78
1 .805
a
.649 .576
1.53956 1.680
a. Predictors: Constant, REPUTASI AUDITOR,LIKUIDITAS,PROFITABILITAS,UMUR OBLIGASI, UKURAN PERUSAHAAN,LEVERAGE
b. Dependent Variable: PERINGKAT OBLIGASI
Sumber: Diolah dengan SPSS, 2015.
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, hasil uji autokorelasi dengan Durbin- Watson menunjukkan angka sebesar 1,680. Karena angka tersebut terletak
diantara -2 dan +2 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi adanya autokorelasi dalam penelitian ini.
4.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara statistik
dilakukan dengan menggunakan analisis uji parsial t-test dan uji simultan F- test.
4.4.1 Uji Parsial t-test
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial.
Tabel 4.5 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Beta
Universitas Sumatera Utara
79
Error Constant
LEVERAGE PROFITABILITAS
LIKUIDITAS UKURAN PERUSAHAAN
UMUR OBLIGASI REPUTASI AUDITOR
6.242 -.063
185.058 .999
.102 -1.414
4.174 3.287
.161 36.900
1.222 .072
.584 1.237
-.063 .713
.102 .189
-.301 .563
1.899 -.139
5.015 .817
1.423 -2.421
3.375 .068
.699 .000
.421 .165
.022 .002
a. Dependent Variable: Peringkat Obligasi
Sumber: Diolah dengan SPSS, 2015. Berdasarkan tabel 4.5, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis
secara parsial dari masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut :
� : Leverage � berpengaruh terhadap peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel leverage diperoleh sebesar -0,139 dan nilai signifikansi sebesar 0,699. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh
sebesar 0,699 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
1
ditolak dengan pengertian bahwa rasio leverage dengan proksi Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif namun
tidak signifikan terhadap peringkat obligasi. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Burton at al 2000 yang menyatakan bahwa
“semakin besar leverage perusahaan, semakin besar risiko kegagalan perusahaan. Semakin rendah leverage perusahaan, semakin baik peringkat
yang diberikan terhadap perusahaan ”. Hal ini mengindikasikan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
80 dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang
rendah dalam memenuhi kewajibannya. Semakin tinggi rasio ini berarti sebagian besar aset didanai dari hutang. Kondisi tersebut menyebabkan
perusahaan dihadapkan pada default risk atau peringkat obligasi yang rendah. Semakin tinggi leverage, semakin besar risiko kegagalan
perusahaan. Dengan demikian, semakin rendah leverage perusahaan maka akan semakin tinggi peringkat yang diberikan pada perusahaan. Hasil
penelitian ini sejalan dengan yang di lakukan oleh Magreta dan Nurmayanti 2009, Linandarini 2010, Maharti 2011, Andrian 2011, akan tetapi
bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prandana 2014 yang menyatakan bahwa rasio leverage dengan proksi Debt to Asset Ratio
berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
� : Profitabilitas � berpengaruh terhadap peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel profitabilitas diperoleh sebesar 5,015 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh
sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
2
diterima dengan pengertian bahwa rasio profitabilitas dengan proksi Return On Asset berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap peringkat obligasi. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Murcia et al 2014 yang
menyatakan bahwa “semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin rendah risiko
ketidakmampuan membayar default atau semakin baik peringkat yang
Universitas Sumatera Utara
81 diberikan terhadap perusahaan tersebut
”. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang di lakukan oleh Magreta dan Nurmayanti 2009, Linandarini 2010,
Yohanes 2012, akan tetapi bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maharti 2011, Andrian 2011, Sari 2012 dan Prandana
2014 yang menyatakan bahwa rasio profitabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
� : Likuiditas � berpengaruh terhadap peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel likuiditas diperoleh sebesar 0,817 dan nilai signifikansi sebesar 0,421. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh
sebesar 0,421 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
3
ditolak dengan pengertian bahwa rasio likuiditas berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap peringkat obligasi. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Burton et al 2000 yang menyatakan bahwa
“tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan sehingga secara finansial akan
mempengaruhi prediksi peringkat obligasi ” namun dalam hal ini pengaruhnya
tidak signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Magreta dan Nurmayanti2009, Maharti 2011, Prandana 2014, akan
tetapi bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Linandarini 2010, Andrian 2011 yang menyatakan bahwa rasio likuiditas berpengaruh
signifikan terhadap peringkat obligasi.
Universitas Sumatera Utara
82
� : Ukuran Perusahaan � berpengaruh terhadap peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel ukuran perusahaan diperoleh sebesar 1,423 dan nilai signifikansi sebesar 0,165. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh
sebesar 0,165 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
4
ditolak dengan pengertian bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
peringkat obligasi. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Murcia 2014 yang menyatakan bahwa “perusahaan-perusahaan besar
kurang berisiko dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil karena perusahaan kecil memiliki resiko yang lebih besar. Apabila semakin besar
perusahaan, potensi mendiversifikasikan resiko non sistematik juga semakin besar sehingga membuat risiko obligasi perusahaan tersebut
menurun yang pada akhirnya akan meningkatkan peringkat obligasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Magreta dan
Nurmayanti 2009 Maharti 2011, akan tetapi bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari 2012 yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.
