217
E. Hasil Uji Komparasi Ganda
Uji Lanjut Anava Komparasi Ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi. Tujuannya untuk melakukan pelacakan terhadap perbedaan rerata setiap
pasang kolom, baris dan setiap pasang sel. Metode komparasi ganda yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Scheffe.
Pada faktor utama A model pembelajaran hanya ada dua model pembelajaran saja yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan model
pembelajaran direct instruction berbantuan komputer maka tidak perlu dilakukan uji lanjut pasca anava. Sedang pada faktor utama B motivasi belajar siswa ada
tiga tingkatan yaitu motivasi tinggi, sedang dan rendah maka perlu dilakukan uji lanjut pasca anava. Dari hasil pengujian hipotesis kedua tentang motivasi belajar
siswa diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika ditinjau dari motivasi siswa yang tinggi, sedang dan rendah. Ini berarti terdapat
perbedaan rerata setiap pasang kolom. Sehingga untuk mengetahui perbedaan rerata siswa yang mempunyai motivasi tinggi, sedang dan rendah diperlukan uji
lanjut yaitu dengan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe. Hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 12 dan
perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 27. Tabel 12: Rangkuman Keputusan Uji Komparasi Ganda
Komparasi Statistik Uji
F
kritik
Keputusan Uji H
1 .
m vs
2 .
m 50,5690
6,00 ditolak
1 .
m vs
3 .
m 111,8206
6,00 ditolak
2 .
m vs
3 .
m 40,7240
6,00 ditolak
218 Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa:
a. Antara motivasi belajar siswa yang tinggi dan sedang diperoleh DK={ F
.i-.j
F
.i-.j
q – 1F
0,05;2,241
} = { F
.i-.j
F
.i-.j
6,00} dan F
.1-.2
= 50,5690 sehingga F
obs
F
tabel
maka H ditolak. Berarti ada perbedaan rerata yang signifikan
antara siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan sedang. b. Antara motivasi belajar siswa yang tinggi dan rendah diperoleh DK={ F
.i-.j
F
.i-.j
q – 1F
0,05;2,241
} = { F
.i-.j
F
.i-.j
6,00} dan F
.1-.3
= 111,8206 sehingga F
obs
F
tabel
maka H ditolak. Berarti ada perbedaan rerata yang signifikan
antara siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan rendah. c. Antara motivasi belajar siswa yang sedang dan rendah diperoleh DK={ F
.i-.j
F
.i-.j
q – 1F
0,05;2,241
} = { F
.i-.j
F
.i-.j
6,00} dan F
.2-.3
= 40,7240 sehingga F
obs
F
tabel
maka H ditolak. Berarti ada perbedaan rerata yang signifikan
antara siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang dan rendah.
F. Pembahasan Hasil Penelitian