Menurut BPS 2010c, usia produktif berkisar antara usia 15 –64 tahun. Pada
Tabel 8, terdapat 41 jiwa 68,33 responden yang berada pada usia produktif. Dengan demikian, sebagian besar responden memiliki kemampuan untuk bekerja
dan menghasilkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan dirinya pribadi atau keluarganya.
Tabel 8 Sebaran responden menurut kelompok usia
Kelompok usia tahun Jumlah jiwa
Persentase
30 –34
2 3,33
35 –39
0,00 40
–44 6
10,00 45
–49 6
10,00 50
–54 6
10,00 55
–59 7
11,67 60
–64 14
23,33 65
–69 7
11,67 70
–74 7
11,67 75
–79 3
5,00 80
–84 2
3,33 Total
60 100,00
Terdapat beberapa hal menarik yang ditemukan di lokasi penelitian berkaitan dengan kelompok usia. Penyebaran dominan kelompok usia 60
–64 tahun menunjukkan bahwa pemegang keputusan dalam lembaga pengelolaan
hutan rakyat di Desa Padasari masih berada pada orang-orang yang sudah berusia cukup lanjut, walaupun mereka masih termasuk ke dalam usia produktif. Dengan
kata lain, kepemilikan lahan masih dimiliki oleh petani-petani yang sudah berusia lanjut. Menurut mereka, kepemilikan akan diwariskan setelah mereka sudah tidak
mampu lagi mengelola lahan yang ada, atau jika anak-anak mereka mengalami kesulitan keuangan. Adapun pemuda-pemudi di Desa Padasari lebih memilih
untuk mencari nafkah lain di daerah lain seperti kawasan perkotaan atau desa lain. Mereka tidak terlalu tertarik untuk menjadi petani, karena dianggap kurang
mengikuti perkembangan zaman, cenderung kurang sejahtera, dan identik dengan orang yang berusia lanjut.
5.3.2 Jenis Kelamin
Karakteristik jenis kelamin dapat memberikan gambaran pengelolaan hutan rakyat berdasarkan jenis kelamin Suwardi 2010. Pada Tabel 9, Sebaran
responden terbanyak terjadi pada jenis kelamin pria sebanyak 56 jiwa 93,33. Secara umum petani hutan rakyat ialah seseorang yang berperan sebagai kepala
keluarga atau yang dituakan, hal ini sangat identik dengan jenis kelamin pria. Menurut tradisi di lokasi penelitian, pria memiliki kewajiban untuk mencari
nafkah dan menghidupi keluarganya masing-masing. Walaupun sebagian besar wanita hanya sebagai pendukung dari pria dalam mengelola lahan hutan rakyat,
mereka tidak jarang pula mencurahkan waktunya untuk beraktivitas mengelola lahan mereka.
Tabel 9 Sebaran responden menurut jenis kelamin
Kelompok jenis kelamin Jumlah jiwa
Persentase
Pria 56
93,33 Wanita
4 6,67
Total 60
100,00
Selain itu, penelitian ini juga menemukan responden wanita sebagai kepala keluarga atau orang yang dituakan Tabel 9. Hal ini disebabkan oleh status janda
atau sebagai ahli waris. Mereka tidak secara intensif mengelola hutan rakyatnya, sebagian diserahkan kepada anggota keluarga pria.
5.3.3 Pendidikan Terakhir
Karakteristik pendidikan terakhir menunjukkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan di lokasi tersebut Witantriasti 2010. Pada Tabel 10,
responden menyebar dari tingkat pendidikan terakhir setingkat SD sampai S1. Semakin tinggi tingkat pendidikan terakhir semakin sedikit responden yang telah
menempuhnya. Sebaran responden terbanyak terdapat di tingkat SD terendah, yaitu sebanyak 30 jiwa 50. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan sebagian
besar responden masih rendah. Jika tingkat pendidikan rendah, kemampuan untuk menerima inovasi tinggi namun kemampuan berinovasi rendah Wijiadi 2007.
Tabel 10 Sebaran responden menurut pendidikan terakhir
Kelompok pendidikan terakhir Jumlah jiwa
Persentase
SD 30
50,00 SLTP
16 26,67
SMA 10
16,67 S1
4 6,67
Total 60
100,00
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya tingkat pendidikan responden. Pertama ialah minimnya sarana dan prasarana pendidikan
setelah tingkat SD di Desa Padasari. Ketersediaan lembaga pendidikan di Desa
Padasari hanya sampai tingkat SD, lembaga pendidikan tingkat berikutnya terdapat di desa lain. Selain itu, secara ekonomi mereka tidak terlalu mampu
untuk menjalani pendidikan yang lebih tinggi setelah SD, karena pendapatan rumah tangga mereka yang tidak menentu. Dengan keterbatasan sarana, prasarana,
dan ekonomi, tujuan utama pendidikan bagi mereka ialah untuk memperoleh kemampuan baca dan tulis saja. Faktor lainnya ialah hubungan antara tingkat
pendidikan dan kelompok usia, dimana kelompok usia dominan ialah 60 –64
tahun. Pada waktu mereka muda dahulu, pendidikan tidak terlalu dibutuhkan, karena kebanyakan dari mereka hanya melanjutkan hidupnya di Desa Padasari,
dan meneruskan usaha bertani milik keluarga mereka.
5.3.4 Karakteristik Jenis Pekerjaan Pokok