� : Umur obligasi � berpengaruh terhadap peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel umur obligasi diperoleh sebesar -2.421 dan nilai signifikansi sebesar 0,022. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
83 sebesar 0,022 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah
ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
5
diterima dengan pengertian bahwa umur obligasi berpengaruh negative dan signifikan terhadap peringkat obligasi
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Latumaerissa 2011 yang menyatakan bahwa
“semakin lama umur obligasi mengindikasikan semakin lamanya kemampuan perusahaan didalam melunasi seluruh hutang-hutang obligasi
yang pada akhirnya menyebabkan peringkat dari suatu obligasi tersebut menurun, demikian pula seba
liknya”, namun dalam hal ini pengaruhnya tidak signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Adrian
2011, Yohanes 2012 Sari 2012, Prandana 2014, akan tetapi bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Magreta dan
Nurmayanti 2009 yang menyatakan bahwa umur obligasi tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.
� : Reputasi auditor � berpengaruh terhadap peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel diperoleh sebesar 3,375 dan nilai signifikansi sebesar 0,002. Nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,002
lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
6
diterima dengan pengertian bahwa reputasi auditor berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Magreta dan Nurmayanti, 2009:148 menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
84 “dengan reputasi auditor yang baik maka akan memberikan hasil audit yang
dapat dipercaya ”. Dengan demikian, emiten yang diaudit oleh auditor big four
akan mempunyai obligasi yang investment grade karena semakin baik reputasi auditor maka akan mempengaruhi peringkat obligasi. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari 2012, namun bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Magreta dan
Nurmayanti 2009 dan Prandana 2014 yang menemukan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.
Model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut :
Y = 6.242 –0,063X
1
+ 185,058X
2
+ 0,999X
3
+ 0,102X
4
– 1,414X
5
+ 4,174X
6
Dimana: Y : Peringkat obligasi
X
1
: Rasio leverage X
2
: Rasio profitabilitas X
3
: Rasio likuiditas X
4
: Rasio ukuran perusahaan X
5 :
Umur obligasi X
6 :
Reputasi auditor a : Konstanta
e : Error tingkat kesalahan Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda tersebut masing-
masing variabel menjelaskan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
85 1. Konstanta sebesar 6,242 menyatakan bahwa apabila tidak ada variabel
bebas maka nilai peringkat obligasi adalah sebesar 6,242. 2. Leverage memiliki arah hubungan yang negatif sejauh 0,063. Dengan
asumsi setiap kenaikan leverage sebesar 1 akan menyebabkan penurunan pada peringkat obligasi sebesar 0,063, dan sebaliknya
penurunan leverage sebesar 1 akan menyebabkan pula peningkatan pada peringkat obligasi sebesar 0,063.
3. Profitabilitas memiliki arah hubungan positif sejauh 185,058. Dengan asumsi setiap kenaikan profitabilitas sebesar 1 akan menyebabkan
peningkatan pada peringkat obligasi sebesar 185,058, dan sebaliknya penurunan profitabilitas sebesar 1 akan menyebabkan penurunan pada
peringkat obligasi sebesar 185,058. 4. Likuiditas memiliki arah hubungan yang positif sejauh 0,999. Dengan
asumsi setiap kenaikan likuiditas sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan pada peringkat obligasi sebesar 0,999, dan sebaliknya
penurunan likuiditas sebesar 1 akan menyebabkan pula penurunan pada peringkat obligasi sebesar 0,999.
5. Ukuran perusahaan memiliki arah hubungan yang positif sejauh 0,102. Dengan asumsi setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 akan
menyebabkan peningkatan pada peringkat obligasi sebesar 0,102, dan sebaliknya penurunan ukuran perusahaan sebesar 1 akan menyebabkan
pula penurunan pada peringkat obligasi sebesar 0,102.
Universitas Sumatera Utara
86 6. Umur obligasi memiliki arah hubungan yang negatif sejauh -1,414.
Dengan asumsi setiap kenaikan umur obligasi sebesar 1 akan menyebabkan penurunan pada peringkat obligasi sebesar 1,414, begitu
pula penurunan umur obligasi sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan pada peringkat obligasi sebesar 1,414.
7. Reputasi auditor memiliki arah hubungan yang positif sejauh 4,174. Dengan asumsi setiap kenaikan reputasi auditor sebesar 1 akan
menyebabkan kenaikan pada peringkat obligasi sebesar 4,174, begitu pula penurunan reputasi auditor sebesar 1 akan menyebabkan
penurunan pada peringkat obligasi sebesar 0,180.
4.4.2 Uji Simultan F-test