1 Yoga Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 3 Untuk pelaksanaan yoga, agama banyak memberikan pilihan dan petunjuk – petunjuk melaksanakan yoga yang baik dan benar. Melalui yoga agama menuntun umatnya agar selalu dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Di samping berbagai petunjuk agama sebagai pedoman pelaksanaan yoga, sesuatu yang baik berkembang di masyarakat hendaknya juga dapat dipedomani. Dengan demikian, pelaksanaan yoga menjadi selalu diterima di sepanjang zaman. “ṡruti-vipratipannā te yadā sthāsyati niṡcalā, samādhāv acalā buddhis tadā yogam avāpsyasi.” Terjemahannya adalah. “Bila pikiranmu dibingungkan oleh apa yang didengar tak tergoyahkan lagi dan tetap dalam samadhi, kemudian engkau akan mencapai yoga realisasi diri.” Bhagavad Gita.II.53 Yoga merupakan jalan utama dari berbagai jalan untuk kesehatan pikiran dan badan agar selalu dalam keadaan seimbang. Keseimbangan kondisi rohani dan jasmani mengakibatkan kita tidak mudah diserang penyakit. Yoga adalah suatu sistem yang mengolah rohani dan jasmani guna mencapai ketenangan batin dan kesehatan isik dengan melakukan latihan-latihan secara berkesinambungan. Fisik atau jasmani dan mental atau rohani yang kita miliki sangat penting dipelihara dan dibina. Yoga dapat diikuti oleh siapa saja untuk mewujudkan kesegaran rohani dan kebugaran jasmani. Dengan yoga “jiwan mukti” dapat diwujudkan. Untuk menyatukan “badan” dengan ”alam”, dan menyatukan “pikiran, yang disebut juga jiwa” dengan “ roh” yang disebut Tuhan Yang Maha Esa. Bersatunya roh dengan sumbernya Tuhan disebut dengan “moksa”. Dalam pelaksanaan yoga yang perlu diperhatikan adalah gerak pikiran. Pikiran memiliki sifat gerak yang liar dan paling sulit untuk dikendalikan. Agar dapat fokus dalam melaksanakan yoga, ada baiknya dipastikan bahwa pikiran dalam keadaan baik dan tenang. Secara umum yoga dikatakan sebagai disiplin ilmu yang digunakan oleh manusia untuk membantu dirinya mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Kata yoga berasal dari bahasa sansekerta yaitu “yuj” yang memiliki arti menghubungkan atau menyatukan, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai meditasi atau mengheningkan ciptapikiran, sehingga dapat dimaknai bahwa yoga itu adalah menghubungkan atau penyatuan spirit individu jivātman dengan spirit universal paramātman melalui keheningan pikiran. Kelas XI SMASMK 4 Ada beberapa pengertian tentang yoga yang dimuat dalam buku Yogasutra, antara lain sebagai berikut. 1. Yoga adalah ilmu yang mengajarkan tentang pengendalian pikiran dan badan untuk mencapai tujuan akhir yang disebut dengan samadhi. 2. Yoga adalah pengendalian gelombang – gelombang pikiran untuk dapat berhubungan dengan Sang Hyang Widhi Wasa. 3. Yoga diartikan sebagai proses penyatuan diri dengan Sang Hyang Widhi Wasa secara terus-menerus Yogascittavrttinirodhah. Jadi secara umum, yoga dapat dideinisikan sebagai sebuah teknik yang memungkinkan seseorang menyadari penyatuan antara roh manusia individu atman jiwātman dengan Paramātman melalui keheningan sebuah pikiran. Uji Kompetensi 1. Setelah membaca teks tersebut, jelaskanlah apa yang kamu ketahui tentang yoga 2. Setelah kita memahami tentang yoga, apa yang sebaiknya kita lakukan? 3. Mengapa orang beryoga, bagaimana kalau dia tidak melakukannya? Jelaskanlah

