Model pemutaran video pembelajaran
tidak bermassa dan tidak dipengaruhi oleh gravitasi ke segala arah. Namun, penelitian yang dibuat oleh Thomas Young mengenai celah ganda
yang menghasilkan interferensi cahaya gelap-terang. Augustin Frensel yang melakukan percobaan mirip celah ganda Young, menggagalkan teori
partikel cahaya Newton dimana teori Newton tidak bisa menjelaskan pola interferensi cahaya. Kemudian Young dan Frensel mengemukakan teori
gelombang transversal cahaya yaitu bahwa cahaya sebagai gelombang transversal yang merambat melalui suatu medium.
Gagasan Young-Frensel kemudian menuai banyak tanda tanya. Jika cahaya memerlukan suatu medium untuk merambat lalu
bagaimanakah dengan cahaya matahari yang sampai ke Bumi? Tidak dapat dipercaya bahwa medium eter memenuhi ruang angkasa dimana banyak
orang tahu bahwa di ruang angkasa planet-planet dapat bergerak melalui suatu vakum yang tidak ada hambatannya sama sekali. Untuk dapat
memecahkan persoalan tersebut, James Maxwell mengemukakan teori elektromagnetiknya. Oersted dalam Kanginan, 2007 menemukan
fenomena bahwa arus listrik medan listrik dapat menimbulkan medan magnetik. Sementara Faraday dalam Widodo, 2009 menemukan bahwa
perubahan medan magnetik dapat menimbulkan arus listrik. Berdasarkan fenomena ini, Maxwell dalam Kanginan, 2007 mengemukakan sebuah
hipotesis: karena perubahan medan magnet dapat menimbulkan medan listrik, maka perubahan medan listrik pun akan dapat menimbulkan
perubahan medan magnet. Hipotesis tersebut digunakan untuk
menerangkan terjadinya gelombang elektromagnetik yang medan listrik dan medan magnetiknya selalu tegak lurus. Gambar 2.2 memperlihatkan
bentuk gelombang elektromagnetik yang medan listrik dan medan magnetnya saling tegak lurus yang membentuk gelombang transversal:
Gambar 2.2. Gelombang Elektromagnetik yang Medan Listrik E dan Medan Magnetnya B Saling Tegak Lurus
Maxwell dalam Kanginan, 2007 juga menemukan bahwa cepat rambat gelombang dinyatakan oleh:
= keterangan:
c = cepat rambat gelombang magnetik ms = permeabilitas vakum 4π x 10
-7
WbA m = permetivitas vakum 8,85418 x 10
-12
C
2
N m
2
Kemudian dengan memasukkan nilai dari dan
maka didapatkan hasil bahwa c = 3 x 10
8
ms, yang tepat sama dengan cepat rambat cahaya dalam vakum tanpa ada medium.
Beberapa tahun setelah Maxwell meninggal dunia, Heinrich Rudolfh Hertz seorang fisikawan Jerman berhasil melakukan eksperimen
yang dapat menunjukkan gejala perambatan gelombang elektromagnetik. Dalam percobaan Hertz, digunakan alat yang serupa dengan induktor
Ruhmkoff sebagai penghasil gelombang, yang tampak pada gambar 2.3:
Gambar 2.3. Perambatan Gelombang Elektromagnetik
Jika P digetarkan, maka terjadi getaran pada rangkaian kawat Q yang nampak sebagai loncatan bunga api di A. Jika kawat B yang tidak
bermuatan didekatkan dengan A ternyata di B terjadi juga loncatan bunga api. Ini menunjukkan bahwa ada pemindahan energi perambatan
elektromagnetik dari A ke B.