Pengertian Manawa Dharmaṡāstra sebagai Kitab Hukum Hindu
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
73
Bila kita membaca kitab-kitab mantra dan sastra-sastra Sansekerta yang tersedia kitab Smrti dinyatakan sebagai kitab Dharmaṡāstra. Smrti adalah kelompok kitab
yang kedua sesudah kitab Sruti. Dharmaṡāstra Smrti dipandang sebagai kitab hukum Hindu karena di dalamnya banyak dimuat tentang syariat Hindu yang disebut
dharma. Dharma disamakan artinya dengan syariat di dalam bahasa arab. Tentang Dharmaṡāstra sebagai kitab Hukum Hindu selanjutnya didapatkan keterangan yang
sangat mendukung keberadaannya sebagai berikut. “Šruti wedaá samākhyato dharmaṡāstram
tu wai smṛtiá, te sarwātheswam imāmsye tābhyāṁ dharmo winirbhþtaá.
Nyang ujaraken sekarareng, Šruti ngaranya Sang Hyang Catur Veda, Sang Hyang
Dharmaṡāstra Smṛti ngaranira, Sang Hyang Šruti lawan Sang Hyang Smṛti sira
juga prāmanākena, tūtakena warah-warah nira, ring asing prayojana, yawat mangkana
paripurna alep Sang Hyang Dharmaprawṛtti“ Sarasamuscaya, 37
Terjemahannya:
“Ketahuilah oleh mu Šruti itu adalah Veda dan Šmṛti itu sesungguhnya adalah Dharmaṡāstra; keduanya harus diyakini dan dituruti agar sempurna dalam
melaksanakan dharma itu”.
Yang dimaksud dengan Sruti itu sama dengan Veda dan Dharmasastra itu sesungguhnya Smrti, Sruti dan Smrti, keduanya supaya dijalankan, supaya dituruti
untuk setiap usaha, selama demikian halnya, maka sempurnalah dalam berbuat dharma. Penjelasan dan terjemahan yang tertulis dalam kitab Sarasamuscaya yang
diterbitkan oleh Departemen Agama hanya berdasarkan terjemahan bahasa Sansekerta dan Jawa kuno. Menurut terjemahan bahasa Jawa kuno itu, pemahaman tentang Veda
sebagai sumber hukum telah diperluas, seperti; istilah Veda diterjemahkan dengan Catur Veda. Walaupun demikian pengertian semula tidaklah berubah maknanya. Yang
menarik perhatian dan perlu dicamkan ialah bahwa kitab Manawa Dharmasastra maupun kitab Sarasamuscaya menganggap bahwa Sruti dan Smrti itu adalah dua
sumber pokok dari dharma.
Gambar 5.1 Hukum Hindu Sumber : Dok. https:www.facebook.com
sumber. www.facebook.com
5.1 Hukum Hindu
Kelas XI SMASMK
74
Berikut ini adalah petikan sloka yang dimaksud. “Itihasa puranabhyam wedam samupawrmhayet, bibhetyalpasrutadwedo
mamayam pracarisyati “ Sarasamuscaya, 39.
Terjemahannya:
“Hendaklah Veda itu dihayati dengan sempurna melalui mempelajari Itihasa dan Purana karena pengetahuan yang sedikit itu menakutkan dinyatakan
janganlah mendekati saya”. Hukum Hindu adalah sebuah tata aturan yang membahas aspek kehidupan manusia
secara menyeluruh yang menyangkut tata keagamaan, mengatur hak dan kewajiban manusia baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial, dan aturan manusia
sebagai warga negara tata Negara. Hukum Hindu juga ber-
arti perundang-undangan yang merupakan bagian terpenting
dari kehidupan beragama dan bermasyarakat. Ada kode etik
yang harus dihayati dan diamal- kan sehingga menjadi kebiasaan-
kebiasaan yang hidup dalam masyarakat. Dengan demikian
pemerintah dapat menggunakan hukum ini sebagai kewenangan
mengatur tata pemerintahan dan pengadilan, dapat menggunakan
sebagai hukuman bagi masyarakat yang melanggarnya.
Kebutuhan pengetahuan ten- tang Hukum Hindu dirasakan
sangat perlu oleh umat Hindu untuk dipelajari dan dipahami dalam rangka melaksanakan dharma agama dan sebagai wujud bhakti ke hadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa sebagai sumber segala yang ada.
Gambar 5.2 Maha Rsi Penulis Kitab Suci Sumber : Dok. https:www.facebook.com
sumber. www.facebook.com
5.2 Maha Rsi Penulis Kitab Suci
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
75
Di samping itu, mengingat umat Hindu juga sebagai warga negara yang terikat oleh hukum nasional. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa hukum Hindu
penting untuk dipelajari. 1. Hukum Hindu merupakan bagian dari hukum positif yang berlaku bagi masyarakat
Hindu di Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, khususnya pasal 29 ayat 1 dan 2, serta pasal 2 aturan peralihan Undang-Undang
Dasar 1945.
2. Untuk memahami bahwa berlakunya hukum Hindu di Indonesia dibatasi oleh falsafah Negara Pancasila dan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Dasar
1945. 3. Untuk dapat mengetahui persamaan dan perbedaan antara hukum adat Bali
dengan hukum agama Hindu atau hukum Hindu. 4. Untuk dapat membedakan antara adat murni dengan adat yang bersumber pada
ajaran-ajaran agama Hindu.
Uji Kompetensi
1. Apakah Manawa Dharmaṡāstra itu? Jelaskanlah 2. Coba gali karya sastra Hindu yang berhubungan dengan konsep Manawa
Dharmaṡāstra dari berbagai sumber yang diketahui 3. Apakah yang dimaksud dengan Manawa Dharmaṡāstra? Jelaskanlah
4. Mengapa kita perlu belajar Manawa Dharmaṡāstra? Narasikanlah Sebelumnya diskusikanlah dengan orangtuamu di rumah dan dengan teman -
temanmu di sekolah