167 3 Perlu tidaknya dorongan dari luar untuk berprestasi dalam pelajaran
matematika. 4 Keinginan mendalami materi pelajaran matematika yang diajarkan di
sekolah. 5 Besarnya usaha untuk berprestasi dalam matematika.
6 Kesenangan untuk bekerja sendiri. 7 Kesenangan, kerajinan, dan besarnya semangat untuk belajar.
8 Keberanian untuk mempertahankan pendapat bila yakin ia benar, dan mengakui kesalahan jika memang salah.
9 Kesenangan dalam mencari dan memecahkan soal-soal matematika. 10 Mengejar tujuan jangka panjang.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang relevan terkait penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw sebagai berikut:
1. Penelitian Mujafar 2006 dengan judul “Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Pokok Bahasan Peluang Ditinjau
Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Ilmu Alam SMA Negeri 3 Surakarta”, dengan kesimpulan prestasi belajar matematika pada pokok bahasan Peluang
dengan menggunakan metode Jigsaw lebih baik dibanding dengan menggunakan metode konvensional.
2. Penelitian Ira Kurniawati 2003 dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Matematika
168 Ditinjau Dari Aktifitas Belajar Siswa Kelas II SLTP Negeri 15 Surakarta”,
dengan hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan aktifitas
belajar tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi belajar matematika. 3. Penelitian Sardulo Gembong 2008 dengan judul “Efektifitas Pembelajaran
Matematika Model Kooperatif Jigsaw Dengan Pendekatan Matematisasi Berjenjang Dan Tanpa Pendekatan Matematisasi Berjenjang Ditinjau Dari
Motivasi Belajar Dan Intelegensi Siswa Pada Siswa SMA Di Kota Madiun”, dengan hasil bahwa prestasi belajar matematika yang dilakukan dengan model
kooperatif Jigsaw dengan pendekatan matematisasi berjenjang lebih baik dari pada pembelajaran model kooperatif Jigsaw tanpa pendekatan matematisasi
berjenjang. Kesamaan dengan penelitian ini dengan penelitian yang relevan tersebut di
atas adalah sama-sama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan salah satu penelitian yang relevan tersebut juga ditinjau dari motivasi belajar.
Sedang perbedaan dengan penelitian ini adalah materi pembelajaran untuk penelitian, tempat penelitian, penggunaan media komputer dan model
pembelajaran sebagai pembanding model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
C. Kerangka Berpikir