Sejarah Kawasan Letak dan Aksesibilitas

BAB IV KONDISI UMUM KAWASAN

4.1. Taman Nasional Tesso Nilo

4.1.1. Sejarah Kawasan

Hutan Tesso Nilo ditetapkan sebagai taman nasional Tanggal 19 Juli 2004 melalui Surat Keputusan No. 255Menhut-II2004. Taman Nasional Tesso Nilo TNTN sebelumnya merupakan areal HPH PT. Inhutani IV eks HPH PT. Dwi Marta yang telah dicabut ijinnya oleh Menteri Kehutanan sebagai persiapan penunjukan Kawasan Konservasi Tesso Nilo. Gambar 4 Kronologis penunjukan Taman Nasional Tesso Nilo.

4.1.2. Letak dan

Luas Taman Nasional Tesso Nilo TNTN berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu. Luas kawasan TNTN yaitu 38.576 hektar. TNTN terletak pada 0 ° 088,6 LU - 0 ° 2115,2 LS dan 101 ° 0320,7 BT - 101 ° 5143,6 BT. Batas kawasan TNTN, yaitu : Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 255Menhut-II2004 Tanggal 19 Juli 2004 memutuskan sebagian kawasan di HPT Kelompok Hutan Tesso Nilo seluas ± 38.576 ha menjadi Taman Nasional Tesso Nilo. Gubernur Riau melalui Surat No.522.2EK1006 Tanggal 30 April 2001 dan Surat No.522.51EK1678 Tanggal 31 Juli 2002 mengusulkan HP Tesso Nilo seluas 188.000 ha yang terletak di Kabupaten Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi sebagai kawasan konservasi gajah. Keputusan Menteri Kehutanan No. 10258Kpts-II2002 Tanggal 13 Desember 2002 Jo. No. 282Kpts-II2003 Tanggal 25 Agustus 2003 mencabut ijin HPH PT. Inhutani IV eks HPH Dwi Marta di Kawasan HPT Kelompok Hutan Tesso Nilo seluas 38.576 ha sebagai persiapan penunjukan kawasan konservasi Tesso Nilo. 1 Bagian timur berbatasan dengan Dusun Bagan Limau dan PT. Inti Indosawit Subur. 2 Bagian barat berbatasan dengan PT. Nanjak Makmur. 3 Bagian utara berbatasan dengan PT. RAPP, Desa. Lubuk Kembang Bunga dan Desa Air Hitam. 4 Bagian selatan berbatasan dengan PT. Putri Lindung Bulan, PT. Rimba Lazuardi dan PT. Peranap Indah Gambar 5. Sumber : WWF Indonesia-Program Riau Gambar 5 Batas kawasan Taman Nasional Tesso Nilo.

4.1.3. Aksesibilitas

Taman Nasional Tesso Nilo TNTN dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Aksesibilitas untuk menuju kawasan TNTN, yaitu : 1 Jalan Raya Lintas Timur Sumatera – Ukui – Air Hitam – Lubuk Kembang Bunga, ± 25,5 km. 2 Jalan Raya Lintas Timur Sumatera – Ukui – Bagan Limau, ± 15,9 km. 3 Jalan Raya Taluk Kuantan – Air Molek – Baserah – Simpang Inuman, ± 19 km. 4. Jalan Raya Taluk Kuantan – Air Molek – Simpang Lala – Pontian Mekar, ± 21,5 km. 5. Jalan Raya Taluk Kuantan – Air Molek – Simpang Kelayang, ± 23 km. 6. Jalan Raya Taluk Kuantan – Air Molek – Simpang Selanjut, ± 29,6 km. 7. Jalan Raya Taluk Kuantan – Air Molek – Simpang Sentajo.

4.1.4. Kondisi Fisik dan Biologi

Dokumen yang terkait

Strategi Pengendalian Konflik Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) Di Provinsi Aceh

9 73 183

Helminthes Parasite at feces of Sumatran Rhinoceros (Dicerorhino sumatrensis) and Sumatran Elephant (Elephas maximus sumatranus) in way Kambas National Park Lampung ( Semi Insitu )

0 6 1

Preference and estiamtion ofo natural feed productivity of sumatran elephants (elephas maximus sumatranus Temmick 1847) in seblat training center for elephants north Bengkulu

0 6 9

The Behaviour and characteristics potential of habitat of mosquitoes Anopheles spp. in Riau Village Riau Silip Subdistrict Bangka District Bangka Belitung Province

0 3 200

Pengelolaan dan Tingkat Kesejahteraan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) di Taman Margasatwa Ragunan

0 9 32

The Behaviour and characteristics potential of habitat of mosquitoes Anopheles spp. in Riau Village Riau Silip Subdistrict Bangka District Bangka Belitung Province

0 4 123

this PDF file A Study of Elephant Care Condition (Elephas Maximus Sumatranus) at Saree Elephant Conservation Center, Aceh Besar | Novitri | Jurnal Biologi Edukasi 1 PB

0 0 9

ZINC PHOSPIDE AS MAIN KILLER AGEN AT SUMATERA ELEPHANT DEATH (Elephas Maximus Sumatranus): CASE IN RIAU Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 8

Selection of Sumatra Elephants (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) Toward Habitat Types and Resources in Wildlife Sanctuary of Padang Sugihan, South Sumatra Province

0 0 8

JENIS PAKAN MEMPENGARUHI PRODUKSI BIOGAS DARI FESES GAJAH, STUDI KASUS GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN, JAKARTA SELATAN

0 0 7