Paparan hasil belajar siswa siklus II Tabel 10 Des

4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan tindakan Siklus II

4.1.2.1 Paparan hasil belajar siswa siklus II Tabel 10

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II Nilai Frekuensi f Persentase Nilai x Frkeuensi Keterangan 100 1 11 100 Tuntas 90 2 22 180 Tuntas 80 3 33 240 Tuntas 70 1 11 70 Tuntas 60 - - - - 50 2 22 100 Tidak tuntas Jumlah 9 99 690 Nilai Rata-rata − x = N x Σ Σ = 9 690 = 77 Porsentase klasikal = 9 7 x 100 = 80 Jumlah siswa yang tuntas = 9 7 x100 = 78 Jumlah siswa yang tidak tuntas = 9 2 x100 = 22 Penyajian data tabel 9 diperoleh informasi sebagai berikut: nilai terendah adalah 50 dan ada 2 siswa yang mendapatkan nilai 50, nilai tertinggi 100 dan ada 1 siswa yang mendapatkan nilai 100 , mayoritas mendapatkan nilai 80 yaitu se -banyak 3 siswa, nilai rata- rata siswa adalah 77. Indikator keberhasilan yang dite- tapkan adalah capaian ketuntasan k t s s 4 C 4 s klasikal seban tuntas menc sebanyak 80 siswa pada si

