dalam bidang studi yang menjadi bidang tugas guru adalah mutlak diperlukan.
2 Kompetensi Afektif kecakapan ranah rasa
Kompetensi ranah afektif guru bersifat tertutup dan abstrak, sehingga amat sukar untuk diidentifikasi. Kompetensi ranah ini
meliputi seluruh fenomena perasaan dan emosi seperti: cinta, benci, senang, sedih, dan sikap-sikap tertentu terhadap diri sendiri dan orang
lain. Namun demikian, kompetensi afektif yang paling penting adalah sikap dan perasaan diri yang berkaitan dengan profesi keguruan.
3 Kompetensi psikomotor kecakapan ranah karsa
Kompetensi psikomotor guru meliputi segala keterampilan atau kecakapan yang bersifat jasmaniah yang pelaksanaannya berhubungan
dengan tugasnya selaku pengajar. Guru yang profesional memerlukan penguasaan yang prima atas keterampilan sejumlah ranah karsa yang
langsung berkaitan dengan bidang studi garapannya.
B. Kajian Hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Wens Tanlain dengan judul “Studi Tentang
Alasan-alasan Mahasiswa Menempuh Pendidikan Guru Para Mahasiswa Angkatan 2003, 2004, 2005, Program Studi D-II PGSD, JIP, FKIP,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.” Tujuan penelitian tersebut adalah 1 mengidentifikasi isi jawaban para mahasiswa ke dalam kategori-
kategori: tujuan-alasan, alasan; 2 mengidentifikasi jumlah alasan para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mahasiswa ke dalam kategori-kategori: satu alasan, dua alasan, tiga alasan; 3 mengidentifikasi orientasi alasan-alasan para mahasiswa ke dalam
kategori-kategori seperti yang dikemukakan Rosenberg 1957. Dari hasil penelitian tersebut diketahui alasan mahasiswa menempuh pendidikan
keguruan adalah kerja dan cepat diangkat, masa depan lebih baik, ikut membangun bangsa, tugas mulia, tidak menyita banyak waktu, ingin
mendidik anak-anak, dan menyukai anak-anak. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Paul Suparno dengan judul, “Minat dan Motivasi Mahasiswa pendidikan Fisika USD untuk Menjadi Guru dan
Perkembangannya”. Dari hasil penelitiannya disimpulkan 1 minat awal mahasiswa untuk menjadi guru kurang tinggi 2 minat mahasiswa setelah
menjalani proses pendidikan di Universitas Sanata Dharma bertambah secara signifikan 3 motivasi utama mahasiswa masuk ke program studi
pendidikan Fisika ingin cepat selesai studi dan cepat mendapat pekerjaan, 4 hal yang menurut mahasiswa banyak mengembangkan minat dan
profesionalitas menjadi guru adalah proses perkuliahan, PPL, guru dan teman.
C. Kerangka Berpikir
1. Hubungan pengalaman mengambil mata kuliah PPL I dengan minat
menjadi guru
PPL I atau mikro teaching dapat diartikan sebagai cara latihan keterampilan keguruan atau praktek mengajar dalam lingkup kecilterbatas
Gilarso, 1986:6. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beberapa keterampilan dasar keguruan, sehingga siap diterjunkan dalam PPL II.
Sasaran yang ingin dicapai adalah pribadi calon guru memiliki pengalaman, pengetahuan, keterampilan, nilai serta sikap yang diperlukan
dalam profesinya sebagai guru. PPL I merupakan salah satu program yang dilakukan FKIP Universitas
Sanata Dharma untuk membekali mahasiswa keterampilan mengajar secara lengkap dan terintegrasi. Kegiatan ini dilakukan di laboratorium
mikro teaching. Dalam prakteknya, mahasiswa bertugas menjadi guru dan dibantu oleh teman-temannya yang bersimulasi menjadi siswa. Praktikan
mempraktekkan beberapa keterampilan mengajar secara terpisah maupun secara terintegrasi. Diharapkan dengan praktek menjadi guru dengan
berbagai keterampilan, mahasiswa dapat belajar mengenal lingkungan kelas dalam lingkup kecil dan memperoleh pengalaman mengajar. Dengan
dibantu oleh seorang dosen pembimbing dan masukan kritik dan saran dari teman-teman, mahasiswa praktikan akan dapat lebih mengenali dirinya
ketika mengajar. Keterampilan yang dikuasai mahasiswapraktikan tersebut dapat
mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi guru. Seorang mahasiswa menguasai kemampuan umum mengajar, salah satunya didorong oleh
motivasi yang tinggi untuk memperoleh suatu tujuan. Seorang mahasiswa masuk ke Fakultas Keguruan dengan cita-cita menjadi seorang guru.
