13 pernah ada. Tentunya perusahaan-perusahaan yang sudah go public atau yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sajalah yang berhak mendapatkan instrumen-intrumen pasar modal ini.
Pasar modal memiliki peranan yang sangat besar bagi pelaku-pelaku ekonomi baik bagi perusahaan, investor atau bahkan bagi lembaga-lembaga
penunjang pasar modal. Bagi perusahaan, pasar modal dapat dijadikan sebagai sumber pendanaan untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan
proses produksinya, sementara bagi investor pasar modal dapat dijadikan sebagai instrumen untuk meningkatkan keuntungan atau balas jasa atas dana
yang telah di investasikan dalam pasar modal tersebut. Bersamaan dengan ini, dengan adanya pasar modal membuka kesempatan bagi lembaga-lembaga
penunjang pasar modal terkhusus PT PEFINDO selaku lembaga penilai sekuritas utang agar menjalankan kegiatannya secara independen dan
profesional.
2.1.3 Investasi
Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu asset selama periode tertentu dengan harapan dapat
memperoleh penghasilan atau peningkatan nilai investasi dimasa yang akan datang atau dalam jangka waktu yang panjang. Investasi menurut Jogiyanto
1998:5 adalah sebagai berikut: Investasi merupakan suatu penundaan konsumsi sekarang untuk
digunakan didalam produksi yang efesien selama periode waktu tertentu. Investasi terbagi menjadi dua yaitu: investasi langsung dan
Universitas Sumatera Utara
14 investasi tak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli
langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara lain, sedangkan investasi tak langsung dilakukan
dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi.
Pengertian investasi menunjukkan bahwa tujuan investasi adalah meningkatkan kesejahteraan investor, baik sekarang maupun dimasa yang
akan datang. Pada umumnya para investor mempunyai sifat tidak menyukai resiko risk-aderse, yaitu apabila mereka dihadapkan pada suatu kesempatan
investasi yang mempunyai risiko tinggi maka para investor tersebut akan mensyaratkan tingkat keuntungan yang lebih besar. Semakin tinggi risiko
suatu kesempatan investasi, maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor. Konsep ini juga berlaku pada investasi dalam
saham maupun obligasi.
2.1.4 Obligasi 2.14.1 Pengertian Obligasi
Berkembangnya ilmu pengetahuan saat ini, para ekonom mendefenisikan obligasi sangat beragam namun secara keseluruhan
memiliki makna atau pengertian yang hampir sama. Menurut Latumaerissa 2011:366 menyatakan bahwa “obligasi adalah surat
utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari
masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya debenture bond
”. Obligasi disebut
Universitas Sumatera Utara
15 surat berharga karena pemegang obligasi memiliki klaim terhadap
pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang telah ditetapkan. Obligasi memiliki beberapa karakteristik menurut Latumaerissa
2011:367 antara lain sebagai berikut: 1. Nilai nominal face value, nilai pokok dari suatu
obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
2. Kupon interest rate, nilai bunga yang diterima pemegang
obligasi secara
berkala kelaziman
pembayaran kupon obligasi adalah setiap tiga atau enam bulanan.
3. Jatuh tempo maturity, tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok
atau nilai nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari
sampai dengan diatas 5 tahun.
4. Penerbitemiten issuer, dengan mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat
penting dalam melakukan investasi obligasi retail. Mengukur resiko atau kemungkinan dari penerbit
obligasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon atau pokok obligasi tepat waktu default risk dapat dilihat
dari peringkat atau rating obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga
pemeringkat dalam
hal ini
lembaga pemeringkatan PT PEFINDO.
Dari karakteristik yang ada suatu obligasi memiliki nilai nominal face value, kupon interest rate, dan jatuh tempo maturity
yaitu tanggal dimana pemegang obligasi mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal obligasi yang dimilikinya. Selain itu
obligasi memiliki peringkat atau rating yang di berikan oleh lembaga pemeringkat seperti PT. PEFINDO sebagai pengukur risiko
kemungkinan penerbit obligasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon danatau pokok obligasi tepat waktu default risk.
