Televisi Sebagai Salah Satu Media Iklan

Untuk meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan pilek. d. Obat Asma Untuk meringankan gejala sesak napas karena asma. e. Obat Batuk 1 Antitusif Untuk meredakan batuk yang tidak berdahak. 2 Ekspektoran Untuk meredakan batuk yang berdahak. 3 Antitusif + Ekspektoran + Antihistamin Untuk meredakan batuk berdahak yang disertai pilek. f. Antasida Untuk mengatasi gejala sakit maag seperti : perih, kembung, mual. g. Obat Kulit Topikal Untuk mengatasi infeksi karena jamur Anonim, 1997b

E. Televisi Sebagai Salah Satu Media Iklan

Televisi sudah lama dikenal di Indonesia, bahkan sekarang ini hampir semua penduduk memiliki televisi di rumah. Pemerintah adalah pihak pertama yang memanfaatkan media ini. Banyak pesan pembangunan yang dapat dengan efektif disampaikan melalui media ini. Karakter budaya kita yang lebih suka mendengar dan melihat daripada membaca menyebabkan berkembang pesatnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI industri televisi. Kemudian, seperti biasa, kalangan bisnispun tanggap dengan potensi tersebut. Jaringan dan kelompok sasaran yang luas adalah poin terbesar yang dilirik kalangan tersebut. Hasilnya iklan banyak bermunculan di televisi. Puspadewi, 1993. Konsumen akan lebih asyik menonton televisi, yang memang lebih atraktif dan dinamis daripada membaca koranmajalah. Di Indonesia saja terdapat sepuluh televisi swasta nasional RCTI, SCTV, AN TV, TPI, INDOSIAR, TRANS TV, TV 7, METRO TV, GLOBAL TV, dan LATIVI. Hal inilah yang semakin memacu semakin tingginya belanja iklan di televisi Abadi, 2003. Belanja iklan di televisi dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Menurut data Advertising Information Services dari Nielsen Media Research, belanja iklan di media televisi, koran, majalah, dan tabloid pada tahun 2006 mencapai Rp 30,036 triliun. Televisi masih mendominasi perolehan dari keseluruhan belanja itu dengan nilai belanja iklan lebih dari Rp 20 triliun atau sekitar 69, koran 27, majalah dan tabloid 4 Anonim 2007. RCTI, TPI, dan Global TV memperoleh 32,9 dari total belanja iklan tahun 2006, Trans TV dan TV 7 23,2, ANTV dan Lativi 15,7, sisanya adalah SCTV, Indosiar, serta Metro TV Harto, Ratnasari, Saragih, dan Mudjiono, 2006. Sangat jelas sekali terlihat bahwa kehadiran iklan di media massa secara umum dalam membentuk karakter konsumen, tidak bisa dianggap enteng. Media massa, dengan “pasukan” iklan komersialnya, ditambah berbagai iklan terselubung lainnya; efektif mengubah perilaku masyarakat konsumen dalam menggunakan berbagai produk barang atau jasa. Selain dampak terhadap perilaku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI konsumen, menjamurnya iklan di media televisi juga membuka seluas-luasnya adanya pelanggaran yang dilakukan oleh iklan, baik itu sifatnya etik maupun pelanggaran terhadap produk hukum Abadi, 2003. Itulah faktanya, kehadiran media massa kadang tidak bisa dilawan oleh siapapun juga. Media tersebut, terutama televisi memiliki kekuasaan yang sangat besar dalam membentuk suatu agenda publik yang tidak bisa dihalangi oleh hukum apapun. Media televisi sebagai media massa dapat menentukan apa yang akan dibicarakan dan dipikirkan oleh masyarakat White cit Abadi, 2003.

F. Keterangan Empiris