Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

180 semua segi dan hanya berbeda dalam pemberian metode pembelajarannya. Sedangkan pada kelompok eksperimen metode yang digunakan dalam proses belajar adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Sedangkan untuk yang kelompok kontrol menggunakan metode pembelajaran Direct Instruction berbantuan komputer. Sedangkan variabel bebas lain yang mungkin ikut mempengaruhi variabel terikat yaitu motivasi belajar. Pada akhir penelitian kedua kelompok diukur dengan menggunakan alat ukur yang sama. Hasil pengukuran tersebut digunakan sebagai data eksperimen, kemudian data yang diperoleh diolah dan hasilnya dibandingkan dengan tabel uji statistik. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian eksperimen semu quasi-experimental research , karena peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1 Populasi Menurut Mohammad Nazir 1988: 70, populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 1998: 115, populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri Se- Kabupaten Sragen tahun pelajaran 20082009. 2 Sampel Menurut Suharsimi Arikunto 1998: 117, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel yang mewakili siswa kelas VII SMP Negeri 181 se-Kabupaten Sragen adalah siswa dari 6 kelas yang terdiri 3 kelas Eksprimen dan tiga kelas kontrol dari SMP Negeri 2 Gemolong kelompok atas, SMP Negeri 1 Sukodono kelompok tengah dan SMP Negeri 2 Mondokan kelompok bawah tahun pelajaran 20082009. Rincian data sampel sebagai berikut: a. Kelas kontrol siswa kelasVII masing-masing dari SMPN 2 Gemolong yaitu kelas VII C sebanyak 40 siswa, SMPN 1 Sukodono kelas VII B sebanyak 40 siswa dan SMPN 2 Mondokan kelas VII B sebanyak 44 siswa. Total siswa kelas kontrol pada penelitian ini adalah 124 siswa. b. Kelas eksperimen siswa kelas VII masing--masing dari SMPN 2 Gemolong yaitu kelas VII A sebanyak 39 siswa, SMPN 1 Sukodono kelas VII C sebanyak 40 siswa dan SMPN 2 Mondokan kelas VII A sebanyak 44 siswa. Total siswa kelas eksperimen pada penelitian ini adalah 123 siswa. 3 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling, yaitu dengan cara pengelompokan sekolah berdasarkan ranking dari nilai Ujian Nasional tingkat Kabupaten Sragen menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas, kelompok tengah dan kelompok bawah. Kemudian diambil secara acak tiga sekolah yang akan dijadikan sampel dengan masing-masing sekolah mewakili satu kelompok. Data sekolah dapat dilihat pada Lampiran 28. Setelah terpilih tiga sekolah, untuk menentukan kelas eksperimen, diambil 3 kelas dengan cara mengundi dari kelas VII pada masing-masing sekolah tersebut. Undian tersebut dilaksanakan dalam satu tahap dengan dua kali pengambilan. 182 Nomor kelas yang keluar pertama ditetapkan sebagai kelas untuk eksperimen model kooperatif tipe Jigsaw dan nomor kelas yang keluar berikutnya ditetapkan sebagai kelas kontrol model pembelajaran Direct Instruction. Adapun langkah-langkah pengambilan sampel dilakukan sebagai berikut: a. Pengambilan 2 kelas dari 6 kelas di SMPN 2 Gemolong yang ada dengan cara acak dan terpilih kelas VII C sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 40 siswa dan kelas VII A sebagai kelompok eksperimen sejumlah 39 siswa. b. Pengambilan 2 kelas dari 6 kelas di SMPN 1 Sukodono yang ada dengan cara acak dan terpilih kelas VII B sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 40 siswa dan kelas VII C sebagai kelompok eksperimen sejumlah 40 siswa. c. Pengambilan 2 kelas dari 3 kelas di SMPN 2 Mondokan yang ada dengan cara acak dan terpilih kelas VII B sebagai kelompok kontrol dengan jumlah 44 siswa dan kelas VII A sebagai kelompok eksperimen sejumlah 44 siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Analisis Wacana Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Konsep Virus Kelas X (Penelitian Deskriptif Di Sma Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)

1 7 275

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 17

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 5

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN JIGSAW PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN BLORA

0 3 118

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN SRAGEN

3 5 101

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100