228 teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan
bahwa prestasi belajar matematika ternyata juga dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Materi pembelajaran
yang digunakan
dalam penelitian
menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw adalah materi yang independen. Penulis mengakui bahwa materi yang digunakan dalam
penelitian ini kurang independen. b. Implikasi Praktis
Dari uraian pada implikasi teoritis, tampak bahwa proses belajar matematika
membutuhkan suatu
model pembelajaran
yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dan tidak memberi kesan menjenuhkan terutama untuk siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Siswa dengan
motivasi belajar tinggi dapat membantu dalam menyelesaikan masalah bagi siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Akibatnya siswa dengan
motivasi belajar yang rendah prestasi belajarnya dapat meningkat. Pembelajaran dengan cara belajar berkelompok seperti model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw akan memberi kesempatan yang luas bagi semua siswa untuk dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
C. Saran-Saran
Dalam rangka turut memberikan pemikiran yang berhubungan dengan peningkatan prestasi belajar matematika disarankan:
229 a. Kepada Guru
a. Diharapkan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika hendaknya guru lebih banyak melibatkan keaktifan siswa, guru hanya
sebagai motivator dan fasilitator saja. Misalnya dengan cara memilih dan menggunakan model pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas
siswa, seperti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. b. Dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, guru
diharapkan menyiapkan
dengan sebaik-baiknya,
agar proses
pembelajarannya berlangsung dengan lancar sesuai dengan skenario pembelajaran yang disiapkan hingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. c. Hendaknya guru matematika mau mencoba menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk mengajarkan materi pelajaran matematika yang sesuai, dan mau melakukan koreksi serta refleksi untuk
mendapatkan hasil yang optimal. b. Kepada Siswa
a. Diharapkan siswa selalu memperhatikan dengan sungguh-sungguh penjelasan materi pembelajaran dan ringkasan materi pembelajaran
matematika yang disampaikan guru. b. Sebaiknya siswa mengikuti dengan aktif jalannya diskusi dan belajar
memperhatikan serta menghargai pendapat , penjelasan, atau jawaban yang disampaikan oleh siswa lain dalam kelompok berdiskusinya. Dengan
belajar berkelompok, siswa dengan motivasi yang rendah akan dapat
230 terbantu oleh siswa dengan motivasi yang tinggi, sehingga motivasi
belajarnya akan meningkat dan prestasi belajarnya akan menjadi lebih baik.
c. Sebaiknya siswa meningkatkan semangat dan berusaha menghilangkan sikap negatif terhadap pelajaran matematika serta berusaha memahami dan
menyukai pelajaran matematika dengan motivasi yang tinggi. Dengan motivasi yang tinggi akan dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika.
c. Kepada Kepala Sekolah a. Diharapkan para kepala sekolah menyarankan kepada guru matematiak
khususnya dan guru mata pelaaran lain umumnya agar dalam mengajar dapat memperoleh hasil yang optimal harus memilih model pembelajaran
yang sesuai, salah satunya pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. b. Dalam penggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat
berjalan dengan baik dan menghasilkan prestasi belajar yang optimal, sebaiknya para kepala sekolah menyediakan saran dan prasarana atau
kelas dengan tempat duduk meja yang sudah diatur untuk keperluan diskusi, sehingga waktu pembelajaran akan lebih efektif untuk digunakan.
d. Para PenelitiCalon Peneliti Diharapkan dapat mengembangkan dalam ruang lingkup yang lebih
luas. Penulis berharap agar para peneliticalon peneliti dapat meneruskan atau
231 mengembangkan penelitian ini untuk variabel-variabel yang sejenis yang
masih banyak jumlahnya, model pembelajaran kooperatif tipe TGT, STAD , penggunaan audio visual untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dan
sebagainya.
232
DAFTAR PUSTAKA
Amin Suyitno. 2008. Pendekatan dan Model Pembelajaran. Semarang : FMIPA UNNES.
Arends, Richard I. 1997. Classroom Intruction and Management. United States of America : McGraw-Hill Companies.
Arief S. Sadiman, R. Rahardjo, Anung Haryono, 1984. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada. Azhar Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : PT rajaGrafindo Persada.
Budiyono.2003. Metodologi Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University,
Press. Budiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University
Press. Dimyati Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Penerbit
Rhineka Cipta. Erman Suherman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung : JICA-UPI. Garfield, J. 1993, “Teaching Statistics Using Small-Group Cooperative
Learning’’. Journal of Statistics Education. 1 1. University of Minnesota
Hamzah B. Uno. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Ira Kurniawati. 2003. “Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Aktifitas Belajar
Siswa Kelas II SLTP Negeri 15 Surakarta”. Surakarta. UNS. Joesmani. 1988. Pengukuran dan Evaluasi dalam Pengajaran. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mohammad Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Mohamad Nur. 1999. Pemotivasian Siswa Untuk Belajar. Surabaya :Universitas
Negeri Surabaya. 107
233 Muhibbin Syah. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Mujafar. 2006. “Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode
Jigsaw Pada Pokok Bahasan Peluang Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Ilmu Alam SMA Negeri 3 Surakarta”. Surakarta. UNS.
Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Oemar Hamalik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta :PT Bumi Aksara. ____________. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Kurz, T. L., Middleton, J. A., Yanik, H. B. 2005. “A taxonomy of software for mathematics instruction”. Contemporary Issues in Technology and
Teacher Education. 5 2.
