Hasil Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

214 Tabel 10. Rangkuman Uji Homogenitas Prestasi Belajar Berdasarkan Kelompok Pembelajaran dan Motivasi Belajar Siswa No. Kelompok Banyak Kelompok Nilai Hitung Nilai Tabel 2 ; 05 . n c Keputusan Uji Kesimpulan 1. Model Pembelajaran 2 0,0522 3,8410 Tidak ditolak Homogen 2. Motivasi 3 5,6235 5,9910 Tidak ditolak Homogen Dari Tabel 11 hasil perhitungan dengan taraf signifikansi 0,05 untuk model pembelajaran diperoleh nilai tabel DK ={ 2 c 2 c 3,8410} dan 2 obs c = 0,0522 maka dapat diketahui bahwa H tidak ditolak sehingga dapat disimpulkan populasi yang ada adalah homogen. Untuk motivasi belajar siswa diperoleh DK ={ 2 c 2 c 5,9910} dan 2 obs c = 5,6235 maka dapat diketahui bahwa H tidak ditolak sehingga dapat disimpulkan populasi yang ada adalah homogen. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen.

D. Hasil Pengujian Hipotesis

Dari data prestasi belajar siswa yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik Analisis Variansi ANAVA dua jalur dengan desain faktorial 2x3. Pengujian ini dimaksud untuk mengetahui ada atau tidaknya efek variabel-variabel bebas faktor yaitu model 2 obs c 215 pembelajaran dan motivasi belajar siswa serta terhadap prestasi belajar matematika siswa. Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dan taraf signifikansi 0,05 disajikan dalam Tabel 11, berikut: Tabel 11: Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sumber JK dk RK F obs F α p Model Pembelajaran A 586,1351 1 586,1351 6,1239 3,840 0,05 Motivasi B 0072 , 972 . 13 2 6.986,0036 9893 , 72 3,000 0,05 Interaksi AB 374,6583 2 187,3292 1,9572 3,000 0,05 Galat 7642 , 066 . 23 241 95,7127 - Total 5648 , 999 . 37 246 - - Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa ; a. Pada faktor utama A model pembelajaran, diperoleh harga statistik uji F hitung = 6,1239 dengan F 0,05;1;241 =3,84 maka H 0A ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah ditinjau dari perbedaan penggunaan model pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan direct instruction berbantuan komputer terhadap prestasi belajar matematika siswa dimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan prestasi belajar yang 216 lebih baik dibanding penggunaan pembelajaran direct instruction berbantuan komputer. b. Pada faktor utama B motivasi belajar, diperoleh harga statistik uji F hitung = 72,9893 dengan F 0,05;2;241 =3,00 maka H 0B ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah ditinjau dari perbedaan motivasi belajar siswa. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa. c. Pada faktor interaksi AB antara baris dan kolom terhadap prestasi belajar, diperoleh harga statistik uji F hitung = 1,9572 dan F 0,05;2;241 = 3,00 maka H 0AB tidak ditolak. Hal ini berarti tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Data tentang hasil dan penghitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama selengkapnya disajikan pada Lampiran 26. 217

E. Hasil Uji Komparasi Ganda

Dokumen yang terkait

Analisis Wacana Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Konsep Virus Kelas X (Penelitian Deskriptif Di Sma Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)

1 7 275

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 17

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 5

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN JIGSAW PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN BLORA

0 3 118

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN SRAGEN

3 5 101

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100