4.1.2.2 Des

Siklu Contextual Te 4.1.2.2.1 Per Hal-h sebagai berik nyak 80 den capai dan me jadi telah klus II dapat Gam skripsi Obser us II dilaksan Teaching and l rencanaan hal yang dila kut: ngan KKM 6 elampaui KK mencapai ke kita lihat dala bar 4. Diagr rvasi Proses akan dalam d learning. Dija akukan dalam Siklus 60. Dari tabel KM sebanya etuntasan kla am diagram b am hasil bela Pembelajara dua kali perte abarkan sebag m tahap per II Pertemua tersebut dap ak 7 siswa. asikal. Untuk batang di baw ajar siswa sik an emuan denga gai berikut: encanaan sik an I at kita lihat s Ketuntasan b lebih jelasny wah ini: klus II perte an menggunak klus II perte Tuntas Tidak T iswa yang tel belajar klasik ya hasil belaj muan I kan pendekat muan I adal s Tuntas 84 lah kal ajar tan lah 1 Membuat RPP materi operasi hitung pecahan dengan indikator pertama yaitu melakukan operasi penjumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama dan indikator yang kedua yaitu melakukan operasi pengurangan pecahan biasa berpenyebut tidak sama 2 Menyiapkan media cd interaktif yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu buah apel, blok pecahan, kertas lipat dan LKS 3 Menyusun dan menyiapkan lembar observasi. Lembar observasi ini ada dua macam yaitu lembar keterampilan guru dan aktivitas siswa 4 Menyiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa. 4.1.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2012 a. Pertemuan I Berdasarkan catatan lapangan pada Hari Tanggal : Jum’at 14 Desember 2012 Pokok bahasan : Melakukan operasi penjumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama. Kelas Semester : III Tiga II Dua Waktu : 2 x 35 menit Uraian kegiatan : Kegiatan pada pertemuan pertama ini meliputi pra KBM, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. 1 Pra KBM Sebelum pembelajaran guru mengucapkan salam, kemudian siswa berdo’a bersama- sama, setelah selesai berdo’a guru melakukan presensi dengan menanya -kan pada siswa siapa yang tidak masuk sekolah hari ini. Kegiatan Awal Pada awal kegiatan, guru menginformasikan pada siswa bahwa hari ini mereka akan belajar kelompok dengan teman satu kelasnya. Siswa dibagi menjadi dua kelompok, masing- masing kelompok anggotanya 4 orang dan ada yang 5 orang. Siswa diminta untuk mencari tempat duduk sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Guru membacakan aturan- aturan dalam belajar kelompok. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. Setelah membacakan aturan-aturan tersebut guru memberikan apersepsi yaitu siswa diingatkan lagi tentang pecahan senilai dan penjumlahan pecahan berpenyebut sama. Guru menunjukan 1 buah roti kecil, roti dipotong menjadi 2 bagian sama besar. 4 1 2 1 = 4 1 + 4 1 = 4 2 Kemudian guru bertanya kepada siswa”berapa nilai masing-masing bagian untuk roti ini?” guru menunjukan salah satu siswa untuk menjawab. Siswa men -jawab pertanyaan dari guru nilai masing-masing bagian adalah setengah. Kemu -dian roti yang nilainya 2 1 dipotong lagi menjadi dua bagian yang sama besar. Guru menanyakan nilai masing-masing bagian untuk roti tersebut kepada salah satu siswa yang lain, siswa tersebut menjawab seperempat. Kemudian guru ber -tanya kepada siswa apakah roti yang nilainya setengah besarnya sama dengan gabungan dua roti yang nilainya seperempat? Siswa menjawab “sama” Setelah itu guru menginformasikan tentang materi yang akan dipelajari yaitu operasi penjumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama. Kemudian guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat mela- kukan operasi penjumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama. 2 Kegiatan Inti Kegiatan inti ini, guru menyajikan materi Presentasi kelas tentang pen -jumlahan pecahan biasa berpenyebut tidak sama. Peneliti menggunakan kertas lipat sebagai peraga. Contoh: Pak Budi membeli sebidang tanah 2 1 petak, kemudian membeli lagi 4 1 petak, berapa petak tanah yang dimiliki Paka Budi sekarang? Guru menyediakan media pembelajaran yaitu kertas lipat sebanyak 2 lembar. Kertas yang satu dilipat menjadi 2 bagian yang sama, salah satu bagian diarsir untuk menunjukan pecahan 2 1 kemudian kertas yang satu lagi dilipat menjadi 4 bagian yang sama. Salah satu bagian diarsir untuk menunjukan pecahan 4 1 , siswa memperhatikan 2 kertas hasil lipatan yang telah diarsir. Melalui peragaan ditunjukan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama dalam kasus ini 2 1 + 4 1 = ... Guru mengganti kata kunci “penjumlahan” dalam peragaan pecahan dengan