Konsep Nilai Penilaian Ekonomi Kerugian Bencana

Tim Flying Squad terdiri dari empat ekor gajah dua jantan dan dua betina beserta delapan orang pelatih mahout. Bentuk kerja dari Tim Flying Squad yaitu patroli dengan gajah, patroli dengan kendaraan dan pengusiran gajah liar. Tim Flying Squad menggunakan alat bantu penghasil bunyi seperti meriam yang terbuat dari pipa paralon untuk membantu saat melakukan pengusiran atau penggiringan gajah. Tujuan pengoperasian Tim Flying Squad, yaitu : 1 Mengurangi gangguan gajah di masyarakat melalui pengusiran gajah agar kembali ke habitatnya dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat cara-cara pengurangan gangguan gajah. 2 Membantu pengelolaan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo melalui monitoring batas kawasan dari kegiatan pembalakan liar. 3 Mendayagunakan gajah tangkap yang dipelihara oleh pemerintah menjadi gajah Flying Squad. 4 Upaya persuasif kepada masyarakat agar memiliki kemampuan dan kepercayaan diri untuk melindungi kawasan pertanian mereka secara swadaya.

2.3. Penilaian Ekonomi

2.3.1. Konsep Nilai

Nilai merupakan persepsi terhadap suatu objek barang atau jasa pada tempat dan waktu tertentu. Ukuran harga ditentukan oleh waktu, barang atau uang yang akan dikorbankan seseorang untuk memiliki atau menggunakan barang atau jasa yang diinginkannya. Davis 1989 mengklasifikasi nilai berdasarkan cara penilaiannya, yaitu : 1 Nilai pasar market value, yaitu nilai yang ditetapkan melalui transaksi pasar. 2 Nilai kegunaan value in use, yaitu nilai bagi individu tertentu induce value. 3 Nilai sosial social value, yaitu nilai yang ditetapkan melalui peraturan, hukum ataupun perwakilan masyarakat.

