Manfaat Praktis Manfaat Penelitian

yang seharusnya dilakukan oleh laki-laki atau perempuan dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Kesenjangan inilah yang menjadi area rasa yang dimaknai oleh laki-laki dalam menghadapi pengalamannya memiliki istri bekerja. Laki-laki akan berusaha memenuhi kebutuhan dirinya sesuai dengan gambaran peran yang ia yakini. Apabila kebutuhan ini belum terpenuhi karena adanya perbedaan kenyataan yang dihadapi di dalam hidup maka hal ini memotivasi akan adanya usaha pemenuhan nilai-nilai di dalam dirinya. Usaha pemenuhan dilakukan sesuai dengan nilai-nilai dari dalam dirinya. Hal tersebut mendorong laki-laki dalam menemukan rasa atas pengalaman tentang istri yang bekerja. Pengalaman seseorang yang akan menjadi proses penelitian menentukan metode penelitian yang akan digunakan. Pengalaman itu sendiri merupakan pembelajaran bagi metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah dengan melihat pengalaman hidup manusia. Dalam penelitian Schwandt 2001 dikatakan bahwa pengalaman hidup manusia ini merupakan objek studi yaitu dunia kehidupan, merasa, mengalami, dan membuat rasa. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah untuk menggambarkan dan memperjelas pengalaman hidup seseorang dan merupakan kesadaran dirinya. Pengalaman manusia adalah area yang sulit dijangkau untuk dipelajari. Pengalaman seseorang tentunya tidak dapat dihentikan untuk kepentingan peneliti. Pengalaman berbeda dengan benda yang kaku, bukan yang isinya bergerak. Metode kualitatif secara khusus dibangun untuk memperhitungkan karakteristik tertentu dari pengalaman manusia dan memfasilitasi penyelidikan pengalaman seseorang. Pengalaman memiliki kedalaman vertikal. Menggunakan metode pengumpulan data, seperti Jawaban singkat kuesioner dengan skala Likert yang hanya mengumpulkan informasi permukaan, tidak memadai untuk menangkap kekayaan dan kepenuhan pengalaman. Dengan demikian, data yang dikumpulkan untuk studi pengalaman berasal dari individu yang mengalami langsung suatu pengalaman.

B. Peran sebagai Laki-laki dan Perempuan

1. Konsep Peran Laki-laki dan Perempuan dalam Masyarakat

Konsep tradisional menekankan suatu pola perilaku tertentu yang tidak memperhitungkan minat dan kemampuan individual. Peran-peran ini menekankan superioritas maskulin dan tidak dapat menolerir setiap sifat yang member i kesan keperempuanan atau pekerjaan yang dianggap “pekerjaan peremp uan” Hurlock, 1980. Laki-laki di luar rumah menduduki posisi yang berwewenang dan berprestise dalam masyarakat dan dunia bisnis, di rumah ia pencari nafkah, pembuat keputusan, penasehat dan tokoh yang mendisiplin anak-anak, dan model maskulinitas bagi putera-puteranya. Perempuan dalam konsep ini, baik di rumah atau di luar, perannya berorientasi pada orang lain. Maksudnya, perempuan mendapatkan kepuasan lewat pengabdian kepada orang lain. Ia tidak diharapkan bekerja di luar rumah, kecuali bilamana keadaan finansial memaksa, dan apabila ini terjadi ia melakukan pekerjaan di bidang pelayanan seperti sebagai perawat, guru, atau sekretaris Hurlock, 1980. Sebagai ibu rumah tangga, perempuan mempersembahkan waktunya