Lembaga Pelayanan Pendidikan Kantor Pos Dramaga

“pihak PKH tidak pernah berkoordinasi dengan kami terkait adanya program PKH ini, kami hanya mendapatkan formulir yang harus kami isi sesuai dengan apa yang diminta oleh dinas sosial setiap 3 bulan sekali” Jadwal kunjungan yang seharusnya dibuat oleh pihak puskesmas pun tidak terlaksana, hal ini dikarenakan pihak puskesmas tidak mengatahui tugas apa saja yang harus dilakukan. Namun dalam pelaksanaan dari bidang kesehatan, puskesmas tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada siapa pun yang membutuhkan, tanpa ada pengecualian. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ibu Tti 43 tahun, “kami tidak pernah membedakan mana peserta PKH, mana bukan PKH, bagi kami sama saja, lagipula kami tidak tahu mana peserta PKH mana yang bukan, karena peserta PKH ketika berobat tidak pernah memberitahukan kepada kami, bahwa mereka merupakan peserta PKH. Masalah jadwal kami tidak membuatnya, karena kami tidak tahu masalah tersebut” Fungsi dari kartu PKH yang dapat digunakan untuk berobat gratis ke lembaga kesehatan pun tidak tersosialisasikan dengan baik. Akibatnya pihak puskesmas tetap menarik sejumlah uang sesuai dengan ketentuan puskesmas setiap kali peserta PKH berobat. Selain itu fungsi dari kartu PKH ini pun tidak tersosialisasikan dengan baik pula kepada peserta PKH. Mereka tidak mengatahui bahwa kartu tersebut memiliki fungsi yang sama seperti jaminan kesehatan masyarakat Jamkesmas. Sehingga ketika berobat para peserta PKH pun tetap mengeluarkan sejumlah uang.

5.1.3.5 Lembaga Pelayanan Pendidikan

Lembaga pelayanan pendidikan merupakan salah satu lembaga lainnya yang menjadi mitra dalam kegiatan PKH. Peran serta lembaga pendidikan, dalam hal ini sekolah menjadi sangat penting untuk mencapai dari tujuan program PKH yaitu meningkatkan taraf pendidikan anak peserta PKH dan meningkatkan pula terhadap akses pendidikan bagi anak peserta PKH tersebut. Beberapa lembaga pendidikan yang menjadi mitra PKH antara lain: Sekolah Dasar SD, Sekolah Dasar Luar Biasa SDLB, Madrasah Ibtidaiyah MI, Sekolah Menengah Pertama SMP, Sekolah Menengah Luar Biasa SMPLB, SMP terbuka, Madrasah Tsanawiah MTs, Pesantren Salafiah, Balai Pengembangan Kegiatan Belajar BPKB, Sanggar Kegiatan Belajar SKB, dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM. Lembaga pelayanan pendidikan mempunyai kewajiban untuk menerima pendaftaran anak peserta PKH tanpa ada pengecualian, memberi pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, serta melakukan verifikasi komitmen peserta PKH dengan mengabsen peserta didik melalui formulir yang diberikan oleh pihak PT. Pos Indonesia per tiga bulan. Pada pelaksanaan program PKH, segala kewajiban dari lembaga pelayanan pendidikan semuanya dilakukan dengan baik oleh lembaga pelayanan pendidikan di Desa Petir, walaupun tidak ada sosialisasi dan koordinasi sebelumnya dengan pihak PKH. Hal ini sesuai dengan pernyataan salah satu staf guru di SD 01 Petir, Bapak Ddi 48 tahun, “walaupun tidak ada koordinasi sebelumnya dengan pihak PKH, kami tetap memberikan pelayanan pendidikan yang sama bagi anak didik kami, tanpa ada pengecualian termasuk anak PKH, bahkan ada anak didik kami yang mendapatkan PKH yang jarang masuk sekolah, kami panggil orang tuanya”

5.1.3.6 Kantor Pos Dramaga

Kantor pos merupakan salah satu mitra PKH yang memiliki tugas untuk menyampaikan informasi berupa undangan pertemuan, perubahan data, pengaduan dan seterusnya serta menyampaikan bantuan ke tangan penerima manfaat langsung. Namun pada pelaksanaannya, kantor Pos Dramaga, hanya menyampaikan bantuan tunai ke peserta PKH melalui koordinasi dengan pendamping PKH. Untuk penyampaian formulir verifikasi ke lembaga pelayanan kesehatan dan pendidikan dilakukan oleh Kantor Pos Pusat Cabang Bogor.

5.2 Faktor Eksternal PKH

Dokumen yang terkait

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Usahatani Padi Sawah Petani Penyewa Lahan (Studi Kasus : Desa Pematang Sijonam, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

13 169 79

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Buruh Harian Panen Jeruk Di Kabupaten Karo (Kasus : Desa Sukanalu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo)

7 72 70

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Alokasi Pengeluaran Keluarga (Studi Kasus di Desa Sudirmara Barat Kecamatan Ciledug, Kabupaten Tangerang, Provinsi Jawa Barat)

0 4 107

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kemandirian Petani Melalui Penyuluhan (Kasus di Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 12 155

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi dalam Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Kasus pada KSM di Kelurahan Loji, Kota Bogor, Jawa Barat)

1 3 141

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN KELUARGA SUBJEKTIF PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

0 9 15

Analisis Implementasi Kebijakan Program Keluarga Harapan terhadap Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pendidikan Keluarga (Kasus Desa Tegal Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

5 23 215

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Oleh Petani Padi Di Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

2 25 123

Cover Proseding FH UB

0 0 1

PERAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO

0 0 163