Uji Validitas Instrumen METODE PENELITIAN

74

H. Uji Validitas Instrumen

Suatu instrumen dapat dikatakan baik apabila memenuhi dua persyaratan persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel Sugiyono, 2010: 173. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pada instrumen tersebut maka sebelum penelitian diadakan uji coba instrumen terlebih dahulu. Hasil uji coba inilah yang nantinya menjadi dasar untuk menentukan validitas dan reliabilitas instrumen.

a. Validitas

Dalam penelitian ini terdapat uji validitas. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Suharsimi Arikunto, 2006: 144. Suharsimi Arikunto 2006: 154 menerangkan bahwa berdasarkan validitas terbagi menjadi tiga macam, yaitu validitas konstruk, validitas isi, dan validitas butir soal. 1 Validitas Konstruk Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 158 validitas konstruk merupakan proses penentuan sejauh mana performansi tes dapat diinterpretasikan dalam kaitannya dengan satu atau sejumlah konstruk psikologis. Artinya, sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas konstruk apabila butir-butir soal dalam instrumen yang digunakan untuk mengukur setiap aspek tertera dalam indikator yang terdapat dalam kajian pustaka yang digunakan. 75 2 Validitas Isi Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 155 validitas isi adalah validitas yang pembuktiannya berdasarkan isi Content-Related Evidence, yakni proses penentuan seberapa jauh suatu instrumen menunjukkan kerelevansian dan keterwakilan terhadap ranah yang diukur. Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas isi apabila isi materi dari alat ukur yang digunakan sesuai dengan kajian pustaka yang digunakan. Dalam penelitian ini, penyusunan kisi-kisi instrumen dibuat berdasarkan kajian teori, dan dikonsultasikan dengan expert judgment, dalam hal ini yakni dosen pembimbing. 3 Validitas Butir Soal Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 156, validitas butir soal adalah estimasi kualitas butir-butir soal sebuah alat tes atau yang dimaksudkan untuk menguji efektifitas butir-butir soal. Butir soal dikatakan memiliki tingkat validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 211, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mempunyai validitas yang tinggi, artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, sebaliknya instrumen dikatakan kurang valid dan sahih apabila mempunyai validitas yang rendah. Selanjutnya uji validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis butir, dimana untuk 76 menguji validitas setiap butir, maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Perhitungan validitas dilakukan dengan rumus dari Karl Pearson, yaitu Korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut. � = �� − � � �� 2 − � 2 − {�� 2 − � 2 } Keterangan: r XY = koefisien korelasi N = jumlah sampel ΣX = jumlah skor butir ΣY = jumlah skor total ΣXY = jumlah perkalian X dan Y

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen Sugiyono, 2010: 176. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 221, reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Sugiyono 2010: 121 menyatakan bahwa, suatu instrumen dapat disebut reliabel apabila instrumen tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbcah, sebagai berikut: � 11 = � � − 1 1 − ó � 2 ó � 2 77 Keterangan: � 11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal � � 2 : jumlah varians butir � � 2 : varians total Instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha 0,6 Suharsimi Arikunto, 2006: 221.

c. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan pada 36 siswa dengan jumlah butir pernyataan sebanyak 33 butir pertanyaan. Berikut hasil uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini, adapun sebagai berikut. Tabel 5. Hasil Uji Validitas No Item r hitung r tabel Ket Butir_1 0,637 0,329 Valid Butir_2 0,576 0,329 Valid Butir_3 0,157 0,329 Gugur Butir_4 0,504 0,329 Valid Butir_5 0,700 0,329 Valid Butir_6 0,619 0,329 Valid Butir_7 0,857 0,329 Valid Butir_8 0,809 0,329 Valid Butir_9 0,694 0,329 Valid Butir_10 0,627 0,329 Valid Butir_11 0,637 0,329 Valid Butir_12 0,576 0,329 Valid Butir_13 0,154 0,329 Gugur Butir_14 0,531 0,329 Valid Butir_15 0,700 0,329 Valid Butir_16 0,619 0,329 Valid Butir_17 0,857 0,329 Valid Butir_18 0,809 0,329 Valid Butir_19 0,924 0,329 Valid Butir_20 0,627 0,329 Valid Butir_21 0,637 0,329 Valid Butir_22 0,576 0,329 Valid Butir_23 0,832 0,329 Valid Butir_24 0,637 0,329 Valid 78 Butir_25 0,576 0,329 Valid Butir_26 0,129 0,329 Gugur Butir_27 0,545 0,329 Valid Butir_28 0,700 0,329 Valid Butir_29 0,619 0,329 Valid Butir_30 0,737 0,329 Valid Butir_31 0,639 0,329 Valid Butir_32 0,662 0,329 Valid Butir_33 0,627 0,329 Valid Uji instrumen menggunakan program SPSS versi 13.00 for windows. Syarat sebuah instrumen dikatakan valid apabila nilai r hitung nilai r tabel. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari 33 butir pernyataan yang mewakili terdapat 3 butir soal dinyatakan tidak valid atau gugur karena nilai r hitung r tabel 0,329 pada n=36, yaitu butir soal nomor 3, 13, dan 26. Sedangkan, sisanya sebanyak 30 butir soal dinyatakan valid karena nilai r hitung r tabel sebesar 0,329 pada n=36. Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha sebesar 0,955. Berdasarkan koefisien reliabilitas diketahui bahwa nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,955 lebih besar dari 0,6 maka variabel penelitian memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam penelitian.