Universitas Sumatera Utara
16
2.1.4.2 Manfaat Obligasi
Obligasi memiliki banyak keuntungan atau manfaat menurut Syahyunan 2013:18 antara lain sebagai berikut:
1. Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus tidak dengan termin-termin.
2. Biaya relatif murah. 3. Proses relatif murah.
4. Dengan adanya keterbukaan berarti jugag mengharuskan
adanya peningkatan profesionalisme. 5. Emiten akan lebih dikenal masyarakat.
6. Obligasi merupakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi perusahaan, dengan jangka waktu sekurang-kurangnya 3
tiga tahun. 7. Bisa menggunakan jasa penanggung guarantor apabila
Debt to Equity Ratio DER emiten tinggi. 8. Pembayaran tingkat bunga dapat dilakukan berdasarkan
tingkat bunga tetap atau dengan tingkat bunga mengambang. Keuntungan obligasi yaitu memberikan pendapatan tetap fixed
income berupa kupon. Dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya obligasi.
Selain itu, perusahaan penerbit obligasi dapat memperoleh dana secara lansung untuk pembiayaan jangka panjangnya.
Menurut Sunariyah 2004 menyatakan bahwa “manfaat utama obligasi yaitu tingkat bunga obligasi bersifat konstan, dalam arti tidak
dipengaruhi harga pasar obligasi.
Pemegang obligasi
dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab dalam kontrak
perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan diterima pemegang obligasi
”. Apabila dibandingkan dengan saham, return saham sangat bervariasi, karena dividen saham sangat tergantung pada
Universitas Sumatera Utara
17 laba perusahaan. Apabila laba perusahaan turun, maka dividen juga
turun, dan sebaliknya. Dari sisi lain, karena pendapatan obligasi dapat diprediksi, maka pemegang obligasi dapat membuat portofolio obligasi
yang lebih baik, dibandingkan dengan portofolio saham. Dalam struktur keuangan perusahaan, obligasi mempunyai
urutan lebih diutamakan daripada saham untuk mendapatkan haknya apabila perusahaan melakukan likuidasi. Urutannya adalah pajak
pemerintah, hutang jangka pendek, obligasi hutang jangka panjang, kemudian preffered stock dan yang terakhir adalah common stock
Keown dkk, 2011:236. Sehingga pemegang obligasi lebih
dipentingkan daripada pemegang saham perusahaan publik apabila menuntut hak pembayaran pada saat perusahaan mengalami pailit.
Setelah hak pemegang obligasi terpenuhi maka baru dipenuhi hak pemegang preffered stock dan common stock.
2.1.4.3 Kelemahan Obligasi
Selain memiliki kelebihan, obligasi juga memiliki beberapa kelemahan yang nantinya akan menjadi resiko investasi yang dilakukan
oleh investor, adapun beberapa kelemahan obligasi menurut Syahyunan 2013:312 antara lain sebagai berikut:
1. Gagal bayar, Apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan tidak mampu melunasi kewajibannya
ataupun mengalami kebangkrutan maka pemegang obligasi akan menderita kerugian, karena perusahaan akhirnya tidak
dapat menepati janjinya.
Universitas Sumatera Utara
18 2. Capital loss atau kerugian dalam bentuk bunga, Meskipun
tingkat bunga konstan, harga obligasi sangat berfluktuasi. Harga obligasi sangat tergantung kepada kebijakan
pemerintah atau bank sentral. Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan negatif, apabila
harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun, demikian sebaliknya. Sehingga, pemodal harus memperhatikan
pergerakan harga obligasi agar dapat mempertimbangkan waktu beli yang menguntungkan.
3. Callability atau resiko penarikan, Apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan penarikan obligasi,
perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan membayar sejumlah premium. Hal ini kelihatannya
menguntungkan pemegang obligasi, tetapi biasanya obligasi yang diambil dijual kembali dengan tingkat bunga yang
lebih rendah oleh penerbit obligasi yang disebut refunding. Sebagai akibatnya, pemegang obligasi belum siap untuk
reinvestasi, atau dinamakan reinvestment risk.
