Desa Petir Ketua RT di Desa Petir

5.1.3.2 Desa Petir

Selain pendamping PKH di tingkat kecamatan, dibentuk pula pendamping PKH di tingkat desa yang mempunyai tugas sebagai pengontrol dari segala kegiatan PKH yang dilaksanakan di Desa Petir. Namun dalam pelaksanaannya, tugas pendamping PKH tingkat desa ini tidak berjalan dengan baik hal ini dikarenakan koordinasi antara pendamping PKH di tingkat kecamatan dengan pendamping PKH di tingkat desa tidak berjalan. Sebelumnya segala kegiatan yang dilakukan oleh PKH, khususnya di tingkat desa, tidak pernah dikoordinasikan terlebih dahulu oleh pendamping kecamatan dengan pendamping desa. Bahkan pendamping desa mengaku belum pernah bertemu sebelumnya dengan pendamping PKH kecamatan sejak awal PKH dilaksanakan di Desa Petir. Sehingga segala permasalahan atau kegiatan yang dilaksanakan oleh PKH di Desa Petir tidak diketahui secara resmi oleh pihak Desa Petir. Keterlibatan Desa Petir baru dirasakan pada penurunan dana bulan Maret 2011, karena peserta PKH wajib membawa keterangan dari desa bahwa mereka adalah penerima bantuan dari PKH. Namun keterlibatan pihak desa dalam hal ini tidak dikoordinasikan terlebih dahulu oleh pendamping kecamatan, melainkan para peserta PKH tiba-tiba datang ke kantor Desa Petir untuk meminta surat keterangan tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kepala Divisi Kesajahteraan Rakyat sekaligus pendamping PKH tingkat Desa, yaitu Bapak Tni 43 tahun, “kami sebelumnya tidak pernah dilibatkan secara langsung dalam kegiatan PKH, segala kegiatan PKH yang ada di Desa Petir tidak pernah ada laporan resmi yang kami terima, kemarin pun ketika peserta PKH meminta surat keterangan dari desa, tidak ada koordinasi terlebih dahulu dari pendamping PKH dengan kami.”

5.1.3.3 Ketua RT di Desa Petir

Rukun tetangga RT selaku organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh pemerintah pun dalam pelaksanaan PKH tidak mempunyai andil besar. Ketua RT hanya sekedar mengetahui bahwa ada beberapa warganya yang menjadi peserta PKH. Selebihnya untuk setiap pelaksanaan PKH, ketua RT setempat tidak pernah diberi tahu, khususnya oleh pendamping PKH. Sama halnya dengan aparat Desa Petir, keterlibatan RT pada kegiatan PKH baru dirasakan ketika PKH sudah berjalan tiga tahun. Pada pencairan dana pada bulan Maret 2011 ini ketua RT mulai dilibatkan, yaitu memberikan surat keterangan kepada peserta PKH bahwa ketua RT setempat mengetahui akan ada penurunan dana bantuan langsung yang diterima peserta PKH oleh salah satu dari warganya.

5.1.3.4 Lembaga Pelayanan Kesehatan

Dokumen yang terkait

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Usahatani Padi Sawah Petani Penyewa Lahan (Studi Kasus : Desa Pematang Sijonam, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

13 169 79

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Buruh Harian Panen Jeruk Di Kabupaten Karo (Kasus : Desa Sukanalu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo)

7 72 70

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Alokasi Pengeluaran Keluarga (Studi Kasus di Desa Sudirmara Barat Kecamatan Ciledug, Kabupaten Tangerang, Provinsi Jawa Barat)

0 4 107

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kemandirian Petani Melalui Penyuluhan (Kasus di Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 12 155

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi dalam Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Kasus pada KSM di Kelurahan Loji, Kota Bogor, Jawa Barat)

1 3 141

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN KELUARGA SUBJEKTIF PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

0 9 15

Analisis Implementasi Kebijakan Program Keluarga Harapan terhadap Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pendidikan Keluarga (Kasus Desa Tegal Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

5 23 215

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Oleh Petani Padi Di Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

2 25 123

Cover Proseding FH UB

0 0 1

PERAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO

0 0 163