Roger and Johnson. 1994. “An Overview Of Cooperative Learning “.Brookes Press, Baltimore.
Rosini B. Abu. 1997. “The Effects of Cooperative Learning Methods on Achievment, Retention, and Attitudes of Home Economics Students in
North Carolina”. Journal of Vocational and Technical Education. 13 2. Sardulo Gembong. 2008. “Efektifitas Pembelajaran Matematika Model
Kooperatif Jigsaw Dengan Pendekatan Matematisasi Berjenjang Dan Tanpa Pendekatan Matematisasi Berjenjang Ditinjau Dari Motivasi
Belajar Dan Intelegensi Siswa Pada Siswa SMA Di Kota Madiun”. Surakarta. UNS.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning : theory,research and practice Edisi Terjemahan olehNurulita.2008. Bandung : Nusa Media.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Tabrani Rusyan, Atang Kusdinar, Zainal Arifin. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remadja Karya.
234 Utami Munandar. 1982. Pemanduan Anak Berbakat. Jakarta : Rajawali.
Wiberg, M. 2009. “Teaching Statistics in Integration with Psychology”. Journal of Statistics Education. 17 1.
235
Lampiran 1 : Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Matematika KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
No. Aspek
Indikator Soal
Guru matematika dalam mengajar harus m siswa.
Mata Pelajaran matematika sangat men menggunakan bahasa Indonesia.
a. Daya tarik
Tidak ada manfaatnya mengadakan konsultasi matematika dalam menghadapi kesulitan bela
Bapakibu guru matematika tidak pernah dalam mengajar
b. Rasa simpati
Ada sebagian siswa yang mengatakan bah matematika tidak penting
Dalam belajar matematika kita harus berkonse Tidak mengerjakan tugas-tugas matematika y
oleh guru. 1.
Munculnya rasa dan afeksi siswa
c. Kesanggupan
Bertanya pada guru jika penjelasannya dipahami.
No. Aspek
Indikator Soal
Kita berusaha mengerjakan tugas yang apabila terpaksa tidak mengikuti pelajaran ma
Dalam belajar matematika perlu ada memperhatikan pelajaran matematika yang di
Bila ada waktu luang, kita gunakan untuk m tentang matematika.
2. Dorongan
melakukan aktivitas
a. Sifat ingin tahu
Pada saat
kegiatan belajar
mengajar berlangsung, kita tidak perlu mengajukan pert
236 Pelajaran matematika membosankan, kare
materi. b. Partisipasi
Pada jam pelajaran matematika, anda diaj oleh teman anda
c. Meningkatkan prestasi
Untuk mencapai prestasi yang tinggi, kita mempelajari matematika.
No. Aspek
Indikator Soal
Sering mengerjakan tugas matematika yang di merupakan latihan bagi kita.
Jika guru matematika memberikan pertanyaa pembelajaran berlangsung, maka siswa harus
Dalam belajar matematika lebih ban mengerjakan soal-soal latihan.
a. Aktivitas belajar
Kita tidak perlu mencatat selama keg mengajar berlangsung
b. Tugas kelompok Selama ini perlu diadakan diskusi tentang m
matematika 3.
Kegiatan fisik siswa
c. Memperpanjang waktu belajar
Untuk belajar matematika, kita menyedi tersendiri
4. Kekuatan dari
dalam diri siswa a. Pemusatan
pemikiran Bila guru matematika sudah memulai
sebaiknya siswa segera memusatkan perhatiann
No. Aspek
Indikator Soal
Bapakibu guru harus memberikan pujian belajar matematikanya siswa baik
b. Kesetiaan Menunda tugas yang diberikan oleh guru mat
237 terhadap tugas
yang diberikan guru
Tugas-tugas yang diberikan guru matematika diselesaikan agar tidak menjadi bosan.
Karena hari libur, maka kita tidak perlu belaja Dalam kegiatan belajar matematika kita perlu
menerus dan kita terapkan dalam kehidupan se c. Memperkaya
materi Membaca buku-buku matematika adalah ha
diperlukan, jika kita ingin dapat belajar matem Di Sekolah disediakan bimbingan belajar ma
siswa 5.
Rangsangan adanya tujuan
yang akan dicapai a. Program belajar
Dalam film yang berhubungan dengan mat banyak yang menyukai
No. Aspek
Indikator Soal
Siswa kelas VII perlu memiliki cara belaja yang jelas
Untuk memperbaiki nilai matematika, pe kepada teman yang dapat menyelesaika
matematika b. Memperbaiki
nilai Jika ada nilai matematika kita turun, ma
berusaha belajar lebih giat lagi untuk mempe Bercita-cita menjadi ahli matematika merupa
baik Seorang siswa yang menjadi juara kelas
penghargaan dan diumumkan pada waktu upa c. Keinginan
menjadi ahli matematika
Matematika merupakan ilmu yang sangat pent a. Menyelesaikan
materi Bila ada masalah dalam belajar matematika
mencari penyelesaiannya 6.
Untuk memenuhi kebutuhan
b. Menjadi pandai Untuk mendapat nilai matematika yang me
harus belajar yang rajin Setiap ada pelajaran matematika selalu kita ikut
238 c. Mengejar
ketinggalan Membangkitkan semangat belajar matemat
nilai matematika menjadi lebih baik
116
Lampiran 2 : Angket Motivasi Belajar Matematika Uji Coba ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
A. Petunjuk Mengerjakan Soal Angket Motivasi