kata “penggabungan”. Penyelesaian : Tanah 2 1 petak Tanah 4 2 Petak Digabung 2 1 = 4 2 + 4 1 = 4 3 Jadi : 2 1 + 4 1 = 4 2 + 4 1 = 4 3 Dari peragaan tampak 2 1 + 4 1 = 4 3 tampak beberapa siswa menga -lami kebingungan. Guru membiarkan siswa menganalisis masalah ini. Sangat di- harapkan agar siswa secara sendiri atau kelompok dapat menentukan pecahan senilai dari 2 1 = 4 2 sehingga dapat mengubah penjumlahan pecahan berpe -nyebut tidak sama menjadi penjumlahan berpenyebut sama. Pada akhirnya siswa mengerti bahwa dalam penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama, ini penye -but harus disamakan terlebih dahulu dan 2 penyebut diganti dengan satu penyebut sehingga dapat ditulis. 2 1 + 4 1 = 4 1 2 + = 4 3 a Contoh: Pak Sapto membeli tanah 2 1 petak, kemudian diberikan kepada adiknya 4 1 petak, berapa petak tanah yang dimiliki Pak sapto sekarang? Guru membagi selembar kertas menjadi dua bagian yang sama dengan cara melipatan, dan satu bagian diarsir untuk menunjukan pecahan 2 1 , guru mem -peragakan pengurangan pecahan yang berpenyebut tidak sama yaitu 2 1 - 4 1 = .... dalam peragaan, kata “pengurangan” dapat diganti dengan “diambil” 2 1 dilipat menjadi empat bagian yang sama 4 2 Sisa 4 1 Diambil 4 1 Dari peragaan tampak 2 1 - 4 1 = 4 1 guru membiarkan siswa kebi -ngungan. Siswa diminta untuk menganalisisnya, baik secara sendiri maupun ber- kelompok dengan bimbingan guru dan dibantu dengan media peraga, untuk dapat menentukan pecahan senilai dari 2 1 = 4 2 . Dengan kata lain, siswa dapat mengubah pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama menjadi pengurangan berpenyebut sama. Apabila sudah terbentuk dalam pemikiran siswa bahwa dalam pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama ini dua penyebut diganti dengan satu penyebut, maka dapat ditulis hasilnya sebagai berikut 2 1 - 4 1 = 4 2 - 4 1 = 4 1 2 − = 4 1 Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa tentang hal-hal yang kurang dipahami mengenai misteri yang telah dijelaskan. Setelah presentasi kelas selesai, guru membagikan LKS untuk kelompok. Masing-masing anggota kelom -pok mengerjakan soal dalam LKS tersebut secara individu terlebih dahulu sebe -lum didiskusikan bersama kelompoknya. Pada saat diskusi berlangsung guru ber- keliling ke seluruh penjuru kelas melihat kegiatan tersebut dan sesekali duduk dengan salah satu kelompok untuk mendengarkan mereka belajar dan berdiskusi. Ada beberapa siswa yang masih pasif dalam kelompoknya. Guru mendekati dan memberikan arahan untuk mengerjakan LKS. Setelah selesai mengerjakan indi -vidu mereka saling membandingkan jawaban mereka. Setelah itu perwakilan dari tiap kelompok maju ke depan kelas melaporkan diskusi dengan mendemonstrasi -kan gambar pecahan hasil peragaan. Siswa dan guru bersama-sama membahas hasil diskusi. Anggota kelompok yang jawabannya benar memberikan penjelasan pada teman kelompoknya. Sampai anggota kelompoknya tersebut paham materi yang di ajarkan. Dalam belajar kelompok ini, belum berjalan dengan baik, karena ada siswa yang sudah jelas tetapi tidak mau memberikan penjelasan kepada teman satu kelompoknya. Melihat hal ini guru mendekati dan memberikan penjelasan agar saling bekerjasama dan saling membantu dalam penguasaan materi agar menjadi kelompok super. Guru memberikan motivasi kepada siswa bahwa kelom- pok super akan mendapatkan penghargaan. Motivasi guru tersebut dapat membuat siswa saling bekerjasama Setelah waktu belajar kelompok selesai, siswa diminta kembali ke tempat duduknya dan peneliti membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara indi -vidu. Setelah siswa selesai mengerjakan soal mereka mengumpulkan jawaban kemudian di bahas hasil jawaban mereka. Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa yang belum jelas tentang materi yang dipelajari dan sebagai fasili -tator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan. 3 Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir ini, guru mencatat hasil belajar individual siswa. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok super yang mendapat skor tertinggi di akhir pelajaran. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2 Pertemuan II Berdasarkan catatan lapangan pada Hari Tanggal : Sabtu 15 Desember 2012 Pokok Bahasan : Operasi pengurangan pecahan campuran Berpenyebut tidak sama. Kelas Semester : III II Waktu : 2 x 35 Menit Uraian Kegiatan : Kegiatan pada pertemuan pada kegiatan ke dua ini meliputi Pra KBM, ke -giatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. a. Pra KBM Siswa mengucapkan salam kepada guru, dan guru menjawab salam dari siswa, kemudian siswa berdo’a guru melakukan presensi b. Kegiatan Awal Pada awal kegiatan, guru meminta siswa berkumpul dengan kelompoknya untuk mencari tempaat duduknya. Guru menanyakan PR yang diberikan guru ke -marin, dan membahas PR tersebut. Guru menunjuk beberapa siswa untuk me -ngerjakan PR didepan kelas. Siswa dan guru membahas bersama hasil pekerjaan siswa tersebut. Guru memberikan apersepsi yaitu siswa diingatkan kembali ten -tang pecahan campuran dan pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari yaitu operasi pengurangan pecahan campuran berpenyebut tidak sama kemudian guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat melakukan operasi pengurangan pecahan campuran berpenyebut tidak sama. c. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini, guru menyajikan materi presensi kelas tentang pengurangan pecahan campuran berpenyebut tidak sama. Peneliti menggunakan kertas lipat sebagai peraga. Guru menyediakan media pembelajaran yaitu kertas lipat beberapa lembar. Siswa mengikuti peragaan guru, kali ini akan diperagakan pengurangan pecahan campuran 2 2 2 - 1 4 1 = Penyelesaian : 2 2 1 - 1 4 1 akan dikurangi 1 4 1 2 – 1 = 1 2 1 = 4 2 4 2 - 4 1 = 4 1 Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa tentang hal-hal yang kurang dipahami mengenai materi yang telah dijelaskan. Ada beberapa siswa yang kurang paham dan meminta guru memberikan contoh lagi dengan peragaan lain. Untuk contoh peragaan lain, misal kita hitung 3 6 1 -1 3 1 perhatikan, karena 6 1 lebih besar dari 3 1 , maka kita akan pinjam 1 Peragaan pertama : 6 1 - 3 1 = 6 1 - 3 1 = .... tidak mungkin maka meminjam 1 Peragaan kedua: 3 6 1 = 2 6 6 + 6 1 = 2 6 7 2 6 7 - 1 6 2 = 2-1 + 6 7 - 6 2 = 1 6 5 Contoh: Operasi penjumlahan pecahan campuranberpenyebut tidak sama Pak karto membeli tanah 1 2 1 petak, kemudian membeli lagi 2 4 1 petak, berapa petak tanah yang dimiliki Pak Karto sekarang? Guru menyediakan media pembelajaran yaitu kertas lipat beberapa lembar. Siswa mengikuti peragaan guru. Penyelesaian: Tanah 1 2 1 petak Tanah 2 4 1 petak Jadi apabila digabungkan: 1 + 2 = 3 2 1 4 1 4 2 + 4 1 = 4 3 Adapun penulisan dalam bentuk bilangannya menjadi: 1 2 1 + 2 4 1 = 1+2 + 2 1 + 4 1 = 3 + 4 2 + 4 1 = 3 + 4 3 = 3 4 3 Dalam hal ini pecahan campuran tidak diubah kedalam pecahan murni, tetapi dengan menjumlahkan bilangan bulat dengan bilangan bulat, dan pecahan dengan pecahan. Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa tentang hal-hal yang kurang dipahami mengenai materi yang telah dijelaskan. Setelah presentase selesai, guru membagikan LKS untuk diselesaikan dengan kelompoknya. Siswa mengerjakan LKS dengan kelompoknya masing-masing. Bagi siswa yang sudah paham dan mengetahui jawaban yang benar, dia memberikan penjelasan kepada kelompoknya yang belum jelas. Siswa saling membantu dan bekerjasama untuk memperoleh hasil yang baik. Guru berkeliling keseluruh penjuru kelas untuk melihat kegiatan diskusi yang sedang berlangsung, dan sesekali duduk dengan salah satu kelompok untuk melihat jalannya diskusi pada kelompok tersebut. Setelah waktu belajar selesai, siswa diminta kembali ketempat duduknya, dan guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, mereka mengumpulkan jawaban kemudian diba -has hasil jawaban mereka. Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa yang belum jelas tentang materi yang di pelajari dan sebagai fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menhadapi kesulitan. b Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir ini, guru mencatat hasil skor kemajuan individual siswa. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik. Di akhir kegia -tan, siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang dipelajari. 4.1.2.2.3 Observasi Observasi dilaksanakan bermain dengan pelaksanaan tindakan. Aspek-aspek yang diamati adalah keterampilan guru dan aktivitas siswa. a Paparan keterampilan guru Dari hasil keterampilan guru pada siklus I dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan CTL sudah baik, namun hal ini dapat ditunjukan pada tabel 10 berikut ini: Tabel 11 Hasil Observasi Keterampilan Guru siklus II No Indikator Pertemuan I Pertemuan II 1 Kontrukivisme 3 3 2 Menemukan 3 4 3 Bertanya 4 4 4 Masyarakat Belajar 3 4 5 Pemodelan 3 4 6 Refleksi 3 3 7 Penilaian sebenarnaya 3 4 Jumlah 22 26 Persentase 28 22 X100 = 79 28 26 X100=93 Kriteria Baik Baik Sekali Rata-rata persentase siklus 86 Baik Sekali Pada siklus II pertemuan I diperoleh jumlah skor hasil pengamatan adalah 22 maka persentase kompetensi guru adalah 78 yaitu dalam kriteria baik. Se -dangkan pada pertemuan II diperoleh jumlah skor 26 maka persentase kompetensi guru adalah 93 adalah dalam kriteria baik sekali. Jadi diperoleh rata-rata persen- tase siklus II sebesar 86 yaitu dalam kriteria baik sekali. 