Salah satu kelemahan utama dalam obligasi yaitu gagal bayar, akan terjadi ketika sebuah perusahaan tidak mampu melunasi
kewajibannya ataupun mengalami kebangkrutan sehingga pemegang obligasi akan menderita kerugian. Ini merupakan risiko terbesar yang
harus di hindari investor. Selain itu kerugian dalam bentuk bunga capital loss dapat terjadi apabila harga obligasi mengalami penurunan,
harga obligasi sangat tergantung pada kebijakan pemerintah atau bank sentral. Sehingga, investor harus memperhatikan pergerakan harga
obligasi agar
dapat mempertimbangkan
waktu beli
yang menguntungkan.
Universitas Sumatera Utara
19
2.1.4.4 Jenis-jenis Obligasi
Beberapa ahli ekonom telah mengklasifikasikan jenis-jenis obligasi, secara umum terdapat jenis-jenis obligasi antara lain sebagai
berikut: 1. Obligasi atas dasar emiten penerbitnya
a. Obligasi Pemerintah Pusat Government Bond, adalah sekuritas pemerintah yang digunakan untuk pendanaan dalam hutang
pemerintah obligasi RI tahun 1950. b. Obligasi Badan Usaha Milik Negara State Owned Company
Bond, adalah obligasi yang diterbitkan oleh BUMN untuk pendanaan obligasi Jasa Marga, BAFINDO.
c. Obligasi Perusahaan Swasta Corporate Bonds, adalah sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang menerbitkan
untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan pokok pinjaman kepada pemilik obligasi, selama
jangka waktu tertentu. Obligasi ini terdiri dari: 1 Participating Bonds, Pemilik obligasi selain memperoleh
bunga yang tetap juga memperoleh pembagian keuntungan yang diperoleh perusahaan.
2 Client Bonds, obligasi yang diberikan kepada langganan perusahaan dalam rangka mengembangkan pemilikan efek
kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
20 3 Debenture Bonds, obligasi yang tidak dijamin atau tanpa suatu
jaminan. 2. Obligasi atas tingkat bunga. Obligasi yang tingkat bunganya berbeda-
beda, antara lain sebagai berikut: a. Fixed Coupon Rate, obligasi yang memberikan bunga yang tetap
jumlahnya kepada pemiliknya. Contohnya: Obligasi dengan bunga ditangguhkan, obligasi dengan premi, obligasi indeks.
b. Floatingvariable coupon rate,obligasi yang menawarkan suku bunga mengambang tidak tetap kepada pemiliknya. Contohnya:
Obligasi dengan bunga variabel, obligasi indeks. c. Zero coupon bond,obligasi dengan tingkat bunga nol artinya
obligasi ini dijual dengan diskon pada awal periode dan kemudian dilunasi sesuai nominal pada akhir periode.
3. Obligasi atas dasar jaminan, terdiri dari: a. Secured Bonds, obligasi yang dikeluarkan dengan jaminan.
Contohnya: obligasi dengan garansi, obligasi dengan jaminan aset, obligasi dengan klausal hipotek negatif.
b. Unsecured Bonds, obligasi yang tidak disertai jaminan apapun. Contohnya: debenture bonds.
4. Obligasi atas dasar jangka waktu, terdiri dari: a. Obligasi dengan jangka waktu terbatas Limited Bonds, obligasi
yang memiliki jangka waktu jatuh tempo untuk pengambilan hutang-hutangnya.
Universitas Sumatera Utara
21 b. Obligasi dengan jangka waktu tidak terbatas Unlimited Bonds,
obligasi yang tidak dibatasi oleh jangka waktu tertentu untuk pengambilan hutangnya.