B. Sejarah Yoga dalam Ajaran Hindu

Perenungan ”Šikṣa na indra rāya ā puru, vidaṁ ṛcisama, avā naá pārye ghane.” Terjemahannya adalah. ”Berilah kami petunjuk, ya Tuhan, untuk mendapatkan kekayaan, Engkau Yang Maha Tahu, dipuja dengan lagu-lagu, tolonglah kami dalam perjuangan ini.” Rg veda VIII. 92. 9. Memahami Teks Bangsa yang besar adalah bangsa masyarakat yang menghormati sejarahnya. Kehadiran ajaran yoga di kalangan umat Hindu sudah sangat populer, bahkan juga merambah masyarakat pada umumnya. Adapun orang suci yang membangun dan mengembangkan ajaran ini yoga adalah Maharsi Patañjali. Ajaran yoga dapat dikatakan sebagai anugrah yang luar biasa dari Maharsi Patañjali kepada siapa saja yang ingin melaksanakan hidup kerohanian. Bila kitab Veda merupakan pengetahuan suci yang bersifat teoretis, maka yoga merupakan ilmu yang bersifat praktis dari-Nya. Ajaran yoga merupakan bantuan kepada siapa saja yang ingin meningkatkan diri Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 5 di bidang kerohanian. Kitab yang menuliskan tentang ajaran yoga untuk pertama kalinya adalah Yogasūtra karya Maharsi Patañjali. Namun demikian dinyatakan bahwa unsur-unsur ajarannya sudah ada jauh sebelum itu. Ajaran yoga sesungguhnya sudah terdapat di dalam kitab ṡruti, smrti, itihāsa, maupun purāna. Setelah buku Yogasūtra berikutnya muncullah kitab-kitab Bhāsya yang merupakan buku komentar terhadap karya Maharsi Patañjali, di antaranya adalah Bhāsya Niti oleh Bhojaraja dan yang lainnya. Komentar-komentar itu menguraikan tentang ajaran yoga karya Maharsi Patañjali yang berbentuk s ūtra atau kalimat pendek dan padat. Sejak lebih dari 5.000 tahun yang lalu, yoga telah diketahui sebagai salah satu alternatif pengobatan melalui pernafasan. Awal mula munculnya yoga diprakarsai oleh Maharsi Patañjali, dan menjadi ajaran yang diikuti banyak kalangan umat Hindu. Maharsi Patañjali mengartikan kata yoga sama-dengan Cittavrttinirodha yang bermakna penghentian gerak pikiran. Seluruh kitab Yogasutra karya Maharsi Patañjali dikelompokkan atas 4 pada bagian yang terdiri dari 194 sūtra. Bagian- bagiannya antara lain sebagaimana berikut. a. Samadhipāda Kitab ini menjelaskan tentang sifat, tujuan dan bentuk ajaran yoga. Di dalamnya memuat perubahan-perubahan pikiran dan tata cara pelaksanaaan yoga. b. Shādhanapāda Kitab ini menjelaskan tentang pelaksanaan yoga seperti tata cara mencapai samadhi, tentang kedukaan, karmaphala dan yang lainnya. c. Vibhūtipāda Kitab ini menjelaskan tentang aspek sukma atau batiniah serta kekuatan gaib yang diperoleh dengan jalan yoga. d. Kaivalyapāda Kitab ini menjelaskan tentang alam kelepasan dan kenyataan roh dalam mengatasi alam duniawi. Ajaran yoga termasuk dalam sastra Hindu. Berbagai sastra Hindu yang memuat ajaran yoga di antaranya adalah kitab Upanisad, kitab Bhagavad Gita, kitab Yoga sutra, dan Hatta Yoga. Kitab Veda merupakan sumber ilmu yoga, yang atas karunia Ida Sang Hyang Widhi WasaTuhan Yang Maha Esa yang menyediakan berbagai metode untuk mencapai penerangan rohani. Metode-metode yang diajarkan itu disesuaikan dengan tingkat perkembangan rohani seseorang dan metode yang dimaksud dikenal dengan sebutan yoga. “Yoga-sthaá kuru karmāṇi saògaṁ tyakvā dhanañjaya siddhy-asiddhyoh