1 Konruktivisme Pada pertemuan I kontruktivisme mendapat skor 2 kurang tampak arti- nya Guru membangun pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang dimiliki siswa, skor 3 cukup tampak artinya guru membimbing siswa mengembangkan pengalannya sendiri, skor 4 tampak atau aktif artinya guru memberi kebebasan siswa untuk menerapkan strategi sendiri dalam belajar. Pada pertemuan II kontruktivisme mendapat skor 3 cukup tampak artinya guru membangun pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sis -wa, skor 4 tampak atau aktif artinya guru membimbing siswa mengembangkan pengalamannya sendiri, guru memberi kebebasan siswa untuk menerapkan stra -teginya sendiri dalam belajar. 2 Menemukan Pada pertemuan I menemukan mendapat skor 3 cukup tampak artinya guru memberi pengetahuan dan siswa menghasilkan temuan yang diperoleh sen- diri oleh siswa, guru membimbing siswa menghasilkan temuan yang diperoleh sendiri oleh siswa, skor 2 kurang tampak artinya siswa memperoleh sendiri hasil temuan. Pada pertemuan ke II menemukan mendapatkan skor 4 tampak atau aktif artinya guru memberi pengetahuan dan siswa menghasilkan temuan yang dipero -leh sendiri oleh siswa, guru membimbing siswa menghasilkan temuan yang di -perleh sendiri oleh siswa, dan skor 3 cukup tampak artinya siswa memperoleh sendiri hasil temuan. 3 Bertanya Pada pertemuan I mendapat skor 2 kurang tampak artinya guru mendo -rong siswa untuk bertanya dan skor 3 cukup tampak artinya guru membimbing siswa untuk bertanya, skor 4 tampak atau aktif artinya guru dapat membangkit- kan respon untuk bertanya. Pada pertemuan II mendapat skor 4 tampak atau aktif artinya guru men -dorong siswa untuk bertanya, guru membimbing siswa untuk bertanya, guru mem- bangkitkan respon untuk bertanya. 4 Masyarakat Belajar Pada pertemuan I masyarakat belajar mendapatkan skor 2 kurang tampak artinya guru membimbing kelompok-kelompok pada saat mereka mengerjakan tugas, skor 3 cukup tampak artinya guru membimbing kelompok dalam belajar, guru membimbing siswa. Pada pertemuan II masyarakat belajar mendapatka skor 3 cukup tampak artinya guru membimbing kelompok-kelompok pada saat mereka mengerjakan tugas, skor 4 tampak atau aktif artinya guru membimbing kelompok dalam belajar, guru membimbing siswa. 5 Pemodelan Pada pertemuan I pemodelan mendapatkan skor 3 cukup tampak artinya guru memberikan contoh atau model dalam pembelajaran,guru melibatkan siswa dalam penggunaan contoh atau model, guru membimbing siswa dalam mengguna- kan contoh atau model. Pada pertemuan II pemodelan mendapat skor 4 tampak atau aktif artinya guru memberikan contoh atau model dalam pembelajaran, guru melibatkan siswa dalam penggunaan contoh atau model, skor 3 cukup tampak artinya guru mem -bimbing siswa dalam menggunakan contoh atau model. 6 Refleksi Pada pertemuan I refleksi mendapatkan skor 3 cukup tampak arti -nya guru melakukan refleksi dengan pengayaan atas pengetahuan sebelum -nya, guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada siswa dan guru menyam -paikan penilan atas pengetahuan yang diperolehnya. Pada pertemuan II refleksi mendapatkan skor 4 aktif atau tampak artinya guru melakukan refleksi dengan pengayaan atas pengetahuan se -belumnya, guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada siswa, guru menyampaikan penilaian atas pengetahuan yang diperolehnya. 7 Penilaian Sebenarnya Pada pertemuan I penilaian sebenarnya mendapatkan skor 4 tampak atau aktif artinya guru melakukan penilaian secara komprehensif dan seim -bang antara proses dan hasil, guru melakukan penilaian proses, guru melaku -kan penilaian hasil. Pada pertemuan II penilaian sebenarnya mendapatkan skor 4 tampak atau aktif artinya guru melakukan penilaian secara komprehensif dan seim -bang antar proses dan hasil, guru melakukan penilaian proses, guru melaku -kan penilaian hasil. Tabel 12 Hasil Pengamatan Aktivitas siswa Siklus II pertemuan I N o Indikator Skor Jm Rat a- rata Kriteria Adt Ars Krn Ptri Amr Nbl Amr Nur Spa 1 Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran 4 2 3 4 4 3 2 4 4 30 3,3 83 Baik 2 