56 merupakan pendekatan Teknologi pembelajaran dalam peningkatan mutu
Pendidikan dengan pemanfaatan sumber belajar yang bervariasi.
B. Penelitian Relevan
1. Yasminah 2010 dalam penelitian yang berjudul “ upaya peningkatan hasil
belajar pendidikan kewarganegaraan melalui metode Talking Stick di kelas IV SD N Karang Jengkol 01 Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap
yaitu pada pre test nilai rata-rata kelas sebesar 67,2 pada post test siklus I meningkat menjadi 73,2 pada post test siklus II meningkat lagi menjadi
77,4 dan terakhir dalam post test siklus III meningkat lagi menjadi 80,8. 2.
Purwatiningsih 2009 dengan judul “upaya meningkatkan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan pada pokok bahasan Konstitusi Negara
Republik Indonesia melalui model Talking Stick menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan. Hal ini dapat
dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar sebesar 16,79, dari pre test ke siklus I meningkat sebesar 18,10. Dari siklus I ke siklus II meningkat
37,93 dari pre test ke siklus II. 3.
Supriyati 2011 juga telah melakukan penelitian dengan judul “upaya meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan melalui model Talking Stick di kelas VII D SMP Giri Puro Sumpiuh menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar berupa
meningkatnya hasil pos test pada setiap putaran dalam setiap siklus, dengan hasil rata-rata pos test dari setiap siklus meningkat dari 66,6 menjadi
76,6.
57
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan teori, nampak bahwa banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Namun dari banyaknya faktor tersebut peran
pembelajaran yang dilakukan pendidik menempati posisi yang cukup penting. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, berbagai cara, strategi, dan
pendekatan digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan.
Salah satunya
adalah dengan
menerapkan metode
pembelajaran cooperative learning model Talking Stick. Model pembelajaran Talking Stick adalah model pembelajaran yang
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa pada saat menerima pelajaran dengan menggunakan media tongkat, sehingga kegiatan pembelajaran siswa
menjadi lebih aktif karena ada suasana permainan dan melibatkan siswa secara keseluruhan. Dengan meningkatnya aktifitas siswa dalam proses belajar
mengajar, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick diharapkan dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar Bahasa Indonesia dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berikut paradigma rekayasa kegiatan
belajar dalam penelitian ini, sebagai berikut:
58 Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan