LMD, dan 7 melengkapi sarana kesehatan yang lain seperti sanitasi dan air bersih.
2.1.5 Program Keluarga Harapan
Pedoman Program Keluarga Harapan yang dikeluarkan oleh Departemen Sosial 2007 menjelaskan pengertian Program Keluarga Harapan PKH, yaitu
program yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin RTSM sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
SDM, yaitu melalui pendidikan dan kesehatan. Tujuan utama PKH yaitu untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada
kelompok masyarakat miskin dan tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian target MDGs. Sedangkan tujuan khusus dari PKH
sebagai berikut: 1. Meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM.
2. Meningkatkan taraf pendidikan anak RTSM. 3. Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu nifas dan anak di
bawah 6 tahun dari RTSM. 4. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan ,
khususnya bagi RTSM. Adapun manfaat dari PKH yaitu:
1. Untuk jangka pendek memberikan income effect kepada rumah tangga miskin melalui pengurangan beban pengeluaran rumah tangga miskin.
2. Untuk jangka panjang dapat memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui:
a. Peningkatan kualitas kesehatannutrisi, pendidikan dan kapasitas pendapatan anak dimasa depan price effect anak keluarga miskin.
b. Memberikan kepastian kepada anak keluarga miskin dimasa depan. 3. Merubah perilaku keluarga miskin yang relatif kurang mendukung
peningkatan kesejahteraan akibat antara lain: a. Kurangnya informasi mengenai hak, manfaat, keuntungan, dan
kesempatan. b. Tingginya biaya tidak langsung.
c. Opportunity Cost anak bekerja lebih “menguntungkan” daripada bersekolah.
4. Mengurangi pekerja anak. 5. Peningkatan kualitas pelayanan dan barang publik melalui complementary
perbaikan akses pendidikan dan kesehatan keluarga miskin, penyempurnaan sistem perlindungan sosial dan pelaksanaan desentralisasi.
6. Mempercepat pencapaian MDGs. Program ini bukan dimaksudkan sebagai kelanjutan program Subsidi
Langsung Tunai SLT yang diberikan dalam rangka membantu rumah tangga miskin mempertahankan daya belinya pada saat pemerintah melakukan
penyesuaian harga BBM. PKH lebih dimaksudkan sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin. Keikutsertaan daerah
dilakukan melalui dua tahap, yaitu: a. Tahap pertama, pemilihan provinsi yang dilakukan atas dasar kesediaan
pemerintah provinsi pada saat Musrenbang tahun 2006. Sebanyak tujuh provinsi telah dipilih sebagai daerah uji coba pelaksanaan PKH, yaitu
Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur.
b. Tahap kedua, pemilihan kabupatenkota dan kecamatan. Dari ke tujuh provinsi yang telah terpilih, selanjutnya dipilih sejumlah kabupatenkota dan dengan
kriteria: i tingginya angka kemiskinan, ii angka gizi buruk dan angka transisi dari SDMI ke SMPMTs, iii ketersediaan sarana dan prasarana baik
pendidikan maupun kesehatan, serta iv adanya komitmen daerah. Keikutsertaan daerah dalam PKH ditentukan juga oleh kesediaan
pemerintah daerah untuk melaksanakan PKH. Hal ini dimaksud untuk menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang merupakan salah satu
kunci keberhasilan pelaksanaan program. Untuk itu, sebelum pelaksanaan dimulai, pimpinan daerah Bupati harus menandatangani surat pernyataan
menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang dibutuhkan dalam program PKH termasuk segala aspek yang berkaitan didalamnya.
2.2 Kinerja