Partisipasi siswa 4 4 4 4 3 4 4 4 3 34 3,2 94 Baik saat guru menyelesaikan contoh soal sekali 3 Sikap siswa dalam belajar kelompok 4 4 4 4 3 3 4 4 4 28 3,1 77 Cukup 4 siswa dalam Sikap memperhatikan pendapat atau jawaban dari teman maupun kelompok lain 4 4 4 2 2 4 3 4 2 29 3,2 80 Baik 5 Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan 3 4 4 3 4 4 3 3 4 32 3,5 88 Baik sekali 6 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan 4 3 3 3 2 3 3 4 4 29 3,2 80 Baik 7 Keaktifan siswa dalam mengeluarkan pendapat 3 3 3 2 3 3 2 1 3 23 2,5 63 Kurang 8 Sikap siswa dalam belajar 4 4 4 4 4 4 4 4 4 33 3,6 91 Baik sekali Jumlah skor 30 28 29 26 25 28 25 20 28 Porsentase Aktivitas Siswa 32 239 X 100 = 75 Kriteria Baik Pada siklus I pertemuan II diperoleh hasil pengamatan dengan jumlah skor 30 + 28 + 29 + 26 + 25 + 28 + 25 + 20 + 28 = 239 Jumlah skor maksi -mal adalah 8 x 9 x 4 = 288 maka persentase aktivitas siswa pada siklus I pertemuan II adalah 75, kriteria Baik Tabel 13 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II N o Indikator Skor Jum lah Rat a- rata Kriteria Adt Ars Krn Ptri Amr Nbl Amr Nur Spa 1 Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran 4 4 3 4 4 3 3 4 4 33 3,6 91 Baik sekali 2 Partisipasi siswa saat guru menyelesaikan contoh soal 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 100 Baik sekali 3 Sikap siswa dalam belajar kelompok 4 4 4 4 3 4 4 4 4 32 3,5 88 Baik sekali 4 siswa dalam Sikap memperhatikan pendapat atau jawaban dari teman maupun kelompok lain 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34 3,7 94 Baik sekali 5 Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 3,8 87 Baik sekali 6 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34 3,7 94 Cukup 7 Keaktifan siswa dalam mengeluarkan pendapat 4 4 4 4 4 4 4 3 4 32 3,5 88 Baik sekali 8 Sikap siswa dalam belajar 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 100 Baik sekali Jumlah skor 32 32 31 30 29 31 30 31 32 Porsentase Aktivitas Siswa 32 278 X 100 = 88 Kriteria Baik Sekali Pada siklus II pertemuan II diperoleh hasil pengamatan dengan jumlah skor 32+32+31+30+29+31+30+31+32= 278 skor maksimal adalah 8 x 9 x 4 = 288 maka persentase aktivitas siswa pada pertemuan II adalah 88 yaitu dalam kriteria baik sekali. 1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. Pada pertemuan I keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran,ada lima siswa yang mendapat skor 4 yaitu Adt, Ptri, AmrartinNu, Spa artinya siswa aktif dalam pembelajaran, siswa tanggap dalam pembelajaran, siswa kreatif dalam pembelajaran ada dua siswa yang mendapatkan skor 3 yaitu Amr, Spa artinya siswa aktif dalam pembelajaran, siswa tanggap dalam pembelajaran, siswa kreatif dalam pembelajaran sehingga mendapatkan persentase, dan ada dua siswa yang mendapatkan skor 2 yaitu Ars, Kris sehingga mendapatkan skor 83 dalam kriteria baik. Pada pertemuan II keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran ada empat siswa yang mendapat skor 4 yaitu Putr, Adt, Amr dan Nbl artinya siswa aktif dalam pembelajaran, siswa tanggap dalam pembelajaran, siswa kreatif dalam pembelajaran sehingga mendapat skor 100 dalam kriteria baik sekali. 2. Partisipasi siswa saat guru menyelesaikan contoh soal. Pada pertemuan I partisipasi saat guru menyelesaikan contoh soal,ada tujuh siswa yang mendapat skor 4 yaitu Adt, Ars, Krn, Ptri, Nbl, Kris, Nur artinya siswa tanggap dalam memberikan jawaban contoh soal, siswa aktif memberikan masukan jawaban contoh soal, siswa berpikir dalam memahami contoh soal, ada dua siswa yang mendapat skor 3 yaitu Amr dan Spa artinya siswa tanggap dalam memberikan jawaban contoh soal, siswa aktif memberi- kan masukan jawaban contoh soal, siswa berpikir dalam memahami contoh soal, sehingga mendapatkan porsentase 94 dalam kriteria baik sekali. Pada pertemuan II partisipasi siswa saat guru menyelesaiakan contoh soal ada sembilan siswa yang mendapatkan skor 4 yaitu Adt, Ars, Krn, Ptri, Amr, Nbl, Kris, Nur, dan Spa artinya siswa tanggap dalam memberikan ja -waban contoh soal, siswa aktif memberikan masukan jawaban contoh soal, siswa berpikir dalam memahami contoh soal sehingga mendapat porsentase 100 dalam kriteria baik sekali. 