2.3.2. Penilaian Ekonomi Kerugian Bencana

Penilaian valuasi yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan konsep dan metodologi untuk menduga nilai barang dan jasa. Pendekatan dalam menilai kerugian bencana, yaitu : 1 Pendekatan pasar , yaitu dengan menggunakan pendekatan nilai pasar based market methode. 2 Pendekatan non-pasar, yaitu menilai kerugian jiwa atau yang tidak memiliki pasar market is non-existence. Klasifikasi kerugian bencana, yaitu : 1 Kerugian langsung, yaitu kerusakan fisik langsung akibat bencana. 2 Kerugian tidak langsung, yaitu konsekuensi dampak fisik dari suatu bencana. Tabel 4 Penilaian kerugian bencana Pengukuran Kerugian Langsung Kerugian Tidak Langsung 1 Pasar market a. Kerusakan struktur bangunan dan isinya b. Kerusakan kendaraan c. Kerusakan bangunan publik dan isinya d. Kerusakan infrastruktur e. Kehilangan tanaman dan pepohonan f. Biaya penanganan a. Kehilangan nilai tambah karena tidak berjalannya industri, perdagangan eceran, distribusi dan jasa b. Peningkatan biaya dalam mempertahankan produksi c. Peningkatan biaya dalam penyelenggaraan alternatif layanan publik d. Peningkatan biaya perjalanan dan transportasi e. Tambahan biaya terkait dengan layanan kedaruratan selama terjadi bencana 2 Bukan pasar non-market a. Kematian dan kecelakaan b. Kehilangan barang-barang bersejarah c. Kerusakan situs-situs budaya dan peninggalan sejarah d. Kerusakan ekologis e. Kehilangan plasma nutfah a. Gangguan kehidupan selama evakuasi b. Sakit dan kematian yang diakibatkan stress c. Trauma d. Hilangnya komunitas e. Non-use values dari kehilangan situs bersejarah dan lingkungan Sumber : Syaukat 2008 Sumberdaya yang hilang atau rusak akibat bencana dapat dinilai secara ekonomi melalui teknik : 1 Analisis Biaya - Manfaat Benefit - Cost Analysis Teknik ini menilai sumberdaya dengan membandingkan antara manfaat dan biaya yang terkait dengan suatu proyekprogram terkait dengan intervensi sosial dalam upaya menghindari “market failure”. 2 Teknik Berdasarkan Pasar Market Based Technique Manfaat yang dihasilkan oleh sumberdaya harus dapat dibeli dan dijual di pasar. 3 Teknik Pilihan Terungkap Revealed Preference Techniques a. Teknik pengeluaran preventif Preventive expenditure technique Nilai sumberdaya dihitung dari apa yang disiapkan oleh orang atau sekelompok orang untuk pencegahan preventif yang menyebabkan kerusakan sumberdaya. b. Avertive behaviour technique AB Penghitungan nilai eksternalitas dilakukan dengan menghitung berapa biaya yang disiapkan seseorang untuk menghindari dampak negatif dari kerusakan sumberdaya. Misalnya pindah ke daerah yang kualitas lingkungannya lebih baik sehingga akan ada biaya pindah. Jika kepindahan menyangkut tempat kerja maka biaya transportasi ke tempat kerja yang baru juga merupakan biaya ekternalitas. c. Teknik biaya pengganti Replacement cost technique Teknik ini mengestimasi berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengganti kerugian hilangnya sumberdaya dengan substitusi yang lain. d. Teknik fungsi produksi Production function technique Sumber daya yang terkena dampak dari perubahan lingkungan merupakan input pada produksi yang memanfaatkan lingkungan tersebut. Misalnya pencemaran tanah, maka nilai panen komoditas pertanian dapat digunakan sebagai estimasi nilai sumberdaya. e. Teknik harga hedonik Hedonic pricing technique Pada teknik ini hubungan antara harga pasar dari barang atau jasa dengan faktor-faktor terkait sumberdaya digunakan untuk mengestimasi nilai perubahan sumberdaya. f. Metode biaya pengobatan Cost of illness Metode ini digunakan untuk memperkirakan biaya morbiditas akibat perubahan yang menyebabkan orang menderita sakit. Total biaya dihitung baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu dengan mengukur biaya yang harus disediakan untuk perlakuan penderita lain, seperti perawatan di rumah sakit, perawatan selama penyembuhan, pelayanan kesehatan yang lain dan obat-obatan. Secara tidak langsung yaitu mengukur nilai kehilangan produktivitas akibat seseorang menderita sakit, melalui penggandaan upah oleh kehilangan waktu karena tidak bekerja. Taksiran biaya tidak termasuk rasa sakit yang diderita dan biaya penderitaannya sendiri. Syaukat 2008 menjelaskan empat prinsip penghitungan dalam penilaian kerugian bencana. Keempat prinsip tersebut adalah : 1 Kerugian dihitung dari semua komponen masyarakat all members of the society bukan kerugian individual perusahaan atau rumah tangga. 2 Nilai sebenarnya true value bagi masyarakat digambarkan dengan menggunakan harga pasar market prices. 3 Wilayah yang dinilai kerugian ekonominya memiliki batas-batas yang jelas. 4 Kerugian dihitung menggunakan pendekatan dengan dan tanpa bencana bukan sebelum dan sesudah bencana.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian mengenai nilai ekonomi konflik manusia dan gajah dilaksanakan selama 2 bulan mulai dari bulan Juli hingga Agustus 2009. Pengambilan data lapangan dilaksanakan di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan , Provinsi Riau. Sumber : WWF Indonesia-Program Riau Gambar 2 Lokasi penelitian Desa Lubuk Kembang Bunga.

3.2. Alat dan Objek Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu peta penyebaran dan pergerakan gajah di Taman Nasional Tesso Nilo, panduan wawancara, alat tulis

Dokumen yang terkait

Strategi Pengendalian Konflik Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) Di Provinsi Aceh

9 73 183

Helminthes Parasite at feces of Sumatran Rhinoceros (Dicerorhino sumatrensis) and Sumatran Elephant (Elephas maximus sumatranus) in way Kambas National Park Lampung ( Semi Insitu )

0 6 1

Preference and estiamtion ofo natural feed productivity of sumatran elephants (elephas maximus sumatranus Temmick 1847) in seblat training center for elephants north Bengkulu

0 6 9

The Behaviour and characteristics potential of habitat of mosquitoes Anopheles spp. in Riau Village Riau Silip Subdistrict Bangka District Bangka Belitung Province

0 3 200

Pengelolaan dan Tingkat Kesejahteraan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) di Taman Margasatwa Ragunan

0 9 32

The Behaviour and characteristics potential of habitat of mosquitoes Anopheles spp. in Riau Village Riau Silip Subdistrict Bangka District Bangka Belitung Province

0 4 123

this PDF file A Study of Elephant Care Condition (Elephas Maximus Sumatranus) at Saree Elephant Conservation Center, Aceh Besar | Novitri | Jurnal Biologi Edukasi 1 PB

0 0 9

ZINC PHOSPIDE AS MAIN KILLER AGEN AT SUMATERA ELEPHANT DEATH (Elephas Maximus Sumatranus): CASE IN RIAU Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 8

Selection of Sumatra Elephants (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) Toward Habitat Types and Resources in Wildlife Sanctuary of Padang Sugihan, South Sumatra Province

0 0 8

JENIS PAKAN MEMPENGARUHI PRODUKSI BIOGAS DARI FESES GAJAH, STUDI KASUS GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN, JAKARTA SELATAN

0 0 7