Karena minat tidak timbul begitu saja, namun memerlukan proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang panjang dan melalui pengalaman pribadi. Di bangku perkuliahan, mahasiswa dibina dan dituntut untuk cinta akan profesi guru dan cinta
akan pendidikan melalui proses belajar khusus keguruan dan dipraktekkan dengan mikro teaching. Penelitian yang dilakukan Paul Suparno
menyimpulkan bahwa yang paling mengembangkan minat mahasiswa menjadi guru salah satunya karena proses perkuliahan dan PPL. Mikro
teaching adalah salah satu mata kuliah dan langkah dasar untuk menuju PPL.
2. Hubungan IPK dengan minat menjadi guru
Indeks prestasi Kumulatif merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester
pertama sampai semester paling akhir yang ditempuh. Mahmud 1990:83 mengatakan bahwa, prestasi di sekolah dan di
dalam pekerjaan sangat berkait. Prestasi baik di sekolah pada umumnya meratakan jalan untuk memperoleh pekerjaan yang baik pula. Ia juga
mengatakan bahwa apabila seseorang berhasil dan keberhasilan itu dikaitkan dengan kemampuan dan usaha, maka ia akan optimis dan
percaya diri untuk menghadapi tugas-tugas berikutnya. Perkembangan motif berprestasi, dampaknya terlihat pada prestasi akademik yang
ditunjukkan oleh anak, pada gilirannya juga berpengaruh terhadap pekerjaan yang didambakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam penelitian ini, prestasi mahasiswa dapat diukur dengan besarnya Indeks Prestasi Mahasiswa. Seseorang melanjutkan studi ke perguruan
tinggi berharap mendapat keterampilan khusus dan lebih sehingga siap untuk berkecimpung dalam dunia kerja. Seorang mahasiswa yang
memiliki prestasi akademik tinggi seperti yang diungkapkan Mahmud 1990 akan lebih percaya diri dan optimis untuk menghadapi tugas-tugas
berikutnya, dalam konteks ini adalah pekerjaan. Semakin tinggi IPK maka mahasiswa semakin menguasai mata kuliah yang ditempuh, sebaliknya
semakin rendah IPK maka mahasiswa kurang dapat menguasai mata kuliah yang ditempuh. Mahasiswa yang masuk fakultas keguruan, tentunya
ingin bekerja sebagai guru. Ketika mahasiswa memiliki motivasi belajar yang tinggi, prestasinya pun tinggi. Sehingga, ketika prestasi mahasiswa
tersebut tinggi, ia akan lebih berminat untuk menjadi guru karena ia merasa menguasai mata kuliah yang telah ia tempuh.
3. Hubungan jenis pekerjaan orangtua dengan minat menjadi guru.
Orang tua mempengaruhi rencana pekerjaan remaja secara bermacam- macam diantaranya Mahmud 1990:95:
a. Fasilitas yang cukup, kesempatan yang banyak untuk lebih
berkembang, dan kemungkinan-kemungkinan yang lebih besar untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi, juga meratakan jalan bagi
remaja-remaja berkecukupan untuk lebih mudah memperoleh pekerjaan. Misalnya, karena orang tuanya menduduki jabatan yang
penting, anak memiliki koneksi yang luas dan sumber-sumber informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang berkaitan dengan dunia kerja; kecuali itu, karena remaja-remaja itu berkecukupan dia lebih banyak mempunyai waktu untuk mencari
dan memperoleh pekerjaan yang baik. b.
Orang tua, saudara-saudara sekandung dan sumber-sumber pengaruh lain yang penting merupakan contoh-contoh bagi pilihan kerja remaja.
