Profitabilitas Likuiditas Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi

28 menyatakan bahwa leverage secara signifikan berpengaruh terhadap peringkat obligasi.

2.1.6.2 Profitabilitas

Menurut Kasmir 2008:196 menyatakan bahwa “rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan ”. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Ada beberapa macam rasio profitabilitas namun penilitian ini menggunakan satu proksi profitabilitas yaitu return on asset ROA. Menurut Sudana 2011:22 menyatakan bahwa “ROA adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki guna untuk menghasilkan laba setelah pajak”. Rasio ini sangat penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi manajemen perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan. Semakin besar ROA, berarti semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan atau dengan kata lain dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar, dan sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 29 Menurut Murcia et al 2014 menyata kan bahwa “semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin rendah risiko ketidakmampuan membayar default atau semakin baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan tersebut ”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Magreta dan Nurmayanti 2009, Linandarini 2010 dan Yohanes 2012 menyatakan bahwa rasio profitabilitas secara signifikan dapat mempengaruhi peringkat suatu obligasi.

2.1.6.3 Likuiditas

Defenisi rasio likuiditas menurut Syahyunan 2013:92 adalah “rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu”. Sedangkan menurut Gill 2006 dalam Kasmir, 2008:130 mendefenisikan bahwa “rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur jumlah kas atau jumlah investasi yang dapat dikonversikan atau diubah menjadi kas untuk membayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo”. Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban hutang jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu memenuhi uang tersebut terutama utang yang telah jatuh tempo. Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur likuiditas yaitu current ratio, quick ratio, cash ratio, dan net working capital. Dalam Universitas Sumatera Utara 30 penelitian ini, peneliti menggunakan proksi current ratio. Menurut Sudana 2011:21 menyatakan bahwa “current ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki”. Semakin besar rasio ini berarti semakin likuid perusahaan. Penelitian Linandarini 2010, Adrian 2011 dan Sari 2012 menemukan hubungan antara likuiditas dengan peringkat obligasi dimana semakin tinggi likuiditas maka semakin tinggi peringkat obligasi perusahaan tersebut. Burton et al 2000 menyatakan bahwa “tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan sehingga secara finansial akan mempengaruhi prediksi peringkat obligasi ”.

2.1.6.4 Ukuran Perusahaan