3. Sikap siswa dalam belajar kelompok Pada pertemuan I sikap siswa dalam belajar kelompok ada tujuh sis -wa yang mendapat skor 4 yaitu Adt, Ars, Krn, Ptri Kris, Nur dan Spa artinya siswa memberi masukan terhadap kerja kelompok, siswa aktif berpikir untuk memecahkan masalah, siswa mencapai suatu hasil penyelesaian yang baik, ada satu siswa yang mendapatkan skor 3 yaitu artinya siswa memberi masu -kan terhadap kerja kelompok, siswa aktif berpikir untuk memecahkan masa -lah, siswa mencapai suatu hasil penyelesaian yang baik sehingga mendapat porsentase 77 dalam kriteria cukup. Pada pertemuan II sikap siswa dalam belajar kelompok ada delapan siswa yang mendapat skor 4 yaitu Adt, Ars, Krn, Ptri, Nbl, Kris, Nur, Spa artinya siswa memberikan masukan terhadap kerja kelompok, siswa aktif berpikir untuk memecahkan masalah, siswa mencapai suatu hasil penyele -saian yang baik, dan ada satu siswa yang mendapat skor 3 yaitu Amr artinya siswa memberi masukan terhadap kerja kelompok, siswa aktif berpikir untuk memecahkan masalah, siswa mencapai suatu hasil penyelesaian yang baik sehingga mendapat porsentase 88 dalam kriteria baik sekali. 4. Sikap siswa dalam memperhatikan pendapat atau jawaban dari teman maupun kelompok lain. Pada pertemuan ke I sikap siswa dalam memperhatikan pendapat atau jawaban dari teman maupun kelompok lain, ada lima siswa yang mendapat skor 4 yaitu Adt, Ars, Krn Nbl, dan Nur artinya siswa memberikan pendapat, siswa saling mengoreksi, siswa menghasilkan keputusan yang baik. Dan satu siswa yang mendapat skor 3 yaitu Kris artinya siswa memberikan pendapat -nya,siswa saling mengoreksi, siswa menghasilkan keputusan yang baik, dan ada tiga siswa yang mendapatkan skor 2 artinya siswa memberikan pendapat, siswa saling mengoreksi, siswa menghasilkan keputusan yang baik sehingga persentase 80 dengan kriteria baik sekali. Pada pertemuan II Sikap siswa dalam memperhatikan pendapat atau jawaban dari teman atau kelompok lain, ada tujuh siswa yang mendapat skor 4 yaitu Adt, Ars, Krn Nbl, Kris, Nur dan Spa artinya siswa memberikan pen- dapatnya, siswa saling mengoreksi, siswa menghasilkan keputusan yang baik, dan ada dua siswa yang mendapat skor 3 yaitu Ptri, Amr artinya siswa mem -berikan pendapatnya, siswa saling mengoreksi, siswa menghasilkan keputu -san yang baik, sehingga mendapatkan porsentase 94 dalam kriteria baik sekali. 5. Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan. Pada pertemuan I keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan, ada lima siswa yang mendapat skor 4 yaitu Ars, Krn, Amr, Nbl, Spa artinya siswa memberi pendapatnya, siswa saling mengoreksi, siswa menghasilkan kepu -tusan yang baik, ada empat siswa yang mendapatkan skor 3 yaitu Adt, Ptri, Kris, Nur artinya siswa memberi pendapat, siswa saling mengoreksi, siswa menghasilkan keputusan yang baik sehingga mendapatkan persentase 88 dalam kriteria baik sekali. Pada pertemuan II keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan, adadelapan siswa yang mendapatkan skor 4 yaitu Adt,Ars, Krn, Ptri, Amr, Nbl, Nur dan Spa artinya memberikan pendapatnya, siswa saling mengorek -si, siswa keputusan yang baik sehingga mendapatkan porsentase 97 dalam kriteria baik sekali. 6. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan. Pada pertemuan I keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan ada tiga siswa yang mendapat skor 4 yaitu Adt, Nur, Spa artinya siswa menjawab mendekati benar, siswa menjawab benar, siswa menjawab benar, tepat dan jelas, ada lima siswa yang mendapatkan skor 3 yaitu Ars, Krn, Ptri Nbl, Kris artinya siswa menjawab mendekati benar, siswa menjawab benar, siswa menjawab benar, tepat dan jelas, ada satu siswa yang mendapatkan skor 2 yaitu Amr artinya siswa menjawab mendekati benar, siswa menjawab benar, siswa menjawab benar, tepat dan jelas sehingga mendapat persentase 80 dalam kriteria baik sekali. Pada pertemuan II keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan ada tujuh siswa yang mendapat skor 4 yaitu Adt, Ars, Krn, Nbl, Kris, Nur, Spa, artinya siswa menjawab mendekati benar, siswa menjawab benar, siswa menjawab benar, tepat dan jelas, dan ada dua siswa yang mendapat skor 3 yaitu Ptri, Amr artinya siswa menjawab mendekati benar, siswa menjawab benar, siswa menjawab benar, tepat dan jelas sehingga mendapat persentase 94 dalam kriteria baik sekali. 