Pada umumnya pekerjaan yang diinginkan remaja mirip atau serupa dengan pekerjaan orang tuanya, lebih-lebih apabila hubungan antara
anak dan orang tuanya cukup akrab. c.
Orang tua mempengaruhi pilihan kerja putra-putrinya dengan menanamkan konteks nilai dengan pekerjaan.
Pekerjaan orang tua sangat mempengaruhi minat anak memilih pekerjaan. Melalui tingkah laku orang tua, cara mendidik anak, rutinitas
pekerjaan orang tua dan penanaman nilai-nilai pekerjaan. Orang tua yang berprofesi sebagai guru dan dapat menjadi panutan bahwa menjadi
guru itu menyenangkan atau mulia maka dapat berpengaruh pada keinginan anak untuk menjadi guru dengan melihat apa yang dilakukan
orang tuanya, lebih-lebih apabila hubungan antara anak dengan orang tua cukup akrab. Seperti penelitian yang dilakukan Wens Tanlain,
menyimpulkan bahwa minat mahasiswa menjadi guru karena tugas mulia. Jika orang tua dapat menjadi contoh bahwa menjadi guru
merupakan hal yang menyenangkan dan tugas yang mulia maka dapat
berpengaruh pada keinginan anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Hubungan antara pengalaman mengambil mata kuliah PPL I, jenis
pekerjaan orang tua, dan IPK dengan minat mahasiswa menjadi guru.
PPL I merupakan salah satu program yang dilakukan FKIP Universitas Sanata Dharma untuk membekali mahasiswa keterampilan
mengajar secara lengkap dan terintegrasi. Keterampilan yang dikuasai mahasiswapraktikan tersebut dapat mempengaruhi minat mahasiswa
untuk menjadi guru. Seorang mahasiswa menguasai kemampuan umum mengajar, salah satunya didorong oleh motivasi yang tinggi untuk
memperoleh suatu tujuan. Penelitian yang dilakukan Paul Suparno menyimpulkan bahwa yang paling mengembangkan minat mahasiswa
menjadi guru salah satunya karena proses perkuliahan dan PPL. Minat mahasiswa menjadi guru juga dipengaruhi oleh nilai IPK yang
dicapai. Semakin tinggi nilai IPK, semakin tinggi pula penguasaan materi perkuliahan dan didorong oleh motivasi untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan dalam hal ini adalah untuk menjadi guru. Minat seseorang untuk menjadi guru juga dapat dipengaruhi oleh jenis
pekerjaan orang tua. Pekerjaan orang tua sangat mempengaruhi minat anak memilih pekerjaan. Melalui tingkah laku orang tua, cara mendidik anak,
rutinitas pekerjaan orang tua dan penanaman nilai-nilai pekerjaan. maka dapat berpengaruh pada keinginan anak untuk menjadi guru dengan
melihat apa yang dilakukan orang tuanya, lebih-lebih apabila hubungan antara anak dengan orang tua cukup akrab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan adanya suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara pengalaman mengambil mata kuliah PPL I,
jenis pekerjaan orang tua dan IPK dengan minat mahasiswa menjadi guru.
D. Perumusan Hipotesis
a. Ada hubungan antara pengalaman mengambil mata kuliah PPL I
dengan minat mahasiswa menjadi guru. b.
Ada hubungan antara IPK dengan minat mahasiswa menjadi guru. c.
Ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa menjadi guru.
d. Ada hubungan antara pengalaman mengambil mata kuliah PPL I, jenis
pekerjaan orang tua, dan IPK secara bersama-sama dengan minat mahasiswa menjadi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Penelitian studi kasus yaitu penelitian terhadap jenis obyek tertentu, dimana proses pengumpulan
datanya menggunakan beberapa metode, kemudian dianalisis dan kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada obyek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian: penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma, Jl.
Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta dan Jl. Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta
2. Waktu Penelitian: bulan Juni – Juli 2011
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah mahasiswa FKIP yang masih aktif dan telah mengikuti mata kuliah PPL I dan belum mengambil PPL II di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. 2.
Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam
penelitian. Dalam hal ini, yang menjadi objek penelitian adalah mata kuliah PPL I, jenis pekerjaan orang tua, IPK, dan minat mahasiswa menjadi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI