9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemaknaan Pengalaman Laki-laki tentang Istri Bekerja
Menurut Maslow makna hidup merupakan sesuatu yang muncul secara intrinsik dari diri manusia sendiri. Manusia harus memenuhi kebutuhan dasarnya
terlebih dahulu untuk memenuhi nilai-nilai diri dalam hidupnya. Bila kebutuhan- kebutuhan dasar telah terpenuhi, maka nilai-nilai itu akan menjadi energi
motivasional bagi individu untuk mendedikasikan diri pada usaha memenuhi nilai-nilai tersebut. Apabila individu memilih melakukan aktivitas-aktivitas yang
sesuai dengan nilai-nilai intrinsik dalam dirinya, maka ia akan mendapatkan makna hidup yang bernilai positif dan menyehatkan bagi perkembangan
kepribadian Makna hidup menurut Maslow tak lain adalah meta motive, meta-needs
atau growth need, yaitu suatu kebutuhan yang muncul dalam diri manusia untuk meraih tujuan, melanjutkan kehidupan, dan menjadi individu yang lebih baik.
Manusia harus memenuhi basic needsnya terlebih dahulu, sebelum berusaha memenuhi growth needs. Manusia yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya, tapi
tidak berhasil memenuhi nilai-nilai dalam dirinya akan menjadi sakit. Manusia yang berhasil menemukan makna hidupnya akan merasa dirinya penting dan
bermakna Debats, 1993. Pemenuhan kebutuhan pada pengalaman laki-laki Jawa tentang istri yang
bekerja diawali dengan adanya kesenjangan antara gambaran tentang peran-peran
yang seharusnya dilakukan oleh laki-laki atau perempuan dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Kesenjangan inilah yang menjadi area rasa yang dimaknai
oleh laki-laki dalam menghadapi pengalamannya memiliki istri bekerja. Laki-laki akan berusaha memenuhi kebutuhan dirinya sesuai dengan gambaran peran yang
ia yakini. Apabila kebutuhan ini belum terpenuhi karena adanya perbedaan kenyataan yang dihadapi di dalam hidup maka hal ini memotivasi akan adanya
usaha pemenuhan nilai-nilai di dalam dirinya. Usaha pemenuhan dilakukan sesuai dengan nilai-nilai dari dalam dirinya. Hal tersebut mendorong laki-laki dalam
menemukan rasa atas pengalaman tentang istri yang bekerja. Pengalaman seseorang yang akan menjadi proses penelitian menentukan
metode penelitian yang akan digunakan. Pengalaman itu sendiri merupakan pembelajaran bagi metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah dengan melihat
pengalaman hidup manusia. Dalam penelitian Schwandt 2001 dikatakan bahwa pengalaman hidup manusia ini merupakan objek studi yaitu dunia kehidupan,
merasa, mengalami, dan membuat rasa. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah untuk menggambarkan dan memperjelas pengalaman hidup seseorang dan
merupakan kesadaran dirinya. Pengalaman manusia adalah area yang sulit dijangkau untuk dipelajari. Pengalaman seseorang tentunya tidak dapat dihentikan
untuk kepentingan peneliti. Pengalaman berbeda dengan benda yang kaku, bukan yang isinya bergerak. Metode kualitatif secara khusus dibangun untuk
memperhitungkan karakteristik tertentu dari pengalaman manusia dan memfasilitasi penyelidikan pengalaman seseorang.