Kemudahan Mengakses Bidang Kesehatan Peningkatan Taraf Kesehatan

Tabel 27 Jumlah dan Persentase Anak Peserta PKH Berdasarkan Kehadiran di Sekolah di Desa Petir 2011 Taraf pendidikan anak peserta PKH Jumlah orang Sekolah dan Memiliki kehadiran minimal 85 persen 27 57 Sekolah tetapi tidak memiliki kehadiran minimal 85 persen 12 26 Tidak sekolah 8 17 Total 47 100 Terdaftarnya anak peserta PKH di sekolah dengan diikuti persentasi kehadiran yang tinggi diharapkan kapasitas dari anak peserta PKH tersebut dapat meningkat. Berdasarkan Tabel 27, peserta PKH yang memiliki anak usia sekolah dan terdaftar di sekolah serta memiliki kehadiran minimal 85 persen mencapai 57 persen dan 26 persen anak peserta PKH lainnya yang bersekolah memiliki kehadiran sekolah kurang dari 85 persen.

5.4.3 Kemudahan Mengakses Bidang Kesehatan

Selain dalam bidang pendidikan, kemudahan untuk mengakses bidang kesehatan pun menjadi hal penting lainnya agar tujuan dari PKH dapat tercapai. Jumlah unit pelayanan kesehatan di Desa Petir terbatas namun keberadaanya masih dapat dijangkau oleh seluruh peserta PKH, contonhnya seperti puskesmas yang berada di sebelah kantor desa. Sedangkan untuk posyandu lokasi keberadaannya cukup tersebar merata, karena setiap satuan rukun warga RW memiliki satu posyandu, hal ini memudahkan para peserta PKH yang mempunyai balita untuk pergi ke posyandu setiap bulannya. Tabel 28 Jumlah dan Persentase Peserta PKH Berdasarkan Kemudahan Peserta PKH dalam Mengakses Bidang Kesehatan di Desa Petir 2011 Kemudahan Mengakses Fasilitas Kesehatan Jumlah Dapat mengunjungi fasilitas kesehatan dan terbantu dalam pembiayan kesehatan oleh PKH 6 13 Dapat mengunjungi fasilitas kesehatan tetapi tidak terbantu dalam pembiayan kesehatan oleh PKH 41 87 Total 47 100 Berdasarkan Tabel 28, 87 persen peserta PKH dapat mengunjungi fasilitas kesehatan namun dalam hal pembiayaan kesehatan mereka merasa tidak terbantu dengan adanya PKH. Hal ini dikarenakan setiap kali mengunjungi fasilitas kesehatan untuk memeriksa kesehatannya, mereka tetap harus membayar biaya kesehatan. Hal ini dikarenakan sosialisasi dari fungsi kartu PKH yang dapat digunakan seperti halnya jamkesmas tidak tersampaikan, baik kepada peserta PKH maupun diberbagai fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Hal tersebut mengakibatkan pihak puskesmas tetap menarik sejumlah uang kepada peserta PKH setiap kali mereka berobat. Keberadaan PKH bagi peserta PKH yang dapat mengunjungi fasilitas kesehatan dan merasa terbantu dengan danya PKH dirasakan oleh 13 persen peserta PKH.

