kurikulum KTSP, serta merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Dengan konsep ini diharapkan hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan. Siswa
bekerja dan mengalami, bukan hanya transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi atau proses pembelajaran lebih diutamakan dari pada hasil dari
pembelajaran.
2.1.4 Penerapan Pendekatan CTL di Kelas
Pendekatan Kontekstual CTL memiliki tujuh komponen utama yaitu kontruktivisme constructivism, menemukan Inquiri, bertanya Questioning, masyarakat
Belajar Community Learning, Pemodelan Modelling , Refleksi Reflection, Penilaian Otentik Authebtic Assesment. Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika
menerapkan ketujuh komponen tersebut da -lam pembelajarannya. 1
Kontruktivisme Constructivisme Merupakan landasan berpikir yang dipergunakan dalam pembelajaran kon -tekstual,
yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi se -dikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Siswa perlu di biasakan untuk memecahkan
masalah, menemukan Sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ideāide. 2
Menemukan Inquiri
Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual, artinya bahwa dalam pembelajaran kontekstual harus ada penemuan suatu konsep atau
pengetahuan baru dari proses yang dilakukan sendiri oleh siswa.Tahapan inquiry meliputi sebagai berikut : mengamati, menemukan dan merumuskan masalah,
mengajukan dugaan jawaban, me -ngumpulkan data, menganalisa data, membuat kesimpulan
3 Bertanya Questioning
ertanya merupakan strategi utama dalam pembelajaran kontekstual artinya dalam pembelajaran harus muncul banyak pertanyaan untuk menggiring siswa dalam
menemukan konsep baru. Bertanya merupakan suatu kegiatan guru dalam mendorong, membimbing, dan menilai
berfikir siswa. 4
Masyarakat Belajar Community Learning Dalam pembelajaran kontekstual harus dapat diciptakan masyarakat belajar, dalam hal
ini siswa belajar dalam bentuk kelompok untuk melakukan kerja- sama. Guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok yang anggotanya
bersifat heterogen. 5
Pemodelan Modelling Dalam pembelajaran kontekstual harus ada contoh atau model yang dijadi -kan media
dalam pembelajaran tersebut. Artinya sebuah pembelajaran ke -terampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru.
6 Refleksi Reflection
Artinya bahwa konsep pengetahuan yang telah ditemukan dapat dire -flek sikan kebelakang maupun kedepan agar memiliki makna dalam ke -hidupan siswa sendiri.
7 Penilaian yang sebenarnya Authebtic Assessment
Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan siswa.
Peneliti menerapkan pendekatan CTL dengan melibatkan tujuh komponen pembelajaran efektif tersebut dalam kelas. Diharapkan kualitas pembelajaran da- pat
meningkat dan hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Langkah- langkah penerapan pendekatan CTL dalam kelas adalah sebagai berikut: 1 Kembangkan pemikiran dengan
cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan meng -konstruksi sendiri ketrampilan dan pengetahuannya, 2 Langkah sejauh mungkin kegiatan inquiri, 3 Kembangkan sikap ingin
tahu siswa dengan cara bertanya, 4 Citakan masyarakat belajar, kerja kelompok, 5 Hadirkan model dalam con -toh pembelajaran, 6 Lakukan refleksi diakhir pertemuan
Panitia sertivikasi,2011.Sertivikasi Guru Sekolah Dasar.Semarang:UNNES
2.1.5 Kualitas Pembelajaran