Pembatasan Masalah Perumusan Masalah

134 4. Ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar matematika siswa, sehingga siswa kurang atau tidak menyukai matematika. Adapun masalah yang muncul adalah apakah motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa? 5. Ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan oleh proses pembelajaran atau proses belajar mengajar yang masih menggunakan alat peraga atau media yang sederhana dan kurang menarik, sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Berkenaan dengan hal ini, apakah penggunaan alat peraga yang inovatif dan menarik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?

C. Pembatasan Masalah

Banyak permasalahan yang muncul sehingga agar permasalahan menjadi lebih memfokus dan tidak berkembang, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pemilihan model pembelajaran yang tepat yang ditinjau dari motivasi belajar siswa. Adapun batasan-batasan masalahnya sebagai berikut: 1. Model pembelajaran yang digunakan dibatasi pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan pembelajaran Direct Instruction pengajaran langsung berbantuan komputer. Penggunaan media komputer dalam model direct instruction dibatasi pada materi yang sesuai dengan software pembelajaran microsoft powerpoint yang telah ada dan program tersebut siap pakai, sedangkan model kooperatif tipe Jigsaw menggunakan pembelajaran 135 dalam kelompok yang terdiri dari beberapa anggota dan setiap anggota bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. 2. Prestasi belajar matematika pada penelitian ini dibatasi pada hasil belajar siswa yang dicapai melalui proses belajar mengajar, yaitu nilai tes dengan alat ukur yang telah disediakan untuk kompetensi dasar 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah pada kelas VII SMP. 3. Motivasi belajar matematika siswa. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan motivasi adalah keseluruhan daya gerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan. Yang dibedakan menjadi motivasi tinggi, motivasi sedang dan motivasi rendah. 4. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gemolong, SMP Negeri 1 Sukodono, dan SMP Negeri 2 Mondokan di Kabupaten Sragen, pada semester dua, tahun pelajaran 20082009. 136

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw akan memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model Direct Instruction berbantuan komputer? 2. Apakah prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi tinggi lebih baik daripada siswa dengan motivasi sedang, dan apakah prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi sedang lebih baik daripada siswa dengan motivasi rendah? 3. Apakah pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw memberikan prestasi lebih baik dibanding model Direct Instruction berbantuan komputer pada siswa dengan motivasi belajar matematika yang tinggi? 4. Apakah pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw memberikan prestasi lebih baik dibanding model Direct Instruction berbantuan komputer pada siswa dengan motivasi belajar matematika yang sedang? 5. Apakah pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw memberikan prestasi lebih baik dibanding model Direct Instruction berbantuan komputer pada siswa dengan motivasi belajar matematika yang rendah? 137

E. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Wacana Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Konsep Virus Kelas X (Penelitian Deskriptif Di Sma Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)

1 7 275

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 17

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 5

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN JIGSAW PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN BLORA

0 3 118

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN SRAGEN

3 5 101

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100