2.1.4.5 Peringkat Obligasi Bonds Rating
Secara umum, bond rating merupakan suatu tingkat pengukuran kualitas dan keamanan dari sebuah bond yang didasarkan oleh kondisi
finansial dari bond issuer. Secara spesifik, bond rating merupakan hasil dari evaluasi yang dilakukan lembaga pemeringkat yang merupakan
indikator kemungkinan bond issuer untuk dapat membayar hutang dan bunganya tepat waktu. Tujuan utama proses rating adalah memberikan
informasi akurat mengenai kinerja keuangan, posisi bisnis industri perseroan yang menerbitkan surat hutang obligasi dalam bentuk
peringkat kepada calon investor. Manfaat umum dari proses bond rating menurut Rahardjo 2004
dalam Nugraha, 2010:7 antara lain sebagai berikut: 1. Sistem informasi keterbukaan pasar yang transparan yang
menyangkut berbagai produk obligasi akan menciptakan pasar obligasi yang sehat dan transparan juga.
2. Efisiensi biaya. Hasil rating yang bagus biasanya memberikan keuntungan, yaitu menghindari kewajiban
persyaratan keuangan
yang biasanya
memberatkan perusahaan seperti penyediaan sinking fund, ataupun
jaminan aset. 3. Menentukan besarnya coupon, semakin bagus rating
cenderung semakin rendah nilai kupon dan begitu pula sebaliknya.
4. Memberikan informasi yang obyektif dan independen menyangkut kemampuan pembayaran hutang, tingkat risiko
Universitas Sumatera Utara
22 investasi yang mungkin timbul, serta jenis dan tingkatan
hutang tersebut. 5. Mampu menggambarkan kondisi pasar obligasi dan kondisi
ekonomi pada umumnya. Peringkat obligasi memiliki banyak manfaat, terutama bagi
investor. Peringkat obligasi dapat digunakan sebagai acuan apakah investor layak untuk berinvestasi pada obligasi tertentu, karena dalam
peringkat obligasi terdapat sinyal akan kemampuan emiten dalam melunasi kewajiban financialnya. Jadi, investor dapat menggunakan
peringkat obligasi untuk mengidentifikasi risiko default. Sehingga investor dapat berinvestasi pada obligasi yang tingkat resikonya dapat
di toleransi. Investor tidak perlu melakukan penelitian sendiri untuk mengetahui rating dari suatu obligasi, melainkan cukup melihat
pengumuman peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat kredit.
Dengan melakukan analisis dari segi keuangan atau manajemen dan bisnis fundamentalnya, setiap investor akan dapat menilai
kelayakan bisnis usaha emiten tersebut. Selain itu, investor akan dapat menilai tingkat risiko yang timbul dari investasi obligasi tersebut.
Beberapa manfaat rating bagi investor adalah sebagai berikut : a. Informasi risiko investasi. Tujuan utama investasi adalah untuk
meminimalkan risiko serta mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, dengan adanya bond rating diharapkan informasi
risiko dapat diketahui lebih jelas posisinya.
Universitas Sumatera Utara
23 b. Rekomendasi investasi. Investor akan dengan mudah mengambil
keputusan investasi berdasarkan hasil peringkat kinerja emiten obligasi tersebut. Dengan demikian investor dapat melakukan
strategi investasi akan membeli atau menjual sesuai perencanaannya. c. Perbandingan. Hasil rating akan dijadikan patokan dalam
membandingkan obligasi yang satu dengan yang lain, serta membandingkan struktur yang lain seperti suku bunga dan metode
penjaminannya. Untuk melakukan proses penerbitan obligasi, perusahaan harus
melakukan proses pemeringkatan yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat. Beberapa manfaat yang akan didapatkan dari emiten di
antaranya adalah: a. Informasi posisi bisnis. Dengan melakukan rating, pihak perseroan
akan dapat mengetahui posisi bisnis dan kinerja usahanya dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya.
b. Menentukan struktur obligasi. Setelah diketahui keunggulan dan kelemahan manajemen, bisa ditentukan beberapa syarat atau struktur
obligasi yang meliputi tingkat suku bunga, jenis obligasi, jangka waktu jatuh tempo, jumlah emisi obligasi serta berbagai struktur
pendukung lainnya. c. Mendukung kinerja. Apabila emiten mendapatkan rating yang cukup
bagus maka kewajiban menyediakan sinking fund atau jaminan kredit bisa dijadikan pilihan alternative.
