pengetahuan yang diperlukannya. “Menemukan” disini terutama adalah menemukan lagi discovery
, atau dapat juga menemukan yang sama sekali baru invention. Oleh karena itu, materi yang disajikan kepada siswa bukan dalam bentukakhir dan tidak diberitahukan cara
penyelesaiannya. Guru harus lebih ba -nyak berperan sebagai pembimbing dibandingkan sebagai pemberi tahu Suprijono, Agus.2011:30
Atas dasar uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika haruslah dimulai dari penjelasan materi secara konkrit terlebih da -hulu, mengingat usia
anak sekolah dasar masih dalam tahapan berpikir operasio -nal konkrit. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa lebih mudah mengetahui dan memahami tentang materi yang
diajarkan dengan menggunakan media pembela -jaran yang sesuai. Setelah dari tahapan berfikir konkrit selesai dikemudian dapat lanjutkan ke tahapan berfikir yang abstrak. Dengan
demikian peneliti melaksana- kan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan CTL.
2.1.3 Pendekatan CTL
Untuk beradaptasi dengan perkembangan kebutuhan masyarakat dan tek -nologi, pembelajaran matematika di SD perlu terus ditingkatkan kualitasnya. Kita melihat bahwa
informasi yang diketahui oleh manusia setiap hari begitu beraneka ragam, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Dengan demikian, kita harus memanfaatkan cara atau strategi
tertentu untuk memperolehnya. Pembelajaran CTL atau Contextual Teaching and Learning merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki -nya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
da -lam masyarakat.Pembelajaran kontekstual merupakan prosedur pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik memahami makna bahan pelajaran yang mere -ka pelajari
dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan sosial dan budaya masyarakat Suprijono, Agus 2011: 89-91
Pembelajaran kontekstual Contextual Teaching Learning adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penera -pannya dalam kehidupan mereka sehari-hari; sementara siswa memperoleh pe -ngetahuan dan keterampilan dari
konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkontruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat
http:mamansherman. wordpress. com20081104hello-world CTL merupakan suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk
membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna meaningfull yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi,
agama, sosial, ekonomi, maupun kultural. Sehingga peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat diapli -kasikan dan ditransfer dari satu konteks
permasalahan yang satu kepermasalahan lainnya http:abuhasanlpmppalu.wordpress.com20130212pendekatan-ctl-cocok-dalam-
implementasi-kurikulum-2013
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Con- textual Teaching and Learning
TCLmerupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengefektifkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran pada
kurikulum KTSP, serta merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Dengan konsep ini diharapkan hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan. Siswa
bekerja dan mengalami, bukan hanya transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi atau proses pembelajaran lebih diutamakan dari pada hasil dari
pembelajaran.
2.1.4 Penerapan Pendekatan CTL di Kelas