7. Keaktifan siswa dalam mengeluarkan pendapat. Pada pertemuan I keaktifan siswa dalam mengeluarkan pendapat ada enam siswa yang mendapat skor 3 yaitu Adt, Ars, Krn, Amr, Nbl, Kris,artinya siswa memberikan pendapat, siswa saling mengoreksi, siswa menghasilkan keputusan yang baik, ada dua siswa yang mendapatkan skor 2 yaitu Ptri, Kris artinya siswa memberikan pendapat, siswa saling mengoreksi, siswa mengha- silkan keputusan yang baik, ada satu siswa yang mendapat skor 1 yaitu Nur artinya siswa memberikan pendapat, siswa saling mengoreksi, siswa menghasilkan keputusan yang baik sehingga mendapat persentase 63 dalam kriteria kurang. Pada pertemuan II keaktifan siswa dalam mengeluarkan pendapat ada delapan siswa yang mendapatkan skor 4 yaitu Adt, Ars, Krn,Prti, Amr, Nbl, Kris dan Spa artinya siswa memberikan pendapat, siswa saling mengoreksi, siswa menghasilkan keputusanyang baik, dan ada satu siswa yang mendapat skor 3 yaitu Nur artinya siswa memberikan pendapat, siswa saling mengo -reksi, siswa menghasilkan keputusan yang baik, sehingga mendapat persentase 88 dalam kriteria baik sekali. 8. Sikap siswa dalam belajar. Pada pertemuan I sikap siswa dalam belajar ada enam siswa yang mendapatkan skor 4 yaitu Adt, Ars, Krn, Ptri, Nur, Spa, Putr, Amr, Adt dan Nbl artinya siswa aktif dalam pembelajaran, siswa tanggap dalam pembela- jaran, siswa kreatif dalam pembelajaran dan ada tiga siswa yang mendapatkn skor 3 yaitu Amr, Nbl, Kris sehingga mendapat persentase 91 dalam kri -teria baik sekali. Pada pertemuan II sikap siswa dalam belajar, ada delapan siswa yang mendapat skor 4 yaitu Adt, Ars, Krn, Ptri, Amr, Nbl, Kris, Nur dan Spa arti -nya siswa aktif dalam pembelajaran, siswa tanggap dalam pembelajaran, sis -wa kreatif dalam pembelajaran, maka persentase 100 dalam kriteria baik sekali. 4.1.2.2.4 Refleksi Berdasarkan deskripsi hasil observasi siklus II ditemukan hasil reflek -si sebagai berikut: a. Guru berhasil dapat menyampaikan materi yang telah di sampaikan ke -pada siswa. b. Dengan adanya CD Interaktif dengan pendekatan CTL guru menjadi mudah menyampaikan materi pecahan. c. Guru dapat berhasil karena aktifitas siswa bisa mencapai nilai lebih dari indikator keberhasilan yang di tetapkan minimal 75. d. Hasil tes menunjukan bahwa 81 siswa SD Negeri Kebogadung 02 telah tuntas belajar. e. Siswa mulai terbiasa untuk melakukan belajar kelompok dan memakai alat peraga CD Interaktif yang di sajikan oleh gurunya. f. Siswa sudah berani bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengemukakan pendapat tanpa ditunjuk oleh guru. g. Siswa sudah berani menyajikan dan menjelaskan hasil temuannya di depan kelas. 4.1.2.2.5 Revisi Berdasarkan refleksi pada pembelajaran siklus II, hasil tes dan lembar observasi kompetensi guru dan aktivitas siswa telah mencapai indikator ke- berhasilan maka guru menghentikan penelitian sampai siklus II. a. Ketuntasan belajar klasikal mencapai 89 berarti sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu sebesar 75 b. Siswa mulai terbiasa untuk melakukan belajar kelompok dan bekerjasama untuk memecahkan masalah yang ada. Hal ini ditunjukan dari hasil observasi aktivitas siswa meningkat dalam kategori baik sekali. c. Siswa sudah berani bertanya dan berani menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk oleh guru. Hal ini ditunjukan dari hasil pengamatan aktivitas siswa meningkat dalam kategori baik. d. Siswa sudah berani menjawab dan menjelaskan hasil temuannya di depan kelas. e. Guru perlu membimbing siswa agar cepat dan tepat dalam menyelesaikan masalah permasalahan maupun tes individual sehingga dapat disiplin waktu. 4.2. Pembahasan 4.2.1 Pemaknaan Hasil Temuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Pengaruh Media CD Interaktif Savvy e-Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gerak Tumbuhan (Kuasi Eksperimen di MTs Negeri 3 Jakarta)

0 3 234

Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Konsep Fluida Dinamis

14 174 262

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KAMPUNG KOTAAGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 34

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SUSUNAN BARU BANDARLAMPUNG

0 6 44

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS SISWA KELAS IV A SD NEGERI 1 TOTOKATON

0 6 66

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT OF LEARNING DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 02 DADIREJO.

0 5 15

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Materi Pokok Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan melalui Pembelajaran Matematika Realistik di SD Negeri Dumeling 02 Brebes.

0 1 1

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA MATERI GAYA DAN GERAK IPA MELALUI CD-INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA KELAS IV SDN I TEGOREJO KAB. KENDAL.

0 0 165

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN SISWA KELAS IV SD 02 BAKALAN KRAPYAK

0 0 23