Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

40 Keuangan Ter- hadap Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI” tivitas, umur obligasi dan reputasi auditor. Variabel dependen: Peringkat obligasi profitabilitas, produktivitas dan reputasi auditor tidak ber- pengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penting. Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntuan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan sebagai tempat peneliti untuk memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian. Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi dan manakah yang signifikan. Kerangka konseptual dianggap penting dalam suatu penelitian dikarenakan dengan melihat kerangka konseptual para pembaca akan lebih mudah mengetahui gambaran singkat suatu penelitian dan variabel apa saja yang digunakan serta pengaruhnya terhadap variabel dependen. Berdasarkan informasi yang telah dipaparkan sebelumnya, maka kerangka konseptual yang dibuat adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 41 Peringkat Obligasi Y Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Gambar 2.1 mengindikasikan bahwa leverage X 1 , profitabilitas X 2 , likuiditas X 3 , ukuran perusahaan X 4 , umur obligasi X 5 , reputasi auditor X 6 mempengaruhi peringkat obligasi Y, baik secara parsial maupun simultan, serta variabel umur obligasi sebagai variabel moderating antara variabel rasio leverage dan peringkat obligasi. Penjelasan detail mengenai pengaruh tersebut adalah sebagai berikut: Profitabilitas X 2 Leverage X 1 Likuiditas X 3 Umur Obligasi X 5 Ukuran Perusahaan X 4 Reputasi Auditor X 6 H 1 H 2 H 3 H 4 H 5 H 6 H 7 Umur Obligasi X 5 H 8 Universitas Sumatera Utara 42 1. Leverage Menurut Burton at al 2000 menjelaskan bahwa “Semakin besar leverage perusahaan, semakin besar risiko kegagalan perusahaan. Semakin rendah leverage perusahaan, semakin baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan”. Hasil penelitian ini juga searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Adrian 2011 dan Yohanes 2012 menyatakan bahwa leverage secara signifikan berpengaruh terhadap peringkat obligasi. 2. Profitabilitas Menurut Murcia et al 2014 menyatakan bahwa “semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin rendah risiko ketidakmampuan membayar default atau semakin baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan tersebut”. Lebih jauh lagi, penelitian yang dilakukan oleh Magreta dan Nurmayanti 2009, Linandarini 2010, Adrian 2011 dan Yohanes 2012 yang menyatakan bahwa rasio profitabilitas secara signifikan dapat mempengaruhi peringkat suatu obligasi. 3. Likuiditas Penelitian Linandarini 2010 menemukan hubungan antara likuiditas dengan peringkat obligasi dimana semakin tinggi likuiditas maka semakin tinggi peringkat obligasi perusahaan tersebut. Lebih jauh lagi, penelitian yang dilakukan oleh Burton et al 2000 menyatakan bahw a “tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan sehingga secara finansial akan mempengaruhi prediksi peringkat obligasi”. Universitas Sumatera Utara 43 4. Ukuran Perusahaan Menurut Murcia 2014 menyatakan bahwa “perusahaan-perusahaan besar kurang berisiko dibandingkan perusahaan-perusahaan kecil karena perusahaan kecil memiliki resiko yang lebih besar. Apabila semakin besar perusahaan, potensi mendiversifikasikan resiko non sistematik juga semakin besar sehingga membuat risiko obligasi perusahaan te rsebut menurun”. Penelitian yang dilakukan oleh Magreta dan Nurmayanti 2009 dan Sari 2012 menyatakian bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peringkat obligasi. 5. Umur Obligasi Hasil penelitian yang dilakukan oleh Adrian 2011 menyatakan bahwa umur obligasi berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi dimana semakin sedikit umur obligasi maka semakin baik peringkat obligasi yang diberikan kepada perusahaan tersebut demikian pula sebaliknya. Tambahan pula, penelitian yang dilakukan oleh Yohanes 2012 dimana umur obligasi maturity juga berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi. 6. Reputasi Auditor Menurut Magreta dan Nurmayanti 2009:148, menyatakan bahwa “di Indonesia emiten yang diaudit oleh auditor big 4 akan mempunyai obligasi yang investment grade karena semakin baik reputasi auditor maka akan mempengaruhi peringkat obligasi”. Tambahan pula, Sari dkk. 2012 juga melakukan penelitian dimana menemukan bahwa reputasi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat obligasi. Universitas Sumatera Utara 44 7. Variabel Moderating Umur Oblgasi Variabel moderating adalah variabel yang berfungsi untuk memperkuat atau memperlemah pengaruh antara variabel independen dan dependen. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil variabel umur obligasi sebagai variabel moderating yang berfungsi untuk memoderasi variabel rasio leverage dengan variabel peringkat obligasi. Umur obligasi nantinya akan mempengaruhi rasio leverage apakah memperkuat atau memperlemah terhadap peringkat obligasi. Rasio leverage adalah rasio tingkat hutang jangka panjang yang dimiliki oleh suatu perusahaan, dimana semakin tinggi tingkat leverage mengindikasikan semakin besarnya resiko ketidakmampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutangnya yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap penurunan peringkat obligasi. Semakin besarnya rasio leverage yang berarti semakin lamanya pelunasan hutang maka berkaitan dengan umur obligasi suatu perusahaan. Umumnya semakin besar rasio leverage maka umur obligasi akan semakin lama sehingga peringkat obligasi akan menurun.

2.4 Hipotesis