Definisi Strategi Definisi Belajar

dengan operasionalisasi layanan bimbingan dan konseling pada umumnya. Adapun operasionalisasi layanan penguasaan konten terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindak lanjut, dan laporan.

2.3.8 Penilaian Layanan Penguasaan Konten

Secara umum penilaian terhadap hasil layanan penguasaan konten diorientasikan dengan diperolehnya UCA understanding-pemahaman, comfort- perasaan lega, action-rencana kegiatan pasca layanan. Secara khusus, penilaian hasil layanan penguasaan konten ditekankan kepada penguasaan peserta atau klien atas aspek-aspek konten yang dipelajari. Prayitno 2004: 2 menyebutkan bahwa penilaian layanan penguasaan konten diselenggarakan dalam tiga tahap, yakni penilaian segera laiseg, penilaian jangka pendek laijapen, dan penilaian jangka panjang laijapan.

2.4 Strategi Belajar Mind Mapping

2.4.1 Hakekat Strategi Belajar

2.4.1.1 Definisi Strategi

Menurut Mc. Leod 1989, sebagaimana yang dikutip oleh Syah 2008: 214, se cara harfiah dalam baha Inggris, kata “strategi” dapat diartikan sebagai seni art melaksanakan stratagem yakni siasat atau rencana. Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Reber 1988 dalam Syah 2008: 214, menyatakan bahwa dalam perspektif psikologi, kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani yang berarti rencana rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan. Seorang pakar psikologi pendidikan Australia, Lawson 1991 sebagaimana yang dikutip oleh Syah 2008: 139, mengartikan strategi dalam pendeketan belajar sebagai seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedimikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi adalah rencana tindakan yang terdiri dari beberapa langkah prosedur tahapan untuk dapat mencapai tujuan tertentu.

2.4.1.2 Definisi Belajar

Terdapat banyak definisi mengenai arti dari belajar. Menurut Edward 2009: 46, arti sesungguhnya belajar adalah bagaimana anak menerima informasi dari dunia sekitarnya dan bagaimana dia memproses dan menggunakan informasi tersebut. Mengingat setiap individu memiliki keunikan tersendiri dan tidak pernah ada dua individu yang memiliki pengalaman hidup yang sama persis, hampir dipastikan bahwa gaya belajar masing-masing individu berbeda satu dengan yang lain. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan Syah, 2006: 63. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Secara umum, belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif Syah, 2008: 92. Pendapat para ahli di atas juga tidak berbeda dengan yang dikemukakan Djamarah 2011: 13 bahwa “belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor”. Bertolak dari berbagai definisi yang telah diutarakan, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotor.

2.4.2 Mind Mapping

Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PLALANGAN 01 TAHUN PELAJARAN 2015 2016

17 207 235

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KEEFEKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS XI AP SMK YPE SAMPANG, CILACAP TAHUN AJARAN 2014 2015

2 11 184

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARANGRAYUNG PURWODADI TAHUN AJARAN 2015 2016

9 68 166

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA Pengaruh Pengelolaan Kelas Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ipa Kelas Iv SD Muhammadiyah 23 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 10

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN BERAGAM SUMBER BELAJAR SISWA KELAS XI IPA DI SMA SWASTA AL-FITYAN MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 30

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM KELAS (KELAS V SD NEGERI PLALANGAN 04 KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016) -

0 0 69

KEEFEKTIFAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII-J DI SMP N 3 UNGARAN TAHUN AJARAN 2015 2016 -

1 5 71

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V SDN 1 PASURUAN KIDUL TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 23