5.4.4 Peningkatan Taraf Kesehatan

Tujuan PKH lainnya yaitu untuk meningkatkan taraf kesehatan dari peserta PKH, baik itu untuk ibu hamil, ibu nifas, maupun anak balita yang dimiliki oleh peserta PKH. Namun temuan di lapang menunjukkan bahwa hanya terdapat peserta PKH yang memiliki balita, sehingga penelitian ini hanya mengukur peningkatan kesehatan pada balita dan peserta PKH saja. Tabel 29 Jumlah dan Persentase Peserta PKH Berdasarkan Riwayat Kesehatan Peserta PKH dan Balita dalam Satu Bulan Terakhir di Desa Petir 2011 Riwayat Kesehatan Peserta PKH dan Balitadalam Satu Bulan Terakhir Jumlah orang Peserta PKH dan Balita PKH Tidak Sakit 4 8 Peserta PKH atau Balita PKH Ada yang Sakit, 41 45 Peserta PKH dan Balita PKH Sakit 22 47 Total 47 100 Berdasarkan Tabel 29 menunjukkan, terdapat 8 persen peserta dan balita PKH selama satu bulan terakhir tidak pernah mengalami sakit, 45 persen peserta atau balita PKH, diantaranya pernah merasakan sakit selama satu bulan terakhir, dan 47 persen, baik peserta maupun balita PKH, pernah merasakan sakit selama satu bulan terakhir. Tabel 30 Jumlah dan Persentase Peserta PKH dan Balita Berdasarkan Penyakit yang di Derita di Desa Petir 2011 Penyakit yang di Derita Balita Peserta PKH Panas 19 83 24 51 Batuk 20 87 25 53 Pilek 22 96 30 64 Asma 1 4 10 21 Diare 13 57 20 43 Sakit Kepala 6 26 32 68 Sakit gigi 4 17 13 28 Lainnya 3 13 24 51 Tabel 30 menunjukkan jumlah dan persentase baik balita maupun peserta PKH dalam satu bulan terakhir pernah merasakan sakit, mulai dari sakit panas, batuk, pilek, asma, diare, sakit kepala, dan sakit gigi. Berdasarkan Tabel 30 tersebut, penyakit yang sering dirasakan oleh peserta PKH yaitu panas, batuk pilek, dan sakit panas. Sedangkan balita peserta PKH lebih sering mengalami sakit panas, batuk, pilek, dan diare.

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

PROGRAM KELUARGA HARAPAN Pada bab sebelumnya sudah dipaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PKH di Desa Petir, baik itu faktor internal seperti koordinasi perencanaan dan pelaksanaan program PKH, tugas pendamping PKH, dan kriteria yang digunakan untuk menjaring peserta PKH, maupun faktor eksternal seperti kondisi tempat pelaksanaan PKH di Desa Petir dan tingkat pendidikan peserta PKH. Faktor-faktor tersebut akan dihubungkan dengan kinerja PKH di Desa Petir.

6.1 Kemampuan Pendamping dengan Kinerja PKH

Faktor internal pertama yang mempengaruhi kinerja PKH yaitu kemampuan pendamping. Kemampuan pendamping dalam hal ini yaitu segala tugas yang harus dilakukan oleh pendamping PKH untuk mensukseskan program PKH, mulai dari tugas persiapan program sampai tugas rutin yang harus dilakukan oleh pendamping. Tabel 31 menunjukkan bahwa kemampuan pendamping memiliki hubungan yang negatif dengan kinerja PKH. Baik kinerja pada taraf rendah, sedang maupun tinggi memiliki kecenderungan persentase kemapuan pendamping PKH yang rendah. Selain itu, persentase tertinggi pada tabel tersebut menunjukkan, bahwa kemampuan pendamping yang rendah memiliki kecenderungan kinerja PKH yang sedang. Tabel 31 Persentase Pendamping PKH Berdasarkan Kinerja PKH dan Kemampuan Pendamping PKH Kemampuan Pendamping PKH Kinerja PKH Rendah Sedang Tinggi Total Rendah 6.38 68.09 25.53 100.00 Sedang 0.00 0.00 0.00 0.00 Tinggi 0.00 0.00 0.00 0.00 Hal tersebut sesuai dengan temuan di lapangan, tidak semua tugas pendamping dilaksanakan sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Sebagai contoh untuk tugas perencanaan awal seperti melakukan pertemuan awal dengan

Dokumen yang terkait

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Usahatani Padi Sawah Petani Penyewa Lahan (Studi Kasus : Desa Pematang Sijonam, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

13 169 79

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Buruh Harian Panen Jeruk Di Kabupaten Karo (Kasus : Desa Sukanalu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo)

7 72 70

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Alokasi Pengeluaran Keluarga (Studi Kasus di Desa Sudirmara Barat Kecamatan Ciledug, Kabupaten Tangerang, Provinsi Jawa Barat)

0 4 107

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kemandirian Petani Melalui Penyuluhan (Kasus di Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 12 155

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi dalam Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (Kasus pada KSM di Kelurahan Loji, Kota Bogor, Jawa Barat)

1 3 141

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN KELUARGA SUBJEKTIF PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

0 9 15

Analisis Implementasi Kebijakan Program Keluarga Harapan terhadap Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pendidikan Keluarga (Kasus Desa Tegal Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

5 23 215

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Oleh Petani Padi Di Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

2 25 123

Cover Proseding FH UB

0 0 1

PERAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO

0 0 163