I. Teknik Analisis Data

Agar data yang dikumpulkan dapat digunakan sebagai penentu keberhasilan pada penelitian, data yang diperoleh perlu diolah dan dianalisis. Reliability Statistics ,955 33 Cronbachs Alpha N of Items 79 Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis komparatif. Menurut Sugiyono 2010: 169 Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 310 penelitian secara komparatif dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang subjek penelitian benda-benda, orang, prosedur kerja, ide dll. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan nilai sebelum tindakan dan nilai setelah tindakan, yaitu penerapan pembelajaran dengan metode Talking Stick. Berdasarkan peningkatan nilai tersebut, juga akan diketahui peningkatan ketuntasan sebelum perbaikan dan setelah dilaksanakannya siklus. Untuk mengetahui hasil tes dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Menghitung Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Untuk menghitung hasil belajar siswa digunakan rumus rata-rata dari seluruh milai siswa, sebagai berikut : Rata-rata = jumlah seluruh nilai jumlah siswa 2. Persentase Ketuntasan Siswa Ketuntasan = Siswa tuntas Siswa x 100 Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 75 siswa telah tuntas belajar atau mendapat nilai ≥ 70. 80 3. Menghitung Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Tabel 7. Kriteria Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Interval Kecenderungan Hasil Belajar Siswa 81 – 100 61 – 80 51 – 60 31 – 50 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Slameto, 2010: 55 4. Menghitung Tingkat Kecenderungan Keterlaksanaan Pembelajaran Ditinjau dari Partisipasi Guru dan Siswa Uji kecenderungan digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran ditinjau dari partisipasi guru dan siswa. Cara pengkategorian data dibagi dalam 3 kategori dengan rumus sebagai berikut: a. Rendah = X M – SD b. Sedang = M – SD ≤ X M + SD c. Tinggi = X ≥ M + SD Keterangan: M : Mean SD : Standar Deviasi X : Skor Partisipasi Guru dan Siswa

J. Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN METODE TALKING CHIPS DI MTS JAMIYATUL KHAIR

0 3 88

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Talking Stick Di Mi Al Hikmah Kelas 5 Kota Bekasi

0 7 179

UPAYA PENINGKATAN HAISL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK DI KELAS V SD NEGERI 107415 TANJUNG SARI BATANG KUIS T.A 2013/2014.

0 2 23

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran talking stick tema cita-citaku kelas iv SD Negeri 2 Simo tahun pelajaran 2014/2015.

0 3 10

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran talking stick tema cita-citaku kelas iv SD Negeri 2 Simo tahun pelajaran 2014/2015.

0 2 17

PENINGKATAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 Peningkatan Kerjasama Dan Hasil Belajar Ips Melalui Model Talking Stick Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Barenglor Klaten Utara Tahun 2013/2014.

0 0 13

PENINGKATAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 Peningkatan Kerjasama Dan Hasil Belajar Ips Melalui Model Talking Stick Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Barenglor Klaten Utara Tahun 2013/2014.

0 1 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngadireji I Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukohar

0 0 16

PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN METODE PEMBELAJARAN CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SOMPOKAN KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN.

0 2 197

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DI KELAS V SD

0 0 8