Kondisi Sosial dan Ekonomi

4.1.5. Kondisi Sosial dan Ekonomi

Kecamatan yang termasuk dalam kawasan TNTN yaitu Kecamatan Pasir Penyu dan Ukui. Desa yang terdekat dan berbatasan langsung dengan TNTN yaitu Pontian Mekar Kec. Pasir Penyu serta Air Hitam, Lubuk Kembang Bunga dan Dusun Bagan Limau Kec. Ukui. Masyarakat di sekitar TNTN umumnya berasal dari Suku Melayu, Minangkabau, Jawa, Sunda dan Tapanuli. Masyarakat sekitar kawasan sangat bergantung pada TNTN. Keterbatasan lapangan kerja menyebabkan masyarakat sekitar TNTN bekerja sebagai penebang kayu di hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, usaha pertanian tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup karena serangan gajah dan hama lain seperti tikus, babi hutan dan monyet. Ketika Hutan Tesso Nilo diusahakan oleh HPH PT. Dwi Marta pada Tahun 1970, perekonomian di sekitar Hutan Tesso Nilo didominasi oleh kegiatan penebangan hutan. Kemudian Tahun 1990 kebijakan pengusahaan HPH berubah menjadi pengusahaan HPHTI dan Hutan Tesso Nilo dikelola oleh PT. Inhutani IV. Ketika pemeritah mencabut HPHTI PT. Inhutani IV dan menetapkannya sebagai Taman Nasional Tesso Nilo, penebangan hutan masih terjadi yang dikenal dengan nama illegal logging. Ramadhan 2005 menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas masyarakat yang berdampak negatif terhadap pengelolaan kawasan TNTN dan kelestarian gajah, yaitu : 1 Kondisi kawasan yang kurang ideal sehingga sulit dilakukan perlindungan dan pengamanan kawasan. 2 Banyaknya akses jalan darat dan sungai ke dalam kawasan TNTN mendorong dan mempermudah terjadinya penebangan dan perburuan liar. 3 Masyarakat pendatang meningkat yang menyebabkan terjadinya perebutan kawasan hutan untuk dijadikan lahan pertanian. 4 Kurang jelasnya batas kawasan TNTN. 5 Tingkat kesadaran, kesejahteraan ekonomi dan pendidikan masyarakat sekitar kawasan TNTN rendah. Penggunaan lahan lain yang terdapat di TNTN, yaitu : 1 Bagian utara TNTN terdapat HTI tanaman akasia seluas 2.994,03 hektar yang dikelola oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper RAPP. 2 Bagian timur TNTN terdapat tanaman sawit seluas 3.073,62 hektar yang merupakan areal PT. Inti Indosawit Subur dan kebun milik masyarakat dengan sistem KKPA Kredit Koperasi Primer Anggota dengan luasan masing- masing yaitu 1.340,98 hektar dan 1.732,64 hektar. Selain itu, terdapat tanaman karet seluas 376,66 hektar yang diusahakan oleh masyarakat. 3 Kawasan TNTN yang masih tertutup vegetasi seluas 35.245,39 hektar, sisanya berupa lahan terbuka dan ladang huma BKSDA Riau 2006a.

4.2. Lubuk Kembang Bunga

4.2.1. Kondisi Fisik

Lubuk Kembang Bunga LKB terletak di Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Luas wilayah LKB yaitu 24.293 hektar dengan batas- batas wilayah sebagai berikut : 1 Bagian timur berbatasan dengan Desa Air Hitam dan PT. Inti Indosawit Subur. 2 Bagian barat berbatasan dengan Lubuk Bunut dan PT. RAPP. 3 Bagian utara berbatasan dengan PT. Musi Mas, PT. RAPP dan Sungai Kundur 4 Bagian selatan berbatasan dengan PT. RAPP dan TNTN. Lubuk Kembang Bunga merupaka daerah dataran rendah dengan ketinggian 2 - 40 mdpl. Rata-rata curah hujan Tahun 2007 yaitu 48,4 mm bulan Juli - 453,2 mm bulan November. Rata-rata kelembaban udara Tahun 2007 yaitu 77,9 - 88,4 . Suhu udara rata-rata pada siang hari yaitu 32,0°C - 352,°C dan malam hari 19,0°C - 22,8°C. Suhu udara maksimum yaitu 32,2°C bulan April dan suhu udara minimum 19,0°C bulan November. BPS Ukui 2007.

4.2.2. Kondisi Sosial dan Ekonomi

Dokumen yang terkait

Strategi Pengendalian Konflik Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) Di Provinsi Aceh

9 73 183

Helminthes Parasite at feces of Sumatran Rhinoceros (Dicerorhino sumatrensis) and Sumatran Elephant (Elephas maximus sumatranus) in way Kambas National Park Lampung ( Semi Insitu )

0 6 1

Preference and estiamtion ofo natural feed productivity of sumatran elephants (elephas maximus sumatranus Temmick 1847) in seblat training center for elephants north Bengkulu

0 6 9

The Behaviour and characteristics potential of habitat of mosquitoes Anopheles spp. in Riau Village Riau Silip Subdistrict Bangka District Bangka Belitung Province

0 3 200

Pengelolaan dan Tingkat Kesejahteraan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) di Taman Margasatwa Ragunan

0 9 32

The Behaviour and characteristics potential of habitat of mosquitoes Anopheles spp. in Riau Village Riau Silip Subdistrict Bangka District Bangka Belitung Province

0 4 123

this PDF file A Study of Elephant Care Condition (Elephas Maximus Sumatranus) at Saree Elephant Conservation Center, Aceh Besar | Novitri | Jurnal Biologi Edukasi 1 PB

0 0 9

ZINC PHOSPIDE AS MAIN KILLER AGEN AT SUMATERA ELEPHANT DEATH (Elephas Maximus Sumatranus): CASE IN RIAU Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 8

Selection of Sumatra Elephants (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) Toward Habitat Types and Resources in Wildlife Sanctuary of Padang Sugihan, South Sumatra Province

0 0 8

JENIS PAKAN MEMPENGARUHI PRODUKSI BIOGAS DARI FESES GAJAH, STUDI KASUS GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN, JAKARTA SELATAN

0 0 7