Identitas Etnik dan Media

lingkaran etnik untuk menjadikannya tetap berarti dan memiliki nilai bagi masyarakat etnik tersebut. Penggunaan radio dalam hal ini merupakan suatu bentuk proses diseminasi atau penyebarluasan pemahaman terhadap kebudayaan yang menggunakan sarana komunikasi dan mencakup fungsi-fungsi dalam komunikasi antar individu dan kelompok, dimana radio juga dianggap sebagai media yang mampu melewati batas ruang dan waktu dalam penyampaian informasi secara lokal kebudayaan maupun lintas kebudayaan.

c. Identitas Etnik dan Media

Istilah media dan kebudayaan merupakan bentuk dari perkembangan kebudayaan dan keterkaitannya dengan kekuasaan, dimana penyebaran kebudayaan pada masa kini mempergunakan media sebagai alat penyebaran. Identitas etnik secara sederhana adalah bentuk kepribadian yang menjadi ciri atau jatidiri seorang individu yang berakar pada nilai, norma yang berlaku dalam kelompok etnisnya, seperti penggunaan bahasa, sistem nilai dan perilaku serta aturan-aturan yang berkaitan dengan kehidupan. Kebudayaan masing-masing etnis memiliki perbedaan dan persamaan pada tahapan-tahapan tertentu, seperti bahasa, nilai dan norma. Dalam kehidupan perbedaan dan persamaan budaya tersebut memunculkan hubungan kebudayaan sebagai suatu strategi dan adaptasi dalam kehidupan. Identitas etnik dan hubungan kebudayaan dalam dua hal yang saling memiliki keterkaitan dan juga memerlukan suatu proses untuk dapat menghubungkan diantara keduanya, dalam penelitian ini identitas etnik dilihat Universitas Sumatera Utara sebagai suatu bentuk keterkaitan dengan media, yang dianggap sebagai jalan penyebarluasan terhadap pemahaman mengenai identitas etnik. Hubungan antara media dan kebudayaan menurut Pitout dalam Hart, 2011:26-27 dapat diintepretasikan pada dua bentuk, yaitu media sebagai bagian dari kebudayaan dan media sebagai bentuk refleksi atau gambaran dari suatu kebudayaan. Media teknologi komunikasi berupa radio dianggap sebagai bagian dari public sphere ruang umum, dalam hal ini hubungan antara media dan kebudayaan difokuskan pada media sebagai bentuk refleksi atau gambaran dari suatu kebudayaan, yang direpresentasikan pada bentuk siaran radio streaming berbasis etnik. Identitas etnik dalam hal ini melampaui identitas etnik secara konvensional yang memberi penekanan terhadap pemahaman mengenai identitas etnik dalam lingkup perkembangan zaman dan teknologi. Barth 1969:10-11 menyatakan bahwa dalam konteks antropologi istilah kelompok etnik melingkupi : 1. Kesinambungan biologis dalam skala besar, 2. Berbagi nilai kebudayaan yang bersifat fundamental kesatuan terbuka dalam bentuk kebudayaan, 3. Menciptakan lapangan komunikasi dan interaksi, dan 4. Memiliki identitas yang dapat dikenali oleh sesama anggota kelompok etnik maupun diluar anggota kelompok etnik. Pada tahapan perkembangan lebih lanjut, identitas kelompok etnik berkembang menjadi bentuk yang beragam disebabkan oleh perkembangan media radio, televisi, internet. Mengutip Woodward dalam Hart, 2011:33 yang mengatakan bahwa : Universitas Sumatera Utara “The media are representation systems that circulate identities with meanings attached to them to help us make sense of ourselves and others ... They are thus important sites in shaping identity because they provide the discursive fields through which meaning can be negotiated”. Terjemahan bebas : Media adalah sistem representasi yang beredar identitas dengan makna yang melekat pada mereka untuk membantu kita memahami diri kita sendiri dan orang lain ... Mereka adalah situs demikian penting dalam membentuk identitas karena mereka menyediakan bidang diskursif di mana artinya dapat dinegosiasikan. Pendapat tersebut memiliki fokus terhadap media sebagai sistem representasi terhadap kesinambungan identitas dengan arti menggabungkan individu untuk dapat menyadari diri sendiri dan orang lain, dimana individu memiliki hal penting yakni menguatkan peran identitas dalam kehidupan mereka Kahn dalam Maunati, 2004:24 memberi gambaran mengenai konstruksi identitas menjadi suatu hal yang umum, ketika identitas budaya dibangun berdasarkan seperangkat kepercayaan dan bersifat secara organik serta memiliki keterbatasan. Hal ini membuka ruang kebebasan dalam merefleksikan identitas yang disesuaikan dengan kondisi tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, maka media dan identitas merupakan suatu kaitan atau hubungan dalam suatu proses menguatkan peran identitas itu sendiri dan sebagai upaya menegosiasikan mengenai hal-hal tertentu untuk dapat menjadi bagian dari identitas sendiri maupun berbagi untuk menjadi bentuk identitas terhadap orang lain. Siaran radio streaming berbasis etnis dalam hal ini merupakan bagian dari media dan identitas, dimana radio streaming memiliki siaran berbasis etnik yang menjadi konsumsi bagi masyarakat pendukung etnik tersebut sebagai bentuk Universitas Sumatera Utara ekspresi dan pelestarian kebudayaan dan konsumsi etnik lainnya sebagai bentuk perbendaharaan kebudayaan yang luas.

1.3 Perumusan Masalah