Universitas Sumatera Utara
24 d. Alat pemasaran. Dengan mendapatkan rating yang bagus, daya tarik
perusahaan di mata investor bisa meningkat. Dengan demikian, adanya rating bisa membantu system pemasaran obligasi tersebut
supaya lebih menarik. e. Menjaga kepercayaan investor. Hasil rating yang independent akan
membuat investor merasa lebih aman, sehingga kepercayaan investor bisa terjaga.
Definisi peringkat berdasarkan PEFINDO adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Peringkat Obligasi berdasarkan PEFINDO
Peringkat Keterangan
IdAAA Merupakan peringkat tertinggi yang menggambarkan
obligor memiliki kapasitas yang superior untuk
memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia
lainnya.
IdAA
Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang sangat kuat untuk memenuhi
komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.
IdA
Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi komitmen
finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Bagaimanapun,
sekuritas hutang ini lebih mudah terpengaruh terhadap perubahan kondisi ekonomi dibandingkan sekuritas
hutang dengan rating yang lebih tinggi.
IdBBB Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor
memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran
hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Bagaimanapun, perubahan kondisi ekonomi dianggap
dapat melemahkan kapasitas obligor dalam memenuhi
Universitas Sumatera Utara
25 komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran
hutangnya.
IdBB Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor
memiliki kapasitas yang agak lemah untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran
hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Kapasitas obligor untuk memenuhi komitmen finansial
jangka panjang dalam pembayaran hutangnya mudah terpengaruh oleh ketidakpastian, atau perubahan kondisi
bisnis, keuangan dan kondisi ekonomi lainnya.
IdB
Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang lemah untuk memenuhi
komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya.
Walaupun obligor kini memiliki kapasitas untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam
pembayaran hutangnya, adanya perubahan kondisi kondisi bisnis, keuangan dan kondisi ekonomi lainnya
dapat melemahkan kapasitas atau willingness pemenuhan kewajiban obligor tersebut.
IdCCC
Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor memiliki kapasitas yang sangat lemah dan rentan untuk
tidak memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif terhadap obligor
Indonesia lainnya.
IdD Merupakan peringkat yang menggambarkan obligor tidak
memiliki kapasitas untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran hutangnya relatif
terhadap obligor Indonesia lainnya. Dengan kata lain obligor dalam kondisi default.
Pada peringkat dari idAA sampai idB dapat dimodifikasi menggunakan notasi plus + atau minus - untuk menunjukkan
kekuatan relatif dalam kategori peringkat tersebut.
Sumber: PEFINDO
2.1.5 PT PEFINDO
PT. PEFINDO atau PT Pemeringkat Efek Indonesia didirikan di Jakarta pada tanggal 21 Desember 1993, melalui inisiatif Otoritas Jasa Keuangan
dahulu di kenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM dan
Universitas Sumatera Utara
26 Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Agustus 1994, Pefindo memperoleh izin
usahanya dengan Nomor. 39PM-PI1994 dan menjadi salah satu lembaga penunjang pasar modal di Indonesia. Tugas utama Pefindo adalah untuk
menyediakan suatu peringkat atas risiko kredit yang objektif, independen, serta dapat dipertanggungjawabkan atas penerbitan surat hutang yang
diperdagangkan kepada masyarakat luas. Disamping melaksanakan kegiatannya dalam melakukan pemeringkatan surat hutang, Pefindo juga
menerbitkan dan mempublikasikan informasi kredit sehubungan dengan pasar perdagangan efek. Publikasi ini terdiri dari opini kredit atas perusahaan-
perusahaan penerbit obligasi beserta sektor aset acuannya. Pefindo merupakan perseroan terbatas yang saat ini dimiliki oleh 86 badan hukum per
31 Desember 2014 yang mempresentasikan pasar modal Indonesia dengan tidak satupun pemegang saham yang dimiliki lebih dari 50 saham.
2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi