acara untuk anak-anak dengan batas waktu pengamatan setiap hari dari pukul 07.00-20.00. Data yang dikumpulkan meliputi waktu tayang iklan,
jenis iklan, jenis produk yang diiklankan, frekuensi tayang iklan, kelengkapan informasi iklan, dan klaim iklan obat tanpa resep.
E. Tata Cara Analisis Hasil
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan metode statistik deskriptif. Metode statistik ini menggunakan teknik persentase, dan ditampilkan
dalam bentuk tabel atau gambar. Data frekuensi dapat langsung dianalisis, sedangkan data kelengkapan informasi dan klaim indikasi iklan obat tanpa resep,
dinyatakan dulu dalam bentuk rasional dan tidak rasional. Tabel atau gambar yang dibuat dari data iklan pada tayangan acara untuk
anak-anak selama dua minggu, meliputi: 1.
persentase frekuensi jenis iklan pada masing-masing stasiun televisi A, B, C, D dan pada keempat stasiun televisi sekaligus
2. persentase frekuensi iklan obat tanpa resep pada masing-masing stasiun
televisi A, B, C, D dan pada keempat stasiun televisi sekaligus, yang meliputi klasifikasi : jenis acara, kelas terapi, golongan obat, jenis obat,
sasaran konsumen, dan produsen 3.
persentase kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep nama zat aktif, nama dagang, indikasi, peringatan-perhatian, kontraindikasi, efek samping,
serta nama industri farmasi dan alamatnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. evaluasi kerasionalan kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep
berdasarkan kriteria iklan WHO 1988, dan persentasenya 5.
evaluasi kerasionalan kelengkapan informasi iklan obat tanpa resep berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 386 tahun 1994, dan
persentasenya 6.
evaluasi kerasionalan klaim indikasi iklan obat tanpa resep berdasarkan mekanisme kerja zat aktif dan Keputusan Menteri Kesehatan No. 386
tahun 1994, dan persentasenya.
F. Kesulitan Penelitian
Kendala yang dihadapi penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sulitnya melakukan pengambilan data kelengkapan informasi iklan dan klaim
indikasi untuk iklan obat tanpa resep. Hal ini terjadi karena cepatnya durasi tayang iklan yang diamati, sedangkan pada waktu yang bersamaan penulis harus
melakukan pengamatan sekaligus pencatatan data. Masalah ini diatasi dengan pengamatan berulang-ulang terhadap setiap penayangan kembali iklan obat tanpa
resep. Namun, terdapat kendala lain lagi karena untuk beberapa iklan obat tanpa resep yang sudah tercatat, ada yang tidak ditayangkan lagi ataupun baru
ditayangkan kembali setelah periode waktu tertentu. Dengan demikian, penelitian ini membutuhkan tambahan waktu khusus, demi mendapatkan hasil yang terbaik
sesuai dengan keterbatasan kemampuan penulis dalam melakukan pengamatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Jenis Iklan
Tingkat pengenalan konsumen terhadap sebuah produk ditentukan oleh produk itu sendiri. Nama atau merek sebuah produk akan diingat orang karena
tingginya frekuensi tayang iklan tersebut Suryolaksono, 2002. Semakin tinggi frekuensi penayangan sebuah iklan, semakin besar pula perhatian konsumen
terhadap produk yang diiklankan. Profil iklan yang disajikan merupakan gambaran distribusi frekuensi iklan pada tayangan acara untuk anak-anak di
stasiun televisi A, B, C, D selama dua minggu, berdasarkan jenis iklan. Tujuannya adalah untuk mengetahui persentase jenis iklan obat tanpa resep dari keseluruhan
iklan yang ditayangkan. Obat tanpa resep dalam penelitian ini meliputi obat bebas yang pada kemasannya terdapat tanda lingkaran hijau bergaris tepi hitam, dan
obat bebas terbatas dengan tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam.
1. Distribusi frekuensi jenis iklan pada masing-masing stasiun televisi
Persentase frekuensi jenis iklan di setiap stasiun televisi A, B, C, D dapat dilihat dari grafik pada
Tabel I
. Frekuensi jenis iklan obat tanpa resep di stasiun televisi A ada 9 1,1, stasiun televisi B ada 6 1,5, stasiun televisi C ada 21
7,50, dan stasiun televisi D ada 6 1,2. Iklan obat tanpa resep bisa ditemukan di semua stasiun televisi, tetapi frekuensi yang paling tinggi terdapat
pada stasiun televisi C. Frekuensi iklan obat tanpa resep pada tayangan acara untuk anak-anak di stasiun televisi A, B, dan D sangat sedikit, yaitu di bawah 2.