Kesenangan Belajar LANDASAN TEORI
untuk menyampaikan materi pembelajarannya di kelas. Taniredja dkk, 2011 menyatakan bahwa ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui
penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik. Ceramah juga merupakan sebuah kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata
yang sering mengaburkan, dan kadang-kadang ditafsirkan salah Sagala, dalam Taniredja dkk, 2011: 45. Dapat disimpulkan bahwa model
ceramah merupakan model yang terkesan “otoriter” di mana pusat dari segala proses pembelajaran adalah guru, dan siswa hanya menjadi
pendengar yang baik. Model ceramah sebagai model pembelajaran konvensional,
mempunyai ciri-ciri atau karakteristik khusus, yaitu: a. tidak memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan memecahkan
masalah sehingga proses penyerapan pengetahuan kurang tajam Sagala, dalam Taniredja dkk, 2011: 47;
b. kurang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan keberanian mengemukakan pendapatnya Sagala,
dalam Taniredja dkk, 2011: 47; c. pertanyaan lisan dalam ceramah kurang dapat ditangkap oleh
pendengarnya, apalagi jika digunakan kata-kata asing Sagala, dalam Taniredja dkk, 2011: 47;
d. guru sukar mengetahui sampai dimana siswa telah mengerti pembicaraannya Suryosubroto, dalam Taniredja dkk, 2011: 48;
e. murid seringkali memberi pengertian lain dari hal yang dimaksudkan guru Suryosubroto, dalam Taniredja dkk, 2011: 48;
f. peserta didik belajar secara individual Surjadi, 2012: 154;
g. pembelajaran sangat abstrak Surjadi, 2012: 154; h. rumus ada dalam diri peserta didik yang harus dikembangkan,
dihafalkan, dan latihan Surjadi, 2012: 154; i.
peserta didik secara pasif menerima rumuskaidah tanpa
memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran Surjadi, 2012: 154;
j. pengetahuan yang dimiliki peserta didik adalah penangkapan
Surjadi, 2012: 154; k. tidak efektif menarik dan mempertahankan perhatian siswa Eggen
dan Kauchak, 2012: 402; dan l.
tidak memungkinkan guru memeriksa persepsi dan perkembangan pemahaman siswa Eggen dan Kauchak, 2012: 402.
Berdasarkan ciri-ciri model ceramah yang telah dipaparkan oleh beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa model ceramah tidak dapat
berlangsung secara efektif jika diterapkan terus menerus dalam proses pembelajaran karena pembentukan pengetahuan hanya berasal dari guru,
bukan dari siswa. Pembelajaran yang berpusat kepada guru, dianggap sebagai pembelajaran yang tidak efektif.
Menurut Surya 2004, agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, maka dalam pembelajarannya diharapkan:
a. berpusat pada siswa dengan tujuan untuk membantu proses perkembangan siswa;
b. ada interaksi edukatif antara guru dengan siswa; c. suasana dalam kelas yang demokratis akan banyak mendorong
siswa untuk berani mengembangkan gagasannya; d. metode mengajar yang menyenangkan dari guru akan membuat
siswa menjadi lebih senang dan bersemangat sehingga akan memberikan hasil yang memuaskan;
e. guru profesional yang memiliki keahlian memadai dalam bidangnya dan rasa tanggungjawab yang tinggi;
f. bahan yang diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang
sedang berlaku; g. lingkungan pembelajaran yang dapat menunjang berbagai proses
pembelajaran secara efektif; dan h. sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran.
Untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif seperti yang telah disebutkan sebelumnya, maka perlu dilakukan
pendekatan konstruktivis dengan menggunakan model pembelajaran yang lain selain ceramah.